Subnetting
Teknik Informatika
Fakultas Teknik
Universitas Mataram
Apa yang dipelajari?
• Analogi konsep subnetting
• Konsep Subnetting
• Default Netmask dan Subnet Mask
• Konsep CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
• Penghitungan Subnetting
Subnetting pada IP Address kelas C
Subnetting pada IP Address kelas B
Subnetting pada IP Address kelas A
2
Pendahuluan
• Masih ingat dengan materi IPv4?
3
Kategori Pengalamatan IPv4
• Ada 2 macam kategori pengalamatan IPv4, yaitu:
1. Classful Addressing
• Metode pembagian IP address berdasarkan kelas, dimana IP address
(yang berjumlah sekitar 4 miliyar) dibagi ke dalam 5 kelas.
• Tidak dilakukan subnetting.
4
Tabel Classful Addressing
Class 1st octet 1st octet range Network (N) Default Number of Network &
range (biner) & Host (H) Netmask Host per Network
(desimal)
A 0 – 127 00000000 to N.H.H.H 255.0.0.0 126 net (27)
01111111 16.777.214 host (224 – 2)
B 128 – 191 10000000 to N.N.H.H 255.255.0.0 16.384 net (214)
10111111 65.534 host (216 – 2)
C 192 – 223 11000000 to N.N.N.H 255.255.255.0 2.097.152 net (221)
11011111 254 host (28 – 2)
D 224 – 239 11100000 to Multicast - -
11101111
E 240 – 255 11110000 to Experiment - -
11111111
5
Pendahuluan
• Sebagai contoh, kira-kira ada berapa banyak host yang dapat
ditampung oleh network 10.0.0.0?
Network diatas merupakan network kelas A, maka jawabannya
ada sekitar 16.777.214 host.
Coba bayangkan, sebuah topologi jaringan terdiri dari 16 juta
host tidak masuk akal bukan?
6
Pendahuluan
• Sebagai network administrator tentunya kita ingin
mempermudah pengelolaan dan mengoptimalisasi
efisiensi kerja jaringan agar jaringan tidak terpusat
pada satu network yang besar, tapi terbagi ke
beberapa bagian tertentu.
7
Pendahuluan
• Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat memecah
sebuah network (yang besar) menjadi beberapa
network yang lebih kecil.
• Network yang lebih kecil ini disebut subnetwork.
• Proses pembentukan subnetwork disebut subnetting.
8
Pendahuluan
• Dalam kehidupan sehari-hari, di perkantoran misalnya, pasti
terdapat pembagian area kerja berdasarkan divisi tertentu
dan dalam divisi tersebut dibutuhkan jumlah komputer yang
berbeda-beda ataupun tiap divisi jumlah komputernya sama.
9
Analogi Konsep Subnetting
• Jika dianalogikan dengan sebuah jalan, maka
• Network = Jalan Raya
• Host = Rumah
• Network Address = Nama Jalan (Jl. Gatot Subroto)
• Host Address = Nomor Rumah (01 sampai 07)
• Broadcast Address = Ketua RT (Rumah no.08)
10
Analogi Konsep Subnetting
• Permasalahan jika menggunakan 1 network :
o Rumah semakin banyak
o Timbul keruwetan dan kemacetan
• Solusi :
o Diadakan pengaturan lagi terhadap jalan
o Dibuat gang-gang
o Rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru
o Masing-masing gang ada Ketua RT nya sendiri-sendiri
11
Analogi Konsep Subnetting
• Setelah dilakukan pengaturan lagi,
terbentuklah wilayah baru seperti
Gambar di samping.
12
Analogi Konsep Subnetting
• Jika kita terapkan menggunakan konsep
Subnetting, maka gang adalah SUBNET,
masing-masing subnet memiliki HOST
ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS yang
dapat dilihat pada Gambar di samping.
13
Ilustrasi Sebuah Network Tanpa Subnet
14
Subnetting
• Subnetting adalah membagi jaringan besar tunggal ke dalam
subnet-subnet (sub-sub jaringan).
15
Subnetting
• Semakin panjang Subnet ID, maka jumlah subnet yang dibentuk
semakin banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi
semakin sedikit.
Sebelum subnetting
Lama NetID HostID
Setelah subnetting
Baru NetID SubNetID HostID
16
Default Netmask vs Subnet mask
• Default Netmask digunakan jika sebuah network tidak dibagi ke
dalam subnet.
• Jika network dibagi ke dalam beberapa subnet, maka netmask yang
digunakan adalah netmask untuk subnet (Subnet mask).
17
Default Netmask vs Subnet mask
Contoh :
255.255.0.0
Default Netmask
255.255.192.0
Subnet mask
18
Default Netmask vs Subnet mask
Contoh penggunaan default netmask dan subnet mask:
19
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
• Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2
• Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 apa artinya?
• Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0
kenapa kok bisa seperti ini?
• /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung
dengan angka biner 1.
• Atau dengan kata lain, subnet mask-nya adalah :
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
• Konsep ini yang disebut dengan CIDR, yang diperkenalkan pertama kali
tahun 1992 oleh IEFT.
20
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
• Pertanyaan berikutnya adalah
Subnet Mask berapa saja yang bisa
digunakan untuk melakukan
subnetting?
• Ini terjawab dengan tabel di
samping.
21
Penghitungan Subnetting
• Perlu diingat bahwa semua pertanyaan tentang subnetting akan
berkisar pada 4 (empat) masalah, yaitu :
1. Jumlah Subnet
2. Jumlah Host Per Subnet
3. Blok Subnet
4. Alamat Host dan Broadcast yang valid
22
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas C
• Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah Network Address
192.168.1.0/26 ?
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
bit-bit host yang dipinjam
23
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas C
• Penghitungan :
1. Berapa Jumlah Subnet yang terbentuk ?
2. Berapa Jumlah Host Per Subnet ?
3. Blok Subnet ?
4. Alamat Host dan Broadcast yang Valid ?
24
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas C
1. Menghitung Jumlah Subnet
• Jumlah Subnet = 2x
dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask.
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
25
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas C
2. Menghitung Jumlah Host Per Subnet
• Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2
dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir subnet mask.
26
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas C
3. Menghitung Blok Subnet
• Blok Subnet = 256 – 192 = 64 (kelipatan 64)
192 adalah nilai oktet terakhir subnet mask.
27
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas C
4. Menghitung Alamat Host dan Broadcast yang Valid
• Buatlah tabel seperti di bawah ini.
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
28
Contoh implementasi subnetting kelas C dengan CIDR /26 dari contoh soal
29
CIDR yang bisa digunakan untuk Kelas C
• Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP
address Kelas C.
• Kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask
yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama.
• Kita bisa mencoba menghitung seperti cara yang
sama untuk subnet mask lainnya.
Tabel CIDR untuk kelas C
• Subnet mask yang bisa digunakan untuk
subnetting class C adalah seperti tabel di
samping.
30
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
• Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting
Kelas B adalah seperti tabel di samping.
31
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
• CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Kelas C,
hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga,
bukan seperti Kelas C yang “dimainkan” di oktet keempat.
32
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
• Penghitungan :
1. Berapa Jumlah Subnet ?
2. Berapa Jumlah Host Per Subnet ?
3. Blok Subnet ?
4. Alamat Host dan Broadcast yang Valid ?
33
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
Subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
bit-bit host yang dipinjam
34
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
1. Menghitung Jumlah Subnet
• Jumlah Subnet = 2x
dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 (dua) oktet terakhir
subnet mask.
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
35
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
2. Menghitung Jumlah Host Per Subnet
• Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2
dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir subnet.
36
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
3. Menghitung Blok Subnet
• Blok Subnet = 256 – 192 = 64 (kelipatan 64)
37
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
4. Menghitung Alamat Host dan Broadcast yang Valid
• Buat tabel seperti di bawah ini.
Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16.255.255
38
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
Contoh 2 :
• Berikutnya kita coba satu lagi untuk Kelas B khususnya untuk yang menggunakan subnet
mask CIDR /25 sampai /30.
• Analisa :
172.16.0.0 berarti kelas B
Subnet Mask /25 berarti :
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
bit-bit host yang dipinjam 39
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
Penyelesaian :
1. Jumlah Subnet = 2x = 29 = 512 subnet.
2. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2 = 27 – 2 = 126 Host.
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128 (kelipatan 128)
Jadi, subnet lengkapnya adalah 0 dan 128
40
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas B
• Alamat Host dan Broadcast yang valid
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
41
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas A
• Kita lanjut ke Kelas A.
• Konsepnya semua sama saja.
• Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet.
• Kalau Kelas C di oktet ke 4 (terakhir)
• Kalau Kelas B di oktet ke 3 dan 4 (2 oktet terakhir)
• Kalau Kelas A di oktet ke 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir).
• Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting Kelas A adalah
semua subnet mask dari CIDR /9 sampai /30.
42
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas A
• Contoh : network address 10.0.0.0/16
• Analisa :
10.0.0.0 berarti kelas A
Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
43
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas A
Penyelesaian :
1. Jumlah Subnet = 2x = 28 = 256 subnet.
2. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2 = 216 – 2 = 65.534 Host.
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1
Jadi, subnet lengkapnya adalah 0, 1, 2, 3, 4, … , 252, 253, 254, 255
44
Contoh Subnetting Pada IP Address Kelas A
4. Alamat Host dan Broadcast yang valid
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255
45
Soal - Soal Latihan Subnetting
1. Diketahui Network Address : 192.168.1.0 /27
Tentukan :
a. Jumlah Subnet
b. Jumlah Host per Subnet
c. Blok Subnet
d. Alamat Host dan Broadcast yang valid
47
Soal - Soal Latihan Subnetting
4. Diketahui Host IP Address : 200.250.150.50 /28
Tentukan :
a. Network Address
b. Broadcast Address
c. Range IP yang valid
d. Jumlah Subnet
e. Jumlah Host per Subnet
48
Soal - Soal Latihan Subnetting
5. Diketahui Host IP Address 172.30.1.33 dengan subnet mask
255.255.255.252
Tentukan :
a. Network Address
b. Broadcast Address
c. Range IP yang valid
d. Jumlah Subnet
e. Jumlah Host per Subnet
49
Soal - Soal Latihan Subnetting
6. Diketahui Host IP Address : 75.111.123.240 /18
Tentukan :
a. Network Address
b. Broadcast Address
c. Range IP yang valid
d. Jumlah Subnet
e. Jumlah Host per Subnet
50
Soal - Soal Latihan Subnetting
7. Teknik Informatika Unram memiliki 4 buah Lab yaitu Lab Komputer Dasar,
Lab Sistem Cerdas, Lab Jaringan Komputer, dan Lab RPL. Masing-masing
Lab memiliki 50 unit komputer. LAN yang dibangun rencananya akan
menggunakan Topologi Star, dan masing-masing komputer akan diberi IP
Address. Teknisi Lab ingin membagi Network Address 192.168.0.0
menjadi beberapa subnet. Tentukan :
a. Prefix (CIDR) yang sebaiknya dipakai
b. Jumlah subnet
c. Jumlah host yang sebaiknya dimiliki oleh tiap subnet
d. Buatlah tabel, lalu tulis semua subnet address yang bisa dipakai oleh tiap Lab
tersebut beserta dengan host address pertama, host address terakhir, dan
broadcast address.
51
TERIMA KASIH
52