Anda di halaman 1dari 14

JOB 2

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 2


DECODER ( PENTERJEMAH SANDI )

DISUSUN OLEH:

NAMA : ALIFIA KASIH MAHARANI


KELAS : 3EA
KELOMPOK :2
PARTNER : AGIM SAPUTRA
DOSEN PENGAMPU : SABILAL RASYAD, S.T., M. Kom

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2023
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
I. PENDAHULUAN...........................................................................................................3
II. TEORI DASAR..............................................................................................................7
III. PERALATAN DAN KOMPONEN...................................................................................8
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM............................................................................................8
V. GAMBAR RANGKAIAN................................................................................................9
VI.TABEL KEBENARAN....................................................................................................9
VII. PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN......................................................................10
VIII. ANALISA................................................................................................................11
IX. KESIMPULAN...........................................................................................................11
X. LAMPIRAN................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN
Decoder adalah penterjemah data biner dari bentuk kode (sandi) menjadi
suatu bentuk kode(sandi) lain. Sebuah decoder BCD ke Desimal menerima
informasi kode – kode BCD (Binary Code Decimal) melalui masukannya dan
mengubahnya ke dalam bentuk kode -kode desimal. Jenis decoder ini lebih
dikenal sebagai decoder 4 saluran input ke 10 saluran output . IC decoder 7442
dalam hal ini dapat menjelaskan penterjemahan kode (sandi) tersebut. Pada
dasarnya decoder jenis ini dapat mendrive sebuah tampilan numerik. Saat ini
decoder dapat digunakan sebagai penggerak sistem, seperti : pada sistem robotik.

Prinsip kerja decoder sangat penting untuk diketahui didalam sistem


digital. Namun demikian, perlu diingat bahwa IC decoder bekerja berdasarkan
prinsip kerja gerbang – gerbang dasar logika di dalam rangkaian kombinasi
logika.

Gambar 1.1. Diagram Blok decoder BCD ke desimal IC 7442.


Sebuah decoder/driver BCD ke seven segment (7S) adalah sebuah decoder tipe
khusus. Alat ini merupakan sekelompok kerja rangkaian logika yang mengikuti
angka BCD untuk menghidupkan segmen elektronik pada keluaran berdasarkan
digit (angka) desimal 0 sampai 9. Gambar 1.1. (a) memperlihatkan hasil
pembacaan untuk mengaktifkan ke tujuh segmen sebagai gambaran angka 0
sampai 9 tersebut.
Segmen – segmen ini, yang terbuat dari perangkat yang menghasilkan
sinar seperti lampu pijar, Light Emitting diodes (LEDs), atauLiquid Crystal
Diodes (LCDs), disusun sesuai dengan urutan segmen mulai dari a sampai g.
Apabila semua segmen menyala pada saat yang sama, maka pada 7S akan
menampilkan angka 8. Angka 7 akan nyala saat segmen a, b dan c saja nyala.
Gambar 10.16(b) menunjukkan pemilihan nyala segmen sebagai angka 0 sampai
9. Tampilan digital ini misalnya dipakai untuk jam digital, thermometer dan
kalkulator.
Forward bias terjadi pada led karena katoda led rendah dan anodanya tinggi
seperti yang ditunjukkan pada gambar 10.18. Resistor pembatas arus diletakkan
antara katoda pin dan ground supaya mendapat Low.

Gambar 1.2. Illuminating segment α

IC7447, Decoder/Driver BCD ke Seven Segment

Decoder BCD ke 7S yang paling populer adalah IC 7447. IC ini

mempunyai 4 bit masukan aktif tinggi dan 7 keluaran aktif rendah. Diagram blok

IC ini seperti pada gambar 10.19. Untuk pengujian bisa di tes ke modul tampilan

LED dengan 7447 sebagai driver(penggerak)nya dengan memberikan masukan

Tinggi ke pin BI / RBO dan masukan Rendah ke pin LT (Lamp Test). Pengujian

ini menyebabkan semua Segment LED Hidup semua.


Gambar 1.3. Diagram Blok untuk BCD 7447 ke seven segment decoder/driver

Pin RBI (ripple blanking input) mampu mengatur intensitas sinar segment
ketika menggunakan gelombang kotak. Gelombang kotak simetris seperti pada
gambar 10.20(d), akan menyebabkan LED setiap segment menjadi 50% mati saat
itu. Sebuah gelombang kotak non-simetris seperti gambar 10.20(e) akan
menyebabkan LED – LED tersebut lebih terang sebab waktu matinya hanya 10%.
Diagram pin, diagram skema rangkaian logika dan tabel kebenaran IC7447 dapat
dilihat pada gambar 10.20.
( c ) Tabel Fungsi

(f) Disain Numerik dan hasil display

Gambar 1.4. Decoder/driver BCD ke seven segment IC 7447.


II. TEORI DASAR
Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu
mengubah masukan kode biner n-bit ke msaluran keluaran sedimikian rupa
sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa
kemungkinan kombinasi masukan. Kebalikan dari decoder adalah encoder. Output
dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat dibentuk n-to-2n decoder. Beberapa
rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3-
bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal
(4 bit input dan 10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4-bit input
dan 8 output line). Gambar 2.1 memperlihatkan diagram dari decoder dengan
masukan n=2 dan keluaran m=4 (decoder 2 ke 4).
Setiap n masukan dapat berisi logika 1 atau 0. Untuk setiap kombinasi
masukan ini hanya satu dari n keluaran yang akan aktif (berlogika 1), sedangkan
keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa decoder didesain untuk
menghasilkan keluaran low pada keadaan aktif, dimana hanya keluaran low yang
dipilih akan aktif sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1.Salah satu jenis
IC decoder yang umum di pakai adalah 7408, karena IC ini mempunyai 4 input
biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke 8
jenis kombinasi inputnya. Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip
dengan demultiplexer dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini tidak
mempunyai data input. Sehingga input hanya di gunakan sebagai data control.
Pada umumnya Decoder biasanya memiliki saluran enable. Saluran enable
berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Decoder. Didalam Decoder
Terdapat 2 jenis pengkaktifan yaitu: aktif high dan aktif low. Pada decoder
dengan saluran enable aktif high, jika enable = 0 maka decoder off. Berarti semua
saluran output akan bernilai nol. Jika enable = 1 maka decoder on dan sesuai
dengan inputnya, saluran output yang aktif akan 1, dan yang lainnya 0. Decoder
memiliki banyak fungsi, diantaranya: Mapping Memory, Decoding Memory dan
Decoding I/O. Decoder juga dapat disusun dari gerbang-gerbang dasar logika.
Yakni NOT, AND, OR.
III. PERALATAN DAN KOMPONEN
Powe Supply 5V dc : 1 buah
IC 7421 : 3 buah
IC 7404 : 2 buah
Resistor 100 Ohm : 6 buah
Led : 6 buah
Mini Project Board : 1 buah
Multimeter : 1 buah
Wire Jumper : secukupnya

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM


1. Tentukan rancangan rangkaian decoder (Penterjemah sandi) 4 saluran
input ke 10 saluran output dengan cara :
a. Buatlah tabel kebenaran fungsi input BCD terhadap fungsi output
desimalnya.
b. Buatlah K-Map dan isi berdasarkan data tabel kebenaran cara a).
Lalu tentukan Persamaan Boolean sederhana dan tersederhananya.
c. Gambarkan diagram rangkaian secara keseluruhan dari hasil cara
b) berdasarkan fungsi IC 7411.
d. Tuliskan jenis - jenis IC (TTL/CMOS) lainnya untuk decoder ini.
2. Bilangan yang diinginkan untuk masing – masing kelompok berbeda.
3. Kelompok II : 0000, 0010, 0100, 0110, 1000, 1001.
4. Laporkan hasil rancangan sementara anda.
5. Rakitlah hasil rancangan anda di mini-ProjectBoard.
6. Tampilkan kerja decoder tersebut dengan indikator led.
7. Catat hasil pengukuran. Masukkan data pengukuran ke dalam tabel 2-1.
8. Buatlah Analisa hasil kerja anda.
9. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan ini.
V. GAMBAR RANGKAIAN

Persamaan Boolean:
X0= D`C`B`A`
X1= D C` B` A`
X3= D C B` A`
X6= D` C B A`
X8= D` C` B` A
X9= D C` B` A

VI.TABEL KEBENARAN

INPUT OUTPUT
D C B A X0 X1 X3 X6 X8 X9
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 1

VII. PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN


Tabel 1.1 Data pengukuran dengan voltmeter
INPUT OUTPUT
D C B A X0 X2 X4 X6 X8 X9
0 0 0 0 4V 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 4V 0 0 0 0

1 1 0 0 0 0 4V 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 4V 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 4V 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 4V

Tabel 1.2 Data pengukuran dalam Logika Biner


INPUT OUTPUT
D C B A X0 X2 X4 X6 X8 X9
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 1

VIII. ANALISA
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
IX. KESIMPULAN
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

X. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai