Anda di halaman 1dari 3

Pengertian dan Kegunaan VLSM (Variable Lenght Subnet Mask)

VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting dengan melakukan peningkatan dari


kelemahan yang dimiliki subnetting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan
subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP address tidak
efisien.

Berikut adalah syarat agar VLSM tetap dapat berkomunikasi dengan jaringan internet:

 Mampu membawa informasi pada routing protocol(RIP, OSPF, IGRP, EIGRP dan lain-
lain).
 Semua perangkat jaringan seperti router dan yang lainnya harus mendukung VLSM.

Kegunaan VLSM yaitu:

 Efisien dalam penggunaan IP address, karena alamat IP yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
 VLSM dirancang secara hirarki, sehingga dapat efektif.
 Mendukung rute summarization.

Contoh Subnetting IP Address Kelas C dengan Metode CIDR

 Subnetting dengan network 192.168.1.0/26


 Analisa: 192.168.1.0 artinya IP address ini masuk ke kelas C karena slice yang digunakan
diantara 24-32. Dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
 Penghitungan: Jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan
broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
 Jumlah Subnet= 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask
(2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet
adalah 22= 4 subnet
 Jumlah Host per Subnet= 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet jika dihitung
dengan rumus tersebut adalah 26 – 2 = 62 host
 Blok Subnet= 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask, disini karena /26 jadinya nilai
octet keempat adalah 192) = 64. Untuk subnet selanjutnya bisa dihitung dengan cara
seperti berikut 64 + 64 = 128, dan 128+64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64,
128, 192.
 Bagaimana jika sampai ada alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya atau angka terakhir subnet tersebut.
 Berikut hasil dari penghitungan subnetting yang telah kita lakukan : *Kita ? Mimin aja kali
ya hi hi..
 Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
 Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
 Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
 Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kasus Penerapan VLSM

Ada sebuah perusahaan ingin membuat suatu jaringan komputer yang menghubungkan beberapa
ruangnya yang telah memiliki komputer, dimana ruang-ruang yang akan terhubung yaitu:

1. Kantor Admin utama dengan 17 komputer


2. Kantor Direksi dengan 4 komputer.
3. Ruang Kepegawaian dengan 10 komputer
4. Kantor Keuangan dengan 9 komputer
Diberikan IP 192.168.33.0

Tentukan untuk setiap bagian kantor

 Network ID
 IP Range
 Broadcast ID
 Subnet Mask

Penyelesaian:

1. Menghitung jumlah host dengan urutan dari yang terbesar


2. Kantor Admin Utama (17)

Karena kita hanya butuh 17 host, jadi kita pakai /27 (30 host) dengan subnet 255.255.255.224 jika
diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000

Berikut daftar IP untuk Kantor Admin Utama:

1.) Network ID 192.168.33.0

2.) IP Range: 192.168.33.1 – 192.168.33.30

3.) Broadcast ID 192.168.33.31

4). Subnet Mask 255.255.255.224

Jumlah Subnet : 2^3 : 8

Jumlah Host per Subnet : 2^5 – 2 : 32-2 :30

Blok Subnet : 256 – 224 : 32 (0,32,64,96,128,150,192,224)

3. Ruang Kepegawaian (10 host)

Karena kita hanya butuh 10 host, jadi kita pakai /28 (14 host) dengan subnet 255.255.255.240 jika
diubah menjadi bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11110000

4. Kantor Keuangan (9 host)

Karena kita hanya butuh 9 host, jadi kita pakai /28 (14 host) dengan subnet 255.255.255.240, jika
diubah menjadi bilangan biner 11111111.11111111.11111111.11110000

1. Sebuah network 192.168.33.0 akan dibagi kedalam 10 Host dan 9 host


2. Menggunakan /28 karena mempunyai jml ip host 14
3. Berarti subnetmasknya /28 Yaitu 255.255.255.240
4. Jika diubah ke biner /28 : 11111111.11111111.11111111.11110000
5. Jumlah Subnet : 2^4 : 16
6. Jumlah Host per Subnet : 2^4 – 2 : 16-2 :14
7. Blok Subnet : 256 – 224 : 32 (0,16,32,48,64,80,96,112,128,144,160,176,192,208,224,240)

Kantor Kepegawaian

 Network ID : 192.168.33.32
 IP Range : 192.168.33.33-46
 Broadcast ID : 192.168.33.47
 Subnet Mask : 255.255.255.240

Kantor Keuangan:

 Network : 192.168.33.48
 IP Range : 192.168.33.49-62
 Broadcast ID : 192.168.33.63
 Subnet Mask : 255.255.255.240
5. Kantor Direksi (4 host)

Karena kita hanya butuh 4 host, jadi kita pakai /29 (6 host) dengan subnet 255.255.255.248, jika
diubah menjadi bilangan biner 11111111.11111111.11111111.11111000

Jumlah Subnet : 2^5 : 8

Jumlah Host per Subnet : 2^4 – 2 : 16-2 :14

Blok Subnet : 256 – 224 : 32


(0,8,16,24,32,40,48,56,64,72,80,86,96,104,112,120,128,136,144,152,160,168,176,186,192,200,20
8,216,224,232,240)

Berikut daftar IP untuk Kantor Direksi

 Network : 192.168.33.64
 IP Range : 192.168.33.65-78
 Broadcast Id : 192.168.33.79
 Subnet Mask : 255.255.255.248

Anda mungkin juga menyukai