Anda di halaman 1dari 54

REPRESENTASI DATA OLEH

KOMPUTER

Mayang Anglingsari P

Bit ???
byte ???

Apa itu bit?


Bit adalah kependekan dari "Binary Digit", yang berarti
digit biner. Binary digit adalah unit satuan terkecil dalam
komputasi digital.
Komputer tidak menggunakan angka desimal untuk
menyimpan data. Semua data komputer disimpan dalam
angka-angka biner.
Hanya 2 nilai berbeda yang bisa dinyatakan satu bit, entah
nilai 0 atau nilai 1. Dalam telekomunikasi digital juga
demikian, semua level tegangan diubah menjadi bentuk
data biner.
Apa itu byte?
Satu byte adalah 8 satuan bit yang digabung menjadi satu.
Jadi byte adalah satuan informasi yang lebih besar dari bit.

Bit Menuju Informasi


Komputer bekerja atas dasar sistem biner.
Sistem biner merupakan sistem bilangan yang
hanya mengenal dua macam angka yang disebut
bit.
Hanya dengan dua kemungkinan bilangan ini
komputer dapat menyajikan informasi.

Karakter Bit
Huruf, misalnya A dan z
Digit, seperti 0,2, dan 9
Selain huruf maupun digit, seperti tanda + serta
& dan bahkan simbol seperti

ilustrasi

penerjemah

Masyarakat korea

Masyarakat Indonesia

komunikasi

Berbagai macam
manusia

komputer

Secara internal komputer yang mengubah bentuk


representasi manusia ke dalam sistem biner dan
selanjutnya komputer menyajikan informasi
dalam bentuk simbol-simbol yang biasa
digunakan manusia.

Satuan Data
Bit merupakan satuan data terkecil dalam sistem
komputer.
Satuan data yang lainnya:
1.
2.
3.
4.
5.

Byte
Megabyte
Gigabyte
Terabyte
Petabyte

Satuan

Ekivalen

Keterangan

8 bit

Untuk menyimpan sebuah


karakter pada sistem ASCII
atau EBCDIC

1024 byte

Awal PC hanya memiliki


memori sebesar 640 kilobyte

1024 kilobyte

Memori PC pada saat ini


berkisar antara 64-256
megabyte

gigabyte

1024 megabyte

Ukuran hard disk yang


digunakan berkisar antara
20-40 gigabyte

terabyte

1024 gigabyte

Database yang sangat besar

petabyte

1024 terabyte

Penggunaa n di masa
mendatang

byte

kilobyte

megabyte

Satuan Waktu dan Frekuensi


Kecepatan komputer dalam memproses sebuah
data sangatlah tinggi.
Orde waktu yang digunakan untuk mengerjakan
sebuah instruksi jauh dibawah 1 detik.
Satuan lain yang biasa dipergunakan di sistem
komputer adalah Hertz.

Satuan

Ekivalen

milidetik

1/1.000 detik

mikrodetik

1/1.000.000 detik

nanodetik

1/1.000.000.000 detik

pikodetik

1/1.000.000.000.000
detik

Sistem Pengkodean Karakter


Terdapat 3 pengkodean karakter yang
terkenal yaitu:

1.ASCII
2.EBCDIC
3.Unicode

ASCII (American Standard Code for


Information Interchange)
Penggunaan 7 bit di awal kemunculannya.
7 bit dengan karakter yang tersedia yaitu
karakter kontrol, digit, dan sejumlah simbol.
Dilengkapi menjadi 8 bit dengan tambahan
simbol yunani dan karakter grafis.

Kegunaan ASCII ??
ASCII adalah singkatan dari American
Standard Code for Information
Interchange.
Sesuai dengan namanya, ASCII
digunakan untuk pertukaran informasi
dan komunikasi data.
ASCII merupakan kode angka yang
mewakili sebuah karakter.
17

18

Contoh
Mencari kode byte huruf A

19

Contoh
Mencari kode byte huruf A
Bit

0 1 0 0

64
Ket:
H : Heksadesimal
D : ANSI ASCII (desimal)

0 0 0 1

141 (H)
1 65 (D)

20

EBCDIC (Extended Binary Coded


Decimal Interchange Code)
Dibuat oleh IBM tahun 1950 .
Menggunakan 8 bit untuk setiap kode.
Merupakan standar bagi komputer mainframe.

Karakter

Biner ASCII

1100 0001

Biner
EBCDIC
1010 0001

1100 0010

1010 0010

1100 0011

1010 0011

1111 0000

0101 0000

1111 0001

0101 0001

1111 0010

0101 0010

Unicode
Sebuah karakter dinyatakan dengan 16 bit.
Mencabut 65.536 karakter.

Sistem Basis Bilangan


Tipe Data
1. Integer
2. Real
3. Karakter dan String
4. Boolean

Tipe data primitif


Jenis Data
boolean
char
byte
short
int
long
float
double

Deskrip
si

Ukuran

true /
false
Karakter
Unicode
Bilangan
bulat
Bilangan
bulat
Bilangan
bulat
Bilangan
bulat

1-bit

Bilangan
riil
Bilangan
riil

32-bit

Minimum

Maksimum

16-bit
8-bit

-127

128

16-bit

-32768

32767

32-bit

-2147483648

2147483647

64-bit

922337203685
4775808
1.4012984643
2481707e-45
4.9406564584
1246544e-324

922337203685477
5807

64-bit

3.40282346638528
860e+38
1.79769313486231
570e+308

Sistem Bilangan
Bilangan bebas dari digit atau simbol yang digunakan
dalam sistem bilangan yang dikenal sebagai radix
atau basis dari sistem bilangan.
Sistem bilangan desimal memiliki radix atau
basis
10 yakni memiliki 10 digit bebas antara lain 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Hal yang sama, Sistem bilangan biner dengan
hanya dua digit bebas yakni 0 dan 1 yang merupakan
sistem bilangan berbasis 2 atau radix 2.
Begitu juga halnya dengan sistem bilangan octal
dan hexadecimal yang memiliki radix (atau
basis) berturut-turut 8 dan 16.

Basis/Radix
Basis/radik adalah banyaknya ragam angka yang digunakan
Contoh:
1. Bilangan desimal mempunyai sepuluh ragam angka, yaitu:
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
Radik bilangan desimal : r = 10
2.Berdasar basis/radiknya, sistem bilangan dibedakan
menjadi :
a) Bilangan desimal (desi = sepuluh), yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
dan 9.
b) Bilangan oktal (okta = delapan), yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
c) Bilangan biner (bi = dua), yaitu : 0 dan 1.
d)Bilangan heksadesimal (heksa = enam, desi =sepuluh),
yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.

Banyak sistem bilangan yang digunakan dalam


teknologi digital, yang paling umum adalah
sistem desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
Sistem bilangan desimal merupakan sistem
bilangan yang paling sering dijumpai dan biasa
digunakan.

Bobot Bilangan
Bobot bilangan merupakan nilai pemberat dari
suatu bilangan yang tergantung pada basis dan
susunan digit-digitnya.
Rumus bobot bilangan untuk bilangan bulat
(bukan pecahan) adalah :

Contoh:

Bilangan desimal, Bobot bilangan 156 10

Rumus bobot bilangan di atas menggambarkan prosedur untuk


mengonversi dari sistem bilangan yang lain ke bilangan desimal
(basis 10).
Contoh di atas merupakan konversi dari bilangan desimal ke
bilangan desimal (basis 10)

LSB DAN MSB


Pada bilangan 15610 terlihat bahwa digit yang
paling kanan bernilai paling kecil, sedangkan
digit yang paling kiri bernilai paling besar.
Digit paling kanan, yang mempunyai bobot
paling kecil disebut LSD (Least Significant
Digit) atau LSB (Least Significant Bit).
Digit paling kiri, yang mempunyai bobot
paling besar disebut MSD (Most Significant
Digit) atau MSB (Most Significant Bit).

Batas Hitung

Konversi Sistem Bilangan


Dalam mengolah data digital, tak jarang
ditemukan suatu sistem bilangan dengan suatu
basis tertentu harus diolah dengan
menggunakan suatu sistem bilangan yang lain.
misal : suatu data dalam sistem bilangan
heksadesimal diolah dalam sistem desimal. Agar
data dapat diolah, maka diperlukan konversi
sistem bilangan.

Konversi Sistem Bilangan Biner ke


Sistem Desimal

Konversi sistem bilangan biner ke desimal dapat


dilakukan dengan menggunakan radik biner (r =
2). pembobotan dimulai dari bilangan paling
kanan LSB (least significant bit = bit terkecil).

6
2

128

64

32

16

0
2

Konversi Sistem Bilangan Desimal ke Biner


Konversi sistem bilangan desimal ke biner
dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. bagi bilangan desimal dengan 2, hasil
pembagian diletakkan di bawah, sisa
pembagian diletakkan di samping kanan.
2. hasil pembagian langkah no. 1, dibagi lagi
dengan 2. hasil pembagian diletakkan di
bawah, sisa pembagian diletakkan di
samping kanan.
3. langkah 2 diulang terus sampai hasil
pembagian tidak bisa di bagi lagi.
4. hasil konversi dibaca mulai dari bawah ke
samping atas.

Konversi Sistem Bilangan Oktal Ke Desimal


Konversi sistem
bilangan oktal ke
desimal dapat
dilakukan dengan
menggunakan radik
oktal (r = 8).
Pembobotan dimulai
dari bilangan paling
kanan LSB (least
significant bit = bit
terkecil).

Konversi Sistem Bilangan


Heksadesimal Ke Desimal
Konversi sistem bilangan
heksadesimal ke desimal
dapat dilakukan dengan
menggunakan radik
heksadesimal (r = 16)
adalah pembobotan
dimulai dari bilangan
paling kanan LSB (least
significant bit = bit
terkecil).

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal


Konversi sistem bilangan desimal ke
Oktal dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Bagi bilangan desimal dengan 8, hasil
pembagian diletakkan di bawah, sisa
pembagian diletakkan di samping
kanan.
2. Hasil pembagian langkah no. 1, dibagi
lagi dengan 8. hasil pembagian
diletakkan di bawah, sisa pembagian
diletakkan di samping kanan.
3. Langkah 2 diulang terus sampai hasil
pembagian tidak bisa di bagi lagi.
4. Hasil konversi dibaca mulai dari bawah
ke samping atas.

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Heksadesimal


Konversi sistem bilangan desimal ke
heksadesimal dapat dilakukan
dengan langkahlangkah sebagai
berikut :
1. Bagi bilangan desimal dengan 16,
hasil pembagian diletakkan di bawah,
sisa pembagian diletakkan di samping
kanan.
2. Hasil pembagian langkah no. 1, dibagi
lagi dengan 16. hasil pembagian
diletakkan di bawah, sisa pembagian
diletakkan di samping kanan.
3. Langkah 2 diulang terus sampai hasil
pembagian tidak bisa di bagi lagi.
4. Hasil konversi dibaca mulai dari bawah
ke samping atas.

Konversi Bilangan Oktal ke Biner (1)


Untuk melakukan konversi
bilangan oktal ke binner dapat
dilakukan dengan cara:
1. Mengonversi bilangan
oktal menjadi bilangan
desimal.
2.Kemudian dilanjutkan
dengan mengonversi
bilangan desimal yang
diperoleh menjadi
bilangan binner.

Konversi Bilangan Oktal ke Biner (2)


1. Pisahkan masing-masing
digit oktal.
2. Konversikan tiap-tiap
digit oktal menjadi
bilangan biner, dimana
bilangan oktal adalah
bilangan 0 7, maka
bilangan binernya
merupakan kombinasi 3
bit (binary digit).
3. Rangkai hasil konversi
menjadi satu bagian.

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner (1)


Untuk melakukan konversi
bilangan heksadesimal ke
binner dapat dilakukan dengan
cara:
1. Mengonversi bilangan
heksadesimal menjadi
bilangan desimal.
2.Kemudian dilanjutkan
dengan mengonversi
bilangan desimal yang
diperoleh menjadi
bilangan binner.

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner (2)


1. Pisahkan masing-masing
digit heksadesimal.
2. Konversikan tiap-tiap
digit heksadesimal
menjadi
bilangan biner, dimana
bilangan heksadesimal
adalah bilangan 0-F, maka
bilangan binernya
merupakan kombinasi 4
bit (binary digit).
3. Rangkai hasil konversi
menjadi satu bagian.

Konversi Bilangan Biner Menjadi


Sistem Bilangan Oktal (1)
Contoh:

Konversi sistem bilangan biner ke oktal dapat


dilakukan dengan menggunakan cara:
1. Konversi sistem bilangan binner menjadi sistem
bilangan desimal.
2.Konversi sistem bilangan desimal menjadi
sistem bilangan oktal
3.Baca hasil dari bawah ke samping kanan atas.

Konversi Bilangan Biner Menjadi Sistem Bilangan Oktal (2)


1. Kelompokkan
bilangan binner
dalam 3 bit, dimulai
dari LSB (least
significant bit = bit
terkecil).
2.Lakukan pembobotan
biner, dari tiap
kelompok langkah
satu
3.Gabung hasil dari
langkah 2.

Konversi Bilangan Biner Menjadi


Sistem Bilangan Heksadesimal (1)
Contoh:

Konversi sistem bilangan biner ke heksadesimal


dapat dilakukan dengan menggunakan cara:
1. Konversi sistem bilangan binner menjadi sistem
bilangan desimal
2.Konversi sistem bilangan desimal menjadi
sistem bilangan heksadesimal
3.Baca hasil dari bawah ke samping kanan atas.

Konversi Bilangan Biner Menjadi Sistem Bilangan


Heksadesimal (2)
1. Kelompokkan
bilangan binner
dalam 4 bit, dimulai
dari LSB (least
significant bit = bit
terkecil).
2.Lakukan pembobotan
biner, dari tiap
kelompok langkah
satu.
3.Gabung hasil dari
langkah 2.

1.
2.
3.

Sebutkan 4 tipe data beserta pejelasannya!


Apa kegunaan bilangan ASCII ?
Apa perbedaan byte dan bit ?

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai