Anda di halaman 1dari 5

Konfigurasi Routing Statis

Perbedaan Routing Statis dengan Dinamis


Routing Statis
Sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara
manual oleh para administrator jaringan. dimana setiap rute dibuat dengan
cara meng-entrikannya secara manual ke dalam tabel routing.
Routing Dinamis
Sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan
cara saling berinteraksi, berkomunikasi dan bertukar informasi antara
router satu dengan yang router lain dan dapat tabel routing dapat berubah
sesuai dengan kondisi lalu lintas jaringan.
Routing Statik
Berfungsi pada protocol IP
Router tidak dapat membagi informasi
routing
Routing table dibuat dan dihapus
secara manual
Tidak menggunakan routig protocol
Microsoft mendukung multihomed
system seperti router

Routing Dinamik
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router membagi informasi routing
secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus
secara otomatis
Terdapat routing protocol, seperti RIP
atau OSPF
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan
IPX/SPX

Dari informasi diatas, kita sudah mengetahui perbedaan routing static


dengan dinamis, dimana routing statis untuk menghubungkan satu jaringan

dengan jaringan lain kita harus membuat rutenya secara manual atau
dientri satu persatu.
Skema :

Router
Router 1
Fa0/0

192.168.10.1/24

Se0/0/0

172.16.1.1/16

Router 2
Fa0/0

192.168.20.1/24

Se2/0

172.16.1.2/16
PC

PC1 & PC2

192.168.10.2/24 & 192.168.10.3/24

PC3 & PC4

192.168.20.2/24 & 192.168.20.3/24

1. Konfigurasi IP address
Setting ip address masing masing PC, klik pada icon PC, IP Configuration
dan masukan ip address nya.
PC1
IP Address : 192.168.10.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
PC2
IP Address : 192.168.10.3
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1

PC3
IP Address : 192.168.20.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.20.1
PC4
IP Address : 192.168.20.3
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.20.1
Lanjutkan dengan setting ip address masing masing interface router pada
menu Command Line Interface (CLI) :
Router 1
Router>enable
Router#hostname Router1
Router1#configure terminal
Router1(config)#interface Serial0/0/0
Router1(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.0.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#interface fastEthernet 0/0
Router1(config-if)#ip
address
192.168.10.1
255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Router 2
Router>enable
Router#hostname Router2
Router2r#configure terminal
Router2(config)#interface Serial0/0/0
Router2(config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.0.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#interface fastEthernet 0/0
Router2(config-if)#ip
address
192.168.10.1
255.255.255.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit
2. Konfigurasi Routing Statis
Selanjutnya, setting routing statis pada kedua router, ada beberapa format
dalam membuat routing statis yang dengan next hop address dan exit
interface.

Next hop address, adalah istilah routing yang mengacu pada router
terdekat yang dapat dilalui paket, next hop adalah sebuah entri alamat IP di
tabel routing, yang menentukan jalur optimal terdekat pada router terdekat.
format :
[destination] [destination mask] [next hop]
[ip address/network address] [subnet mask] [ip router terdekat]
Exit interface, mengacu pada interface (interface lokal) mana yang akan
meneruskan paket ke tujuan yang akan dicapai.
format :
[destination] [destination mask] [interface]
[ip
address/network
address]
[subnet
mask]
[FastEthernet/GigabitEthernet/Loopback/Serial/Vlan]
Pada ip route dibawah saya menentukan tujuan sebuah network artinya
semua komputer dalam satu network dapat terhubung, jika ingin komputer
tertentu secara spesifik tinggal gunakan ip address sebagai destination.
Cara pertama dengan next hop address :

identifikasi next hop address

Router 1
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.20.1
Router 2
Router2(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router2(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.20.1
Cara kedua dengan exit interface :

identifikasi exit interface

Router 1
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
Router 2
Router2(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
Terakhir, coba test koneksi untuk kedua format routing statis dengan ping
atau simple PDU test, dan konfigurasi routing static sudah selesai ^^

Anda mungkin juga menyukai