Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ANALISA RANGKAIAN LISTRIK


Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Analisa
Rangkaian Listrik Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021

DosenPengampu :

Albert Sudaryanto, S.ST., M. T.

Disusun Oleh TKA-3D :

Diah Febriana 194308015

POLITEKNIK NEGERI MADIUN


Jl. Serayu No 84, Pandean, Madiun, Jawa Timur 63133. Telepon: 0351-452970
Fax. 0351-492960
Website : www.pnm.ac.id
TAHUN AJARAN 2020/2021
Hukum Superposisi

1. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memperdalam teori superposisi dalam


rangkaian listrik.
2. Mahasiswa dapat menganalisa arus dan Impedansi dalam
rangkaian menggunakan hukum superposisi.

2. Dasar Teori
Hukum superpoisi didefinisikan sebagai arus dalam suatu rangkaian listrik
linier yang memiliki beberapa sumber listrik seperti sumber tegangan,
sumber arus dan kombinasi dari keduanya akan sama dengan penjumlahan
arus-arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut, jika setiap sumber
bekerja dengan sumber lain diganti dengan impedansi dalamnya masing-
masing. Yaitu terhubung singkat untuk sumber tegangan dan terbuka untuk
sumber arus. Sebagai contoh seperti terlihat pada rangkaian berikut:

Gambar 1 Rangkaian dengan Tiga sumber Tegangan

Kita definiskan setiap admitansi sebagai berikut:

Kita definiskan setiap admitansi sebagai berikut:


Jadi akan diperoleh arus IL Seperti 𝐼𝐿 = 1𝐿1 + 𝐼𝐿2 + 𝐼𝐿3

3. Gambar Rangkaian

Gambar 2 Rangkaian Percobaan

4. Alat dan Bahan

1. DC Power supply 3 buah


2. DC ammeter 1 buah
3. Resistor (2KΩ, 3KΩ, 4KΩ, 5KΩ) masing masing 1 Pcs
4. Project Board 1 buah
5. Kabel Jumper secukupnya

5. Prosedur Kerja

1. Pindahkan semua saklar pada posisi 2


2. Atur sumber tegangan E1, E2, dan E3 pada masing masing 10V, 5V,
dan 3V
3. Pindahkan saklar 1 Ke posisi 1 dan ukurlah arus (bernotasi arus ini
dengan 1)
4. Pindahkan saklar 1 kembali ke posisi 2
5. Pindahkan saklar 2 ke posisi 1 dan ukurlah arus (beri notasi arus ini
dengan 2)
6. Pindahkan saklar 2 kembali ke posisi 2
7. Pindahkan saklar 3 ke posisi 1 dan ukurlah arus (beri notasi arus ini
dengan 3)
Semua Saklar Posisi 2 S1 Posisi 1

S2 Posisi 1 S3 Posisi 1

8. Pindahkan semua saklar ke posisi 1 dan ukurlah arus (beri notasi arus ini
dengan )

9. Ubah tegangan E1, E2, dan E3 masing masing menjadi 8V, 6V, dan 4V serta
lakukan pengukuran yang sama.
Semua Saklar Posisi 2 S1 Posisi 1

S2 Posisi 1 S3 Posisi 1

6. Data Tabel Hasil Pengamatan dan Pengukuran

NO E1(v) E2(v) E3(v) IL1(mA) IL2(mA) IL3(mA) IL(mA)


1 10 5 3 0,78 0,65 0,29 1,72
2 8 6 4 0,62 0,78 0,39 1,79

Tabel Hasil Perhitungan secara Teori


NO Y1(Ω) Y2(Ω) Y3(Ω) YL(Ω)(mA) IL1(mA) IL2(mA) IL3(mA) IL(mA)
1 0,0002 0,00033 0,00025 0,0005 0,78 0,65 0,29 1,72
2 0,0002 0,00033 0,00025 0,0005 0,62 0,78 0,39 1,79

Diketahui :
R1 = 5, R2 = 3, R3 = 4, RL = 2
1
Y1 = 1
R 1 = Ω 5000
= 0,0002
1
Y2 = 1
=
R 2 Ω 3000= 0,00033
1 1
Y3 =
R 3 = Ω 4000
= 0,00025
1 1
YL = = = 0,00033
R L Ω 3000

1. Sumber Tegangan E1= 10V, E2= 5V, E3= 3V


 IL1
𝐼 𝐼 1 1 4+3 7
+ = + = =
𝑅2 //𝑅3 = 𝑅3 3000 4000 12000 12000
𝑅 2
𝑅2 //𝑅3 = 12000 = 1714,28 Ω
7
7 1 7+6 13
𝑅2 //𝑅3 //𝑅𝐿 = + = =
12000 2000 12000 12000
12000
𝑅2 //𝑅3 //𝑅𝐿 = = 923,076 Ω
13
𝑅2 //𝑅3 𝐸1
𝐼𝐿1 = .
𝑅𝐿 + (𝑅2//𝑅3) 𝑅1 + (𝑅2//𝑅3//𝑅𝐿) 10
1714,28 .
𝐼𝐿1 =
2000 + 1714,28 2000 + 923,076
= 0, 000779 = 0,00078 A = 0,78 mA

 IL2
𝐼 𝐼 1 1 4+5 9
+ = + = =
𝑅1 //𝑅3 = 𝑅3 5000 4000 20000 20000
𝑅 1
𝑅1 //𝑅3 = 20000
= 2222,22 Ω
9 9 + 1 = 9 + 10= 19
𝑅1 //𝑅3 //𝑅𝐿 =
20000 2000 20000 20000
20000
𝑅1 //𝑅3 //𝑅𝐿 = = 1052,63 Ω
19
𝑅1 //𝑅3 𝐸2
𝐼𝐿2 = .
𝑅𝐿 + (𝑅1 //𝑅3 ) 𝑅1 + (𝑅1 //𝑅3 //𝑅𝐿 )
2222,22 5
𝐼𝐿2 = .
2000 + 2222,22 2000 + 1052,63
= 0,000649 = 0,00065 A = 0,65 mA

 IL3
𝐼 𝐼 1 1 3+5 8
+ = + = =
𝑅1 //𝑅2 = 𝑅2 5000 3000 15000 15000
𝑅 1
𝑅1 //𝑅2 = 15000 = 1875 Ω
7
7 1 8 + 7,5 15,5
=
𝑅1 //𝑅2 //𝑅𝐿 = + = 15000 15000
15000
15000 2000
𝑅1 //𝑅2 //𝑅𝐿 = = 967,74 Ω
15,5
𝐼𝐿3 = 𝑅1 //𝑅2 𝐸3
.
𝑅𝐿 + (𝑅1 //𝑅2 ) 𝑅1 + (𝑅1 //𝑅2 //𝑅𝐿 )
1875 Ω 5
𝐼𝐿3 = .
2000 + 1875 2000 + 967,74 Ω
Ω
= 0,000292 = 0,00029 A = 0,29 mA
 IL = IL1 + IL2 + IL3
= 0,78 + 0,65 + 0,29
= 1,72 mA
2. Sumber Tegangan E1= 8V, E2= 6V, E3= 4V

 IL1
𝐼𝐿1 = 𝑅2 //𝑅3 𝐸1
.
𝑅𝐿 + (𝑅2//𝑅3) 𝑅1 + (𝑅2 //𝑅3 //𝑅𝐿 )
𝐼𝐿2 = 1714,28 8
.
2000 + 1714,28 2000 + 923,076
= 0,000623 = 0,00062 A = 0,62 mA

 IL2
𝑅1 //𝑅3 𝐸2
𝐼𝐿2 = .
𝑅𝐿 + (𝑅1 //𝑅3 ) 𝑅1 + (𝑅1 //𝑅3 //𝑅𝐿 )
𝐼𝐿2 = 2222,22 6
.
2000 + 2222,22 Ω 2000 + 1052,63
= 0,000779 = 0,00078 A = 0,78 mA

 IL3
𝑅1 //𝑅2 𝐸3
𝐼𝐿3 = .
𝑅𝐿 + (𝑅1 //𝑅2 ) 𝑅1 + (𝑅1 //𝑅2 //𝑅𝐿 )
𝐼𝐿2 = 1875 4
.
2000 + 1875 2000 + 967,74
= 0,000389 = 0,00039 A = 0,39 mA
 IL = IL1 + IL2 + IL3
= 0,62 + 0,78 + 0,39
= 1,79 mA
Tabel Hasil Perbandingan antara Praktikum dan Teori
Err IL1 Err IL2 Err IL3 Err IL
No
(%) (%) (%) (%)
1 0% 0% 0% 0%
2 0% 0% 0% 0%

IL = IL1 + IL2 + IL3


𝐸1 𝐸2 𝐸3 𝑌𝐿 dengan Y = Y1 + Y2 + Y3 = admitansi
IL = 𝑅1 + 𝑅2 + ·
𝑅3 𝑌+𝑌𝐿
1
Y= 1 1 1
𝑅1 , Y2 = , Y3 = , YL =
𝑅2 𝑅3 𝑅𝐿
𝐼𝐿−𝐼𝐿´
Err = x 100%
𝐼𝐿

Dimana IL’ adalah Nilai saat praktikum dan IL perhitungan secara teori

7. Analisis Data

1. Anaslisa tabel hasil percobaan di atas


 Pada sumber tegangan E1 = 10V, E2 = 5V, E3 = 3V. Dengan R1 = 5k Ω,
R2 = 3k Ω, R3 = 4k Ω. Berturut-turut didapatkan hasil :
1. Pada sumber tegangan E1 = 10V dengan R1 = 5k Ω, nilai IL1 adalah
0,78 mA.
2. Pada sumber tegangan E2 = 5V dengan R2 = 3k Ω, nilai IL2 adalah
0,65 mA.
3. Pada sumber tegangan E3 = 3V dengan R3 = 4k Ω, nilai IL3 adalah
0,29 mA.
Dan Nilai IL adalah 1,72 mA
 Pada sumber tegangan E1 = 8V, E2 = 6V, E3 = 4V. Dengan R1 = 5k Ω,
R2 = 3k Ω, R3 = 4k Ω. Berturut-turut didapatkan hasil :\
1. Pada sumber tegangan E1 = 8V dengan R1 = 5k Ω, nilai IL1 adalah
0,62 mA.
2. Pada sumber tegangan E2 = 6V dengan R2 = 3k Ω, nilai IL2 adalah
0,78 mA.
3. Pada sumber tegangan E3 = 4V dengan R3 = 4k Ω, nilai IL3 adalah
0,39 mA.
Dan Nilai IL adalah 1,79 Ma

Dari perbandingan tabel hasil praktikum dengan perhitungan tidak


terdapat adanya perbedaan/error

2. Jika rate kesalahan tidak nol, pikirkanlah alasannya mengapa?


Jawab : Tidak ada rate kesalahan/tidak ada error.

3. Hitunglah arus . Bandingkan dengan . secara percobaan, jika tidak


sama pikirkanlah alasannya mengapa?
1) Sumber Tegangan E1 = 10V, E2 = 5V, E3 = 3V
IL = IL1 + IL2 + IL3
= 0,78 + 0,65 + 0,29
= 1,72 mA
IL dari percobaan/praktikum juga menunjukkan nilai 1,72 mA

2) Sumber Tegangan E1 = 8V, E2 = 6V, E3 = 4V


IL = IL1 + IL2 + IL3
= 0,62 + 0,78 + 0,39
= 1,79 mA
IL dari percobaan/praktikum juga menunjukkan nilai 1,79 mA
8. Kesimpulan
- Semakin besar nilai sumber tegangan (E) maka nilai IL semkain besar
- Dari nilai hasil praktikum dan perhitungan secara teori didapatkan nilai
yang sama
- Arus yang bernilai negaif, menandakan rangkaian yang disusun itu
salah dan terbalik

Anda mungkin juga menyukai