Modul Praktikum
Authored by :
Laboratorium Jaringan Komputer
Progr am Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia
Prefix
/24
/25
/26
/27
/28
/29
/30
Jumlah host
256
128
64
32
16
8
4
Lihat tabel diatas, subnet D membutuhkan 58 host jika kita menggunakan /24 yang
menyediakan 256 host maka akan banyak host yang tersisa. Kita tentukan net mask
memiliki host lebih dari 58 tapi hanya memiliki sisa host sedikit. Dari table diatas yang
paling cocok adalah /26 (64 host) dengan subnet 255.255.255.192
Maka subnet D menggunakan IP address 192.168.1.0 /26
Net Id
: 192.168.1.0
Range
: 192.168.1.1 192.168.1.62
Broadcast : 192.168.1.63
b. Hitung IP untuk subnet A
Net Mask
255.255.255.0
255.255.255.128
255.255.255.192
Prefix
/24
/25
/26
Jumlah host
256
128
64
255.255.255.224
255.255.255.240
255.255.255.248
255.255.255.252
11111111.11111111.11111111.11100000
11111111.11111111.11111111.11110000
11111111.11111111.11111111.11111000
11111111.11111111.11111111.11111100
/27
/28
/29
/30
32
16
8
4
Lihat tabel diatas, subnet A membutuhkan 26 host jika kita menggunakan /26 yang
menyediakan 64 host maka akan banyak host yang tersisa. Kita tentukan net mask
menyediakan host lebih dari 26 tapi hanya memiliki sisa host sedikit. Dari table diatas yang
paling cocok adalah /27 (32 host).
Karena subnet D telah menggunakan IP 192.168.1.0 - 192.168.1.63/26 maka subnet A akan
menggunakan IP setelahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64
Maka subnet A menggunakan IP address 192.168.64 /27
Net Id
: 192.168.1.64
Range
: 192.168.1.65 192.168.1.94
Broadcast : 192.168.1.95
c. Hitung IP untuk subnet B
Net Mask
255.255.255.0
255.255.255.128
255.255.255.192
255.255.255.224
255.255.255.240
255.255.255.248
255.255.255.252
Prefix
/24
/25
/26
/27
/28
/29
/30
Jumlah host
256
128
64
32
16
8
4
Lihat tabel diatas, subnet B membutuhkan 10 host jika kita menggunakan /27 yang
menyediakan 32 host maka akan banyak host yang tersisa. Kita tentukan net mask
menyediakan host lebih dari 10 tapi hanya memiliki sisa host sedikit. Dari table diatas yang
paling cocok adalah /28 (16 host).
Karena subnet A telah menggunakan IP 192.168.1.64 - 192.168.1.95 /22 maka subnet B
akan menggunakan IP setelahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96
Maka subnet B menggunakan IP address 192.168.96 /28
Net Id
: 192.168.1.96
Range
: 192.168.1.65 192.168.1.94
Broadcast : 192.168.1.111
d. Hitung IP untuk subnet C
Net Mask
255.255.255.0
255.255.255.128
255.255.255.192
255.255.255.224
Prefix
/24
/25
/26
/27
Jumlah host
256
128
64
32
255.255.255.240
255.255.255.248
255.255.255.252
11111111.11111111.11111111.11110000
11111111.11111111.11111111.11111000
11111111.11111111.11111111.11111100
/28
/29
/30
16
8
4
Lihat tabel diatas, subnet C membutuhkan 6 host jika kita menggunakan /27 yang
menyediakan 32 host maka akan banyak host yang tersisa. Kita tentukan net mask
menyediakan host lebih dari 6 tapi hanya memiliki sisa host sedikit. Dari table diatas yang
paling cocok adalah /29 (8 host).
Karena subnet B telah menggunakan IP 192.168.1.96 - 192.168.1.111 /28 maka Subnet C
akan menggunakan IP setelahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.112
Maka subnet C menggunakan IP address 192.168.112 /29
Net Id
: 192.168.1.112
Range
: 192.168.1.65 192.168.1.94
Broadcast : 192.168.1.119
B. Supernetting
Supernetting adalah proses menggabungkan dua atau lebih blok IP address menjadi satu
kesatuan. Jika proses subnetting dapat membagi sebuah network menjadi beberapa subnet,
maka supernetting merupakan proses kebalikannya. Supernetting menggabungkan
beberapa network yang berdekatan sehingga terbentuklah sebuah supernet. Supernetting
umumnya diterapkan pada network yang cukup besar untuk memudahkan proses routing,
biasanya dilakukan oleh kelas C karena kelas C hanya memiliki jumlah host sedikit pada
tiap jaringannya. Untuk kelas C, ada beberapa aturan:
a. Jumlah jaringan yang digabungkan harus merupakan perpangkatan 2, misal 16 (24).
b. Blok harus merupakan angka yang berkelanjutan atau berurut.
c.
Byte ke-3 (pake biner)dari alamat pertama harus habis dibagi jumlah blok. Misal, jika
ada 22 blok, maka byte ke-3 harus kelipatannya yakni 4, 8, 12, 16, 20, dst.
Contoh:
1. Diinginkan membuat Supernetwork dari 16 jaringan kelas C. Berapakah Supernet
Mask-nya?
Penyelesaian:
16 berarti 24. Maka bit 1 sebanyak 4 buah diganti dengan 0 dari default mask-nya
sebagai berikut:
Default Mask: 255.255.255.0
a. 6 buah jaringan
23 = 8, maka jumlah bit host yang ditambahkan adalah 3 bit.
Sebelum supernetting = 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Setelah supernetting = 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnhhh.hhhhhhhh
Proses netmasking
= 11111111.11111111.11111000.00000000
Supernet-mask
= 255.255.248.0
= 192.168.32.0/21
Host range
= 192.168.32.1 - 192.168.39.254
Broadcast
= 192.168.39.255
4) Lalu untuk subnet yang pertama pilih gambar PC dan drag ke lembar kerja sebanyak
dua kali, sehingga seperti berikut:
5) Kemudian klik Toolbar Connection, lalu pilih kabel Cross Over untuk menghubungkan
PC dengan PC
6) Pasangkan kabel Cross Over pada kedua PC tersebut dengan memilih FastEthernet