Anda di halaman 1dari 22

BAB VI.

APLIKASI GERBANG LOGIKA

Aplikasi gerbang logika yang


dibahas pada buku ini adalah :
1. Dekoder dan Enkoder
2. Multiplekser dan
Demultiplekser
3. Half dan Full Adder
4. Seven Segment dan Driver
Gambar 6.1. AND, OR,
5. Flip-flop
XOR

VI.1. Dekoder dan Enkoder


Dekoder adalah alat yang digunakan untuk dapat
mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat melihat
atau menerima informasi aslinya.
Dekoder juga dapat diartikan sebagai rangkaian logika
yang ditugaskan untuk menerima input biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner
tersebut. Output dari dekoder maksimum adalah 2n.
Fungsi dekoder adalah
untuk memudahkan kita
dalam menyalakan seven
segment.

Gambar 6.2. Contoh dekoder

103
Beberapa rangkaian dekoder yang sering kita jumpai saat ini
adalah dekoder jenis 3 x 8 (3 bit input dan 8 output line),
dekoder jenis 4 x 16, dekoder jenis BCD to Decimal (4 bit
input dan 10 output line) dan dekoder jenis BCD to seven
segment. Khusus untuk pengertian dekoder jenis BCD to seven
segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan
dekoder lainnya, dimana kombinasi setiap inputnya dapat
mengaktifkan beberapa output linenya.
Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah
74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output
line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke 8
jenis kombinasi inputnya.
Pengertian dekoder dapat di bentuk dari susunan
gerbang logika dasar atau menggunakan IC yang banyak jual
di pasaran, seperti dekoder 74LS48, 74LS154, 74LS138,
74LS155 dan sebagainya. Dengan menggunakan IC, kita
dapat merancang sebuah dekoder dengan jumlah bit dan
keluaran yang di inginkan. Contohnya adalah dengan
merancang sebuah dekoder 32 saluran keluar dengan IC
dekoder 8 saluran keluaran.

104
Gambar 6.3. Skema rangkaian dekoder

Enkoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi


berkebalikan dengan dekoder.
Enkoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data
input mejadi data bilangan dengan format tertentu.

Enkoder dalam rangkaian


digital adalah rangkaian
kombinasi gerbang digital
yang memiliki input banyak
dalam bentuk line input dan
Gambar 6.4. Enkoder memiliki output sedikit
dalam format bilangan
biner.
Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif

105
menjadi kode bilangan biner.
Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder
seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian
digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan
jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4
bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line
encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line
dan output 3 line (3 bit BCD).

Gambar 6.5. Skema rangkaian enkoder

Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel


kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal ke
BCD. jalur input X 0 tidak dihubung ke rangkaian karena
alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X 0
ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output
tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya

106
akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang
mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan
didesain sebagai priority encoder. IC Encoder salah satunya
adalah RF803E .

VI.2. Multiplekser dan Demultiplekser


Multiplekser adalah suatu peranti yang mampu
menyalurkan beberapa jalur data ke satu jalur luaran.
Multiplekser mempunyai satu atau lebih sinyal masukan yang
terhubung pada masukannya. Pemilihan saluran masukan
dilakukan oleh sinyal kontrol. Suatu multiplekser
dengan 2n saluran masukan memerlukan n sinyal kontrol.
Multiplexer (MUX)
atau selector data adalah
suatu rangkaian logika yang
menerima beberapa input
data, dan untuk suatu saat
tertentu hanya mengizinkan
satu data input masuk ke
output, yang diatur oleh input Gambar 6.6. Multiplekser
selektor. Oleh karena itu,
MUX memiliki fungsi
sebagai pengontrol digital.
MUX memiliki kanal input lebih besar dari 1 (minimal 2 atau
kelipatan 2), dan hanya memiliki 1 kanal output. Jumlah
selektor dilihat dari banyaknya kanal input (n).

107
IC 74LS151 merupakan data selector/multiplekser yang
memilih satu dari 8 saluran masukan dengan menggunakan 3
sinyal kontrol.

