I. INDIKATOR
II. TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran praktek diharapkan siswa dapat :
a. Menjelaskan rangkaian regester dan counter
b. Menjelaskan fungsi clock, dekoder dan counter
c. Memahami fungsi dari masing-masing IC : 555, 7447 , 74192
d. Membuat rangkaian counter : up dan down
V. GAMBAR KERJA
A. Blok diagram rangkaian counter
IC 555 adalah ic yang sering digunakan untuk berbagai rangkaian pewaktu dan
multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan
diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555 dan dijuluki
sebagai "The IC Time Machine".
555 mendapatkan namanya dari tiga resistor 5 k yang digunakan pada sirkuit awal. IC
ini sekarang masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan
stabilitasnya yang baik. Sampai pada tahun 2008, diperkirakan sejuta unit diproduksi setiap
tahun. Bergantung pada produsen, IC ini biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode
dan 15 resistor dalam sekeping semikonduktor silikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pinad.
Fungsi :
Timer
Pulse Generator
Cara Kerja :
Bagian trigger, berfungsi untuk memberikan triger atau perintah ke IC 555 sebagai tanda
prosestimer dimulai
Bagian THReshold, biasanya diberi kapasitor dan resistor variable untuk kecepatan waktu
On Off agar dapat diatur sesuai keinginan.
IC 74LS192 dilengkapi juga dengan pin keluaran CO (Carry Out) dan BO (Borrow Out) yang
masing-masing adalah normally high dan bekerja secara terpisah. Transisi keluaran desimal dari
9 ke 0 (counting up) men-trigger pin CO mengeluarkan pulsa 0 ke 1 (Low to High). Sebaliknya
transisi desimal dari 0 ke 9 (counting down), men-trigger pin BO mengeluarkan pulsa 0 ke 1.
Dengan demikian kedua keluaran ini dapat dipakai sebagai trigger clock untuk tingkat
pencacahan berikutnya.
Jalur input data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang mewakili 4 bit data BCD
dengan sebutan jalur input A, B, C dan D
Jalur ouput 7 segmen, pin output ini berfungsi untuk mendistribusikan data pengkodean
ke penampil 7 segmen. Pin output dekoder BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin yang masing-masing
diberi nama a, b, c, d, e, f dan g
Jalur LT (Lamp Test) yang berfunsi untuk menyalakan semua led pada penampil 7
segmen, jalur LT akan aktif pad saat diberikan logika LOW pad jalut LT tersebut
Jalur RBI (Riple Blanking Input) yang berfungsi untuk menahan sinyal input (disable
input), jalur RBI akan aktif bila diberikan logika LOW
Jalur RBO (Riple blanking Output) yang berfungsi untuk menahan data output ke
penampil 7 segmen (disable output), jalur RBO ini akan aktif pada sat diberikan logika LOW
Prinsip kerja
Prinsip kerja rangkaian ini adalah untuk menampilkan angka angka desimal kedalam display,
dalam aplikasi decoder, ketiga jalur kontrol (LT, RBI, dan RBO) harus diberikan logika high
dengan tujuan data input BCD dapat masukan dan penampilan 7 segmen dapat menerima data
tampilan sesuai data BCD yang diberikan pada jalur in.
E. Rangkaian 7 segment
Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal
melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada
Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel
Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital .
Catatan :
1. diatas silahkan paralel IC decoder 7447 denagn IC 74247 dan amati apa yang terjadi. Dan
catat pada kesimpulan praktek kalian masing-masing
2. buatlah counter dengan bilangan puluhan atau 2 seven segmen