Anda di halaman 1dari 15

Aritmatika Digital

Aritmatika Digital

Bahasan :

4.1 Tujuan
4.2 Pendahuluan
4.3 Dasar Operasi Aritmatika
4.3.1 Sistem Penjumlahan
4.3.2 Sistem Pengurangan
4.3.3 Sistem Perkalian
4.3.4 Sistem Pembagian
4.4 Rangkaian Aritmatika
4.4.1 Rangkaian Half Adder
4.4.2 Rangkaian Full Adder
4.4.3 Rangkaian Penjumlah 4 bit
4.4.4 Rangkaian Pengurang
4.4.5 Rangkaian Pengali

Copyright © 2017, Ta'ali 50


Aritmatika Digital

Aritmatika Digital

4.1 Tujuan :
Setelah mempelajari Topik ini, anda diharapkan dapat :
 Dapat melakukan operasi penjumlahan digital, meliputi sistem penjumlahan binner, sistem
penjumlahan oktal, sistem penjumlahan desimal, sistem penjumlahan heksadesimal.
 Mengetahui rangkaian dasar penjumlahan, yang terdiri dari half adder dan full adder.
 Dapat melakukan operasi pengurangan, dengan menggunakan system komplemen 1 dan
system komplemen 2.
 Dapat mengembangkan system penjumlahan dan system pengurangan menjadi sistem
yang lebih kompleks, yaitu sistem perakalian dan sistem pembagian.

4.2 Pendahuluan
Pada bab ini anda akan mempelajari rangkaian aritmatika, rangkaian ini termasuk
dalam suatu logika kombinasi. Pada bab-bab sebelumnya, anda menemui simbol A . B yang di
baca “ A kali B” menyatakan logika A di-AND-kan dengan logika B, simbol A + B yang dibaca “
A ditambah B” menyatakan logika A di-OR-kan dengan logika B. Pada bab ini anda juga
menemukan hal yang sama, dimana A . B = A x B menyatakan operasi perkalian antara
bilangan A dan bilangan B, sedang A + B menyatakan operasi penjumlahan antara bilangan A
dan bilangan B. Jadi operasi pada bab ini harap dibedakan dengan operasi pada bab-bab
sebelumnya. Operasi pada bab ini disebut sebagai opersi aritmatika.
Pada bab ini anda akan mempelajari dasar dasar penjumlahan dan pengurangan, serta
pengembangannya menjadi sistem perkalian dan pembagian digital.

4.3 Dasar Operasi Aritmatika


Dalam sub bab ini, kita akan mempelajari sistem penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian pada sistem bilangan digital.

4.3.1 Sistem Penjumlahan


a. Sistem penjumlahan bilangan binner
Prosedur penjumlahan bilangan biner sama dengan penjumlahan bilangan desimal,
tetapi hasil penjumlahannya hanya dinyatakan dalam angka 0 dan 1. Jika jumlah bilangan biner
telah melebihi 1, carry (sisa/pembawa) 1 harus ditambahkan pada kolom sebelah kirinya.

Copyright © 2017, Ta'ali 51


Aritmatika Digital
Empat kombinasi dalam penjumlahan bilangan biner:
0 + 0 = 0 carry 0
0 + 1 = 1 carry 0
1 + 0 = 1 carry 0
1 + 1 = 0 carry 1

Contoh:
18 0001 0010
2+ 0000 0010 +
20 0001 01002 = 2010

b. sistem penjumlahan bilangan oktal


Prosedur penjumlahan bilangan oktal sama dengan penjumlahan bilangan desimal.
Jika jumlah bilangan oktal telah melebihi 7, kurangi jumlah tersebut dengan 8, lebih/sisanya
ditulis dan carry 1 harus ditambahkan pada kolom di sebelah kirinya.

Contoh: 4368 + 2548 = ...


cara :
Kolom 1 : 6 + 4 = 10 → 10 – 8 = 2 carry1 1
Kolom 2 : Carry1 1 + 3 + 5 = 9 → 9 – 8 = 1 carry2 1
Kolom 3 : Carry2 1 + 4 + 2 = 7 →7
Jadi hasil 4368 + 2548 = 7128
4368
2548 +
7128

c. sistem penjumlahan bilangan BCD (Binary Coded Decimal)


Bilangan BCD adalah bilangan binner yang menyimbolkan bilangan desimal, yaitu bilangan:
0000 =0
0001 =1
0010 =2
0011 =3
0100 =4
0101 =5
0110 =6
0111 =7
1000 =8
1001 =9
1010 =A (tidak boleh)
1011 =B (tidak boleh)
1100 =C (tidak boleh)
1101 =D (tidak boleh)
1110 =E (tidak boleh)
1111 =F (tidak boleh)

Copyright © 2017, Ta'ali 52


Aritmatika Digital
Prosedur penjumlahan bilangan BCD:
1. Jumlahkan bilangan BCD seperti penjumlahan bilangan biner biasa.
2. Jika jumlahnya ≤ 9, maka jumlah tersebut adalah jawaban yang benar.
3. Jika jumlahnya > 9, lakukan langkah ke-4.
4. Tambahkan 6 (0110) pada hasil penjumlahan tersebut. Jumlahkan carry pada ke
bilangan di sebelah kirinya.
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk setiap kelompok bit BCD.

Contoh: 1001 + 0101 = 9 + 5 = ....


1001BCD → 9
0101BCD → 5
Hasil 1110BCD
tambah 6 0110 +
1 0100 = 0001 0100BCD = 1410

Contoh: 0101 1001BCD + 0011 1001BCD = 59 + 19 = ....


0101 1001BCD → 59
0011 1001BCD → 39
Hasil 1001 0010BCD
tambah 6 0110 +
1001 1000 = 1001 1000BCD = 9810

Contoh: 0101 1001BCD + 0101 1001BCD = 59 + 59 = ....


0101 1001BCD → 59
0101 1001BCD → 59
Hasil 1011 0010BCD
tambah 6 0110 0110 +
1 0001 1000 = 0001 0001 1000BCD = 11810

d. Sistem penjumlahan bilangan heksadesimal


Prosedur penjumlahan bilangan heksadesimal sama dengan penjumlahan bilangan
desimal. Jika jumlah bilangan heksadesimal telah melebihi 15 (F), kurangi jumlah tersebut
dengan 16, lebih/sisanya ditulis dan carry 1 harus ditambahkan pada kolom di sebelah kirinya.

Contoh: 47F16 + 25B16 = ...


cara :
Kolom 1 : F + B = 15 + 11 = 26 → 26 – 16 = 10 = A carry1 1
Kolom 2 : Carry1 1 + 7 + 5 = 13 = D → D carry2 0
Kolom 3 : Carry2 0 + 4 + 2 = 6 →6
Jadi hasil 47616 + 25B16 = 6DA16

Copyright © 2017, Ta'ali 53


Aritmatika Digital
47616
25B16 +
6DA16

4.3.2 Sistem Pengurangan


Prosedur yang digunakan dalam pengurangan bilangan biner juga sama dengan
pengurangan bilangan desimal, hanya apabila yang dikurangi lebih kecil daripada
pengurangnya, maka diperlukan borrow (pinjaman) dari kolom di sebelah kirinya. Empat
kombinasi dalam pengurangan bilangan biner:
0 - 0 = 0 borrow 0
0 - 1 = 1 borrow 1
1 - 0 = 1 borrow 0
1 - 1 = 0 borrow 0

Contoh:
192 - 3 = …
19210 1100 00002
310 - 0000 00112 -
18910 1011 11012 = 18910

a. Metode Komplemen 1
Metoda komplemen 1 merupakan metoda yang sederhana, proses dilakukan dengan
membalik (invers) tiap-tiap bit. Misal dalam sistem bilangan 8 bit,
bilangan positif dimulai dari 0000 0000 – 0111 1111 = 0 – 127
bilangan negatif dimulai dari 1111 1110 – 1000 0000 = -1 – (-128 )

Langkah-langkah untuk mengkonversi dari bilangan desimal ke bilangan komplemen-1:


1. Jika bilangan desimal positif, bilangan komplemen-1 adalah bilangan biner biasa.
2. Jika bilangan desimal negatif, bilangan komplemen-1 dicari dengan cara
Mengkomplemenkan setiap bit dalam bilangan biner

Contoh :
-3510 = …
bilangan biner : 0010 0011
komplemen-1 : 1101 1100

Langkah-langkah untuk mengkonversi dari bilangan komplemen-1 ke bilangan desimal:


1. Jika bilangan komplemen-1 positif (bit tanda = 0), konversikan secara biasa.

Copyright © 2017, Ta'ali 54


Aritmatika Digital
2. Jika bilangan komplemen-1 negatif (bit tanda = 1), tanda bilangan desimal akan negatif dan
bilangan desimal dicari dengan cara:
a. Mengkomplemenkan setiap bit dalam bilangan komplemen-1
b. Mengkonversikannya secara biasa ke bilangan desimal.

Contoh :
-3510 = …
bilangan biner : 0010 0011
komplemen-1 : 1101 1100
tambah 1 : 1+
komplemen 2 : 1101 1101

Langkah-langkah dalam operasi pengurangan menggunakan komplemen-1 (Untuk sistem


8 bit)
Misal A – B = A + (-B) = A + komplemen-1 (B)
1. Ubah A menjadi bilangan positif komplemen-1
2. Ubah B menjadi bilangan negatif komplemen-1
3. Jumlahkan hasil yang diperoleh dari langkah 1 dan 2
4. Jika terdapat carry, maka jumlahkan carry ke LSB hasil
5. (a). Jika hasil penjumlahan pada bit 8 (MSB) adalah 1 maka hasil pengurangan adalah
negatif,
(b). Jika hasil penjumlahan pada bit 8 (MSB) adalah 0, maka hasil pengurangan adalah
positif,
untuk mengetahui nilai desimalnya, lakukan konversi bilangan komplemen-1 menjadi
bilangan desimal.

Contoh :
18 – 7 = ......
penyelesaian
18 – 7 = 18 + (-7)
= 18 + komplemen-1 (7)
dimana
1810 = 0001 00102
710 = 0000 01112 komplemen-1 (7) = 1111 10002
sehingga
18 – 7 = 0001 0010 + 1111 1000
= 1 0000 1010, karena ada carry, maka ditambahkan ke LSB
= 1 + 0000 1010
= 0000 1011 = 11 positif

Copyright © 2017, Ta'ali 55


Aritmatika Digital
Contoh :
7 – 18 = ......
penyelesaian
7 – 18 = 7 + (-18)
= 7 + komplemen-1 (18)
dimana
710 = 0000 01112
1810 = 0001 00102 komplemen-1 (18) = 1110 11012
sehingga
7 – 18 = 0000 0111 + 1110 1101
= 0 1111 0100
= 0 + 1111 0100
= 1111 0100, karena bit sign 1, maka bilangan adalah negatif
= 0000 1011
= 1110

b. Metoda Komplemen 2
Metode komplemen-2 merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk operasi
aritmetika bilangan biner dalam sistem komputer. Sistem komputer ada yang menggunakan
sistem bilangan 8-bit, yang berarti ada 28 = 256 bilangan , dan 16-bit, yang berarti ada 216 =
65536 bilangan.
Untuk melambangkan bilangan positif dan negatif, metode komplemen-2 menggunakan
MSB sebagai bit tanda (sign bit).
• MSB 0 dinyatakan sebagai bilangan positif
• MSB 1 dinyatakan sebagai bilangan negatif.

Sehingga dalam sistem bilangan 8-bit,


• bilangan positif dimulai dari 0000 0000 – 0111 1111 = 0 – 127
• bilangan negatif dimulai dari 1111 1111 - 1000 0000 = -1 – (-128).

Secara singkatnya:
N
• Bilangan positif maksimum: 2 -1 – 1
N
• Bilangan negatif maksimum: -2 -1 – 1
dimana N adalah jumlah bit termasuk bit tanda.

Langkah-langkah untuk mengkonversi dari bilangan desimal ke bilangan komplemen-2:


1. Jika bilangan desimal positif, bilangan komplemen-2 adalah bilangan biner biasa.
2. Jika bilangan desimal negatif, bilangan komplemen-2 dicari dengan cara:
a. Mengkomplemenkan setiap bit dalam bilangan biner untuk menjadi bilangan
komplemen-1.

Copyright © 2017, Ta'ali 56


Aritmatika Digital
b. Menambahkan 1 pada bilangan komplemen-1 untuk memperoleh bit tanda.
Contoh :
-3510 = …
bilangan biner : 0010 0011
komplemen-1 : 1101 1100
tambah 1 : 1+
komplemen 2 : 1101 1101

Langkah-langkah untuk mengkonversi dari bilangan komplemen-2 ke bilangan desimal.


1. Jika bilangan komplemen-2 positif (bit tanda = 0), konversikan secara biasa.
2. Jika bilangan komplemen-2 negatif (bit tanda = 1), tanda bilangan desimal akan negatif dan
bilangan desimal dicari dengan cara:
c. Mengkomplemenkan setiap bit dalam bilangan komplemen-2.
d. Menambahkan 1 pada bilangan tersebut.
e. Mengkonversikannya secara biasa ke bilangan desimal.

Contoh :
1101 1101 = …
bit tanda = 1 → bilangan negatif
komplemen-2 : 1101 1101
komplemen : 0010 0010
tambah 1 : 1+
bilangan biner : 0010 0011 = -3510

Langkah-langkah dalam operasi pengurangan menggunakan komplemen-2 (Untuk sistem


8 bit)
Misal A – B = A + (-B) = A + komplemen-2 (B)
1. Ubah A menjadi bilangan positif komplemen-2
2. Ubah B menjadi bilangan negatif komplemen-2
3. Jumlahkan hasil yang diperoleh dari langkah 1 dan 2
4. (a). Jika hasil penjumlahan pada bit 8 (MSB) adalah 1 maka hasil pengurangan adalah
negatif,
(b). Jika hasil penjumlahan pada bit 8 (MSB) adalah 0, maka hasil pengurangan adalah
positif,
untuk mengetahui nilai desimalnya, lakukan konversi bilangan komplemen-2 menjadi
bilangan desimal.
5. Jika terdapat carry, maka carry diabaikan

Copyright © 2017, Ta'ali 57


Aritmatika Digital
Contoh
18 – 7 = …
penyelesaian
18 – 7 = 18 + (-7)
= 18 + komplemen-2 (7)
dimana :
18 : 0001 0010
7 : 0000 0111
mencari komplemen-2 (7)
komplemen-1 : 1111 1000
tambah 1 : 1+
komplemen 2 : 1111 1001
sehingga
18 – 7 = 0001 0010 + 1111 1001
= 1 0000 1011
= karena bit sign (bit 8) = 0, maka bilangan positif , bit carry (bit 9) diabaikan
= 1110

Contoh :
7 – 18 = …
penyelesaian
7 – 18 = 7 + (-18)
= 7 + komplemen-2 (18)
dimana :
7 : 0000 0111
18 : 0001 0010
mencari komplemen-2 (18)
komplemen-1 : 1110 1101
tambah 1 : 1+
komplemen 2 : 1110 1110
sehingga
7 – 18 = 0000 0111 + 1110 1110
= 1 1111 0101
(karena bit sign (bit 8) = 1, maka bilangan negatif , sedang bit carry diabaikan)
= 0000 1010 + 1
= 0000 1011
= -1110

Copyright © 2017, Ta'ali 58


Aritmatika Digital
4.3.3 Sistem Perkalian
Perkalian bilangan biner sama dengan perkalian bilangan desimal, tetapi bilangan yang
digunakan hanya 0 dan 1.
Contoh:
13 x 11 = …
13 0000 1101
11 x 0000 1011 x
13 0000 1101
13 + 00001 101
143 000000 00
0000110 1 +
0001000 11112 = 14310

4.3.4 Sistem Pembagian


Prosedur pembagian sama dengan prosedur perkalian.
Contoh:
35 : 5 = …
7 111 = 710
5| 35 0000 0101| 0010 0011
35 - 1 01 -
0 111
101 -
101
101 -
0

4.4 Rangkaian aritmatika


4.4.1 Rangkaian half Adder (Rangkaian setengah penjumlah)
Rangkaian half Adder (HA) merupakan rangkaian penjumlah yang paling dasar,
rangkaian ini dapat digunakan untuk penjumlahan 2 variabel A dan B, masing-masing 1 bit.
Rangkaian half adder dapat disusun dari tabel kebenaran penjumlahan 2 variabel, sebagai
mana tabel 4.1

Tabel 4.1 Tabel kebenaran penjumlah half adder


A B S0 C0
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Keterangan : S0 = hasil penjumlahan
C0 = carry (sisa)

Copyright © 2017, Ta'ali 59


Aritmatika Digital
Berdasar tabel 4.1 dapat dilihat hasil penjumlahan (S0) akan berlogika 1 jika
S0 = A’ . B + B’ . A
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penjumlahan dapat diperoleh dengan menggunakan
gerbang XOR, sebagaimana Gambar 4.1.a. Sedangkan sisa penjumlahan (C0) berlogika 1 jika
kedua masukan berlogika 1 atau dapat disimbolkan menjadi
C0 = A . B
Sehingga C0 dapat diwakili dengan sebuah gerbang AND, sebagaimana gambar 4.1.b
Berdasar hasil pnjumlahan dan sisa penjumlahan, maka rangkaian HA dapat digambarkan
sebagaimana Gambar 4.1.c.

(a)

(b) (c)
Gambar 4.1 Rangkaian Half adder

Rangkaian HA, secara sederhana dapat disimbolkan sebagaimana Gambr 4.2

A So
HA
B Co

Gambar 4.2 Simbol rangkaian Half adder

4.4.2 Rangkaian Full Adder (Rangkaian penjumlah penuh)


Rangkaian full Adder (FA) dapat digunakan untuk penjumlahan 3 variabel A, B, dan
Carry (C). 1 FA dapat digunakan untuk penjumlahan 3 variabel 1 bit. Rangkaian FA dapat
disusun dari tabel kebenaran penjumlahan 3 variabel, sebagai mana tabel 4.2

Tabel 4.2 Tabel kebenaran penjumlah Full adder


C B A Sn Cn
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
Keterangan : Sn = hasil penjumlahan
Cn = carry (sisa)

Berdasar tabel 4.2 dapat dilihat hasil penjumlahan (Sn) akan berlogika 1 jika

Copyright © 2017, Ta'ali 60


Aritmatika Digital
Sn = A.B’.C’ + A’.B.C’ + A’.B’,C + A.B.C
= C’.(A.B’ + A’.B) + C.(A’B’ + A.B)
= C’.(A.B’ + A’.B) + C.(A’B’ + A.B)’’
= C’.(A.B’ + A’.B) + C.((A’’+B’’) . (A’+B’))’
= C’.(A.B’ + A’.B) + C.((A+B) . (A’+B’))’
= C’.(A.B’ + A’.B) + C.(A’A + AB’ +A’B + BB’)’
= C’.(A.B’ + A’.B) + C.(0 + AB’ + A’B +0)’
= C’.(A.B’ + A’.B) + C.(A’B’ + A.B)’

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penjumlahan dapat diperoleh dengan menggunakan 2
buah gerbang XOR, sebagaimana Gambar 4.3.a. Sedangkan sisa penjumlahan (C0) berlogika 1
jika
Cn = A.B.C’ + A.B’.C + A’.B.C + A.B.C
= C.(A.B’ + A’.B) + A.B.(C + C’)
= C.(A.B’ + A’.B) + A.B.1
= C.(A.B’ + A’.B) + A.B.

Sehingga C0 dapat dirangkai sebagaimana gambar 4.3.b. Berdasar hasil penjumlahan dan sisa
penjumlahan, maka rangkaian FA dapat digambarkan sebagaimana Gambar 4.3.c.

Gambar 4.3 Rangkaian Full adder

Copyright © 2017, Ta'ali 61


Aritmatika Digital
Rangkaian FA, secara sederhana dapat disimbolkan sebagaimana Gambar 4.4
A
Sn
B
FA
Cn
C

Gambar 4.4 Simbol rangkaian Half adder

4.4.3 Rangkaian penjumlah 4 bit


Pada bahasan ini akan dibahas dasar membuat rangkaian penjumlah n bit, sebagai
contoh ditunjukkan cara membuat rangkaian penjumlah 4 bit, jika ingin dikembangkan suatu
penjumlah >4 bit, maka rangkaian dapat dikembangkan dengan cara yang sama.
Operasi penjumlah 4 bit adalah :

A+B =S+C
A3 A2 A1 A0 + B3 B2 B1 B0 = S3 S2 S1 S0 + C

B4 A3 B2 A2 B1 A1 B0 A0
C2 C1 C0

FA FA FA HA

C2 C1 C0 S0
C S3 S2 S1

Gambar 4.5 Rangkaian penjumlah 4 bit

HA pada gambar 4.5 dapat diganti dengan sebuah FA, tetapi Cin pada FA tersebut harus diset
0 atau “low”. Pada IC tipe TTL telah ada sebuah Penjumlah 4 bit yang terintegrasi, yaitu IC
7483 atau 74283. Konfigurasi IC tersebut ditunjukkan dalam gambar 4.6
U?
10 9
A1 S1
8 6
A2 S2
3 2
A3 S3
1 15
A4 S4
11
B1
7
B2
4
B3
16
B4
13 14
C0 C4
74LS83

Gambar 4.6 konfigurasi pin IC 7483

4.4.4 Rangkaian pengurang (Substractor)


Pada bahasan ini akan dibahas dasar membuat rangkaian pengurang n bit, sebagai
contoh ditunjukkan cara membuat rangkaian pengurang 4 bit, jika ingin dikembangkan suatu
pengurang >4 bit, maka rangkaian dapat dikembangkan dengan cara yang sama.
Operasi pengurang 4 bit adalah :

Copyright © 2017, Ta'ali 62


Aritmatika Digital
A – B = A + Komplemen (B)
= A4 A3 A2 A1 + Komplemen (B4 B3 B2 B1)
Komplemen di atas bisa berupa komplemen-1 ataupun komplemen-2. Pada dasarnya operasi
komplemen adalah operasi inversi. Rangkaian pengurang 4 bit diperlihatkan dalam gambar
4.7.
B4 B3 B2 B1 A4 A3 A2 A1
1 “High”

Cin
Co

7483

Cout S4 S3 S2 S1

(a)
C4

Copyright © 2017, Ta'ali 63


Aritmatika Digital
Untuk membuat komplemen 1, maka lihat pada gambar 4.7.a, yaitu dengan
menghubungkan Cout (pin 14) dengan Cin (pin 13), sehingga jika hasil penjumlahan A dan B
menghasilkan carry, maka carry akan dijumlahkan. (baca operasi komplemen 1, sub bab
4.3.2.a).
Untuk membuat komplemen 2, maka lihat pada gambar 4.7.b, yaitu dengan
menghubungkan Cin (pin 13) dengan saklar logika high, sehingga setelah B diinverskan oleh
gerbang XOR, maka akan ditambah 1, melalui Cin, sedangkan Cout diabaikan. (baca operasi
komplemen 2, sub bab 4.3.b).

4.4.5 Rangkaian Pengali


Pada bahasan ini, akan dibahas dasar operasi pengali, sebagai contoh dilakukan
operasi perkalian 3x2 bit, sebagaimana berikut :

A2 A1 A0
B1 B0 x
A2.B0 A1.B0 A0.B0
A2.B1 A1.B1 A0.B1 +
A2.B1 A2.B0+ A1.B1 A1.B0 +A0.B1 A0.B0
M3 M2 M1 M0

Sehingga dengan menggunakan logika kombinasi, maka diperoleh rangkaian pengali 3x2 bit
sebagaimana gambar 4.8.

Gambar 4.8 Rangkaian pengali 3x2 bit

Copyright © 2017, Ta'ali 64

Anda mungkin juga menyukai