Anda di halaman 1dari 25

Teknik Digital

Kelompok 1
Digital adalah semua yang berhubungan dengan angka-angka untuk
sistem perhitungan atau penomoran.

Teknik Digital adalah hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi


kombinasi urutan bilangan yang mempunyai harga 0 dan 1 (bilangan
biner) yang terdapat dalam sebuah sistem elektronik tertentu untuk proses
informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah
bit.
Beberapa keunggulan dari sistem digital adalah :

1.Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reability) lebih


baik, pemakain ruang yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih rendah
2.Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak
3.Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang
4.Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru
5.Teknologi digital menyediakan kapasitas transmisi yang besar
6.teknologi digital menawarkan fleksibilitas
Beberapa kekurangan dari teknik digital adalah:

1. Teknik digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh,


sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single –
sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan
menggunakan teknik digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama,
diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog.
2. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting
bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai
dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah
terkirim dengan benar
Contoh penerapan teknik digital pada kehidupan sehari-hari adalah
kalkulator, meskipun terlihat sederhana, tetapi sebenarnya didalam
kelkulator terdapat proses yang cukup rumit hingga didapatkan hasil yang
tepat
Cara kerja kalkulator

Seperti kita ketahui kalkulator membutuhkan integrated circuit agar dapat bekerja,
sirkuit ini membutuhkan transistor untuk menambah dan mengurangi, serta
melakukan perhitungan logaritma untuk melakukan perkalian, pembagian dan
operasi lain yang lebih rumit seperti menggunakan eksponen dan menemukan akar
kuadrat. Pada dasarnya semakin banyak transistor pada ic maka akan semakin
banyak fungsi yang bisa dilakukan, ic pada kalkulator bekerja dengan menggunakan
sistem biner, sistem biner sendiri adalah sistem penulisan angka dengan dua simbol
1 dan 0.

Angaka pada kalkulator adalah bilangan desimal 1-9, maka untuk melakukan
perhitungan misalnya 4x2 maka kalkulator akan melakukan konversi bilangan dari
desimal ke biner 4=100 dan 2=010, setelah melakukan perhitungan maka hasilnya
dikonversi kembali dari biner ke desimal
Biasanya sebelum mempelajari lebih dalam tentang sistem digital pertama pasti kita akan
mempelajari yang namanya Sistem Bilangan. Sistem bilangan memiliki 4 macam yaitu Biner, Oktal,
Desimal, HexaDesimal.

1. Biner
Biner merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis dua dan hanya mempunyai 2 buah
simbol yaitu 0 dan 1. istem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm
Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan
berbasis digital. Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 1010012, 10012, 10102
2. Oktal
Oktal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis delapan dan memiliki 8 simbol
yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 23078,
23558, 1028,

3. Desimal
Desimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis sepuluh dan memiliki 10 simbol
yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9). Desimal merupakan sistim bilangan yang biasa
digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

4. HexaDesimal
HexaDesimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis 16 dan memiliki 16 simbol
yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti
berikut 2D8616, 12DA16, FA16,
KONVERSI BILANGAN DALAM TEKNIK DIGITAL
Bilangan binner
BILANGAN BINER TERDIRI DARI DUA BASIS 0 DAN 1. SUPAYA MEMPERMUDAH
PERHITUNGAN, BILANGAN BINER DITERJEMAHKAN KE BASIS 10 TERLEBIH DAHULU. DALAM
MENGHITUNG BASIS INI KE DESIMAL MENGGUNAKAN PENJUMLAHAN 2 PANGKAT.
BILANGAN OKTAL
Bilangan oktal terdiri dari delapan basis 0,1,2,3,4,5,6, dan 7. Cara
perhitungannya sama dengan binary. Perbedaannya dalam basis ini
menggunakan penjumlahan 8 pangkat.
BILANGAN DESIMAL
Bilangan desimal terdiri dari 10 basis, 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 0. Selain basis lain
yang diterjemahkan ke bilangan desimal. Bilangan desimal juga dapat
diterjemahkan ke basis lain. Basis lain diterjemahkan menggunakan hasil jumlah
dari x pangkat. Kebalikannya, untuk mengubah bilangan desimal ke basis lain,
menggunakan pembagian.
BILANGAN HEXADESIMAL
Bilangan hexadesimal terdiri dari 16 basis yaitu, 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F.
Huruf pada hexadecimal diterjemahkan kelanjutan dari angkanya. Pada huruf A
dihitung 10, huruf B dihitung 11, dan seterusnya sampai huruf F. Berbeda dengan
basis lainnya, cara penulisan basis ini diawali dengan 0x. Dalam menghitung basis
ini ke desimal menggunakan penjumlahan 16 pangkat.
Binary Coded Decimal
BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan
bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan
desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan
desimal ke biner biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang
fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke
biner -dan- keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner
Cara Konversi Bilangan Desimal ke Kode
Bilangan BCD (Binary Coded Decimal)
Dalam proses konversinya, setiap angka dari bilangan desimal dikonversikan satu per satu
menjadi 1 kelompok bilangan biner (4 bit) seperti contoh dibawah ini :

Pertama, pisahkan angka desimal sesuai dengan bobotnya kemudian tuliskan kode BCD yang
ekuivalen untuk mewakili setiap digit desimal yang bersangkutan.
Konversi Bilangan Desimal 48910 ke kode BCD :
4 = 0100
8 = 1000
9 = 1001
Bilangan desimal 48910 yang dikonversikan ke kode BCD adalah menjadi 0100 1000 1001 atau
010010001001BCD.
Cara Konversi Kode Bilangan BCD menjadi Bilangan
Desimal
Untuk dapat mengkonversikan kode bilangan BCD ke bilangan desimal, cukup dengan
membagikan bilangan biner ke dalam kelompok 4 bit biner kemudian tuliskan angka desimal
yang diwakilkan oleh masing-masing kelompok 4 bit tersebut. Perhatikan contoh dibawah ini:
Konversikan kode bilangan BCD 1001 0011 menjadi bilangan desimal.
1001 = 9
0011 = 3
Jadi, kode bilangan BCD 1001 0011 yang dikonversi menjadi desimal adalah 9310.
Nilai tertinggi dari suku bilangan desimal adalah angka 9 yang diwakilkan oleh bilangan biner
1001. Dengan demikian, hanya bilangan biner 4 bit dari 0000 hingga 1001 yang digunakan.
Tabel dibawah ini menunjukan kode BCD. Masing-masing digit desimal (0 hingga 9) diwakili
oleh bilangan biner ekuivalennya. Karena 1 digit desimal bisa mencapai nilai tertingginya yaitu
angka 9, maka diperlukan 4 bit untuk pengkodean BCD-nya.

Perlu diketahui bahwa setiap digit desimal pasti diberikan 4 bit bilangan biner meskipun bilangan
desimal yang diwakilkannya kurang dari 4 bit bilangan biner (contoh desimal 2 adalah sama
dengan 0010). Dengan cara ini, rangkaian digital yang menggunakan kode BCD selalu
menangani 1 kelompok bilangan biner yang terdiri dari 4 bit bilangan biner. Bila menggunakan
kode BCD, perlu diingat bahwa semua angka 0 harus dipertahankan, hal ini berbeda dengan
bilangan biner yang dapat menghilangkan angka 0 didepannya.
PENERAPAN BCD (Binary Coded Decimal)
Kode BCD ini digunakan apabila diperlukannya transfer informasi desimal
masuk dan keluar dari rangkaian atau peralatan digital.

Contoh-contoh rangkaian atau peralatan digital tersebut diantaranya


1. Jam Digital
2. Kalkulator
3. Multimeter Digital dan
4. Pencacah Frekuensi (Frequency Counter).
GERBANG LOGIKA
Suatu elektronika digital atau rangkaian digital tersusun dari apa yang disebut sebagai gerbang
logika. Gerbang logika melakukan operasi Logika pada satu atau lebih input menghasilkan
output tunggal. Output yang dihasilkan merupakan hasil dari serangkaian operasi logika
Berdasarkan prinsip prinsip aljabar boolean. Dalam pengertian elektronik, input dan output ini
diwujudkan dengan voltase atau arus

Dan dalam aplikasinya, gerbang logika adalah blok-blok penyusun dari perangkat keras
elektronik. Gerbang logika ini dibuat dengan menggunakan transistor. Seberapa banyak
transistor yang digunakan tergantung dari bentuk gerbang logika tersebut. Dasar pembentukan
gerbang logika adalah menurut tabel kebenaran, berikut adalah contoh gerbang logika dalam
teknik digital
1. Gerbang logika AND
Untuk menghasilkan keluaran bernilai 1 pada gerbang AND, input yang dimasukan
semuanya harus bernilai 1. selain itu makan oputputnya adalah 0
2. Gerbang Logika OR
Dalam gerbang OR, untuk menghasilkan keluaran bernilai 1, hanya butuh satu saaj
inputan yang bernilai 1. Sedangkan jika inputan yang dimasukan semua bernilai 0,
maka hasilnya adalah 0
3. Gerbang Logika NAND
Keluaran dalam gerbang NAND akan bernilai 0 jika input yang dimasukan semuanya bernilai 1.
selain itu, maka keluarnya akan bernilai 1
4. Gerbang Logika NOR
Dalam gerbang NOR, untuk menghasilkan keluaran yang bernilai 1, maka semua inputan
harus bernilai 0. selain itu, maka keluarannya akan bernilai 0
5. Gerbang Logika XOR
Keluaran dalam gerbang XOR akan bernilai 1 jika input yang dimasukan nilainya
berbeda. Jika nilainya sama, maka akan menghasilkan keluaran yang bernilai 0
6. Gerbang Logika XNOR
Kebalikan dari XOR, untuk menghasilkan keluaran yang bernilai 1 pada gerbang
XNOR, maka input yang dimasukan harus bernilai sama. Sebaliknya, jika nilai
yang dimasukan berbeda, makan akan menghasilkan keluaran yang bernilai 0
7. Gerbang Logika NOT
dalam gerbang NOT, hanya ada satu nilai input dan satu nilai putput. Untuk
menghasilkan keluaran bernilai 1, maka input yang dimasukan harus bernilai 0,
begitupun sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai