Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR II

DISUSUN OLEH:

FATMA NUR KHOLIFAH

K2315030 / B

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017
DECODER

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami operasi ragkaian Decoder serta dapat
membuatnya untuk keperluan tertentu

II. DASAR TEORI


Decoder adalah suatu rangkaian digital yang dapat mengubah informasi
biner dari satu kode kedalam kode yang lain. Decoder merupakan suatu
rangkaian kombinasional yang berfungsi untuk mengkodekan kembali kode pada
proses input menjadi data pada outputnya. Decoder juga dapat diartikan sebagai
suatu rangkaian digital yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal
dimana Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya. Pada
dasarnya decoder merupakan kumpulan gerbang logika AND sehingga dapat
digunakan sebagai pembangkit fungsi.
Pada umumnya Decoder biasanya memiliki saluran enable. Saluran
enable berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan decoder. Didalam
Decoder Terdapat 2 jenis pengaktifan yaitu: aktif high dan aktif low. Pada decoder
dengan saluran enable aktif high, jika enable = 0 maka decoder off. Berarti
semua saluran output akan bernilai nol. Jika enable = 1 maka decoder on dan
sesuai dengan inputnya, saluran output yang aktif akan 1, dan yang lainnya 0.
Dekoder adalah rangkaian pengkode yang menyandikan masukan.
Masukan n buah disandikan menjadi 2 n keluaran. Banyak jenis IC dekoder antara
lain 74LS139 (dekoder 2 masukan), 74LS138(dekoder 3 masukan),
74LS154(dekoder 4 masukan). Konfigurasi kaki-kaki 74LS154 ditunjukkan
seperti Gambar 1. Rangkaian dekoder banyak dipakai pada rangkaian digital
khususnya mikroprosesor yaitu untuk rangkaian pengalamatan. Komponen-
komponen yang jumlahnya banyak yang harus dihubungi oleh mikroprosesor
maka setiap komponen harus mempunyai alamat yang unik sehingga
mikroprosesor tidak salah akses.
Rangkaian Decoder 2 to 4

Rangkaian Decoder 3 to 8
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Nama Alat dan Bahan Jumlah
IC 7404 1
IC 7408 1
IC 74138 1
Kabel Jumper secukupnya
LED 8
Baterai 1
Kabel Buaya 2
Protoboard 1
B. Langkah Kerja
 Decoder 2 to 4 dengan menggunakan IC 7404 dan 7408
1. Alat dan bahan disiapkan
2. IC 7404 dan IC 7408 ddipasang pada protoboard,
3. Kaki 1 pada IC 7404 dihubungkan dengan kaki 10 dan 12 pada IC
7408, kaki 2 pada IC 7404 dihubungkan dengan kaki 1 dan 4 pada IC
7408, kaki 3 pada IC 7404 dihubungkan dengan kaki 5 dan 13 pada IC
7408, kaki 4 pada IC 7404 dihubungkan dengan kaki 2 dan 9 pada IC
7408
4. Kaki 1 dan kaki 3 pada IC 7404 dipasang kabel jumper sebagai input
5. Kaki positif LED dipasang pada kaki 3, kaki 6, kaki 8, dan kaki 11,
sedangkan kaki negatif dihubungkan ke ground
6. Kaki ke-7 pada IC 7404 dihubungkan dengan kaki 7 pada IC 7408
kemudian dihubungkan ke ground, dari ground dihubungan ke kutub
negatif baterai dan kaki ke-14 pada IC 7408 dihubungkan dengan kaki
14 pada IC 7404 kemudian dihubungkan ke kutub positif baterai
7. Pengambilan data ketika input (0,0), (0,1), (1,0), (1,1)
8. Hasil output dicatat pada tabel kebenaran
 Decoder 3 to 8 dengan menggunakan IC 74138
1. Alat dan bahan disiapkan
2. IC 74138 dipasang pada protoboard,
3. Pada kaki 1, 2, 3, 4, 5, 6 dipasang kabel jumper sebagai input
4. Kaki positif LED dihubungkan pada kaki 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
sedangkan kaki negatif dihubungkan ke ground, LED sebagai indiator
output
5. Kaki ke-7 dihubungkan ke ground dan kutub negatif baterai dan kaki
ke-16 dihubungkan ke kutub positif baterai
6. Pengambilan data :
(ketika kaki 4 bernilai 1, dan kaki lainnya bernilai 0), (ketika kaki 5
bernilai 1, dan kaki lainnya bernilai 0), (ketika kaki 6 bernilai 0, dan
kaki lainnya bernilai 1), (0,0,1,0,0,0), (0,0,1,1,0,0), (0,0,1,0,1,0),
(0,0,1,1,1,0), (0,0,1,0,0,1), (0,0,1,1,0,1), (0,0,1,0,1,1), (0,0,1,1,1,1)
7. Hasil output dicatat pada tabel kebenaran
C. Skema Alat

