DASAR TEORI
1.1 Encoder
Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkodekan data input menjadi data
bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian
kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki
output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input
yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah
Encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi
untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan
biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line Encoder” yang berarti
rangkaian Encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
Berdasarkan table kebenaran di atas, maka didapat persamaan logika output encoder
Desimal (10 Line) ke BCD sebagaimana berikut.
Y3 = X8 + X9
Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9
Maka, dari persamaan tersebut akan dapat disusun rangkaian seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2. Rangkaian Implementasi Encoder Desimal (10 line) ke BCD Sesuai Tabel
Kebenaran
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan
persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian
karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan
mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas
hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini
karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.
Sebuah priority encoder adalah rangkaian encoder yang mempunyai fungsi prioritas.
Operasi dari rangkaian priority encoder yaitu jika ada dua lebih input bernilai “I” pada saat
yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yanga akan diambil.
2.2 Decoder
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode yang
kurang dikenal manusia kedalam kode yang lebih dikenal manusia.
Contoh :
Binary decoding berfungsi untuk mengkonversi sebuah n-bit code ke dalam sebuah output
yang aktif (High/Low). Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan AND atau OR gate.
Jumlah masukan (input) lebih kecil dari jumlah keluaran (output). Jika inputnya berjumlah n
maka outputannya berjumlah 2n. Hanya satu output yang aktif (high/low) dari banyak input
yang diberikan.
a. 1 to 2 Binary Decoder
b. 2 to 4 Binary Decoder
Dari tabel kebenaran 2 to 4 diperoleh persamaan : 2-variable minterm (X'Y', X'Y, XY', XY)
c. 3 to 8 binary decoder
Dalam hal ini unsur informasinya adalah delapan angka oktal. Sandi untuk informasi diskrit
ini terdiri dari bilangan biner yang diwakili oleh tiga bit. Kerja dekorder ini dapat lebih jelas tampak
dari hubungan input dan output yang ditunjukan pada tabel kebenaran dibawah ini. Tampak bahwa
variabel outputnya itu hanya dapat mempunyai sebuah logika 1 untuk setiap kombinasi inputnya.
Saluran output yang nilainya sama dengan 1 mewakili angka oktal yang setara dengan bilangan biner
pada saluran inputnya
.
BAB III
Penyelesaian :
Diagram Blok
Rancang rangkaian untuk mengubah kode biner 2 bit menjadi desimal, jika diinginkan
output active low !
Penyelesaian :
Input Output
B A Y3 Y Y1 Y0
2
0 0 1 1 1 0
0 1 1 1 0 1
1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1
Y0 = B’A + BA’ + BA = B + A
Y1 = B’A’ + BA’ + BA = A’ + B
Y2 = B’A’ + B’A + BA = B’ + A