Anda di halaman 1dari 5

Nama : Abelitho Gilbert Julius Siahaan

Kelas : Teknik Telekomunikasi 1-A


NIM : 2003332012
Mata Kuliah : Teknik Digital
Keterangan : Essay tentang Merancang Encoder dan Decoder

1. Pendahuluan
Seiring perkembangan zaman, segala aspek kehidupan juga mengalami perkembangan
yang pesat. Salah satunya adalah pada bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi juga mengalami
perkembangan yang tidak kalah pesat dan terus berinovasi. Perkembangan Teknologi dan
Informasi ini tidak terkecuali terjadi pada bidang elektronika dimana bidang tersebut kian
berkembang menciptakan system-sistem yang lebih kompleks mulai dari penemuan elekron yang
mengalir dalam suatu rangkaian elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti komputer, radio,
televisi, dan lain sebagainya.
Dalam setiap rangkaian tersebut membutuhkan aliran arus yang kuat, terdapat rangkaian
sederhana dan norma dalam penyususnannya. Maka dari itu, pengetahuan mengenai elektronika
patut diketahui oleh khalayak ramai sehingga dalam penyelasan kaliini peneliti ingin
menjelaskan mengenai rangkaian Encoder dan Decoder.

2. Permasalahan
Adapun permasalahan yang didapat yaitu :
1. Apa itu Encoder dan Decoder?
2. Bagaimana rangkaian Encoder dan Decoder?

3. Pembahasan
a. Encoder
Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder
berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format
tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang
memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format
bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan
biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder”
yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line
input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8
line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit
BCD).

Ilustrasi Digital Encoder

Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu
rangkaian encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu
encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan :
1. Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat
2. Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran
menggunakan K-Map
3. Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang
logika digital
Rangkaian Encoder Desimal (10 line) ke BCD
Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah
menentukan tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian
mengimplementasikan dalam gerbang logika digital seperti berikut.
Tabel kebenaran encoder Desimal (10 Line) ke BCD
Persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD
 Y3 = X8 + X9
 Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
 Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
 Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9

Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran

Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan
persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena
alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah
nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan
bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena
rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.

b. Decoder
Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding
sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di
artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari decoder
adalah encoder.
Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah
sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output
dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin
merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder.
Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.
Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3
bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input dan
10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk
pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan
decoder decoder lainnya, di mana kombinasi setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa
output linenya.
Salah satu jenis IC decoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai
3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke 8 jenis
kombinasi inputnya. Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip dengan demultiplexer
dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini tidak mempunyai data input. Sehingga input
hanya di gunakan sebagai data control.
Pengertian decoder dapat di bentuk dari susunan gerbang logika dasar atau menggunakan
IC yang banyak jual di pasaran, seperti decoder 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan
sebagainya. Dengan menggunakan IC, kita dapat merancang sebuah decoder dengan jumlah bit
dan keluaran yang di inginkan. Contohnya adalah dengan merancang sebuah decoder 32 saluran
keluar dengan IC decoder 8 saluran keluaran
4. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan
dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi
data bilangan dengan format tertentu. Sedangkan, Decoder adalah alat yang di gunakan untuk
dapat mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi
aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan
untuk menerima input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan
biner tersebut.
5. Daftar Pustaka
http://tentangelektro1.blogspot.com/2014/05/encoder-dan-decoder.html
https://www.researchgate.net/publication/337917094_Encoder_dan_Decoder
http://hasintek.blogspot.com/2011/12/dekoder-dan-enkoder.html

Anda mungkin juga menyukai