Anda di halaman 1dari 20

Laporan Mata Kuliah

VE190102 – Rangkaian Logika

Disusun oleh :
M Akbar Hidayatullah 2040221038

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Otomasi


Departemen Teknik Elektro Otomasi - Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Semester Gasal 2022/2023
BAB I PENDAHULUAN
Sudah tidak asing lagi dengan komputer, handponde, laptop, dan alat komunikasi lainya.
Peralatan tersebut sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Saat ingin berkomunikasi
dengan orang yang jauh, mengerjakan tugas, melihat berita, dan sebagainya. Salah satu yang
menjadi dasar supaya alat-alat itu bisa bekerja adalah ilmu rangkaian logika. Komputer yang
berfungsi menerima, mengolah, dan meneruskan data. Tidak terlepas dari ilmu rangkaian logika
khusunya sistem bilangan.

Pada semester ini banyak membahas tentang bilangan. Yang nantinya dikembangkan ke
berbagai pembahasan. Gerbang logika juga menjadi materi dasar yang sangat penting. Banyak
penerapan dari gerbang logika, seperti yang ada pada salah satu komponen komputer yaitu
Integrated Circuit (IC).

Dalam otomasi untuk menjadikan sistem yang sebelumnya di kerjakan oleh manusia supaya
bisa berjalan otomatis diperlukan controller untuk mengatur. Salah satu jenisnya adalah
Programmable Logic Controller (PLC) suatu alat yang bisa diprogram menggubakan prinsip
logika dengan tujuan untuk mengatur sebuah sistem. Pemrograman PLC sangat berkaitan erat
dengan rangkaian logika.
BAB II MATERI MATA KULIAH

A. Boolean Algebra and Logic Gates

1.1. Number of System


Untuk menghitung, mengukur, dan berkomunikasi digunakanlah sistem bilangan. Di
dunia ini yang sering digunakan adalah biner dan desimal. Menggunakan suatu bilangan
dasar atau basis tertentu.
- Biner
Menggunakan basis 2 yaitu 0 dan 1 atau sering disebut bit
- Desimal
Menggunakan basis 10 yaitu 0 sampai dengan 9
- Oktal
Memuat angka 0 sampai 8 sehingga disebut basis 8
- Hexadesimal
Bilangan berbasis 16. Memuat 0 sampai 9 untuk nilai 10 – 16 menggunakan Huruf A – F

1.2 Binery Codes

Biner banyak digunakan dalam mesin. Bahasa yang digunakan untuk komunikasi di
dalam mesin digital adalah bahasa mesin yang terdiri dari cara teratur sistem biner. Sistem biner
menggunakan dua digit 0 dan 1 yang disebut secara individual sebagai bit. Jadi bit adalah unit
dasar sistem biner. 1 0 adalah angka bit tunggal, 00, 01, 10, 11 adalah angka dua bit dan
seterusnya.

Kode biner adalah yang menetapkan kata biner untuk setiap simbol atau instruksi.
Seperti alfabet "A" bisa diberi kata biner 110111 disebut sebagai kode untuk huruf 'A'.

Binary Code 1 : Binary Codes Decimal (BCD)

BCD atau disebut sebagai kode '8421' terdiri dari empat bit biner. Yang mana 4 bit ini setara
untuk setiap digit desimal 0 - 9. sesuai nama menyatakan setiap digit desimal dikodekan bentuk
binernya.

Binary Code 2 : Excess-3 Code


Sama seperti BCD, hanya saja untuk yang ini BCD ditambah dengan 3 di setiap bilangan
decimal

Setiap BCD ditambah dengan binernya 3

Maka diperoleh

Binary Code 3: Gray Code

Perpindahan dari representasi BCD terhadap bilangan decimal yang lain disebut transisi.

Untuk berpindah dari 0 ke 1,

perlu transisi satu kali. Yaitu mengubah binernya B

Untuk berpindah dari 0 ke 3,

perlu transisi dua kali. Yaitu mengubah binernya B

kemudian A, supaya nilai binernya = 3

Mengubah ke bentuk Gray akan berkaitan erat dengan transisi. Yang perlu dingat bahwa
saat sama maka bernilai 0 dan berbeda maka bernilai 1

MSB (Most Significant Bit)

LSB (Least Significant Bit)

1.3 Binary Arithmatic

Binary Addition

Penambahan biner . Ada aturan-aturan yang harus diketahui. Carry (dikali) sum (ditambah)
Dijumlahkan dari yang paling kanan

Augend (nilai yang dimiliki)

Addend (Penambah)

Carry (nilai yang disimpan)

Sum (hasil penjumlahan)

Binary Substraction

Pengurangan pada biner

Cara 1:

Cara 2 :

Minuend = 11d, Subtrahend = 9d

11d= 1011b, 9d =1001b

1. Cari complement dari subtrahend (pengurang)

2. Tambahkan dengan minuend (nilai yang dimiliki)

Jika ada sisa maka simpan dahulu sebagai carry

3. Tambahkan hasil Minuend + Komplement subtrahend dengan carry


Binary Multiplication

Sama seperti cara perkalian pada bilangan desimal. Namun, ada perbedaan saat menambah
bilangan biner yang lebih dari 1.

Yang perlu diingat bahwa dalam


menjumlahkan

biner. 1 + 1 = 0 (disimpan 1)

Contoh soal

31d x 14d = 210d

31d = 11111b, 14d=1110b

Binary Division

Cara membaginya menggunakan

porogapit

31d x 3d
31d = 11111b, 3d=110b

1.4 Aljabar Boolean

Dalam bahasa komputer, Boolean adalah tipe data yang hanya memiliki dua nilai: benar atau
salah. Jadi, variabel Boolean hanya memiliki dua nilai benar (1) atau salah (0).

Representasi variabel Boolean:

Jika suatu variabel adalah A, maka itu dianggap benar (1). Jadi A=1.

Jika variabel yang sama A dikomplemenkan sebagai Ā, maka dianggap salah (0). Jadi Ā = 0

Jadi A=1 dan Ā =0

1.5 Fungsi Boolean

Sum of Products Expression (SOP) Product of Sums Expression (POS)

Minterm Maxterm

SoP PoS

Benar = 1 Benar = 0

Salah = 0 Salah = 1

1.6 Menyederhanakan Fungsi Boolean

Bisa menggunakan

Teorema Boolean

Karnaugh Map
K-Map atau Karnaugh map adalah representasi grafis dari sistem logika Boolean yang digambar
langsung dari ekspresi minterm (SOP) atau maxterm (POS). Ini digunakan untuk
menyederhanakan ekspresi SOP atau POS tanpa mengubah output

1.7 Gerbang Logika

Perangkat yang mengimplementasikan operasi logika boolean dasar

Basic Logic Gates


Complemented Logic gates

BAB III

Derived logic gates

Special logic gates


Special Logic Gate

Universal Gates

Gerbang logika yang bisa dipakai untuk semua gerbang logika. Contohnya Nand dan Nor

Mengubah gerbang NAND atau NOR

menjadi gerbang-gerbang dasar lainya

B. DESIGN OF COMBINATIONAL CIRCUITS

2.1 Introduction to Combinational circuits


Dibuat dari gerbang dasar dan universal. Output ditentukan oleh logika dan hanya bergantung
pada status masukan saat ini bukan keadaan sebelumnya.

Berikut cara membuat desain rangkaian kombinasional

1. Tentukan masalahnya.

2. Tentukan jumlah variabel input dan output.

3. Perbaiki simbol huruf pada input dan output. (mis. A,B,C ,w, x, Y,F, dll.)

4. Dapatkan hubungan antara masukan dan keluaran dari tabel kebenaran.

5. Dengan menggunakan K-map dapatkan ekspresi Boolean yang disederhanakan untuk


keluaran.

6. Gambarlah diagram logika menggunakan gerbang.

Contoh: A, B, C merupakan input dengan Y adalah output

2.2 Adder

Operasi dasar dalam komputer digital adalah penjumlahan biner. Saat hendak menambahkan bit
biner disebut sebagai Adder. Rangkaian logika yang melakukan penambahan dua bit disebut
Half Adder dan 3 bit Disebut Full Adder.

2.2.1 Half Adder

Dua input pada half adder adalah augend dan addend, sedangkan outputnya adalah sum dan
carry
2.2.2 Full adder

tiga input dari full adder adalah augend , addend dan input carry dari penambahan sebelumnya,
untuk output adalah sum & carry

2.3 Subtractor

Rangkaian logika yang digunakan untuk mengurangkan dua bilangan biner (digit) dan
memberikan Difference dan Borrow sebagai output. Dalam elektronik digital kami memiliki
dua jenis subtractor Half Subtractor dan Full Subtractor.

