Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat. Bermacam – maca
m alat dihasilkan Sekarang, hampir semua peralatan yang bekerja dengan tegangan
listrik sudah menggunakanrangkaian digital. Saat ini rangkaian elektronika digital
sudah bukan barang asing lagi. Rangkaian digital sudah ada di mana-mana dan
bersinergi dengan rangkaian elektronika analog untuk membentuk rangkaian-
rangkaian elektronika yang lebih cermat, cepat, dan tepat asaran.

Elektronika digital merupakan hal sangat penting dalam dunia teknologi. Berbagai
produk elektronika canggih saat ini dikembangkan menggunakan teknologi elektronika
digital. Keberadaan dari elektronika dalam kehidupan sehari-sehari merupakan hal
yang sudah tidak asing lagi. Tanpa kita sadari, hampir semua yang berkaitan dengan
listrik pastinya berkaitan erat dengan bidang elektronik. Contohnya adalah waktu yang
digunakan dalam mengatur lalu-lintas atau sering disebut sebagai pengatur jalan
(Lampu merah).

Dari latar belakang itulah, saya sebagai mahasiswa jurusan teknik elektro prodi
Teknik Elektronika harus mengetahui bagaimana cara kerja alat- alat digital yang
termasuk dalam alat penghitung (counter). Contohnya seperti memahami rangkaian
aplikasi penghitung waktu sistem 24 jam dengan Astable Multivibrator

1.2.Tujuan
1. Dapat mengetahui cara kerja seven segmen, IC 7490, IC 7447 dan OP AMP
2. Dapat mengaplikasikan rangkaian-rangkaian Counter Digital (counter BCD,
bcd to seven segment, dan Op AMP)
3. Mengetahui prinsip kerja rangkaian Counter sistem 24 jam dengan Astable
Multivibrator

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat


dipergunakan untuk menghitung jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan
biner. Sesuai dengan namanya 4 BIT Binary Counter adalah suatu rangkaian logika
yang terdiri dari 4 buah Flip-Flop yang mampu melaksanakan perhitungan sampai
bilangan 16.

Astable multivibrator adalah apabila kedua tingkat tegangan keluaran yang


dihasilkan oleh rangkaian multivibrator tersebut adalah quasistable. Disebut
quasistable apabila rangkaian multivibrator membentuk suatu pulsa tegangan keluaran
sebelum terjadi peralihan tingkat tegangan keluaran ke tingkat lainnya tanpa satupun
pemicu dari luar.

2.1.1 Seven Segment

1. Pengertian
Pengertian Seven Segment Display – Seven Segment Display (7 Segment Display)
dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen
Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi
segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital,
Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel
Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven
Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank.
W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED
(Light Emitting Diode).
Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan
secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0
(nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa
kombinasi Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan
Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven
Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan
tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment
Display, terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma
decimal. Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah

2
Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light
Emitting Diode (LED).
Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi
Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode)
sebagai penerangnya. LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen
garis dan 1 segmen titik yang menandakan “koma” Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan
segmen atau elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan
mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan
menampilkan angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang
diberikan.

Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7 Segmen common


Cathode” dan “LED 7 Segmen common Anode”.

2. LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)

Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua
segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi
Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin
ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control
Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.

Gambar 1: rangkaian 7 segment common katoda

3
3. LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)

Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua
segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi
Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin
ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan
diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.

Gambar 2: rangkaian 7 segment common Anoda

4. Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen

Berikut ini adalah Blok Diagram Dasar untuk mengendalikan LED 7 Segmen :

4
Gambar 3: blok diagram dasar 7 segment diplay

Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan menjadi 8
jalur yaitu “a” sampai “g” dan poin decimal (koma) untuk meng-ON-kan segmen
sehingga menghasilkan angka atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika output
dekoder adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka “7”. Jika
Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC (Analog to Digital
Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi Digital sebelum masuk ke Input
Dekoder. Jika Sinyal Input sudah merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder akan
menanganinya sendiri tanpa harus menggunakan ADC.

Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang cukup kepada
Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri
dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen
LED maka Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya Driver untuk menyalakan
7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada masing-masing elemen LED.