Penggunaan Multiplekser
Multiplekser dapat digunakan pada : akuisi data suhu,
kecepatan, kelembaban, dan lain-lain :
a. Seleksi data
b. Data routing (perjalanan data)
c. Multiplekser biasanya menentukan perjalanan data dari
satu sumber data diantara beberapa sumber ke satu tujuan.
d. Operation sequencing (pengurutan operasi)
e. Konversi parallel ke seri
f. Kebanyakan system digital memproses data biner secara
parallel (seluruh bit secara serentak), karena teknik ini
lebih cepat. Tetapi apabila data ini harus disalurkan ke
tempat-tempat yang relative jauh, susunan parallel ini
menjadi tidak efektif, karena memerlukan banyak saluran
transmisi.Oleh karena itu, data biner berbentuk parallel
sering diubah menjadi bentuk seri sebelum disalurkan ke
tujuan yang jauh.
g. Menghasilkan bentuk gelombang
h. Menghasilkan fungsi logika

Demultiplekser adalah suatu rangkaian yang


mendistribusikan satu masukan ke lebih dari satu luaran.
Demultiplekser disebut juga data distributor. Pemilihan

108
saluran luaran dilakukan oleh sinyal kontrol. Sinyal kontrol
merupakan masukan yang berfingsi untuk mengarahkan setiap
sinyal masukan pada saluran luaran yang dipilih. Suatu
demultiplekser dengan n sinyal kontrol akan
n
memiliki 2 saluran luaran.
Demultiplekser (De-
Mux) atau disebut juga
distributor data. De-Mux
memiliki satu kanal input
yang didistribusikan ke
beberapa kanal output.
Selektor input menentukan Gambar 6.7. Demultiplekser
ke output mana input data
akan didistribusikan.
Jumlah selektor dilihat dari banyaknya kanal output. IC
74LS138 merupakan demultiplekser yang digunakan untuk
menyalurkan satu data ke 8 jalur luaran.

VI.3. Half dan Full Adder


Penjumlah atau Adder adalah komponen elektronika
digital yang dipakai untuk menjumlahkan dua buah angka
dalam sistem bilangan biner. Dalam komputer dan
mikroprosesor, Adder biasanya berada di bagian ALU
(Arithmetic Logic Unit).

109
Pada Half-Adder,
berdasarkan dua input A dan B,
maka output Sum, S dari Adder
ini akan dihitung berdasarkan
operasi XOR dari A dan B. Selain
output S, ada satu output yang Gambar 6.8. Half Adder
lain yang dikenal sebagai C atau
Carry, dan C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A
dan B. Pada prinsipnya output S menyatakan penjumlahan
bilangan pada input A dan B, sedangkan output C menyatakan
MSB (most significant bit atau carry bit) dari hasil jumlah itu.

𝑺 = (𝑨 ⊕ 𝑩) Tabel 6.1 Tabel Kebenaran


Half Adder adalah :
𝑪 = (𝑨. 𝑩) Input Output
A B C S
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0

Ketika salah satu atau lebih input bernilai nol maka


keluaran pada gerbang NAND pertama akan bernilai satu.
Karenanya kemudian input di gerbang kedua dan ketiga akan
bernilai satu dan mendapat input lain yang salah satunya
bernilai nol sehingga PASTI gerbang NAND yang
masukannya nol tadi menghasilkan nilai satu. Sedangkan

110
gerbang lain akan benilai nol karena mendapat input satu dan
satu maka keluaran di gerbang NAND terakhir akan bernilai
satu, karena salah satu inputnya bernilai nol.
Untuk menghitung carry digunakan sebuah gerbang
AND yang karakter utamanya adalah bahwa iahanya akan
menghasilkan nilai satu ketika kedua masukannya bernilai
satu. Jadi carry satu hanya akan dihasilkan dari penjumlahan
dua digit bilangan biner sama-sama bernilai satu, yang dalam
penjumlahan utamanya akan menghasilkan nilai nol.

Full adder merupakan rangkaian elektronika yang


menjumlahkan 2 bilangan yang telah dikonversikan kedalam
bilangan biner dengan menjumlahkan 2 bit input ditambah
dengan nilai carry-out dari penjumlahan bit sebelumnya.
outputnya adalah hasil dari penjumlahan (sum) dan bit
kelebihannya (carry-out).
𝑺 = (𝑨 ⊕ 𝑩) ⊕ 𝑪

𝑪 = 𝑨. 𝑩 +
𝑪𝒊 . (𝑨 ⊕ 𝑩)
= 𝑨. 𝑩 +
(𝑩. 𝑪𝒊 ) + (𝑪𝒊 . 𝑨)
Gambar 6.9. Full Adder

111
Tabel 6.2 tabel kebenaran full adder adalah :
Input Output
A B 𝑪𝒊 𝑪𝒐 S
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1

Full Adder adalah sebuah rangkaian digital yang


melaksanakan operasi penjumlahan aritmetika dari 3 bit input.
Full adder terdiri dari 3 buah input dan 2 buah output.
Variabel input dari Full adder dinyatakan oleh variabel A, B
dan C in. Dua dari variabel input ( A dan B ) mewakili 2 bit
signifikan yang akan ditambahkan, input ketiga, yaitu C
mewakili Carry dari posisi yang lebih rendah. Kedua output
dinyatakan dengan simbol S (Sum) dan Cn (Carry). Rangkaian
Full-Adder mampu menampung bilangan Carry dari hasil
penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah inputnya ada 3 : A, B
dan Ci, sementara bagian output ada 2 : S dan Co. Ci ini
dipakaiuntuk menampung bit Carry dari penjumlahan
sebelumnya.Full adder biasanya dapat menjumlahkan banyak
bilangan biner dimana 8, 16, 32, dan jumlah bit biner lainnya.
Pada Sum digunakan gerbang logika Ex-OR dan pada carry

112
digunakan gerbang logika AND dan menggunakan gerbang
logika OR untuk menjumlahkan tiap-tiap.

VI.4. Seven Segment dan Driver


Pengertian Seven Segment Display – Seven Segment
Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen
Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui
kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment
Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator,
Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga
Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun
Pengatur Suhu Digital.
Seven Segment Display pertama diperkenalkan dan
dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai
dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED
(Light Emitting Diode).

Gambar 6.10. Seven Segment Gambar 6.11. Skema


Seven Segment

113
Tipe seben segment ada 2 yaitu :

Gambar 6.12. common cathode Gambar 6.13. common anode


Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk
menerima masukan BCD 4-bit dan memberikan keluaran yang
melewatkan arus melalui segmen untuk menampilkan angka
desimal. Jenis dekoder BCD ke seven segment ada dua macam
yaitu dekoderyang berfungsi untuk menyalakan seven segment
mode common anoda dan dekoder yang berfungsi untuk
menyalakan seven segment mode common katoda.
IC 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven segment yang
berfungsi untuk menyalakan sevent segment mode common
anode. Gambar IC 74LS47 dan konfigurasi pena-pena
ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar 6.14. IC 7447

Gambar 6.15. Konfigurasi


pena-pena IC 7447

114
Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa
bilangan BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilanga BCD
ini dikodekan sehingga membentuk kode tujuh segmen yang
akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven segment.
Masukan BCD diaktifkan oleh logika „1‟, dan keluaran dari
dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga
ditunjukkan pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan
(lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output),
dan (ripple blanking input).

Gambar 6.16. Rangkaian Seven Segment Common Anode

Gambar 6.17. Rangkaian Seven Segment Common Cathode

115
Berikut adalah Tabel 6.3 tabel kebenaran dari IC 74LS47 :

Berikut adalah tampilan seven segment :

VI.5. Flip Flop


Flip flop dalah suatu rangkaian yang dapat menyimpan
state biner (sepanjang masih terdapat power pada rangkaian)
sampai terjadi perubahan pada sinyal inputnya.

116
Berbeda dengan uraian materi sebelumnya yang bekerja
atas dasar gerbang logika dan logika kombinasi, keluarannya
pada saat tertentu hanya tergantung pada harga-harga masukan
pada saat yang sama. Sistem seperti ini dinamakan tidak
memiliki memori. Disamping itu bahwa sistem tersebut
menghafal hubungan fungsional antara variabel keluaran dan
variabel masukan.
Sedangkan fungsi rangkaian flip-flop yang utama adalah
sebagai memori (menyimpan informasi) 1 bit atau suatu sel
penyimpan 1 bit.
Macam-macam Flip-flop :
1. RS Flip-Flop
RS Flip-Flop yaitu rangkaian
Flip-Flop yang mempunyai 2
jalan keluar Q dan Q (atasnya
digaris). Simbol-simbol yang
ada pada jalan keluar selalu
Gambar 6.17. RS Filp flop
berlawanan satu dengan yang
lain.
RS-FF adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan
yaitu R (Reset) dan S (Set). Bila S diberi logika 1 dan R
diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0
dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi
logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q

117
berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0. Sifat paling
penting dari Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat
menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I
diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh
saat Q = 0 dan Q not = 1 yang diperlihatkan pada gambar
berikut :
Tabel 6.4 Tabel Kebenaran RS Flip flop:
S B Q Q Keterangan
0 0 1 1 Terlarang
0 1 1 0 Set (memasang)
1 1 1 0 Stabil I
1 0 0 1 Reset (melepas)
1 1 0 1 Stabil II
0 0 1 1 Terlarang
1 1 𝑄𝑛 𝑸𝒏 Kondisi memori
(mengingat)

Yang dimaksud kondisi terlarang yaitu keadaaan yang


tidak diperbolehkan kondisi output Q sama dengan Q not
yaitu pada saat S = 0 dan R = 0. Yang dimaksud dengan
kondisi memori yaitu saat S=1 dan R = 1, output Q dan
Qnot akan menghasilkan perbedaan yaitu jika Q=0 maka
Qnot = 1 atau sebaliknya jika Q = 1 maka Q not = 0.

118
2. CRS Flip-Flop
CRS Flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi
dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini
berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset.
Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada
input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada
output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock
berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat
mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not.

Gambar 6.18. CRS Flip flop

Tabel 6.5 Tabel Kebenaran CRS Flip flop

S R 𝑄𝑛 + 1
0 0 𝑄𝑛
0 1 0
1 0 1
1 1 Terlarang
Keterangan :
𝑄𝑛 = sebelum CK
𝑄𝑛 + 1 = sesudah CK

119
3. D Flip Flop
D flip-flop adalah RS flip-flop yang ditambah dengan
suatu inventer pada reset inputnya. Sifat dari D flip-flop
adalah bila input D (Data) dan pulsa clock berlogik 1,
maka output Q akan berlogik 1 dan bilamana input D
berlogik 0, maka D flip-flop akan berada pada keadaan
reset atau output Q berlogik 0.

Gambar 6.19. D Flip flop

Tabel 6.6 tabel kebenarannya D Flip flop adalah :

D 𝑄𝑛 + 1
0 0
1 1

4. T Flip Flop
Rangkaian T flip-flop atau Togle flip-flop dapat dibentuk
dari modifikasi clocked RSFF, DFF maupun JKFF. TFF
mempunyai sebuah terminal input T dan dua buah

120
terminal output Q dan Qnot. TFF banyak digunakan pada
rangkaian Counter, frekuensi deviden dan sebagainya.

Gambar 6.20. T Flip flop

Tabel 6.7 tabel kebenarannya T Flip flop adalah :

D Q
0 0
1 0
0 1
1 1
0 0
1 0
0 1
1 1

5. JK Flip Flop
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba
atau Master Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-
flop, yaitu Master FF dan Slave FF. Master Slave JK FF
ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan Clock.

121
Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF adalah
tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana lay
outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc
IC). Kelebihan JK FF terhadap FF sebelumnya yaitu JK
FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun
input yang diberikan asal ada clock maka akan terjadi
perubahan pada output.

Gambar 6.21. JK Flip flop

Tabel 6.8 tabel kebenarannya JK Flip flop adalah :

J K 𝑄𝑛 + 1 Keterangan
0 0 𝑄𝑛 Mengingat
0 1 0 Reset
1 0 0 Set
1 1 𝑄𝑛 (strep) Togle

Latihan :
1. Apa yang kamu ketahui tentang enkoder dan sebutkan
contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa yang kamu ketahui tentang demultiplekser dan
contohnya?

122
Rangkuman :
Aplikasi gerbang logika yang dibahas pada buku ini adalah :
1. Dekoder : alat yang digunakan untuk dapat
mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat
melihat atau menerima informasi aslinya.
Enkoder : rangkaian kombinasi gerbang digital yang
memiliki input banyak dalam bentuk line input dan
memiliki output sedikit dalam format bilangan biner.
2. Multiplekser : rangkaian kombinasi gerbang digital yang
memiliki input banyak dalam bentuk line input dan
memiliki output sedikit dalam format bilangan biner.
Demultiplekser : suatu rangkaian yang mendistribusikan
satu masukan ke lebih dari satu luaran.
3. Half Adder : berdasarkan dua input A dan B, maka
output Sum, S dari Adder ini akan dihitung berdasarkan
operasi XOR dari A dan B. Selain output S, ada satu
output yang lain yang dikenal sebagai C atau Carry, dan
C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A dan B.
Full Adder : sebuah rangkaian digital yang melaksanakan
operasi penjumlahan aritmetika dari 3 bit input. Full adder
terdiri dari 3 buah input dan 2 buah output. Variabel input
dari Full adder dinyatakan oleh variabel A, B dan C in.
Dua dari variabel input ( A dan B ) mewakili 2 bit
signifikan yang akan ditambahkan, input ketiga, yaitu C
mewakili Carry dari posisi yang lebih rendah. Kedua
output dinyatakan dengan simbol S (Sum) dan Cn (Carry).

123
4. Seven Segment dan Driver : Seven Segment Display (7
Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang
dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-
kombinasi segmennya.
5. Flip-flop : suatu rangkaian yang dapat menyimpan state
biner (sepanjang masih terdapat power pada rangkaian)
sampai terjadi perubahan pada sinyal inputnya.

124

Anda mungkin juga menyukai