2.3.1 Half Subtractor

Digunakan untuk mengurangkan satu digit biner dengan satu digit lainya
2.3.2 Full Subtractor

Digunakan untuk Mengurangkan 3 digit biner

2.4 Decoder

Adalah proses mengubah beberapa kode (seperti biner, BCD, atau hex) menjadi output aktif
tunggal yang mewakili nilai numeriknya. misalnya, sebuah sistem yang membaca kode BCD 4-
bit dan mengubahnya menjadi angka desimal yang sesuai. n ke 2n

2.5 Encoder
Digunakan untuk menghasilkan kode output (seperti BCD atau biner) dari jalur input numerik
aktif tunggal. 2n ke n

Priority Encoder

Berkebalikan dari sirkuit decoder. Jika lebih dari satu input aktif, maka yang terbaca atau
menjadi prioritas adalah yang nilainya besar

3 input aktif
Namun yang terbaca
hanyalah nilai
Yaitu 111dari D3

2.6 Mutliplexer (Mux)

Sirkuit kombinasional yang memilih informasi biner tepat 1 dari banyak input. Meskipun
beberapa input yang aktif, tetapi yang bisa membuat nilai output menyala hanya 1. Hal tersebut
dikarenakan adanya selector. Input yang berperan mengaktifkan output bergantung pada nilai
selector.

Bisa dilihat dalam tabel kebenaran. Bahwa nilai selector menentukan input mana yang dapat
mengaktifkan output. Contoh, saat A = 0 dan B = 0, yang bisa berfungsi hanyalah I0 meskipun
I1, I2, I3 diaktifkan tetap saja output tidak akan menyala.
2.7 Demultiplexer (DEMUX)

Berisi 1 input dengan beberapa output bergantung pada banyaknya selector

n (selector ) ke 2n (output)

Saat selector1 = 0 dan selector2 = 0 Maka yang aktif adalah Y0, outout yang lain tidak akan
menyala saat input diaktifkan. Karena bergantung pada nilai dari selectornya.
BAB III ANALISIS KORELASI MATA KULIAH DAN PROGRAM
STUDI

 Rangkaian Listrik
Relay yang prinsip kerjanya 1 & 0 atau on & off bisa bekerja saat ada listrik yang
menyuplainya
 Pengantar Teknologi Otomasi
Menggunakan komputer tidak terlepas dari rangkaian logika yang memelajari sistem
bilangan seperti biner,decimal, oktal, dan lainya.
 Pengukuran Listrik
Plc diprogram menggunakan bahasa ladder yang dasarnya berasal dari rangkaian logika.
Di setiap perintah harus sesuai dengan alamat input atau output yang dituju. Maka
untuk memprogram harus akurat dan presisi
 Matematika Teknik
Dalam sistem bilangan saat ingin dikonversi ke bilangan lain, diperlukan cara-cara
khusus. Salah satunya konversi biner ke decimal dengan menggunakan perkalian yang
dipelajari di matematika.
 Kimia Terapan
Integrared circuit bekerja menggunakan prinsip gerbang logika. Ic sendiri terbuat dari
silikon yang merupakan bahan kimia semikonduktor
 Pancasila
Suatu peraturan memiliki mekanisme yang urut mulai dari yang paling tinggi hingga
rendah, seperti saat mengonversi bilangan desimal ke biner, untuk penulisan harus urut
dari LSB hingga MSB
 Program Studi Teknologi Rekayasa Otomasi
Untuk membuat suatu sistem berjalan otomatis perlu adanya controller, sehingga tidak
harus manusia lagi yang terjun langsung untuk mengatur sistem. Salah satu contoh
controller adalah plc yang pemrograman dasarnya menggunakan prinsip gerbang logika
DAFTAR PUSTAKA

[1] Sathyabama University School Of Electronics and Electrical Engg. Course Material –
SEC1207 - Digital Logic Circuits - UNIT 1

[2] William Kleitz, Digital electronics a Practical Approach With VHDL, Prentice Hall,
201.1

[3] Sathyabama University School Of Electronics and Electrical Engg. Course Material –
SEC1207 - Digital Logic Circuits - UNIT 2
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai