Anda di halaman 1dari 15

Pengertian, Fungsi dan Penjelasan PING

dan TTL
Jan 21
Posted by dexvils
Ping merupakan singkatan dari Packet Internet Groper, yaitu suatu aplikasi utilitas yang disediakan
oleh micosoft windows yang berfungsi sebagai pemeriksa koneksi jaringan dengan berbasis
Transmission Control Protocol/Internet Protocol(TCP/IP).
Fungsi dari program ping adalah untuk mencoba apakah komputer yang satu dengan yang lainnya telah
terhubung dalam satu jaringan/belum dengan megirimkan sejumlah packet data ke komputer lain.

Maksud
dari

percobaan dan hasil ping diatas adalah :# pinging 21.21.21.1 with 21 bytes of data : kita telah
melakukan ping ke IP 21.21.21.1 dengan 32 bytes data# packet:sent=4, receive=4, lost=0 <0% loss>, :
artinya paket yang dikirimkan tidak ada yang hilang [4 dikirim 4 diterima]
# data yang dikirimkan berukuran 32 bytes karena itu adalah ukuran buffer default pada windows
# fungsi dari buffer di windows ini adalah untuk melihat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
pengiriman data packet[maksudnya jika melakukan ping dengan host berbeda maka hasilnya juga akan
berbeda]
#Lalu apa maksud dari reply from 21.21.21.1: bytes=32 time<1ms TTL 128 ?
-TTL merupakan singkatan dari Time To Live, yaitu waktu maksimum dari komputer saat
mereply/membalas paket ICMP atau disebut juga latency/delay. TTL pada windows secara default
adalah 128.
-Mengapa jumlah TTL ini dibatasi ? hal itu untuk mencegah terjadinya circular routing pada jaringan,

karena itu setiap kali ping packet melalui IP host maka nilai TTL akan dikurangi satu, hingga TTL
memiliki nilai 0. Dengan nilai 0 ini packet akan discard dan drop dengan keterangn TTL expired in
transit.
# Semakin kecil nilai time dan paket loss dari hasil ping maka koneksi jaringan yang dipakai semakin
baik.
FUNGSI PING
Kegunaan PING antara lain adalah sbb:
1. Mengetahui status up/down komputer dalam jaringan.
2. Kita dapat mengecek apakah sebuah komputer up/down menggunakan perintah PING, jika
komputer tersebut memberikan response terhadap perintah PING yang kita berikan maka
dikatakan bahwa komputer tersebut up atau hidup.
3. Memonitor availability status komputer dalam jaringan.
PING dapat digunakan sebagai tool monitoring availibilitas komputer dalam jaringan yang
merupakan salah satu indikator kualitas jaringan yaitu dengan melakukan PING secara periodik
pada komputer yang dituju. Semakin kecil downtime, semakin bagus kualitas jaringan tersebut.
4. Mengetahui responsifitas komunikasi sebuah jaringan.
Besarnya nilai delay atau latency yang dilaporkan oleh PING menjadi indikasi seberapa
responsif komunikasi terjadi dengan komputer yang dituju. Semakin besar nilai delay
menunjukkan semakin lamban respons yang diberikan. Sehingga nilai delay ini juga bisa
digunakan sebagai indikator kualitas jaringan.
Banyak aplikasi hanya bisa dijalankan dengan maksimal delay tertentu, sehingga sangat penting untuk
mengukur delay pada jaringan untuk memastikan aplikasi tersebut dapat dijalankan. Aplikasi yang
memerlukan delay kecil dikatakan sebagai delay-sensitive application dan memerlukan jaminan agar
maksimal delay selalu terjaga dalam komunikasi data yang dilakukan, contohnya adalah network game,
voice dan video conference application.
Anda dapat menggunakan aplikasi sniffer untuk melihat penggunaan resource jaringan berdasarkan
kriteria tertentu termasuk ip address dan user. Contoh aplikasinya adalah WinDump
(http://www.tcpdump.org/wpcap.html) pada Windows platform, TCP Dump (http://www.tcpdump.org)
dan Ethereal (http://www.ethereal.com) pada Unix/Linux platform serta Network Stumbler
(http://www.stumbler.net) dan Air Snort (http://airsnort.shmoo.com) untuk melakukan sniffing pada
wireless network.
PENGGUNAAN PING
Contoh penggunaan ping :
ping 192.168.1.2 t
Paket akan dikirimkan terus menerus sampai ada penekanan tombol Ctrl + C.
ping 192.168.1.2 -n 32
Jumlah permintaan echo yang dikirimkan berjumlah 32 byte
ping 192.168.1.2 -l 32
Jumlah buffer yang dikirimkan sebanyak 32 byte

ping 192.168.1.2 -n 32
Jumlah waktu (timeout) untuk menunggu respon dalam satuan milidetik. Pada contoh diatas waktu
yang dibutuhkan adalah 1 milidetik.
Opsi yang lain dapat Anda lihat dengan mengetikkan : ping /? pada prompt DOS Anda..
PERJALANAN PING
Pada contoh ini, seorang user di Host A melakukan ping ke alamat IP Host B. Mari kita cermati
langkah demi langkah perjalanan datanya :
1. Internet Control Message Protocol (ICMP) menciptakan sebuah payload (data) pemintaan echo
(di mana isinya hanya abjad di field data).
2. ICMP menyerahkan payload tersebut ke Internet Protocol (IP), yang lalu menciptakan sebuah
paket. Paling sedikit, paket ini berisi : sebuah alamat asal IP, sebuah alamat tujuan IP, dan
sebuah field protocol dengan nilai 01h (ingat bahwa Cisco suka menggunakan 0x di depan
karakter heksadesimal , jadi di router mungkin terlihat seperti 001). Semua itu
memberitahukan kepada host penerima tentang kepada siapa host penerima harus menyerahkan
payload ketika network tujuan telah dicapai pada contoh ini host menyerahkan payload
kepada protocol ICMP.
3. Setelah paket dibuat, IP akan menentukan apakah alamat IP tujuan ada di network local atau
network remote.
4. Karena IP menentukan bahwa ini adalah permintaan untuk network remote, maka paket perlu
dikirimkan ke default gateway agar paket dapat di route ke network remote. Registry di
Windows dibaca untuk mencari default gateway yang telah dikonfigurasi.
5. Default gateway dari host 192.168.0.7 (Host A) dikonfigurasi ke 192.168.0.1. Untuk dapat
mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu alamat hardware dari interface
Ethernet 0 dari router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 192.168.0.1 tersebut) Mengapa
demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer data link, lalu di-enkapsulasi menjadi frame,
dan dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 192.168.0.0. Host berkomunikasi
hanya dengan alamat hardware pada LAN local. Penting untuk memahami bahwa Host A, agar
dapat berkomunikasi dengan Host B, harus mengirimkan paket ke alamat MAC (alamat
hardware Network adapter (LAN Card) dari default gateway di network local.
6. Setelah itu, cache ARP dicek untuk melihat apakah alamat IP dari default gateway sudah pernah
di resolved (diterjemahkan) ke sebuah alamat hardware:
Jika sudah, paket akan diserahkan ke layer data link untuk dijadikan frame (alamat hardaware
dari host tujuan diserahkan bersama tersebut).
Jika alamat hardware tidak tersedia di cache ARP dari host, sebuah broadcast ARP akan
dikirimkan ke network local untuk mencari alamat hardware dari 192.168.0.1. Router
melakukan respon pada permintaan tersebut dan menyerahkan alamat hardware dari Ethernet 0,
dan host akan menyimpan (cache) alamat ini. Router juga akan melakukan cache alamat
hardware dari host A di cache ARP nya.
7. Setelah paket dan alamat hardware tujuan diserahkan ke layer data link, maka driver LAN akan
digunakan untuk menyediakan akses media melalui jenis LAN yang digunakan (pada contoh ini

adalah Ethernet). Sebuah frame dibuat, dienkapsulasi dengan informasi pengendali. Di dalam
frame ini alamat hardware dari host asal dan tujuan, dalam kasus ini juga ditambah dengan field
EtherType yang menggambarkan protocol layer network apa yang menyerahkan paket tersebut
ke layer data link- dalam kasus ini, protocol itu adalah IP. Pada akhir dari frame itu terdapat
sebuah field bernama Frame Check Sequence (FCS) yang menjadi tempat penyimpanan dari
hasil perhitungan Cyclic Redundancy Check (CRC).
8. Setelah frame selesai dibuat, frame tersebut diserahkan ke layer Physical untuk ditempatkan di
media fisik ( pada contoh ini adalah kabel twisted-pair) dalam bentuk bit-bit, yang dikirim saru
per satu.
9. Semua alat di collision domain menerima bit-bit ini dan membuat frame dari bit-bit ini. Mereka
masing-masing melakukan CRC dan mengecek jawaban di field FCS. Jika jawabannya tidak
cocok, frame akan dibuang.
Jika CRC cocok, maka alamat hardware tujuan akan di cek untuk melihat apakah alamat
tersebut cocok juga (pada contoh ini, dicek apakah cocok dengan interface Ethernet 0 dari
router).
Jika alamat hardware cocok, maka field Ether-Type dicek untuk mencari protocol yang
digunakan di layer Network dengan cara :
10.
Paket ditarik dari frame, dan apa yang tertinggal di frame akan dibuang. Paket lalu
diserahkan ke protocol yang tercatat di field Ether-Typepada contoh ini adalah IP.
11.
IP menerima paket dan mengecek alamat tujuan IP. Karena alamat tujuan dari paket
tidak sesuai dengan semua alamat yang dikonfigurasi di router penerima itu sendiri, maka router
penerima akan melihat pada alamat IP network tujuan di routing tablenya.
Routing table harus memiliki sebuah entri di network 192.168.10.0, jika tidak paket akan
dibuang dengan segera dan sebuah pesan ICMP akan dikirimkan kembali ke alamat pengirim
dengan sebuah pesan destination network unreachable (network tujuan tidak tercapai)
Jika router menemukan sebuah entri untuk network tujuan di tabelnya, paket akan dialihkan ke
interface keluar (exit interface)pada contoh, interface keluar ini adalah interface Ethernet 1.
12.
Router akan melakuakan pengalihan paket ke buffer Ethernet 1.
Buffer Ethernet 1 perlu mengetahui alamat hardware dari host tujuan dan pertama kali ia akan
mengecek cache ARP-nya.
13.
Jika alamat hardware dari Host B sudah ditemukan, paket dan alamat hardware tersebut
akan diserahkan ke layer data link untuk dibuat menjadi frame.
14.
Jika alamat hardware tidak pernah diterjemahkan atau di resolved oleh ARP (sehingga
tidak dicatat di cache ARP), router akan mengirimkan sebuah permintaan ARP keluar dari
interface E1 untuk alamat hardware 192.168.10.3.
Host B melakukan respond dengan alamat hardwarenya, dan paket beserta alamat hardware tujuan akan
dikirimkan ke layer data link untuk dijadikan frame.
1. Layer data link membuat sebuah frame dengan alamat hardware tujuan dan asal , field EtherType, dan field FCS di akhir dari frame. Frame diserahkan ke layer Physical untuk dikirimkan
keluar pada medium fisik dalam bentuk bit yang dikirimkan satu per satu.

2. Host B menerima frame dan segera melakuakan CRC. Jika hasil CRC sesuai dengan apa yang
ada di field FCS, maka alamat hardware tujuan akan dicek. Jika alamat host juga cocok, field
Ether-Type akan di cek untuk menentukan protocol yang akan diserahi paket tersebut di layer
NetworkPada contoh ini, protocol tersebut adalah IP.
sedangkan pengertian TTL (Time To Live) sendiri adalah sebagai berikut:
Time to Live (TTL) adalah mekanisme yang membatasi umur data dalam komputer atau
jaringan. TTL dapat diimplementasikan sebagai counter atau timestamp terpasang atau
tertanam dalam data. Setelah hitungan peristiwa atau jangka waktu yang telah berlalu, data
akan dibuang. Dalam jaringan komputer, TTL mencegah paket data dari beredar terun
menerus (tanpa batas). Dalam aplikasi komputasi, TTL digunakan untuk meningkatkan
kinerja caching atau meningkatkan privasi.
TTL adalah nilai waktu termasuk dalam paket yang dikirim melalui TCP / IP berbasis jaringan yang
memberitahu penerima berapa lama waktu untuk terus atau menggunakan paket atau data yang
dimasukkan sebelum waktunya habis dan membuang paket atau data.
Time-to-Live (TTL) telah diubah namanya pada IP versi 6. Dalam hal ini disebut hop limit dan
memiliki fungsi yang sama seperti pada TTL di IPv4.
Nilai dari TTL akan muncul pada beberapa utilitas jaringan seperti Ping, traceroute, dan utilitas
jaringan PathPing untuk mencoba untuk mencapai komputer host yang diberikan atau untuk melacak
rute ke host tersebut.
Default Windows 95/98 nilai TTL adalah 32 hop. Berkut ini adalah daftar Perangkat / Sistem operasi
dengan nilai-nilai default TTL :
OS/Device
AIX
AIX
AIX
BSDI
Compa
Cisco
DEC Pathworks
Foundry
FreeBSD
FreeBSD
FreeBSD
HP-UX
HP-UX
HP-UX
HP-UX
HP-UX

Version

3.2, 4.1
BSD/OS 3.1 and 4.0
Tru64 v5.0
V5
2.1R
3.4, 4.0
9.0x

Protocol
TCP
UDP
ICMP
ICMP
ICMP
ICMP
TCP and UDP
ICMP
TCP and UDP
ICMP
5ICMP
TCP and UDP
10.01TCP and UDP
10.2ICMP
11ICMP
11TCP

Irix
Irix
Irix
juniper
MPE/IX (HP)
Linux
Linux
Linux
Linux
MacOS/MacTCP
MacOS/MacTCP
NetBSD
Netgear FVG318
OpenBSD
OpenVMS
OS/2
OSF/1
OSF/1
Solaris
Solaris
Stratus
Stratus
Stratus
Stratus
SunOS
SunOS
Ultrix
Ultrix
Ultrix
VMS/Multinet
VMS/TCPware
VMS/TCPware
VMS/Wollongong
VMS/Wollongong
VMS/UCX
Windows
Windows
Windows
Windows
Windows

6.x
6.5.3, 6.5.8

2.0.x kernel
2.2.14 kernel
2.4 kernel
Red Hat 9
2.0.x
X (10.5.6)

2.6 & 2.7


07.01.2002
TCP/IP 3.0
V3.2A
V3.2A
2.5.1, 2.6, 2.7, 2.8
TCP_OS
TCP_OS (14.2-)
TCP_OS (14.3+)
STCP
4.1.3/4.1.4
V4.1/V4.2A
V4.1/V4.2A
V4.2 4.5

1.1.1.1
1.1.1.1
for Workgroups

98, 98 SE

5.3TCP and UDP


TCP and UDP
ICMP
ICMP
ICMP
ICMP
ICMP
ICMP
ICMP and TCP
TCP and UDP
ICMP/TCP/UDP
ICMP
ICMP and UDP
ICMP
ICMP
TCP
UDP
ICMP
2.8TCP
ICMP
TCP and UDP
TCP and UDP
ICMP/TCP/UDP
TCP and UDP
5.7ICMP and TCP
TCP
UDP
ICMP
TCP and UDP
TCP
UDP
TCP
UDP
TCP and UDP
TCP and UDP
95TCP and UDP
98ICMP
ICMP
98TCP

About these ads

Menganalisa Jaringan Menggunakan Ping dan Traceroute


November 18, 2012 by cogierb201
Kadang-kadang alamat web yang sering kita kunjungi tidak dapat diakses
secepat biasanya, di internet hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab, yang
paling sering adalah karena jalur internet yang kita lalui memang sedang
melambat atau penuh atau server dari alamat web tersebut sedang diakses
oleh banyak orang sehingga membutuhkan waktu bagi server tersebut untuk
memproses permintaan kita.
Memang sulit untuk mendeteksi permasalahan yang ada pada server remote
(server yang terletak di tempat lain), tetapi ada beberapa software yang dapat membantu kita untuk
mendeteksi kondisi jaringan yang kita lalui. Dua software sederhana yang paling sering kita pakai
untuk mendeteksi jaringan adalah ping dan traceroute. Utility tersebut pada mulanya diciptakan untuk
sistem operasi Unix, tetapi sekarang juga diterapkan pada DOS dan Windows, bernama ping dan
tracert. Juga ada versi dari program ini yang berjalan pada Macintosh. Untuk artikel ini, penulis
mengasumsikan pembaca menggunakan sistem operasi Windows Family, tetapi cara yang sama dapat
diterapkan pada sistem operasi lain.
Kita akan memulai dengan ping. Ping bekerja dengan mengirimkan sebuah paket data yang disebut
dengan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Paket ICMP ini biasanya
digunakan untuk mengirimkan informasi tentang kondisi jaringan antara dua host (komputer).
Informasi yang dikirim kurang lebih adalah jangan lakukan itu, kirimkan paket yang lebih kecil,
data yang anda cari tidak ada, jangan kesini, anda harusnya kesana. Jika sebuah host menerima
Echo Request ini, dia harus merespon dengan mengirimkan Echo Reply, dengan menempatkan Echo
Request ke bagian data pada Echo Reply.
Penggunaan ping cukup sederhana, kita tinggal mengetikkan : ping namahost, dimana namahost
adalah nama atau nomor IP dari host yang kita tuju. Banyak sekali versi dari ping, tetapi jika anda
menggunakan ping milik Windows, maka outputnya akan menjadi seperti berikut :

Yang terjadi ketika kita melakukan ping ke http://www.detik.com adalah kita mengirim satu paket
ICMP Echo Request, setiap detik ke host tersebut. Ketika program ping kita memperoleh Echo Reply
dari host yang kita tuju (www.detik.com), dia akan mencetak respon tersebut ke layar yang
menunjukkan ke kita beberapa informasi : yang pertama adalah nomor IP dari mana ping memperoleh
Echo Reply, biasanya IP ini adalah IP dari host yang kita tuju (www.detik.com), yang kedua yang
kedua adalah berapa mili detik waktu yang diperlukan untuk program ping mendapatkan balasan, yang
ketiga adalah Time To Live (TTL).

Jika ada
status

Request time out, berarti ada paket yang drop, dengan kata lain entah itu Echo Request atau Echo
Reply hilang di tengah jalan. Jika jumlah paket yang hilang sedikit (kurang dari satu persen), hal ini
masih normal. Tapi jika paket yang hilang banyak sekali, berarti ada masalah pada koneksi jaringan
kita.
Informasi berikutnya adalah Time To Live, setiap paket data yang dikirimkan melalui jaringan
memiliki informasi yang disebut TTL, biasanya TTL ini diisi dengan angka yang relatif tinggi. Setiap
kali paket tersebut melewati sebuah router maka angka TTL ini akan dikurangi dengan satu, jika TTL
suatu paket akhirnya bernilai 0, paket tersebut akan di drop atau dibuang oleh router yang
menerimanya. Menurut aturan RFC untuk IP, TTL harus bernilai 60. Kegunaan utama dari TTL ini
supaya paket-paket data yang dikirim tidak hidup selamanya di dalam jaringan.
Jika TTL yang kita dapatkan sewaktu kita melakukan ping berbeda-beda, ini menandakan bahwa paketpaket ping yang kita kirim berjalan melewati router yang berbeda-beda, hal ini menandakan koneksi
yang tidak baik.
Informasi waktu yang diberikan oleh ping adalah waktu perjalanan pulang pergi ke remote host yang
diperlukan oleh satu paket. Satuan yang dipakai adalah mili detik, semakin kecil angka yang
dihasilkan, berarti semakin baik (baca: cepat) koneksinya. Waktu yang dibutuhkan suatu paket untuk
sampai ke host tujuan disebut dengan latency. Jika waktu pulang pergi suatu paket hasil ping
menunjukkan variasi yang besar (diatas 100), yang biasa disebut jitter, itu berarti koneksi kita ke host
tersebut jelek. Tetapi jika selisih tersebut hanya terjadi pada sejumlah kecil paket, hal tersebut masih
dapat ditoleransi.
Seperti yang anda lihat, ping berguna untuk melakukan tes konektivitas pada jaringan dan untuk
memperkirakan kecepatan koneksi.
Berikutnya kita akan mempelajari tracert (atau traceroute di linux) yang akan menunjukkan pada kita
jalur router yang dilewati oleh paket yang kita kirimkan ke host tertentu. Untuk lebih memperjelas,
berikut ini adalah contoh hasil traceroute ke http://www.detik.com:

Traceroute akan menampilkan titik-titik perantara yang menjembatani anda dan titik tujuan anda,
jembatan inilah yang biasa disebut dengan router, data yang anda kirimkan akan meloncat melewati
jembatan-jembatan ini. Ada tiga buah waktu yang menunjukkan berapa waktu yang dibutuhkan oleh
paket tersebut untuk berjalan dari komputer anda ke router. Untuk dapat memahami seluruh data yang
dihasilkan oleh traceroute tersebut, kita harus memahami bagaimana cara traceroute bekerja.
Traceroute menggunakan prinsip TTL dan paket ICMP yang sudah kita singgung diatas.
Traceroute mengirimkan sebuah paket ke port UDP yang tidak dipakai oleh servis lain pada komputer
tujuan (defaultnya adalah port 33434). Untuk tiga paket pertama, traceroute mengirimkan paket yang
memiliki TTL satu, maka sesampainya paket tersebut pada router pertama (menghasilkan loncatan
yang pertama) TTL akan dikurangi dengan satu sehingga menjadi 0 kemudian paket tersebut akan di
drop. Berikutnya router tersebut akan mengirimkan paket ICMP ke komputer kita yang berisi
pemberitahuan bahwa TTL dari paket yang kita kirimkan sudah habis dan paket yang kita kirimkan di
drop.
Dari pesan ini, traceroute dapat menentukan nama router tempat data kita meloncat dan berapa waktu
yang dibutuhkannya. Berikutnya traceroute akan mengirimkan paket dengan nilai TTL yang ditambah
satu demi satu sampai host tujuan dicapai. Karena itu traceroute menggunakan port yang tidak dipakai
oleh servis lain sehingga paket yang dikirim mendapat respon dan tidak dimakan oleh servis lain yang
mungkin ada.
Kadang waktu yang diperlukan meningkat banyak sekali karena jarak yang jauh atau jaringan yang
dilewati memang sedang padat. Anda harus mencurigai titik-titik dimana waktu yang diperlukan
menjadi besar sekali. Jika hal ini terjadi, anda dapat mengeceknya dengan melakukan ping ke router
tersebut beberapa kali untuk melihat apakah paket yang kita kirimkan di drop, atau apakah ada variasi
waktu yang besar. Dikombinasikan dengan ping, traceroute menjadi alat analisa jaringan yang baik
dengan melihat loncatan mana yang memakan waktu yang besar atau paket yang di drop, kita dapat
menentukan dimana titik kritisnya. Kemudian dengan melakukan ping pada titik tersebut dan satu titik
sebelumnya, kita dapat menemukan masalah yang ada dalam jaringan.
A. Lebih Detail Penggunaan perintah ping

ping
Menguji konektivitas dengan Host IP 202.134.0.155

202.134.0.155

ping
t
202.134.0.155
Melakukan perintah ping ke host tujuan terus menerus sampai dihentikan. Untuk melihat statistic dan
melanjutkan tekan Control+Break sedangkan untuk menghentikan proses tekan Control+C.
Pinging 202.134.0.155 with 32 bytes of data:
Reply
Reply
Reply
Reply
dst..

from
from
from
from

202.134.0.155:
202.134.0.155:
202.134.0.155:
202.134.0.155:

bytes=32
bytes=32
bytes=32
bytes=32

time=78ms
time=82ms
time=77ms
time=80ms

ping
a
Melakukan perintah ping dan mencari nama host dari komputer tujuan

TTL=245
TTL=245
TTL=245
TTL=245
202.134.0.155

Pinging nsjkt1.telkom.net.id [202.134.0.155] with 32 bytes of data:


Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=78ms TTL=245

time=77ms
time=76ms
time=75ms

TTL=245
TTL=245
TTL=245

ping
n
5
202.134.0.155
Melakukan perintah ping dengan menentukan jumlah request echo. Defaultnya tanpa n adalah 4.
Pinging 202.134.0.155 with 32 bytes of data:
1.
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
2.
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
3.
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
4.
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
5. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=75ms TTL=245

time=91ms
time=78ms
time=77ms
time=78ms

TTL=245
TTL=245
TTL=245
TTL=245

ping
l
100
202.134.0.155
Melakukan perintah ping dengan mengirimkan paket data sebesar 1000 bytes. Secara default paket
yang dikirimkan sebesar 32 bytes. Maximum paket yang bisa dikirimkan sebesar 65,527 bytes

Pinging 202.134.0.155 with 1000 bytes of data:


Reply
from
202.134.0.155:
bytes=1000
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=1000
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=1000
Reply from 202.134.0.155: bytes=1000 time=343ms TTL=245

time=419ms
time=246ms
time=241ms

TTL=245
TTL=245
TTL=245

ping
w
10000
202.134.0.155
Mengatur Timeout dalam milliseconds untuk menunggu pada tiap-tiap reply. Jika pesan yang
ditampilkan adalah Request Time Out, maka dengan menggunakan opsi atau parameter ini jarak
antar pesan RTO adalah seperti yang telah kita atur. Secara Default waktu time outnya adalah 4000
millisecond (4 detik) Jika dirubah dengan angka 10000 = 10 detik.
Pinging 202.134.0.155 with 32 bytes of data:
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
(10
detik)
Request
(10
detik)
Request
Reply
from
202.134.0.155:
bytes=32
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=291ms TTL=245

time=302ms
time=323ms
time=199ms
timed
timed
time=117ms

TTL=245
TTL=245
TTL=245
out.
out.
TTL=245

B. Lebih Detail Mengetahui Cara Traceroute/Tracert bekerja


Untuk mengetahui jalur
yang ditempuh untuk
mencapai suatu node,
traceroute mengirimkan
3 buah paket probe tipe UDP dari port sumber berbeda, dengan TTL bernilai 1. Saat paket tersebut
mencapai router next-hop, TTL paket akan dikurangi satu sehingga menjadi 0, dan router next-hop
akan menolak paket UDP tersebut sembari mengirimkan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke node
asal traceroute tersebut. Dengan cara ini, pengirim traceroute tahu alamat IP pertama dari jalur yang
ditempuh.
Kemudian, sumber traceroute mengirimkan 3 buah paket UDP lagi dengan nilai TTL yang dinaikkan 1
(TTL = 2), sehingga router pertama di jalur menuju tujuan traceroute akan melewatkan paket UDP
tersebut ke router selanjutnya. Router hop kedua akan melihat bahwa paket tersebut sudah expired
(TTLnya jadi 1, setelah dikurangi oleh router pertama). Maka, seperti halnya router pertama, router
tersebut akan mengirimkan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke sumber traceroute. Sekarang,
sumber traceroute telah mengetahui hop kedua dari jalur menuju tujuan traceroute.
Sumber traceroute akan mengirimkan lagi paket UDP dengan TTL ditambah 1 (TTL = 3). Router hop
ketiga akan membalas dengan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke sumber traceroute, sehingga
sumber traceroute mengetahui alamat IP router hop ketiga. Proses ini akan diulang terus paket UDP

yang
dikirimkan
mencapai
alamat
IP
tujuan
traceroute.
Tiga buah paket UDP traceroute adalah jumlah paket default dari aplikasi traceroute. Inilah mengapa
kita melihat tiga buah tampilan latensi saat melihat hasil traceroute yang dijalankan.
Tidak semua aplikasi traceroute menggunakan UDP. Windows menggunakan paket ICMP, sedangkan
sejumlah aplikasi tertentu menggunakan paket TCP. Cara menghitung latensi tiap hop adalah dengan
mengukur selisih antara timestamp paket probe yang dikirimkan dengan timestamp dari paket ICMP
TTL exceeded yang diterima. Router yang berada sepanjang jalur pengiriman tidak akan melakukan
pemrosesan data timestamp. Dari cara ini, yang kita ketahui hanyalah waktu total pulang-pergi dari
sumber ke router hop tertentu. Delay yang terjadi sepanjang perjalanan kembali ke sumber juga akan
berpengaruh. Kemudian, alamat IP dari interface manakah yang kita lihat dari hasil traceroute?

Alamat IP yang kita


lihat
dari
hasil
traceroute adalah IP
dari interface ingress
router.
Sebenarnya,
RFC 1812 menyebutkan bahwa sumber ICMP haruslah dari interface egress. Namun, hal ini akan
menyebabkan hasil traceroute menjadi kacau.
Sumber : berbagai sumber di internet
Praktikum :
A. Pembagian kelompok
kelompok anda = (3 digit akhir nim anda mod 8)+1
B. Tujuan Praktikum
Mengenal dan mampu menggunakan tool dasar jaringan dengan protokol dasar icmp
C. Percobaan
1). Diketahui ip publik X = 8.8.8.8
Praktek : lakukan perintah berikut secara berurutan :
Console :
ping X
ping -t X
ping -n 8 X
ping -a X
browser :

http://whatismyipaddress.com/ip-hostname, kemudian masukkan ip X


http://whatismyipaddress.com/ip-lookup, kemudian masukkan ip X
http://whois.net/ip-address-lookup, kemudian masukkan ip X
kemudian lakukan praktek sekali lagi seperti diatas dengan mengganti ip X menjadi 202.134.1.10
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil percobaan diatas
2). lakukan perintah berikut di console windows command prompt:
tracert 8.8.8.8
tracert 202.134.1.10
tracert http://www.yahoo.com
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil percobaan diatas
3). Lakukan percobaan berikut untuk mengetahui ip lokal dan ip publik kita
ip lokal (console)
ipconfig
ipconfig /all
ip publik (browser)
whatismyipaddress.com
myipaddress.com
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil percobaan diatas
4). Praktek ip scanner
download tool ip scanner terlebih dahulu disini
masuklah kejaringan wifi yang ada dikelas anda
lihat ip lokal anda dapatkan melalui dhcp (misal : 10.3.1.x)
Scan ip network anda (misal : 10.3.1.1 10.3.1.254)
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil percobaan diatas
5. praktek dengan visual route
download tool disini
jalankan program diatas (jika tidak jalan install dulu java runtime dari sini)
coba masukkan lamat berikut secara bergantian 8.8.8.8, 202.134.1.10, yahoo.com
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil percobaan diatas
Buat perbandingan dengan percobaan 2

6. Mengetahui informasi suatu domain


buka alamat whois.net
masukkan domain secara bergantian sebagai berikut : http://www.yahoo.com, debian.org,
detik.com, unesa.ac.id
D. Pertanyaan :
1. Dari 6 percobaan diatas, cari lokasi pemilik web berikut ini disertai geolokasi : facebook.com,
samsung.com
2. Apa fungsi ping?
3. Apa fungsi ipconfig?
4. Apa fungsi tracert?
5. Apa fungsi whois?
6. Bagaimana cara mengetahui ip publik anda?
E. Laporan
1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan
Dasar Teori
Hasil dan pembahahasan
Jawaban Pertanyaan
Kesimpulan

Format : A4 margin 4,3,3,3 (L,T,R,B), spasi 1,15 calibri 11

Anda mungkin juga menyukai