Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TEKNIK DIGITAL

NAMA : DINDA YANDITA NIM : 1312030030 KELAS :

TT-1B

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JAKARTA

2012

1.Decoder
Pengertian Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses
encoding sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder.

Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu
lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.

Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3 bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder decoder lainnya, di mana kombinasi setiap inputnya dapat mengaktifkan bebSalah satu jenis IC decoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke 8 jenis kombinasi inputnya. Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip dengan demultiplexer dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini tidak mempunyai data input. Sehingga input hanya di gunakan sebagai data control.

Pengertian decoder dapat di bentuk dari susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC yang banyak jual di pasaran, seperti decoder 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya. Dengan menggunakan IC, kita dapat merancang sebuah decoder dengan jumlah bit dan keluaran yang di inginkan. Contohnya adalah dengan merancang sebuah decoder 32 saluran keluar dengan IC decoder 8 saluran keluaran.

CONTOH DECODER 74LS47


Decoder driver 74LS47 merupakan IC TTL yang mempunyai input 4 bit yaitu A, B, C, dan D serta 3 input ekstra RBI, RBO, LT. Ketiga input ekstra tersebut diaktifkan oleh suatu level rendah. Bilangan BCD tersebut dikodekan sehingga membentuk kode seven segmen yang akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada peraga LED di dalamnya.

Input lamp test (LT) akan menyalakan setiap segmen untuk melihat apakah segmensegmen tersebut beroperasi. Selanjutnya Ripple Blanking Input RBI akan mematikan semua segmen bila rangkaian diaktifkan. Berikut ini adalah bentuk tampilan yang bisa ditampilkan oleh display seven segmen :

Dari gambar diatas bisa diketahui bahwa hanya sebagian kecil saja dari karakter yang dapat ditampilkan oleh display 7 segmen. Cara mendapatkan bentuk tampilan seperti pada gambar diatas diketahui dari table kebenaran dekoder 74LS47 berikut :

2. ENCODER
Pengertian Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan
dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti Desimal to BCD Encoder yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau 8 line to 3 line encoder yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).

Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu rangkaian encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan : Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran menggunakan K-Map Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang logika digital.

Rangkaian Encoder
Rangkaian Encoder Desimal (10 line) ke BCD Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan dalam gerbang logika digital seperti berikut. Tabel kebenaran encoder Desimal (10 Line)

Persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD Y3 = X8 + X9 Y2 = X4 + X5 + X6 + X7 Y1 = X2 + X3 + X6 + X7 Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9 Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran

Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran rangkaian encoder 10 ke 4 line,skema encoder 10 ke 4 line,rangkaian encoder desimal ke bcd,skema encoder desimal ke bcd,desimal to bcd converter,membuat encoder desimal ke bcd,teori encoder,digital encoderrangkaian encoder digital Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.

3. MULTIPLEXER

Pengertian Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input


data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan pada sisi output. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari multiplexer tersebut.

Tabel Kebenaran sebuah Multiplexer

4. DEMULTIPLEXER
Pengertian Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input
data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia.Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplexer tersebut.

5.TEKNOLOGI SMD
Perkembangan pasar dunia akan jenis LED ini semakin berkembang pesat tahun belakangan ini, dapat kita lihat dari papan iklan dengan segala cahaya warna-warni menawan yang melatarbelakangin kota-kota besar khususnya di Jakarta ini yang dulunya adalah lampu sorot. Ini karena adanya pengembangan para ahli dari LED dalam kurun waktu 15 tahun ini. Hasilnya adalah produksi yang lebih sering dikenal dengan chip LED ini yang ukurannya semakin besar sampai beberapa kali ukuran sebelumnya dan tentunya juga diikuti oleh efektivitas itu sendiri. Sekarang ini kita dapat menikmati LED dengan ukuran mini dengan penerangan cahaya yang bisa mencapai 1000lm, dimana cahaya ini lebih terang dari lampu pendar maupun lampu pijar. Sebagaimana tingginya kemampuan LED ini, ternyata harus berurusan dengan manajemen panas, yang artinya LED ini menghasilkan panas yang berlebihan. Nah, bagaimana para ahli menjawab itu semua merupakan tantangan bagi mereka sendiri dan hasilnya pun beranekaragam. Salah satu yang dihasilkan adalah teknologi SMD ini. Apa itu Teknologi SMD? SMD adalah singkatan dari Surface Mount Device yang

merupakan metode untuk membuat sirkit elektronik di mana komponen-komponen itu dibentuk atau dicetak langsung ke dalam PCBs (printed circuit boards). Nah, teknologi inilah yang sedang dipakai oleh banyak pembuat lampu LED sekarang ini karena dinilai lebih nyaman, lebih efektif dan lebih terang dari segi pencahayaan. Banyak varian yang telah diproduksi dari jenis LED SMD ini, diantaranya adalah jenis SMD3528, SMD5050, SMD5630. Perbedaan hanya terletak pada besarnya di mana SMD3528 ukurannya adalah 35mm x 28mm, sedangkan SMD5050 ukurannya 50mm x 50mm, yang mana akan mempengaruhi voltase, watt, serta cahaya yang dihasilkan.

Bentuk LED SMD untuk aplikasi terhadap bola lampu Jadi dengan adanya model teknologi SMD5630 dan model jenis SMD LED lainnya diharapkan dapat mengatasi masalah panas ini. Selain efektifitas yang dapat kita rasakan, tahan lama, dan cahaya terang, dan dapat menjadikan lampu ini dengan harga yang lebih bersaing dipasaran sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai