Pendahuluan
Fungsi utama dari layer network adalah
pengalamatan dan routing
Pengalamatan telah dibicarakan sebelumnya.
Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab
membawa data melewati sekumpulan jaringan
dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data
Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang
disebut sebagai Router
Proses routing paket data diperlukan syarat berikut:
Alamat tujuan yang jelas dan memilih jalur-jalur terbaik dan
tercepat
Mengindentifikasi informasi dan sumber yaitu router
mempelajari dari mana informasi berasal, serta jalur-jalur
yang dipilih selanjutnya.
Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati yaitu lalu
lintas yang dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan
Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing yaitu
jalur yang akan digunakan bisa terpercaya atau tidak.
Router 4 Router 5
Algoritma Dijkstra
Algoritma Dijkstra untuk pencarian jarak terpendek
untuk routing link state, dimana pencarian jalurnya
mementingkan kecepatan serta keakuratan data
bukan mencari jarak terpendek ke tujuan.
Algoritma dijkstra melaksanakan perhitungan rumit
dalam memilih jalur dan memerlukan memori besar
Routing protocol vs Routed protocol
Routing Protocol
Routing protocol adalah komunikasi antara router,
dengan menerapkan algoritma routing
Routing protocol mengijinkan router-router untuk
sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar
router.
Router menggunakan informasi ini untuk membangun
dan memperbaiki table routingnya.
Routing Protocol...
Perhatikan gambar dibawah..
Routing Protocol...
Contoh routing protokol:
- Routing Information Protocol (RIP)
- Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
- Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
- Open Shortest Path First (OSPF)
Routed Protocol
Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung
(dirutekan melalui jaringan).
Routed protocol menyediakan informasi yang cukup
dalam layer address jaringannya untuk melewatkan
paket yang akan diteruskan dari satu host ke host
yang lain berdasarkan alamatnya.
Routed Protocol...
Contoh routed protocol :
- Internet Protocol (IP)
- Internetwork Packet Exchange (IPX)
Autonomous System (AS)
Autonomous system
AS adalah kumpulan dari jaringan-jaringan yang
dalam satu administrasi yang mempunyai strategi
routing bersama.
AS mungkin dijalankan oleh satu atau lebih operator
ketika AS digunakan pada routing ke dunia luar.
Autonomous system...
Mekanisme protokol routing yang berjalan pada
sebuah autonomous system disebut routing
intradomain.
Kelebihan RIP:
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router
harus kembali memberikan informasi routing
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit
dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima,
terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
Routing Information Protocol (RIP)…
Kekurangan RIP:
Terbatasnya diameter network
Konvergensi yang lambat
Jumlah host terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap
route
RIP tidak mendukunng VLSM
RIP...
RIP mengalami perkembangan dari versi 1 (v1) ke
versi 2 (v2).
RIPv1 merupakan classfull routing protocol, sementara
RIPv2 merupakan classless routing protocol.
Pada Classfull routing protocol, informasi subnetmask
tidak disertakan dalam routing updates. Sedangkan
pada classless routing protocol, informasi subnetmask
disertakan pada routing updates.
RIPv2
RIPv2 adalah penyempurnaan dari RIPv1, yaitu :
1. Memberi dukungan untuk VLSM
2. Menggunakan autentikasi
3. Tag untuk rute eksternal
4. Memberikan informasi next hop, subnetmask.
RIPv2...
RIPv1 menggunakan alamat broadcast untuk
mengirimkan informasi routing.
Sementara pada RIPv2 pengiriman informasi paket
menggunakan multicast sehingga tidak semua host
perlu menerima dan memproses informasi routing.
(Multicast adalah metode mengirimkan data kepada sejumlah penerima yang tertarik menerima data-data
tersebut. IP multicast ini menggunakan teknik komunikasi one-to-many atau many-to-many. Pengirim hanya
mengirimkan suatu data sekali saja untuk diterima banyak penerima. Pengirim tidak perlu tahu siapa
penerimanya maupun jumlah penerimanya. Multicast merupakan pengembangan dari broadcast)
OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF bersifat dinamik dan mendukung perubahan
teknologi dengan cepat, umumnya menggunakan
teknologi Djikstra.
Menggunakan link-state routing protocol.
Jika terjadi perubahan topologi terjadi Routing
updates dengan sistem flooded
OSPF (Open Shortest Path First)...
OSPF merupakan protokol routing yang
dikembangakan untuk jaringan internet protokol (IP).
OSPF adalah protokol routing link state yang
mengirimkan link state advertisement (LSA) ke semua
router dengan area hierarki yang sama.
Router OSPF akan mengumpulkan informasi link state
dan menggunakan algoritma SPF untuk menentukan
jalur terpendek pada setiap node.
OSPF (Open Shortest Path First)...
Setiap protocol routing mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
RIP sangat sederhana dalam hal konfigurasi, akan
tetapi dapat menimbulkan looping routing.
OSPF protokol yang lebih rumit, membutuhkan memori
dan CPU yang besar, akan tetapi secara
fungsionalitas akan sangat memadai untuk seluruh
konfigurasi routing secara lancar. Dan cocok untuk
diterapkan pada konfigurasi jaringan skala besar.
Konsep Area OSPF
Konsep area OSPF
Routing protocol OSPF diterapkan dengan menggunakan konsep
area (Area Concept).
Pengelompokan router OSPF berdasarkan area ini dimaksudkan
untuk mengurangi besarnya penyebaran (flooding) LSA pada
saat terjadi perubahan jaringan , maupun pada saat jaringan
dihidupkan untuk pertama kalinya.
Dari gambar diatas menjelaskan, masing-masing router mengerim paket hello kesemua
interface yang aktif, untuk mencari tau adanya hubungan Adjacency atau bukan.
packet hello itu mempuyai sebuah nama yang disebut Router ID (RID). Rid ini
merupakan sebuah IP seperti yang terlihat gambar diatas. Dan pada produk cisco RID
dapat kita tentukan dengan 3 cara
Router ID
Setiap router OSPF menggunakan identitas sebagai pengenal
satu sama lain. ID juga digunakan sebagai penunjuk dari mana
sebuah LSA berasal. Jika tidak dikonfigurasi, maka router ospf
akan mengambil IP address dari salah satu interface nya yang
aktif untuk dijadikan router ID. Dan bila terdapat beberapa IP
address, maka IP address tertinggi yang akan dipilih.
Setelah diubah maka metric dari RT-0 menjadi 5,sedangkan RT-1 1,sehingga
nilai cost nya menjadi 5+1 =6.jadi metric nya adalah 6.untuk mengujinya
adalah dengan perintah yang sama seperti verifikasi RT-0.
Default Route
Default route di OSPF hanya dapat dibuat dengan menggunakan prtintah
"default-information originate".di OSPF tidak mendukung reditribute static
seperti yang ada di RIP.
Masukkan konfigurasi default route di RT-1
Kemudian OSPF akan memberikan default route nya kepada semua member
OSPF, termasuk juga yang di RT-0
Default Route...
Verifikasi di RT-0
Terlihat bahwa RT-0 sudah mendapatkan default route nya. Hal ini ditandai
dengan kode O*
EIGRP (Enchanced Interior Gateway
Routing Protocol)
Merupakan hasil pengembangan dari routing
ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya
adalah routing pengembangan dari CISCO.
EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State
Protokol dan Distance Vector Protokol
EIGRP adalah routing protocol yang hanya di
adopsi oleh router cisco atau disebut sebagai
proprietary CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa
digunakan sesama router CISCO saja dan routing
ini tidak didukung dalam jenis router yang lain
EIGRP (Enchanced Interior Gateway
Routing Protocol)...
EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector
Routing Protocol, karena cara kerjanya
menggunkan dua tipe routing protocol
Dalam pengertian bahwa routing EIGRP
sebenarnya merupakan distance vector protocol
tetapi prinsip kerjanya menggunakan link-states
protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.
Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur
tercepat/terpendek EIGRP menggunakan algoritma
DUAL (Diffusing-Update Algorithm)
EIGRP (Enchanced Interior Gateway
Routing Protocol)...
EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan
informasi networknya. Yaitu
1. Neighbor table
2. Topology table
3. Routing table
Neighbor table
2. Keepalive message
Paket Keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan
yang telah terbentuk antarkedua router BGP
3. Notification Message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas
menginformasikan error yang terjadi terhadap sebuah sesi
BGP
4. Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan
membawa informasi rute-rute yang ada. Paket ini berisikan
semua informasi rute BGP yang ada dalam jaringan tersebut
Atribute BGP
1. Origin
Jika sumbernya berasal router BGP dalam jaringan lokal atau
menggunakan ASN yag sama dengan yang sudah ada, maka
indicator atribut ini adalah huruf “i” untuk interior. Apabila
sumber rute berasal dari luar jaringan lokal, maka tandanya
adalah huruf “e” untuk exterior. Sedangkan apabila rute
didapat dari hasil redistribusi dari routing protokol lain, maka
tandanya adalah “?” yang artinya adalah incomplete.
Atribute BGP
2. As_path
Atribut ini harus ada pada setiap rute yang dipertukarkan
menggunakan BGP. Atribut ini menunjukkan perjalanan paket
dari awal hingga berakhir. Perjalanan paket ini ditunjukkan
secara berurut dan ditunjukkan dengan menggunakan nomor-
nomor AS.
Atribute BGP
4. Next Hop
Next hop sesuai dengan namanya, merupakan atribut yang
menjelaskan ke mana selanjutnya sebuah paket data akan
dilemparkan untuk menuju ke suatu lokasi.
Atribute BGP
5. Local preference
Atribut ini sering digunakan untuk memberitahukan router-router
BGP lain dalam satu AS ke mana jalan keluar yang di-prefer jika
ada dua atau lebih jalan keluar dalam router tersebut. Atribut ini
merupakan kebalikan dari MED, di mana hanya didistribusikan
antar-router-router dalam satu AS saja atau router IBGP lain.
Atribute BGP
6. Atomic Agregate
Atribut ini bertugas untuk memberitahukan bahwa sebuah rute
telah diaggregate (disingkat menjadi pecahan yang lebih besar)
dan ini menyebabkan sebagian informasi ada yang hilang.
Atribute BGP
7. Agregator
Atribut yang satu ini berfungsi untuk memberikan informasi
mengenai Router ID dan nomor Autonomous System dari
sebuah router yang melakukan aggregate terhadap satu atau
lebih rute.
Atribute BGP
8. Community
Community merupakan fasilitas yang ada dalam routing protokol
BGP yang memiliki kemampuan memberikan tag pada rute-rute
tertentu yang memiliki satu atau lebih persamaan. Dengan
diselipkannya sebuah atribut community, maka akan terbentuk
sebuah persatuan rute dengan tag tertentu yang akan dikenali
oleh router yang akan menerimanya nanti.
Atribute BGP
9. Originator ID
Atribut ini akan banyak berguna untuk mencegah terjadinya
routing loop dalam sebuah jaringan. Atribut ini membawa
informasi mengenai router ID dari sebuah router yang telah
melakukan pengiriman routing
Atribute BGP
11. Weight
Cluster list merupakan atribut yang berguna untuk
mengidentifikasi router-router mana saja yang tergabung dalam
proses route reflector. Cluster list akan menunjukkan path-path
atau jalur mana yang telah direfleksikan, sehingga masalah
routing loop dapat dicegah. Atribut ini bersifat Optional
Nontransitive.
Pemilihan jalur terbaik BGP