Rangkaian Decoder 2 to 4

Rangkaian Decoder 3 to 8 dengan menggunakan IC 74138

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Jenis input
Gambar
Rangkaian
(0,0)

Decoder 2 to
4
(0,1)

(1,0)

(1,1)

(0,0,0,1,0,0)

Decoder 3 to
8 (0,0,0,0,1,0)
(1,1,1,1,1,0)

(0,0,1,0,0,0)

(0,0,1,1,0,0)

(0,0,1,0,1,0)

(0,0,1,1,1,0)
(0,0,1,0,0,1)

(0,0,1,1,0,1)

(0,0,1,0,1,1)

(0,0,1,1,1,1)

A. DATA
Tabel kebenaran Rangakaian Decoder 2 to 4
input output
X Y D0 D1 D2 D3
0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 1 0
1 1 0 0 0 1
Tabel kebenaran Rangakaian Decoder 3 to 8
input output
G2A G2B G1 A B C
Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
(4) (5) (6) (1) (2) (3)
H X X X X X 1 1 1 1 1 1 1 1
X H X X X X 1 1 1 1 1 1 1 1
X X L X X X 1 1 1 1 1 1 1 1
L L H L L L 0 1 1 1 1 1 1 1
L L H H L L 1 0 1 1 1 1 1 1
L L H L H L 1 1 0 1 1 1 1 1
L L H H H L 1 1 1 0 1 1 1 1
L L H L L H 1 1 1 1 0 1 1 1
L L H H L H 1 1 1 1 1 0 1 1
L L H L H H 1 1 1 1 1 1 0 1
L L H H H H 1 1 1 1 1 1 1 0

Keterangan :
H : High : bernilai 1
L : Low : bernilai 0

B. ANALISA
Pada percobaan pertama yaitu rangkaian decoder 2 to 4 ketika inputnya
bernilai (0,0) maka output D0 bernilai 1 dan output yang lain bernilai 0, ini
ditandai dengan nyala LED pertama sebaga indikator output. Ketika inputnya
bernilai (0,1) maka output D1 bernilai 1 dan output yang lain bernilai 0, ini
ditandai dengan nyala LED kedua sebaga indikator output. Ketika inputnya
bernilai (1,0) maka output D2 bernilai 1 dan output yang lain bernilai 0, ini
ditandai dengan nyala LED ketiga sebaga indikator output. Ketika inputnya
bernilai (1,1) maka output D3 bernilai 1 dan output yang lain bernilai 0, ini
ditandai dengan nyala LED keempat sebaga indikator output.
Pada percobaan kedua yaitu rangkaian decoder 3 to 8, ketika input
bernilai (0,0,0,1,0,0), (0,0,0,0,1,0), (1,1,1,1,1,0) maka seluruh output dari Y0
hingga Y7 bernilai 1 ditandai dengan menyalanya semua LED sebagai
indikator output, ini berarti bahwa decoder belum bekerja secara maksmimal.
Akan tetapi saat (0,0,1,0,0,0), (0,0,1,1,0,0), (0,0,1,0,1,0), (0,0,1,1,1,0),
(0,0,1,0,0,1), (0,0,1,1,0,1), (0,0,1,0,1,1), (0,0,1,1,1,1), maka output dari Y0
hingga Y7 secara bergantian bernilai 0 ditandai dengan matinya satu LED
sebagai indikator output.
V. KESIMPULAN
Decoder adalah suatu rangkaian digital yang dapat mengubah informasi biner dari
satu kode kedalam kode yang lain dengan masukan n buah disandikan menjadi 2n
keluaran.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Arianti, Yesiana. 2017. Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar II. Surakarta : UNS
http://muqayyimah.blogspot.co.id/2015/01/makalah-encoder-dan-
decoder.html?m=1
http://tentangelektro1.blogspot.co.id/2014/05/encoder-dan-decoder.html?m=1
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Muhammad%20Ali,%20ST.,M.
T./Labsheet_11_rev1.pdf
LAMPIRAN

Gambar 1. Laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai