103
Beberapa rangkaian dekoder yang sering kita jumpai saat ini
adalah dekoder jenis 3 x 8 (3 bit input dan 8 output line),
dekoder jenis 4 x 16, dekoder jenis BCD to Decimal (4 bit
input dan 10 output line) dan dekoder jenis BCD to seven
segment. Khusus untuk pengertian dekoder jenis BCD to seven
segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan
dekoder lainnya, dimana kombinasi setiap inputnya dapat
mengaktifkan beberapa output linenya.
Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah
74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output
line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke 8
jenis kombinasi inputnya.
Pengertian dekoder dapat di bentuk dari susunan
gerbang logika dasar atau menggunakan IC yang banyak jual
di pasaran, seperti dekoder 74LS48, 74LS154, 74LS138,
74LS155 dan sebagainya. Dengan menggunakan IC, kita
dapat merancang sebuah dekoder dengan jumlah bit dan
keluaran yang di inginkan. Contohnya adalah dengan
merancang sebuah dekoder 32 saluran keluar dengan IC
dekoder 8 saluran keluaran.
104
Gambar 6.3. Skema rangkaian dekoder
105
menjadi kode bilangan biner.
Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder
seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian
digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan
jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4
bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line
encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line
dan output 3 line (3 bit BCD).
106
akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang
mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan
didesain sebagai priority encoder. IC Encoder salah satunya
adalah RF803E .
107
IC 74LS151 merupakan data selector/multiplekser yang
memilih satu dari 8 saluran masukan dengan menggunakan 3
sinyal kontrol.
Penggunaan Multiplekser
Multiplekser dapat digunakan pada : akuisi data suhu,
kecepatan, kelembaban, dan lain-lain :
a. Seleksi data
b. Data routing (perjalanan data)
c. Multiplekser biasanya menentukan perjalanan data dari
satu sumber data diantara beberapa sumber ke satu tujuan.
d. Operation sequencing (pengurutan operasi)
e. Konversi parallel ke seri
f. Kebanyakan system digital memproses data biner secara
parallel (seluruh bit secara serentak), karena teknik ini
lebih cepat. Tetapi apabila data ini harus disalurkan ke
tempat-tempat yang relative jauh, susunan parallel ini
menjadi tidak efektif, karena memerlukan banyak saluran
transmisi.Oleh karena itu, data biner berbentuk parallel
sering diubah menjadi bentuk seri sebelum disalurkan ke
tujuan yang jauh.
g. Menghasilkan bentuk gelombang
h. Menghasilkan fungsi logika
108
saluran luaran dilakukan oleh sinyal kontrol. Sinyal kontrol
merupakan masukan yang berfingsi untuk mengarahkan setiap
sinyal masukan pada saluran luaran yang dipilih. Suatu
demultiplekser dengan n sinyal kontrol akan
n
memiliki 2 saluran luaran.
Demultiplekser (De-
Mux) atau disebut juga
distributor data. De-Mux
memiliki satu kanal input
yang didistribusikan ke
beberapa kanal output.
Selektor input menentukan Gambar 6.7. Demultiplekser
ke output mana input data
akan didistribusikan.
Jumlah selektor dilihat dari banyaknya kanal output. IC
74LS138 merupakan demultiplekser yang digunakan untuk
menyalurkan satu data ke 8 jalur luaran.
109
Pada Half-Adder,
berdasarkan dua input A dan B,
maka output Sum, S dari Adder
ini akan dihitung berdasarkan
operasi XOR dari A dan B. Selain
output S, ada satu output yang Gambar 6.8. Half Adder
lain yang dikenal sebagai C atau
Carry, dan C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A
dan B. Pada prinsipnya output S menyatakan penjumlahan
bilangan pada input A dan B, sedangkan output C menyatakan
MSB (most significant bit atau carry bit) dari hasil jumlah itu.
110
gerbang lain akan benilai nol karena mendapat input satu dan
satu maka keluaran di gerbang NAND terakhir akan bernilai
satu, karena salah satu inputnya bernilai nol.
Untuk menghitung carry digunakan sebuah gerbang
AND yang karakter utamanya adalah bahwa iahanya akan
menghasilkan nilai satu ketika kedua masukannya bernilai
satu. Jadi carry satu hanya akan dihasilkan dari penjumlahan
dua digit bilangan biner sama-sama bernilai satu, yang dalam
penjumlahan utamanya akan menghasilkan nilai nol.
𝑪 = 𝑨. 𝑩 +
𝑪𝒊 . (𝑨 ⊕ 𝑩)
= 𝑨. 𝑩 +
(𝑩. 𝑪𝒊 ) + (𝑪𝒊 . 𝑨)
Gambar 6.9. Full Adder
111
Tabel 6.2 tabel kebenaran full adder adalah :
Input Output
A B 𝑪𝒊 𝑪𝒐 S
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
112
digunakan gerbang logika AND dan menggunakan gerbang
logika OR untuk menjumlahkan tiap-tiap.
113
Tipe seben segment ada 2 yaitu :
114
Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa
bilangan BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilanga BCD
ini dikodekan sehingga membentuk kode tujuh segmen yang
akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven segment.
Masukan BCD diaktifkan oleh logika „1‟, dan keluaran dari
dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga
ditunjukkan pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan
(lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output),
dan (ripple blanking input).
115
Berikut adalah Tabel 6.3 tabel kebenaran dari IC 74LS47 :
116
Berbeda dengan uraian materi sebelumnya yang bekerja
atas dasar gerbang logika dan logika kombinasi, keluarannya
pada saat tertentu hanya tergantung pada harga-harga masukan
pada saat yang sama. Sistem seperti ini dinamakan tidak
memiliki memori. Disamping itu bahwa sistem tersebut
menghafal hubungan fungsional antara variabel keluaran dan
variabel masukan.
Sedangkan fungsi rangkaian flip-flop yang utama adalah
sebagai memori (menyimpan informasi) 1 bit atau suatu sel
penyimpan 1 bit.
Macam-macam Flip-flop :
1. RS Flip-Flop
RS Flip-Flop yaitu rangkaian
Flip-Flop yang mempunyai 2
jalan keluar Q dan Q (atasnya
digaris). Simbol-simbol yang
ada pada jalan keluar selalu
Gambar 6.17. RS Filp flop
berlawanan satu dengan yang
lain.
RS-FF adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan
yaitu R (Reset) dan S (Set). Bila S diberi logika 1 dan R
diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0
dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi
logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q
117
berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0. Sifat paling
penting dari Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat
menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I
diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh
saat Q = 0 dan Q not = 1 yang diperlihatkan pada gambar
berikut :
Tabel 6.4 Tabel Kebenaran RS Flip flop:
S B Q Q Keterangan
0 0 1 1 Terlarang
0 1 1 0 Set (memasang)
1 1 1 0 Stabil I
1 0 0 1 Reset (melepas)
1 1 0 1 Stabil II
0 0 1 1 Terlarang
1 1 𝑄𝑛 𝑸𝒏 Kondisi memori
(mengingat)
118
2. CRS Flip-Flop
CRS Flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi
dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini
berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset.
Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada
input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada
output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock
berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat
mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not.
S R 𝑄𝑛 + 1
0 0 𝑄𝑛
0 1 0
1 0 1
1 1 Terlarang
Keterangan :
𝑄𝑛 = sebelum CK
𝑄𝑛 + 1 = sesudah CK
119
3. D Flip Flop
D flip-flop adalah RS flip-flop yang ditambah dengan
suatu inventer pada reset inputnya. Sifat dari D flip-flop
adalah bila input D (Data) dan pulsa clock berlogik 1,
maka output Q akan berlogik 1 dan bilamana input D
berlogik 0, maka D flip-flop akan berada pada keadaan
reset atau output Q berlogik 0.
D 𝑄𝑛 + 1
0 0
1 1
4. T Flip Flop
Rangkaian T flip-flop atau Togle flip-flop dapat dibentuk
dari modifikasi clocked RSFF, DFF maupun JKFF. TFF
mempunyai sebuah terminal input T dan dua buah
120
terminal output Q dan Qnot. TFF banyak digunakan pada
rangkaian Counter, frekuensi deviden dan sebagainya.
D Q
0 0
1 0
0 1
1 1
0 0
1 0
0 1
1 1
5. JK Flip Flop
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba
atau Master Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-
flop, yaitu Master FF dan Slave FF. Master Slave JK FF
ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan Clock.
121
Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF adalah
tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana lay
outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc
IC). Kelebihan JK FF terhadap FF sebelumnya yaitu JK
FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun
input yang diberikan asal ada clock maka akan terjadi
perubahan pada output.
J K 𝑄𝑛 + 1 Keterangan
0 0 𝑄𝑛 Mengingat
0 1 0 Reset
1 0 0 Set
1 1 𝑄𝑛 (strep) Togle
Latihan :
1. Apa yang kamu ketahui tentang enkoder dan sebutkan
contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa yang kamu ketahui tentang demultiplekser dan
contohnya?
122
Rangkuman :
Aplikasi gerbang logika yang dibahas pada buku ini adalah :
1. Dekoder : alat yang digunakan untuk dapat
mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat
melihat atau menerima informasi aslinya.
Enkoder : rangkaian kombinasi gerbang digital yang
memiliki input banyak dalam bentuk line input dan
memiliki output sedikit dalam format bilangan biner.
2. Multiplekser : rangkaian kombinasi gerbang digital yang
memiliki input banyak dalam bentuk line input dan
memiliki output sedikit dalam format bilangan biner.
Demultiplekser : suatu rangkaian yang mendistribusikan
satu masukan ke lebih dari satu luaran.
3. Half Adder : berdasarkan dua input A dan B, maka
output Sum, S dari Adder ini akan dihitung berdasarkan
operasi XOR dari A dan B. Selain output S, ada satu
output yang lain yang dikenal sebagai C atau Carry, dan
C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A dan B.
Full Adder : sebuah rangkaian digital yang melaksanakan
operasi penjumlahan aritmetika dari 3 bit input. Full adder
terdiri dari 3 buah input dan 2 buah output. Variabel input
dari Full adder dinyatakan oleh variabel A, B dan C in.
Dua dari variabel input ( A dan B ) mewakili 2 bit
signifikan yang akan ditambahkan, input ketiga, yaitu C
mewakili Carry dari posisi yang lebih rendah. Kedua
output dinyatakan dengan simbol S (Sum) dan Cn (Carry).
123
4. Seven Segment dan Driver : Seven Segment Display (7
Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang
dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-
kombinasi segmennya.
5. Flip-flop : suatu rangkaian yang dapat menyimpan state
biner (sepanjang masih terdapat power pada rangkaian)
sampai terjadi perubahan pada sinyal inputnya.
124