Tabel Kebenaran Seven Segment

5
Tabel1: Tabel Kebenaran 7 Segment

2.1.2 BCD (Binary code Decimal) counter (IC 7490)

Gambar 4: Komponen IC 74S90

1. Pengertian
IC counter 4790 adalah sebuah decade counter yang mencacah empat bit dari
0000 (desimal 0) sampai 1001 (desimal 9). Rangkaian dalamnya terdiri dari
empat buah flip-flop berderet dan gerbang-gerbang khusus yang digunakan untuk
mereset flip-flop.

6
7
Gambar5: fungsi pin pada IC 7490

Tabel 2: Fungsi pin pada IC 7490

8
Prinsip Kerja:
Proses counter pada rangkaian BCD Decade Counter (7490) adalah menghitung data
clock secara serial dimana data clock adalah input JK-FF pertama kemudian output
JK-FF pertama sebagai clock JK-FF kedua dan output JK-FF kedua sebagai clock JK-
FF ketiga dan output JK-FF ketiga sebagai clock JK-FF kempat kemudian pada
hitungan ke sepeuluh (decade) secara otomatis output conter direset kembali ke NOL
(0000) menggunakan gerbang NAND 3 input yang mendapat input data HIGH dari
data BCD 9 (1001) sehingga data output maksimum adalah BCD 9 (1001). Rangkaian
Asynchronous BCD Decade Counter hanya menghitung sebanyak 10 kali hitungan
dengan output data BCD 0 (0000) hingga BCD 9 (1001)

Tabel Kebenaran BCD IC 7490

Tabel 3: Tabel Kebenaran BCD IC 7490

2. Aplikasi dalam Kehidupan sehari-hari:


1) Pembuatan jam digital atau timer
2) Pembagi frekuensi
3) Osilator terintegrasi

2.1.3 IC 7447 (BCD to seven segment)

IC BCD 74LS47 atau yang sering kali disebut IC 7447, dan IC decoder BCD. IC
ini adalah sebagai Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima
masukan BCD 4-bit dan memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen
untuk menampilkan angka desimal. Jenis dekoder BCD ke seven segment dekoder
yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common anoda dan dekoder
yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common katoda. Ada dua

9
macam yaitu Ic 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven segment yang berfungsi
untuk menyalakan sevent segment mode common anode.

Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan BCD 4-bit
(masukan A, B, C dan D). Bilangan BCD ini dikodekan sehingga membentuk kode
tujuh segmen yang akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven segment.
Masukan BCD diaktifkan oleh logika ‘1’, dan keluaran dari dekoder 7447 adalah aktif
low. Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu
masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output), dan (ripple
blanking input).

Fungsi pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking
input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input). Antara lain sebagai berikut

1. LT’ , Lamp Test: berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka
semua keluaran dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan
menunjukkan angka delapan (8).
2. BI’/RBO’ , Blanking Input/Row Blanking Output: berfungsi untuk mematikan
keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika
“1” dan seven segment akan mati.
3. RBI’ , Row Blanking Input: berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika
semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi
logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan
mati.
4. lamp test (LT) akan menyalakan setiap segmen untuk melihat apakah segmen-
segmen tersebut beroperasi. Selanjutnya Ripple Blanking Input RBI akan
mematikan semua segmen bila rangkaian diaktifkan. Berikut ini adalah bentuk
tampilan yang bisa ditampilkan oleh display seven segment

10
Gambar 6: rangkaian aplikasi decoder BCD ke 7 segment

Tabel Kebenaran Decoder BCD ke 7 segment:

Tabel 4: Tabel Kebenaran Decoder BCD 7 Segment

11
2.1.4 IC 7408 (AND GATE)

Gambar 7 : Data Sheet IC 7408

Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya
1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1
jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang
menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak
memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.

Gambar 8: Dimbol Gerbang AND

12
Tabel Kebenaran Gerbang AND

Tabel 5: Tabel Kebenaran Gerbang AND

2.1.5 OP AMP 2134

Gambar 9 : Komponen OP Amplifier 2134


1. Pengertian
Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) – Operational Amplifier atau lebih
dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi
sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor,
Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga

13
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang
frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier
sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat
operasional) diantaranya adalah :
1. Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +
2. Masukan pembalik (Inverting) –
3. Keluaran Vout
4. Catu daya positif +V
5. Catu daya negatif -V

Gambar 10 : SImbol Operational Ampilifer

OPA2134 (dual) = Op-amp adalah op-amp berfungsi sebagai audio amplifier namun
juga bisa sebagai astable multivibrator dan cukup baik para audiophile dengan staging
dan kedalaman musik yang sangat baik, namun dengan detail dan dinamika musik
yang kurang.

2.1.6 Resistor

14
Gambar 11: Komponen Resistor

Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi
(tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin
dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang
mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:

2.1.7 Kapasitor:

Gambar 12: Struktur Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan


menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda
dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan
kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan
dalam farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2
buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik
yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan

15
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif
tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak
bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-
konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-
ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor

2.2 Komponen

1. Seven-segment Common Anode (2 buah)


2. counter BCD (IC 7490) (2 buah)
3. bcd to seven segment (IC 7447) (2 buah)
4. IC 7408 (AND gate ) (1 buah)
5. Resistor 1K (2 buah)
6. Resistor 50K (1 buah)
7. Kapasitor 10 uF (1 buah)
8. OP AMP 2134 (1 buah)

2.3. Prinsip Kerja

Implementasi kedalam rangkaian clock dan osilator ini mengacu pada Gambar
1 dimana jam digital menggunakan counter (IC 7490) dan driver Seven-segment
(IC 7447) sert Seven-segment Common Anode dimana output IC 7447 dari QA –
QG disambungkan ke kaki a – b dari Seven-segment dan input IC 7447 dari A –
D disambungkan ke IC 7490 dari Q0 – Q3. Kaki Q1 IC U2 dan kaki Q2 IC U4
diumpan ke IC AND gate 7408, karena pewaktu diatur mulai dari 00 sampai 23,
yakni diambil saat kondisi 0010 dari U2 dan 0100 dari U4. Dengan demikian,
ketika Seven-segment menunjukkan angka 23 atau pukul 23.00 (11 PM), maka
clock akan melakukan counting ulang mulai dari 00 dan seterusnya. Acuan waktu
yang digunakan dalam perancangan adalah waktu Indonesia barat (WIB) atau
GMT+7.
Lama waktu (T) dari detik jam analog ketika bergerak adalah 1 second atau f =
1 Hertz, sehingga osilator yang didesain dalam simulasi ini untuk memberikan
sinyal PWM adalah 1 Hz. Adapun R1 = R2 = 1 KΩ, maka β = 0.5, kemudian R3
= 50 KΩ sehingga C = 10 µF, T = 1/F Rangkaian integrasi clock dengan osilator
Astable Mutivibrator dapat diganti dengan clock = 1 Hz

16
2.4. Diagram Blok dan Gambar Rangkaian timer dengan osilator

Gambar 13: Diagram blok rangkaian counter dengan astable multivibrator

Gambar 14: Rangkaian sebelum di RUN

17
Gambar 15: setelah RUN

Gambar 16: pada saat angka menunjuk 23

18
Gambar 17: pada saat counter kembali ke awal

19
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
1. Hasil simulasi dengan bantuan software Proteus dari rangkaian elektronika
digital sangat membantu untuk mempermudah dalam menerangkan prinsip dan
proses kerja suatu rangkaian penghitung waktu dengan astable mulrivibrator
2. Dalam simulasi rangkaian ini, komponen yang diperlukan ialah counter (IC
7490) dan driver Seven-segment (IC 7447) IC 7408, Resistor 1K Kapasitor 10
uF dan OP AMP 2134
3. karena pewaktu diatur mulai dari 00 sampai 23, yakni diambil saat kondisi 0010
dari U2 dan 0100 dari U4. Dengan demikian, ketika Seven-segment menunjukkan
angka 23 atau pukul 23.00 (11 PM), maka clock akan melakukan counting ulang
mulai dari 00 dan seterusnya.

b. Saran

Untuk dapat memahami lebih lanjut tentang Counter dan Astable


Multivibrator. Saya harap pembaca dapat mencari sumber-sumber yang lain di
internet dan buku-buku yang terkait dengan digital dan Counter

20
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-seven-segment-display-layar-tujuh-segmen/

http://razornexon.blogspot.com/2018/03/ic-7490-di-dalam-aplikasi-digital-
works.html

http://www.niguru.com/2018/05/inilah-ic-7490-yang-berfungsi-sebagai.html

https://nursamsa32.wordpress.com/tag/ic-7447/

http://electrofriends.com/articles/electronics/microcontroller-electronics-
articles/8051-8951/interfacing-7-segment-display-using-7447-decoder/

https://teknikelektronika.com/pengertian-gerbang-logika-dasar-simbol/

21

Anda mungkin juga menyukai