ENCODER PRIORITY 8 TO 3
OLEH
NAMA: Ridho Shofwan Rasyid
NIM : 221331027
2023-2024
KETERANGAN
1. Kelompok :5
2. Judul Praktek : Praktikum Encoder priority 8 to 3
3. Tanggal Praktek : 5 Mei 2023
4. Tanggal Pengumpulan Laporan : 7 Mei 2023
5. Nama Praktikan : Ridho Shofwan Rasyid
6. Nama Partner :-
7. Nama Dosen : Mina Naidah Gani, DUT, ST, M.Eng
Rifa Hanifatunnisa, SST, MT
i
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
DAFTAR ISI
KETERANGAN....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
I. TUJUAN PRAKTIKUM...................................................................................................5
II. DASAR TEORI.................................................................................................................5
III. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN......................................................................9
IV. LANGKAH KERJA........................................................................................................9
V. TABEL HASIL DAN FOTO PERCOBAAN.....................................................................12
VI. ANALISA DATA..........................................................................................................19
VII. KESIMPULAN............................................................................................................28
VIII. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................29
Encoder adalah kebalikan dari decoder. Jika decoder mengubah input yang
bentuknya kurang dimengerti manusia menjadi bentuk yang lebih familiar untuk
manusia, maka encoder yang merupakan kebalikannya akan mengubah input yang
dimengerti oleh manusia menjadi bentuk binary yang notabene bukan bahasa
manusia.
Encoder Priority adalah rangkaian Encoder yang mempunyai fungsi prioritas.
Jadi, jika di waktu yang sama ada dua atau lebih input bernilai “1”, maka output
hanya akan menghasilkan keluaran sesuai dengan input yang mempunyai prioritas
tertinggi.
Sirkuit digital bernama encoder ini bisa dibilang merupakan integrated circuit
(IC) dengan skala medium. Karena pada dasarnya, Encoder meminimalkan jumlah
saluran data dengan meringkasnya menjadi kode biner.
Prinsip cara kerja encoder yakni, dari semua input yang terpasang hanya satu
kaki input yang diberikan logic 1 atau high dalam satu waktu. Dan encoder akan
mengubah signal tersebut ke format kode bit-bit biner dengan tiap-tiap kaki input
memiliki output kode tertentu.
Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode
bilangan biner dengan konfigurasi 2^n input dan n output. Dia akan mengubah
informasi dari 2^n input tersebut menjadi kode binary sejumlah n yang ekuivalen
dengan inputnya.
Dari sini kita bisa memahami beberapa jenis Encoder berdasarkan jumlah
input dan outputnya. Secara umum Encoder populer diketahui adalah 4 to 2 Encoder,
8 to 3 Encoder alias oktal to Binary encoder, 10 to 4 Encoder alias Decimal to BCD
Encoder dan juga priority encoder.
Berdasarkan output dari Tabel Kebenaran di atas, dibuat rangkaian encoder yang
merupakan aplikasi dari gerbang OR, seperti ditunjukkan pada gambar -2.
5. Untuk mengetahui apakah sesuai atau tidak dengan cara memasukkan kabel
jumper input ke sumber positif(Vcc) dan negative(GND) sesuai kombinasi yang
telah dibuat di tabel kebenaran
6. Lalu, catat hasil data praktikum pada Tabel 3 Hasil Percobaan Encoder priority
8 to 3 - Decoder
1 1 1 1 1 1 0
0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1
0 1 1 0 0 1 1
1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
Pada percobaan pertama, untuk rangkaian mux-demux kita akan membuat rangkaian mux
terlebih dahulu kemudian ouput yang dihasilkan dari multiplexer ke rangkaian multiplexer.
Untuk analisis data dari rangkaian multiplexer dan demultiplexer kita akan melihat dari tabel
kebenaran multiplexer-demultiplexer.
Input Output
S I1 I0 Y Y0 Y1
0 0 0 0 0
0 1 1 1 0
0
1 0 0 0 0
1 1 1 1 0
0 0 0 0 0
0 1 0 0 0
1
1 0 1 0 1
1 1 1 0 1
Tabel 3 Hasil percobaan Multiplexer - Demultiplexer
Dari tabel kebenaran Mux-Demux diatas kita akan membuat persamaan SOP dengan
cara memilih output yang bernilai 1 pada tabel, Ada 4 output Y pada tabel yang bernilai
1, yaitu minterm 1, minterm 2, minterm 6 dan minterm 7 dengan tabel berikut ini:
Minterm
S I1 I0
Suku Lambang
0 0 1 S . I 1. I 0 m1
0 1 1 S . I 1. I 0 m3
1 1 0 S . I 1. I 0 m6
1 1 1 S . I 1. I 0 m7
Tabel 9 Minterm dari persamaan SOP Multiplexer
Y =S . I 1 . I 0+ S . I 1. I 0+ S . I 1. I 0+S . I 1. I 0
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Y =S . I 0+ S . I 1
Dan untuk output demultiplexer ada 2 output Y0 pada tabel yang bernilai 1, yaitu
minterm 1 dan minterm 2 dan ada 2 output Y1 pada tabel yang bernilai 1, yaitu minterm
6 dan minterm 7 dengan tabel berikut ini:
Y Minterm
S
Suku Lambang
0 1 S.Y m1
0 1 S.Y m3
1 1 S .Y m6
1 1 S .Y m7
Tabel 10 Minterm dari persamaan SOP Multiplexer
Y 0=S . Y + S . Y Y 1=S . Y + S . Y
Y 0=S . Y Y 1=S . Y
Kemudian kita akan membuat gambar dari kedua persamaan SOP dari multiplexer
dan demultiplexer yang telah dibuat, berikut gambar rangkaian dari mux-demux:
I1
Y
Y0
Y1
I0
Input S dihubungkan dengan gerbang logika NOT pada kaki 1 kemudian output
yang dihasilkan dari kaki 2 dan input I1 dihubungkan dengan gerbang logika AND,
output dari kaki 2 pada kaki 1 dan input I1 pada kaki 2. Kemudian hasil output dari
kaki 3 gerbang logia AND dihubungkan dengan gerbang logika OR pada kaki 1
Input S dan input I0 dihubungkan dengan gerbang logika AND, input S pada kaki 4
dan input I0 pada kaki 5. Kemudian hasil output dari kaki 6 gerbang logia AND
dihubungkan dengan gerbang logika OR pada kaki 2
Kemudian hasil output dari gerbang OR pada kaki 3 dihubungkan dengan LED
sebagai penanda hasil outputnya. Jika LED menyala, menandakan output yang
dihasilkannya bernilai 1 dan jika LED padam, mennandakan output yang
dihasilkannya bernilai 0.
Output yang dihasilkan dari rangkaian multiplexer yaitu ketika selector dan
inputnya bernilai 000 outputnya benilai 0. Ketika dalam kondisi 001, outputnya bernilai
1. Ketika dalam kondisi 010, outputnya bernlai 0 dan ketika dalam kondisi 011,
outpunya benilai 1. Selanjutnya, ketika selector dan inputnya bernilai 100, outputnya
bernilai 0. Ketika dalam kondisi 101, outputnya bernilai 0. Ketika dalam kondisi 110,
Dan Ketika kedua rangkaian digabung output yang dihasilkan output pertama
(Y0) akan sama dengan input pertama (I0) jika kedua selectornya bernilai 0. Output
kedua akan sama dengan input pertama jika selector demuxnya bernilai 1 dan selector
muxnya bernilai 0. Kemudian, output pertama akan sama dengan input kedua jika
selector demuxnya bernilai 0 dan selectornya muxnya bernilai 1. Dan output kedua
akan sama dengan input kedua jika kedua selectornya bernilai 1.
Pada percobaan kedua untuk rangkaian Multiplexer 4 to 1 kita akan membuat rangkaian
dengan menggunakkan 1 buah IC 74153(Mux 4to1). Untuk analisis data dari rangkaian
multiplexer 4 to 1 kita akan melihat dari tabel kebenarannya.
Outpu
Input
t
S0 S1 D I0 I1 I2 I3 Y
0 0 0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 0 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 1 1 0 0 1 0
1 0 1 1 0 0 1 0
1 1 1 1 0 0 1 1
Tabel 4 Hasil Percobaan Mux 4 to 1
Untuk input D:
Untuk input S:
Kemudian output yang dihasilkan dari gerbang mux 4 to 1 ini dari kaki 7 dihubungkan
dengan LED sebagai penanda hasil outputnya. Jika LED menyala, menandakan output
yang dihasilkannya bernilai 1 dan jika LED padam, mennandakan output yang
dihasilkannya bernilai 0.
Ketika selector S1=0, S0=0 D=0 dan input I0=0, I1=1, I2=0, I3=1 outputnya benilai 0.
Ketika selector S1=0, S0=1 D=0 dan input I0=0, I1=1, I2=0, I3=1 outputnya benilai 1.
Ketika selector S1=1, S0=0 D=0 dan input I0=0, I1=1, I2=0, I3=1 outputnya benilai 0.
Ketika selector S1=1, S0=1 D=0 dan input I0=0, I1=1, I2=0, I3=1 outputnya benilai 1.
Ketika selector S1=0, S0=0 D=1 dan input I0=0, I1=1, I2=0, I3=1 outputnya benilai 1.
Ketika selector S1=0, S0=1 D=1 dan input I0=0, I1=1, I2=0, I3=1 outputnya benilai 0.
Ketika selector S1=1, S0=0 D=1 dan input I0=0, I1=1, I2=0, I3=1 outputnya benilai 0.
Ketika selector S1=1, S0=1 D=1 dan input I0=0, I1=1, I2=0, I3=1 outputnya benilai 1.
Input Output
D D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 S2 S1 S0 Y
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
0
1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1
1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0
1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0
1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1
1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
Kemudian kita akan membuat gambar dapat dilihat dari dasar teori dari multiplexer 8 to
1, berikut gambar rangkaian dari multiplexer 8 to 1:
Untuk input D:
input D0 dari input gerbang logika NOT pada kaki 1 dihubungkan dengan gerbang
pertama IC 74153 pada kaki 6,
input D1 dari output gerbang logika NOT pada kaki 2 dihubungkan dengan gerbang
pertama IC 74153 pada kaki 5,
input D2 dari output gerbang logika NOT pada kaki 2 dihubungkan dengan gerbang
pertama IC 74153 pada kaki 4,
input D4 dari input gerbang logika NOT pada kaki 1 dihubungkan dengan gerbang kedua
IC 74153 pada kaki 10,
input D5 dari output gerbang logika NOT pada kaki 2 dihubungkan dengan gerbang
kedua IC 74153 pada kaki 11,
Untuk input S:
Input S2 dihubungkan dengan gerbang logika NOT pada kaki 3 kemudian output yang
dihasilkan dari kaki 4 dan output dari gerbang 74153 dari kaki 7 dihubungkan dengan
gerbang logika AND, output dari kaki 4(7404) pada kaki 1 dan output dari gerbang 74153
dari kaki 7(74153) pada kaki 2. Kemudian hasil output dari kaki 3 gerbang logia AND
dihubungkan dengan gerbang logika OR pada kaki 1
Input S dan output dari gerbang 74153 dari kaki 9 dihubungkan dengan gerbang logika
AND, input S pada kaki 4 dan output dari gerbang 74153 dari kaki 9 pada kaki 5.
Kemudian hasil output dari kaki 6 gerbang logika AND dihubungkan dengan gerbang
logika OR pada kaki 2
Kemudian hasil output dari gerbang OR pada kaki 3 dihubungkan dengan LED sebagai
penanda hasil outputnya. Jika LED menyala, menandakan output yang dihasilkannya bernilai
1 dan jika LED padam, mennandakan output yang dihasilkannya bernilai 0.
Ketika selector S2= 0, S1=0, S0=0 D=0 dan input D7=1, D6=0, D5=1, D4=0, D3=0,
D2=1, D1=1, D0=0 outputnya benilai 0.
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Ketika selector S2= 0, S1=0, S0=1 D=0 dan input D7=1, D6=0, D5=1, D4=0, D3=0,
D2=1, D1=1, D0=0 outputnya benilai 1.
Ketika selector S2= 0, S1=1, S0=0 D=0 dan input D7=1, D6=0, D5=1, D4=0, D3=0,
D2=1, D1=1, D0=0 outputnya benilai 1.
Ketika selector S2= 0, S1=1, S0=1 D=0 dan input D7=1, D6=0, D5=1, D4=0, D3=0,
D2=1, D1=1, D0=0 outputnya benilai 0.
Ketika selector S2= 1, S1=0, S0=0 D=0 dan input D7=1, D6=0, D5=1, D4=0, D3=0,
D2=1, D1=1, D0=0 outputnya benilai 0.
Ketika selector S2= 1, S1=0, S0=1 D=0 dan input D7=1, D6=0, D5=1, D4=0, D3=0,
D2=1, D1=1, D0=0 outputnya benilai 1.
Ketika selector S2= 1, S1=1, S0=0 D=0 dan input D7=1, D6=0, D5=1, D4=0, D3=0,
D2=1, D1=1, D0=0 outputnya benilai 0.
Ketika selector S2= 1, S1=1, S0=1 D=0 dan input D7=1, D6=0, D5=1, D4=0, D3=0,
D2=1, D1=1, D0=0 outputnya benilai 1.
Ketika selector S2= 0, S1=0, S0=0 D=1 dan input D7=1, D6=0, D5=0, D4=1, D3=1,
D2=0, D1=0, D0=1 outputnya benilai 1.
Ketika selector S2= 0, S1=0, S0=1 D=1 dan input D7=1, D6=0, D5=0, D4=1, D3=1,
D2=0, D1=0, D0=1 outputnya benilai 0.
Ketika selector S2= 0, S1=1, S0=0 D=1 dan input D7=1, D6=0, D5=0, D4=1, D3=1,
D2=0, D1=0, D0=1 outputnya benilai 0.
Ketika selector S2= 0, S1=1, S0=1 D=1 dan input D7=1, D6=0, D5=0, D4=1, D3=1,
D2=0, D1=0, D0=1 outputnya benilai 1.
Ketika selector S2= 1, S1=0, S0=0 D=1 dan input D7=1, D6=0, D5=0, D4=1, D3=1,
D2=0, D1=0, D0=1 outputnya benilai 1.
Ketika selector S2= 1, S1=0, S0=1 D=1 dan input D7=1, D6=0, D5=0, D4=1, D3=1,
D2=0, D1=0, D0=1 outputnya benilai 0.
Ketika selector S2= 1, S1=1, S0=0 D=1 dan input D7=1, D6=0, D5=0, D4=1, D3=1,
D2=0, D1=0, D0=1 outputnya benilai 0.
Ketika selector S2= 1, S1=1, S0=1 D=1 dan input D7=1, D6=0, D5=0, D4=1, D3=1,
D2=0, D1=0, D0=1 outputnya benilai 1.
[1] Kodrat, "Multiplexer (Multiplekser) : Pengertian dan Cara Kerjanya," Centipedia, Januari
2020. [Online]. [Accessed 5 April 2023].