Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II

DECODER BCD KE-7 SEGMEN

untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Elektronika Dasar II

Dosen Pengampu : Yesiana Arimurti, M.Sc

Septi Afriyani (K2315058/2015 B)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
I. Judul : Decoder BCD ke-7 Segmen
II. Tujuan : Memahami cara kerja decoder ke-7 segmen
III. Dasar Teori :
Dekoder BCD ke 7 segment adalah rangkaian yang berfungsi untuk
mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan
untuk penampil/Display 7 segment. Seven segment terdiri atas beberapa LED yang
disusun membentuk angka 8. Seven segment memiliki 7 bagian yaitu a-g. Kombinasi
dari 7 bagian ini dapat membentuk angka 0-9. Namun dalam sebuah Seven segment
biasanya ditambahkan 1 LED lagi yang berfungsi sebagai tanda (.)/titik sehingga
dalam sebuah Seven segment terdapat 8 LED. Seven segment Display pertama kali
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai
dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).
Seven segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen
dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-
angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan
beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 9, Seven segment Display juga dapat
menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada
Seven segment Display diatur menjadi bentuk angka 8 yang agak miring ke kanan
dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven
segment Display, terdapat juga penambahan titik yang menunjukan angka koma
decimal.
Terdapat beberapa jenis Seven segment Display, diantaranya adalah
Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light
Emitting Diode (LED). Berikut ini adalah penjelasan mengenai LED 7 Segmen (Seven
segment LED)
LED 7 Segmen (Seven segment LED)
Salah satu jenis Seven segment Display yang sering digunakan adalah 7
Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai penerangnya. LED
7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik
yang menandakan koma Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau elemen
LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika segmen
atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan menampilkan angka
atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan. Terdapat 2 Jenis
LED 7 Segmen yaitu LED 7 Segmen common Cathode dan LED 7 Segmen
common Anode.
a. LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
IC 7448 digunakan untuk driver dispaly 7 segment common cathode.
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua
segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan
menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung
menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal
Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda
Segmen LED.

Gambar 1. Jenis 7 Segmen Tipe Common Anoda

b. LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)


IC 7447 digunakan untuk driver 7 segment common anoda . Pada LED 7
Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED
adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input
untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin
ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan
diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.

Gambar 2. Jenis 7 Segmen Tipe Common Anoda


Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen
Gambar 3. Blok BCD to 7 Segment Decoder dan 7 Segment LED Display

Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan
menjadi 8 jalur yaitu a sampai g dan poin decimal (koma) untuk meng-ON-kan
segmen sehingga menghasilkan angka atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika
output dekoder adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka
7. Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC (Analog to
Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi Digital sebelum masuk ke
Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder
akan menanganinya sendiri tanpa harus menggunakan ADC.
Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang
cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada tipe dekoder tertentu,
Dekoder sendiri dapat mengeluarkan tegangan dan arus listrik yang cukup untuk
menyalakan segmen LED maka Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya
Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada
masing-masing elemen LED.
IV. Metode Eksperimen
1. Alat dan Bahan
N Nama Jumlah Gambar
o
1 IC 7447 1

2 Kabel jumper Secukupny


a

3 Baterai 9V 1

4 Penjepit buaya 2
5 7 segment 1
LED Display

6 Protoboard 1

2. Prosedur Praktikum
a. Alat dan bahan disipakan kemudian disusun seperti pada skema alat
b. Input A dihubungkan ke kaki 7 IC 7448
c. Input B dihubungkan ke kaki 1 IC 7448
d. Input C dihubungkan ke kaki 2 IC 7448
e. Input D dihubungkan ke kaki 6 IC 7448
f. Kaki 13 IC 7448 dihubungkan ke kaki A 7-Segment LED Display
g. Kaki 12 IC 7448 dihubungkan ke kaki B 7-Segment LED Display
h. Kaki 11 IC 7448 dihubungkan ke kaki C 7-Segment LED Display
i. Kaki 10 IC 7448 dihubungkan ke kaki D 7-Segment LED Display
j. Kaki 9 IC 7448 dihubungkan ke kaki E 7-Segment LED Display
k. Kaki 15 IC 7448 dihubungkan ke kaki F 7-Segment LED Display
l. Kaki 14 IC 7448 dihubungkan ke kaki G 7-Segment LED Display
m. Kedua kaki ground pada 7-Segment LED Display dihubungkan ke kaki 8 IC
7448
n. Kaki 16 IC 7448 dihubungkan ke kutub positif baterai
o. Ground dihubungkan ke kutub negatif baterai

3. Skema Alat

Gambar 4. Skema Alat Praktikum Decoder BCD ke-7 Segmen

V. Hasil dan Pembahasan


a. Tabel Hasil Praktikum
D C B A
b c d e f g Desimal
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
a
1 1 1 1 1 1 0 0
0 1 1 0 0 0 0 1
1 1 0 1 1 0 1 2
1 1 1 1 0 0 1 3
0 1 1 0 0 1 1 4
1 0 1 1 0 1 1 5
0 0 1 1 1 1 1 6
1 1 1 0 0 0 0 7
1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 0 1 1 9

b. Analisa
Praktikum Decoder BCD ke-7 Segmen ini bertujuan untuk mengetahui
cara kerja decoder BCD ke-7 segmen. Alat dan bahan yang digunakan adalah
protoboard, kabel jumper, baterai 9V, kabel buaya, IC 7448 dan seven segmen
LED display.
Prinsip dasar yang mendasari praktikum ini adalah pengubahan kode
bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk
penampil/Display 7 segment oleh Decoder BCD ke 7 Segment. Decoder BCD ke
7 Segment terdiri atas 8 buah LED yaitu kombinasi huruf a-g dan tanda titik.
Sedangkan jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu common anoda dan common
katoda.
Pada praktikum ini digunakan IC 7448. IC ini berpasangan dengan seven
segmen jenis common katoda. Pada seven segmen ini, kaki katoda akan
terhubung menjadi 1 pin ke ground sedangkan kaki anoda akan menjadi input.
Pin input terdiri dari 4 line input yang mewakili 4 bit data BCD dengan
sebutan jalur input A, B, C dan D. Jalur ouput terdiri atas 7 segmen untuk
mendistribusikan data pengkodean ke penampil 7 segmen. Pin output dekoder
BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin yang masing-masing diberi nama a, b, c, d, e, f
dan g. Jalur LT (Lamp Test) yang berfungsi untuk menyalakan semua LED pada
penampil 7 segmen, jalur LT akan aktif pada saat diberikan logika LOW pada
jalur LT tersebut. Jalur RBI (Riple Blanking Input) yang berfungsi untuk menahan
sinyal input (disable input), jalur RBI akan aktif bila diberikan logika LOW. Jalur
RBO (Riple blanking Output) yang berfungsi untuk menahan data output ke
penampil 7 segmen (disable output), jalur RBO ini akan aktif pada saat diberikan
logika LOW. Dalam aplikasi decoder, ketiga jalur kontrol (LT, RBI dan RBO)
harus diberikan logika HIGH dengan tujuan data input BCD dapat masuk dan
penampil 7 segmen dapat menerima data tampilan sesuai data BCD yang
diberikan pada jalur input.
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa angka 0 dihasilkan
ketika input A,B,C,dan D bernilai 0. Hal ini akan mengakibatkan output
a,b,c,d,e,dan f menyala sedangkang g mati. Angka 1 dihasilkan ketika input B,C,
dan D terhubung ke ground (low) sedangkan A dilepas (high). Hal ini akan
mengakibatkan output a,d,e,d,dan g mati sedangkan b dan c menyala. Sedangkan
angka 2 dihasilkan ketika input A,C,dan D dihubungkan ke ground sedangkan A
tidak terhubung. Kombinasi ini mengakibatkan output a,b,d,dan e menyala
sedangkan yang lainnya mati.
Ketika input A dan B high serta C dan D low maka output a,b,c,d,dan g
akan menyala sedangkan e dan f mati. Oleh karena itu akan tampak angka 3 di
sevent segment display. Angka 4 terbentuk ketika input A,B,dan D low sedangkan
C high. Ini mengakibatkan output b,c,f,dan g menyala sedangkan yang lainnya
mati. Angka 5 dihasilkan ketika input A dan C dilepas sedangkan Bdan D
dihubungkan ke ground. Hal tersebut mengakibatkan output b dan e mati
sedangkan yang lainnya hidup. Sedangkan ketika input B dan C dilepas dan A dan
D dihubungkan ke ground maka output a dan b akan mati sedangkan yang lainnya
menyala sehingga terbentuk angka 6.
Saat input D dihubungkan ke ground dan yang lain dilepas maka output
a,b dan c akan menyala sedangkan yang lainnya mati. Kombinasi ini membentuk
angka 7. Ketika input D dilepas dan yang lain terhubung dengan ground, maka
semua output akan menyala sehingga seven segment menampilkan angka 8.
Sedangkan ketika input A dan d dilepas serta B dan C dihubungkan ke ground
maka output d dan e akan mati sedangkan yang lainnya menyala. Kombinasi ini
menampilkan angka 9 pada seven segmen display.
Aplikasi decoder BCD ke 7 segmen dalam kehidupan sehari-hari adalah
pada jam digital, kalkulator, penghitung atau counter digital, multimeter digital
dan juga panel display digital seperti pada microwave oven ataupun pengatur
suhu digital .
VI. Kesimpulan
Prinsip kerja Decoder BCD ke 7 Segment adalah mengubah kode bilangan
biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk penampil/Display 7
segment oleh Decoder BCD ke 7 Segment. Decoder BCD ke 7 Segment terdiri atas 8
buah LED sebagai output yaitu kombinasi huruf a-g dan tanda titik serta 4 input.
Sedangkan jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu common anoda dan common
katoda. Jenis anoda menggunakan IC 7447 sedangkan jenis katoda menggunakan IC
7448.
Aplikasi decoder BCD ke 7 segmen dalam kehidupan sehari-hari adalah pada
jam digital, kalkulator, penghitung atau counter digital, multimeter digital dan juga
panel display digital seperti pada microwave oven ataupun pengatur suhu digital .
Daftar Pustaka

Arimurti, Yesiana. 2017. Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar II. Surakarta:Pendidikan


Fisika Universitas Sebelas Maret
Nasution, Nurmalia dan Achmad Triadi N. A. 2013. Dekoder dan Enkoder. Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung
Rauf, Abd.Malik. 2016. Laporan Praktikum Teknik Kendali Digital Percobaan 2 Perangkat
Display. Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Praktikum

Gambar 5. Rangkaian Alat Praktikum Decoder BCD ke-7 Segmen

Gambar 6. Decoder BCD ke-7 Segmen dengan Output Angka 0


Gambar 7. Decoder BCD ke-7 Segmen dengan Output Angka 1
Gambar 8. Decoder BCD ke-7 Segmen dengan Output Angka 2

Gambar 9. Decoder BCD ke-7 Segmen dengan Output Angka 3

Gambar 10. Decoder BCD ke-7 Segmen dengan Output Angka 4

Gambar
Gambar
12.11.
Decoder
Decoder
BCDBCD
ke-7
ke-7
Segmen
Segmen
dengan
dengan
Output
Output
Angka
Angka
6 5
Gambar 13. Decoder BCD ke-7 Segmen dengan Output Angka 7

Gambar 14. Decoder BCD ke-7 Segmen dengan Output Angka 8

Gambar 15. Decoder BCD ke-7 Segmen dengan Output Angka 9


2. Laporan Sementara

Gambar 16. Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai