1. Bilangan Biner
Bilangan biner adalah bilangan yang memiliki basis 2.
Anggota bilangan biner antara lain 0 dan 1. ( r = 2 ).
Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 1010012, 10012, 10102, dll.
a. Penjumlahan
Dasar penujmlahan biner adalah :
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1+1=0 ~> dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 = 2, karena digit terbesar ninari 1, maka
harus dikurangi dengan 2 (basis), jadi 2 2 = 0 dengan carry of 1
contoh :
(A) (B)
1+0 =1
1+0 =1
1+1 = 0 dengan carry of 1
1+1+1 =0
1+1 = 0 dengan carry of 1
Hasil = 100011
b. Pengurangan
Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal.
Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
0-0=0
1-0=1
1-1=0
01=1 ~> dengan borrow of 1, (pinjam 1 dari posisi sebelah kirinya).
Contoh :
(A) (B)
11 =0
01 = 1 dengan borrow of 1
101 =0
11 =0
10 =1
Hasil = 10010
c. Perkalian
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal. Dasar perkalian bilangan biner
adalah :
0x0=0
1x0=0
0x1=0
1x1=1
Contoh :
Desimal Biner
14 1110
12 x 1100 x
28 0000
14 0000
1110
+ 1110 +
168 10101000
d. Pembagian
Pembagian biner dilakukan juga dengan cara yang sama dengan bilangan desimal. Pembagian
biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pemagian biner adalah :
0:1=0
1:1=1
Desimal Biner
5 / 125 \ 25 101 / 1111101 \ 11001
10 - 101 -
25 101
25 - 101 -
0 0101
101 -
0
3. Bilangan Oktal
Sistem bilangan Oktal menggunakan 8 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka,
yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7.
Position value system bilangan octal adalah perpangkatan dari nilai 8.
Contoh :
12(8) = (10)
2x80=2
1x81 =8
10
Jadi 10 (10)
21 25
87 + 127 +
108 154
5 10 + 7 10 = 12 10 = 14 8
2 10 + 2 10 + 1 10 = 5 10 = 58
1 10 = 1 10 = 18
b. Pengurangan
Pengurangan Oktal dapat dilaukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal.
Contoh :
Desimal Oktal
108 154
87 - 127 -
21 25
48 -78 +88 (borrow of) = 5 8
58 -28-18 =28
18 -18 = 08
c. Perkalian
Langkah langkah :
- kalikan masing-masing kolom secara desimal
- rubah dari hasil desimal ke octal
- tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
- kalau hasil perkalian tiap kolol terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
Contoh :
Desimal Oktal
16
14 14 x
12 x 70
28 4 10 x 6 10 = 24 10 = 30 8
14 + 4 10 x 1 10 + 3 10 = 7 10 = 7 8
168
16
14 x
70
16
1 10 x 6 10 = 6 10 =68
1 10 x 1 10 = 1 10 = 1 8
16
14 x
70
16 +
250
7 10 + 6 10 = 13 10 = 15 8
1 10 + 1 10 = 2 10 = 2 8
d. Pembagian
Desimal Oktal
12 / 168 \ 14 14 / 250 \ 16
12 - 14 - 14 8 x 1 8 = 14 8
48 110
48 110 - 14 8 x 6 8 = 4 8 x 6 8 = 30 8
0 0 1 8 x 6 8= 6 8 +
110 8
4. Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan Oktal menggunakan 16 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka,
yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,Edan F
Dimana A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15
Position value system bilangan octal adalah perpangkatan dari nilai 16.
Contoh :
C7(16) = (10)
7 x 16 0 = 7
C x 16 1 = 192
199
Jadi 199 (10)
2989 BAD
1073 + 431 +
4062 FDE
D 16 + 1 16 = 13 10 + 110 = 14 10 = E 16
A 16 + 3 16 = 10 10 + 3 10 = 13 10 =D 16
B16 + 4 16 = 1110 + 4 10 = 15 10 = F 16
b. Pengurangan
Pengurangan bilangan hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan
desimal.
Contoh :
Desimal hexadesimal
4833 12E1
1575 - 627 -
3258 CBA
16 10 (pinjam) + 1 10 - 710 = 10 10 = A 16
14 10 - 7 10 - - 1 10 (dipinjam) = 11 10 =B 16
1610 (pinjam) + 2 10 - 610 = 12 10 = C 16
1 10 1 10 (dipinjam) 0 10 = 0 16
c. Perkalian
Langkah langkah :
- kalikan masing-masing kolom secara desimal
- rubah dari hasil desimal ke octal
- tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
- kalau hasil perkalian tiap kolol terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
Contoh :
Desimal Hexadesimal
172 AC
27 x 1B x
1204 764
344 + C 16 x B 16 =12 10 x 1110= 84 16
4644 A16 x B16 +816 = 1010 x 1110+810=7616
AC
1B x
764
AC
C16 x 116 = 1210 x 110 =1210=C16
A16 x 116 = 1010 x110 =1010=A 16
AC
1B x
764
AC +
1224
616 + C16 = 610 + 1210 = 1810 =12 16
716+A16 +116 = 710 x 1010 + 110=1810 = 1216
D. Pembagian
Contoh :
Desimal hexadesimal
27 / 4646 \ 172 1B / 1214 \ AC
27- 10E - <~ 1B16xA16 = 2710x1010=27010= 10E16
194 144
189 144- <~ 1B 16 x C16 = 2710 x 10 10 = 3240 10
54 0 =14416
54
0
SISTEM BILANGAN
Beberapa sistem bilangan yang ada dalam bidang elektronika dan instrumentasi
antara lain :
1. Bilangan desimal
2. Bilangan Biner
Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 101001 2, 10012, 10102, dll.
3. Bilangan oktal
Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 2307 8, 23558, 1028, dll.
4. Bilangan heksadesimal
Bilangan heksadesimal adalah bilangan yang memiliki basis 16.
Anggota bilangan heksadesimal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E,
dan F. ( r = 16 )
Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 2D86 16, 12DA16, FA16, dll.
KONVERSI BILANGAN
Dalam sistem bilangan dalam bidang elektronika juga diperkenalkan konversi bilangan.
Konversi bilangan yang ada antara lain :
Nilai bilangan desimal dibagi dengan 2, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan
urutan sisa hasil pembagian adalah bentuk bilangan biner dari nilai desimal.
Contoh soal :
Setiap urutan nilai bilangan biner dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai biner
Contoh soal :
Nilai bilangan desimal dibagi dengan 8, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan
urutan sisa hasil pembagian adalah hasil bilangan oktal dari bilangan desimal.
Contoh soal :
Setiap nilai urutan bilangan oktal dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai oktal
Contoh soal :
yang sama seperti cara sebelumnya dengan melakukan pembagian bilangan desimal
dengan 16 sehingga sisa dan urutan sisanya adalah hasil bilangan heksadesimal.
Untuk ini akan digunakan cara lain agar dapat menambah referensi dan ilmu
pengetahuan.
Contoh soal :
Dengan melakukan cek kebenaran hasil sebelumnya dapat diketahui hasil bilangan
desimal tersebut. Dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti konversi
Contoh soal :
Setiap digit bilagan oktal dapat direpresentasikan ke dalam 3 digit bilangan biner.
Contoh soal :
Jadi bilangan biner untuk bilangan oktal 4567 adalah 100 101 110 111
Pengelompokan setiap tiga digit bilangan biner mulai dari LSB hingga MSB. Setiap
Contoh soal :
Contoh soal :
Jadi bilangan biner untuk bilangan heksadesimal 2AC adalah 0010 1010 1100
Pengelompokan setiap empat digit bilangan biner mulai dari LSB hingga MSB . setiap
Contoh soal :
Jadi bilangan heksadesimal untuk bilangan biner 0010 1010 1100 adalah 2AC
Contoh soal 2 :
Selamat Belajar... :)
1 komentar:
1.
http://gatewawan.blogspot.com/2014/08/mengenal-sistem-bilangan-biner-octal-decimal-
hexadecimal-dan-konversinya.html
Substansi :
SISTEM BILANGAN BINER
SISTEM BILANGAN OCTAL / OKTAL
SISTEM BILANGAN DECIMAL / DESIMAL
SISTEM BILANGAN HEXADECIMAL / HEXADESIMAL
KONVERSI BILANGAN BINER, OCTAL, DECIMAL/DESIMAL, DAN
HEXADECIMAL / HEXADESIMAL
Contoh Konversi BINER ke DECIMAL
Konversi DECIMAL ke BINER
Konversi OCTAL/OKTAL ke BINER
Konversi HEXADECIMAL / HEXADESIMAL ke DECIMAL/DESIMAL
TABEL KEBENARAN SISTEM BILANGAN
Contoh 2
111(2) = 1x22 + 0x22 + 1x21 + 1x20
=4+2+1
= 7(10)
Contoh 3
111,01(2) = 1x22 + 1x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2
=4+2+1+0+
= 7,25(10)
= 1000(2)
Contoh 2
7(10) = 7 : 2 = 3, sisa = 1 (LSB)
= 3 : 2 = 1, sisa = 1
= 1 (MSB)
= 111(2)
Jika bilangan decimal berupa nilai pecahan, maka cara mengkonversinya adalah dengan diextract
(dipisahkan antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan) dan cara mengkonversinyapun juga
berbeda, jika bilangan bulat dibagi 2, sedangkan bilangan pecahan dikali 2, selengkapnya silakan
perhatikan contoh 3 berikut ini :
Contoh 3
12,375(10) = 12 : 2 = 6, sisa 0 (LSB)
= 6 : 2 = 3, sisa 0
= 3 : 2 = 1, sisa 1
= 1 (MSB)
= 1100,...??
= 0,375 x 2 = 0,750, sisa = 0 (MSB)
= 0,750 x 2 = 1,5, sisa = 1
(kenapa 0,5 karena sisanya sudah diambil) = 0,5 x 2 = 1,0, sisa = 1 (LSB)
= ...,011
= 1100,011(2)
Contoh 2
16(8) = 1 x 8 1 + 6 x 80
= 14(10)
Contoh 2
28(10) = 28/8 = 3, sisa 4
= 34(8)