Anda di halaman 1dari 26

Makalah Mobile Security

“GSM dan IMSI CATHER”

Nama : Niki Veliandasari


NPM : 1711010090
Kelas : 5TI-P1
Jurusan : Teknik Infomatika

Institut Informatika dan Bisnis DARMAJAYA


Bandar Lampung
2019
Daftar Isi

Cover ................................................................................................................

Daftar isi ...........................................................................................................


Kata pengantar .................................................................................................

Bab I
Pendahuluan .....................................................................................................
Tujuan pembahasan..........................................................................................

Bab II GSM
Sejarah dan Perkembangan Teknologi GSM ...................................................
Spesifikasi Teknis Pada Jaringan GSM ...........................................................
Arsitektur Jaringan GSM .................................................................................
Prinsip Kerja Sistem GSM ...................................................................................................

Kekurangan dan Kelebihan Jaringan GSM......................................................

BAB III IMSI CATHER


Pengertian IMSI ...............................................................................................
SCCP (Signaling Connection Control Part)
..........................................................................................................................

BAB IV
Penutup.............................................................................................................
Daftar Pustaka ..................................................................................................
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah dengan Judul GSM dan IMSI CATHER Pada Mata
Kulaih Mobile security. Tidak ada gading yang tidak retak, begitulah perumpamaan manusia yang
tidak bisa lepas dari ke khilafan.
Dalam pembuatan Makalah mobile security dengan judul GSM dan IMSI CATHER ini saya
menyadari bahwasanya tulisan ini masih banyak kekurangannya dan jauh pula dari kesempurnaan
karena kesempurnaan itu sesungguhnya hanyalah milik Allah SWT semata. melalui Makalah ini,
pembaca dapat menambah pengetahuan tentang “sejarah GSM dan perkembangannya serta
pemahaman tentang GSM dan IMSI”.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar saya dapat memperbaiki Makalah dengan Judul
GSM dan IMSI CATHER Pada Mata Kulaih mobile security pada tahun ini semoga akan berguna di
masa yang akan datang.

Bandar Lampung, 28 Oktober 2019

Niki Veliandasari
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan


sangat cepat. Mulai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi VoIP (Voice over Internet
Protocol), Teknologi satelit yang memugkin melakukan komuikasi dimana saja, kapan saja dan
oleh siapa saja. Teknologi telekomunikasi dengan layanan bergerak (mobile technology) atau
yang sering disebut GSM juga mengalami perkembangan yang sangat cepat dimulai dengan
layanan yang kita kenal 1G sampai denga 4G
GSM atau Global Service Mobile atau biasa juga disebut Global System for Mobile
Comunication, dalam bahasa indonesia berarti Sistem Layanan Komunikasi Bergerak,
mengapa demikian karna sistem komunikasi ini bisa dilakuakn dimana pun dan kapan pun
tanpa menggunakan kabel (wireless). Teknologi ini sudah sangat lama digunakan oleh
manusia, hanya saja jarang orang yang mengetahui bagaimana teknologi ini diciptakan dan
sejak kapan mulai digunakan dan dikembangkan. Maka dari itu saya membuat makalah dengan
judul “Sejarah & Perkembangan Teknologi GSM dari 1G Sampai Dengan 4G”.

II. Tujuan

Makalah ini dibuat karena kurang tahunya sebagian masyarakat akan sejarah dan
perkembangan dari teknologi yang saat ini mereka sering gunakan, sehinnga mereka hanya jadi
pengguna saja. Maka dari itu penulis berinisiatif membuat makalah ini.

III. Rumusan Masalah

Bagaimana awal mula GSM dan perkembangannya di zaman sekarang?


BAB II
GSM( Global System for Mobile Communication)

2.1 Sejarah dan Perkembangan Teknologi GSM


Teknologi selular sudah mulai digunakan dan dikembangkan pada awal tahun
80- an, namun pada masa itu teknologinya masih berbasis analog, seperti sistem C-NET
yang dikembangkan di Jerman dan Portugal, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem
NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang
beroperasi di Inggris. Namun karna teknologinya masih berbasis analog maka sistem-
sistem tersebut hanya bisa digunakan antar dua negara saja atau regional dan itu pun
hanya terbatas kepada negara yang melakukan kerja sama saja sehingga tidak
kompetibel dengan sistem-sistem dari negara lain, karana perkembangannya semakin
tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin pesat, maka untuk
mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada
tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang
dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special
Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang
kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

Teknologi GSM mulai muncul pada pertengahan tahun 1991 dan kemudian
menjadi standar pertelekomunikasian selular di kawasan Eropa oleh sebuah institusi
yaitu ETSI (Europan Telecomunication Standard Institute), dan mulai dioperasikan
secara komersil setahun kemudian pada tahun 1992, dari sinilah awal mulanya
tercipta Handphone atau telpon genggam yang , guyna mengantisipasi perkembangan
pengguna yang pesat maka GSM diopersaikan dengan menggunakan frekuensi 1800
Mhz. Karena semakin banyak yang menggunakan teknologi selular dengan sistem
digital, penngunanya pun mulai meluas ke negara – negara di kawasan Asia dan
Amerika.
Selain dari sebuah teknologi komunikasi bergerak GSM juga tergolong dalam
generasi kedua (2G). Perbedaan utama sistem 2G dengan teknologi sebelumnya (1G)
terletak pada teknologi yang digunakan yaitu teknologi digital dan juga layanan-layanan
lainnya salah satunya adalah layanan pesan singkat atua yang biasa kita sebut SMS (Short
Messege Service), SMS pertama kali ditemukan oleh GSM pioners di Eropa. Standardisasi
di bawah Lembaga Europan Telecommunications Standards Institute. SMS diciptakan
untuk menyediakan infrastrukture transportasi pesan singkat yang mempunyai maksimal
140 bytes(8 bit objek). Pada jaringan mobile telekomunikasi, trasnportasi data dapat
dilakukan pada jaringan GSM dan GPRS. SMS berbentuk bilangan biner yang memuat
informasi penting untuk menghasilkan message header untuk trasnsportasi data dan
messsage body sebagai payload. Skema dasar pengalamatan SMS adalah nomor mobile
pnone yang disebut MSISDN.
SMS dibuat melalui telepon selular atau alat lainnya (misalnya Personal Computer).
Perangkat tersebut dapat menerima dan mengirim SMS dengan menghubungkan
perangkat melalui jaringan GSM. Semua perangkat tersebut mempunyai lebih dari satu
nomor MSISDN disebut Short Message Entities.
2.2 Spesifikasi Teknis Pada Jaringan GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM didesign untuk beroperasi pada band frekwensi
900 MHz, dimana untuk frekwensi uplinknya digunakan frekwensi 890-915 MHz, dan
frekwensi downlinknya menggunakan frewkwensi 935 – 960 MHz. Dengan bandwidth
sebesar 25 MHZ yang digunakan ini (915 – 890 = 960 – 935 = 25 MHz), dan lebar kanal
sebasar 200 kHz, maka akan didapat 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk
voice dan 1 kanal untuk signaling.
Pada perkembangannya, jumlah kanal sebanyak 124 kanal tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah subscriber.
Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak ini, maka regulator GSM di Eropa
mencoba menggunakan tambahan frekwensi untuk GSM pada band frekwensi di range
1800 MHZ, yaitu band frekwensi pada 1710-1785 MHz sebagai frekwensi uplink dan
frekwensi 1805-1880 MHZ sebagai frekwensi downlinknya. Kemudian GSM dengan
band frekwensi 1800 MHZ ini dikenal dengan sebutan GSM 1800. Pada GSM 1800 ini
tersedia bandwidth sebesar 75 MHz (1880-1805 = 1785-1710 = 75 MHz). Dengan lebar
kanal tetap sama seperti GSM 900, yaitu 200 KHz, maka pada GSM 1900 akan tersedia
kanal sebanyak
375 kanal. GSM yang awalnya hanya digunakan di Eropa, kemudian meluas ke
Asia dan Amerika. Di Amerika Utara, dimana sebelumnya sudah berkembang teknologi
lain yang menggunakan frekwensi 900 MHZ dan juga 1800 MHz, sehingga frekwensi
ini tidak dapat lagi digunakan untuk GSM. Maka regulator telekomunikasi di sini
memberikan alokasi frekwensi 1900 MHZ untuk peng-implementasian GSM di
Amerika Utara. Pada GSM 1900 ini, digunakan frekwensi 1930-1990 MHz sebagai
frewkwensi downlink dan frekwensi 1850-1910 MHz sebagai frewkwensi uplinknya.
Di Eropa, standard-standard GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway,
yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R
2.3 Arsitektur Jaringan GSM
GSM memberikan suatu rekomendasi bukan suatu
persyaratan. GSMmenspesifikasikan fungsi-fungsi dan antarmuka yang
diperlukan secara detail bukan mengarah ke perangkat keras yang
digunakan. Alasan tersebut didasari untuk membatasi para desainer
sekecil mungkin namun tetap saja memungkinkan para
operator untuk membeli perangkat dari penyedia yang berbeda. Jaringan GSM dibagi
menjadi tiga sistem utama: sistem switching (SS), sistem
base station (BSS), dan sistem operasi dan support (OSS). Elemen dasar jaringan
GSM di tunjukkan pada gambar dibawah ini
 Sistem Switching
Sistem switching bertanggung jawab untuk melakukan proses panggilan
dan fungsi pelanggan. Sistem switching mencakupi fungsional unit sebagai berikut :
 Home Location Register (HLR) – HLR merupakan suatu basis data
yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur abonemen. HLR
mempertimbangkan basis data yang paling penting, dimana menyimpan data
secara permanen tentang pelanggan, termasuk layanan profile nya, informasi
lokasi, dan status aktivitas. Ketika perseorangan menjadi pelanggan dari suatu
operator PCS, maka dia telah terdaftar di HLR operator tersebut.
 Mobile Services Switching Center (MSC) – MSC melakukan fungsi telepon
switching dari suatu sistem. MSC mengontrol panggilan ke dan dari telepon
lainnya dan sistem data. Dan juga melakukan fungsi sebagaitoll
ticketing, antarmuka jaringan, pensinyalan kanal umum, dan lainnya.
 Visitor Location Register (VLR) – VLR adalah basis data yang berisi nformasi
sementara tentang pelanggan, dimana diperlukan oleh MSC untuk melayani
pelanggan yang datang berkunjung. VLR selalu terintegrasi dengan MSC.
Ketika stasion bergerak menjelajahi ke dalam area MSC yang baru, VLR
tersambung ke MSC yang akan meminta data tentang stasion bergerak tersebut
dari HLR. Nantinya, jika stasion bergerak melakukan panggilan, VLR akan
mempunyai informasi yang diperlukan untuk setup panggilan tanpa harus
menginterogasi HLR setiap saat.
 Aunthetication Center (AUC) – unit yang disebut AUC ini menyediakan
autentikasi dan enkripsi parameter untuk memverifikasi identitas pengguna dan
menjamin kerahasiaan dari setiap panggilan. AUC melindungi operator jaringan
dari tipe-tipe penggelapan atau kecurangan yang berbeda yang telah ditemukan
saat ini di dunia selular.
 Equipment Identity Register (EIR)– EIR adalah basis data yang berisi
informasi tentang identitas dari perlengkapan mobile untuk mencegah
panggilan dari pencurian, unauthorized, atau stasion bergerak yang rusak.
AUC dan EIR di implementasikan sebagai node yang berdiri sendiri atau
kombinasi node AUC/EIR.
Base Station System (BSS)
Seluruh fungsi dari radio dilakukan di BSS, dimana terdiri dari base station controller
(BSCs) dan base transceiver stations (BTSs).
 BSC – BSC menyediakan seluruh fungsi pengawasan dan hubungan fisik
antara MSC dan BTS. BSC merupakan switch berkapasitas tinggi yang
melakukan fungsi sebagai handover, data konfigurasi cell, dan kontrol level daya
radio frequency (RF) di base transceiver stations. Sejumlah BSC dapat dilayani
oleh MSC.
 BTS – BTS menangani antarmuka radio ke mobile station. BTS adalah
perlengkapan radio yang diperlukan untuk melayani setiap panggilan di
masingmasing cell dalam suatu jaringan.
Operasi dan Support System
Operasi dan maintenance center (OMC) tersambung ke seluruh perlengkapan
sistem switching dan ke BSC. Implementasi dari OMC disebut operasi dan support
sistem (OSS). OSS merupakan wujud fungsional dari pemantauan jaringan operator dan
pengontrollan sistem. Kegunaan dari OSS adalah untuk menawarkan ke langganan biaya
efektif support untuk sentralisasi, regional, dan lokal operasional dan aktivitas
pemeliharaan dimana diperlukan untuk jaringan GSM. Fungsi yang penting dari OSS
yaitu memberikan gambaran jaringan dan dukungan aktivitas pemeliharaan dari operasi
yang berbeda dan pemeliharaan organisasi.

2.4 Prinsip Kerja Sistem GSM

FDMA Pada Jaringan GSM


Frequency Division Multiple Access (FDMA) adalah teknik transmisi analog yang
digunakan untuk komunikasi mobile phone, yang band frekuensinya dialokasikan ke
jaringan dibagi menjadi beberapa sub-band atau kanal . Masing-masing kanal frekuensi
dapat membawa pembicaran suara dan data digital, dan satu kanal akan digunakan user
untuk durasi pemanggilan. Menggunakan FDMA, user dapat berbagi band yang tersedia
tanpa resiko interferensi dari pemanggilanyang bersamaan. International
Telecommunication Union ( ITU ) yang menangani telekomunikasi dan spektrum radio
internasional, mengalokasikan jaringan GSM 900 dan DCS 1800 seperti pada tabel di
bawah ini.

TDMA Pada Jaringan GSM

Time Division Multiple Access (TDMA) adalah teknik transmisi digital yang
digunakan untuk komunikasi mobile phone, yang kanal frekuensinya dibagi ke beberapa
timeslot yang berurutan dan setiap user dialokasikan ke timeslot yang berbeda dengan user
lain . Sebagai contoh, setiap kanal di GSM dibagi menjadi 8 timeslot, jadi ada 8 user yang
berbeda dapat menggunakannya secara bersamaan.

DCS 1800

Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada PCN
(Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan pada interafce
udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi modifikasinya antara 1710MHz
- 1785MHz untuk uplink dan 1805MHz - 1880MHz untuk downlink. Teknik ini
menyediakan
374 ARFCN dengan pemisahan frekuensi sebesar 95MHz antara uplink dan downlink.
Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris (Raya) ARFCN
ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang ada di sana. Dua di antaranya,
Orange dan One to One, beroperasi pada daerah GSM 1800, sementara dua yang lainnya,
Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan kanal GSM 1800 pada puncak jaringan GSM 900
mereka. ARFCN ini diberi nomor 512 - 885. Porsi pada puncak band digunakan oleh
DECTs (Digital Enhanced Cordless Telephony).

PCS 1900

PCS 1900 merupakan adaptasi GSM yang lain ke dalam band 1900MHz. Teknik ini
digunakan di Amerika Serikat di mana FCC (Federal Communication Commission) telah
membaginya menjadi 300 ARFCN dan mengumumkan lisensi pada berbagai macam
operator untuk mengimplementasikan jaringan GSM. Pemisahan frekuensinya sebesar
80MHz, dan pembagian frekuensinya adalah 1850MHz - 1910MHz untuk uplink dan
1930MHz - 1990MHz untuk downlink.

Kanal Fisik (PhysicalChannel)

Kanal fisik pada didefinisikan sebagai suatu timeslot. Frame TDMA ini membawa
satu frekuensi pembawa (frequency carrier) yang berisi 8 timeslot dengan bandwidth 200
kHz dan disebut Kanal Frekuensi Radio (Radio Frequency Channel). Frame TDMA ini
terdiri dari 8 timeslot. Timeslot ini yang digunakan untuk membawa data dan suara, setiap
timeslot mempunyai kecepatan 0,577 ms, jadi satu frame mempunyai kecepatan 8 x 0,577
ms = 4,615 ms

Kanal Logika (LogicalChannel)

Kanal logika digunakan sebagai informasi (suara, signalling dan data). Kanal logika
terbagi menjadi dua yaitu kanal bersama (Common Channel–CCH) dan kanal kontrol yang
ditentukan (Dedicated Channel–DCH).
1. Common Channel (CCH),
Digunakan untuk membawa informasi signalling dan sinkronisasi data. Kanal ini
terbagi menjadi dua yaitu :
a. Broadcast Channel (BCH)
BCH berfungsi untuk mengirimkan dari BSS – MS (downlink) mengenai network
yang akan diakses oleh MS. Kanal ini terbagi menjaditiga,yaitu:
 Frequency Correction Channel (FCCH), digunakan untuk mensinkronisasikan frekuensi
yang digunakan MS dan frekuensi yang dipakai oleh BTS tempat MS berada.
 Sinchronization Control Channel (SCCH), digunakan untuk sinkronisasi MS ke timeslot
pada saat MS mendapatkan frekuensi pembawa.
 Broadcast Control Channel (BCCH), digunakan untuk informasi tentang BTS yang
digunakan oleh MS, seperti frekuensi hopping, frekuensi yang digunakan, informasi
neighbour cell, dan lain–lain.

b. CommonControlChannel(CCCH)
CCCH digunakan untuk mengirimkan informasi jaringan dari MS ke BTS dan
sebaliknya (uplink – downlink).Kanal ini terbagi menjadi tiga, yaitu :
 Paging Channel (PCH), digunakan MS sebagai isyarat adanya panggilan.
 Random AccessChannel (RACH), digunakan MS untuk merespon panggilan dari PCH dan
meminta alokasi kanal.
 Access Grant Channel (AGCH), digunakan BSS untuk mengalokasikan kanal bagi MS.

2. Dedicated Channel (DCH)


Digunakan Ms untuk pembentukan panggilan. Kanal ini terbagi menjadi dua yaitu:
a. Traffic Channel (TCH)
TCH digunakan untuk membawa informasi suara dan data. Tabel 2.2 menjelaskan jenis-jenis
TCH.
b. Dedicated Control Channel (DCCH)
DCCH digunakan untuk membawa informasi antara MS ke BTS dan sebaliknya
(unplink–downlink). anal ini terbagi menjadi tiga yaitu :
 Stand Alone Dedicated Control Channel (SDCCH), digunakan untuk
mengalokasikan TCH seperti pada proses registrasi / autentikasi dan
digunakan dua arah (uplink dan downlink).
 Slow Associated Control Channel (SACCH), digunakan untuk regulasi daya
(power control) dari MS, perhitungan jarak MS ke BTS (Timing Advance)
dan digunakan dua arah untuk uplink dan downlink.
 Fast Associated Control Channel (FACCH), digunakan untuk mengirimkan
sinyal selama proses akan melakukan pembicaraan (call setup), mengirimkan
perintah – perintah handover dari BSC, mengakhiri pembicaraan setelah
hubungan terputus dan digunakan dua arah untuk uplink dan downlink.

Teknik Modulasi dan Bandwidth

Teknik modulasi yang digunakan pada GSM adalah GMSK (Gaussian Minimum Shift
Keying). Teknik ini bekerja dengan melewatkan data yang akan dimodulasikan melalui
Filter Gaussian. Filter ini menghilangkan sinyal-sinyal harmonik dari gelombang pulsa data
dan menghasilkan bentuk yang lebih bulat pada ujung-ujungnya. Jika hasil ini diaplikasikan
pada modulator fasa, hasil yang didapat adalah bentuk envelope yang termodifikasi (ada
sinyal pembawa). Bandwidth envelope ini lebih sempit dibandingkan dengan data yang
tidak dilewatkan pada filter gaussian.
Bandwidth yang dialokasikan untuk tiap frekuensi pembawa pada GSM adalah sebesar
200kHz. Pada kenyataannya, bandwidth sinyal tersebut lebih besar dari 200kHz, bahkan
setelah dilakukan pemfilteran gaussian pun hal itu tetap terjadi. Akibatnya sinyal akan
memasuki kanal-kanal di sebelahnya. Jika pada satu sel (akan dijelaskan kemudian)
terdapat BTS dengan frekuensi pembawa yang sama atau bersebelahan kanal, maka akan
terjadi interferensi akibat overlapping tersebut. Begitu juga jika sel-sel yang bersebelahan
memiliki frekuensi pembawa sama atau berdekatan. Alasan inilah yang menyebabkan
mengapa dalam satu sel atau antara sel-sel yang berdekatan tidak boleh menggunakan kanal
yang sama atau berdekatan.
Pembagian Sel
Pembagian area dalam kumpulan sel-sel merupakan prinsip penting GSM sebagai
sistem telekomunikasi selular. Sel-sel tersebut dimodelkan sebagai bentuk heksagonal. Tiap
sel mengacu pada satu frekuensi pembawa / kanal / ARFCN tertentu. Pada kenyataannya
jumlah kanal yang dialokasikan terbatas, sementara jumlah sel bisa saja berjumlah sangat
banyak. Untuk memenuhi hal ini, dilakukan teknik pengulangan frekuensi (frequency re-
use). Antara sel-sel yang berdekatan frekuensi yang digunakan tidak boleh bersebelahan
kanal atau bahkan sama.
Jelas bahwa semakin besar jumlah himpunan kanal, semakin sedikit jumlah kanal
tersedia per sel dan oleh karenanya kapasitas sistem menurun. Namun, peningkatan jumlah
himpunan kanal menyebabkan jarak antara sel yang berdekatan kanal semakin jauh, dan ini
mengurangi resiko terjadi interferensi. Sekali lagi, desain sistem GSM memerlukan
kompromi antara kualitas dan kapasitas.
Pada kenyataannya, model satu sel dengan satu kanal transceiver (TRx, tentunya
menggunakan antena omni-directional) jarang digunakan. Untuk lebih meningkatkan
kapasitas dan kualitas, desainer melakukan teknik sektorisasi. Prinsip dasar sektorisasi ini
adalah membagi sel menjadi beberapa bagian (biasanya 3 atau 6 bagian; dikenal dengan
sektorisasi 120o atau 30o). Tiap bagian ini kemudian menjadi sebuah BTS (Base
Transceiver Station). Kebanyakan vendor memperbolehkan sampai dengan 4 TRx per BTS
untuk sektorisasi 120o. Jika digunakan TDMA pada TRx, menghasilkan 8 kanal TDMA
tiap TRx, Anda bisa menghitung bahwa dalam satu sel dapat menampung trafik yang setara
dengan 3 X 4 X 8 = 96 kanal TDMA atau sebesar 82,42 erlang dengan GoS 2%. (Erlang
merupakan satuan trafik dan GoS(Grade of Service) menyatakan derajat keandalan layanan,
berapa jumlah blocking yang terjadi terhadap panggilan total).
Pada prakteknya tidak semua kanal TDMA tersebut bisa digunakan untuk kanal
pembicaraan (TCH = Traffic Channel). Dalam sebuah BTS juga diperlukan SDCCH
(Stand- alone Dedicated Control Channel) yang digunakan untuk call setup dan location
updating serta BCCH (Broadcast Control Channel) yang merupakan kanal downlink yang
memberikan informasi dari BTS ke MS mengenai jaringan, sel yang kedatangan panggilan,
dan sel-sel di sekitarnya.
Bagian paling rendah dari sistem GSM adalah MS (Mobile Station). Bagian ini
berada pada tingkat pelanggan dan portable. Pada tiap sel terdapat BTS (Base Transceiver
Station). BTS ini fungsinya sebagai stasiun penghubung dengan MS. Jadi, merupakan
sistem yang langsung berhubungan dengan handphone Anda.
BTS pada dasarnya hanya merupakan "pesuruh" saja. Otak yang mengatur lalu-lintas trafik
di BTS adalah BSC (Base Station Controller). Location Updating, penentuan BTS dan
proses

handover pada percakapan ditentukan oleh BSC ini. Beberapa BTS pada satu region diatur
oleh sebuah BSC.
BSC-BSC ini dihubungkan dengan MSC (Mobile Switching Center). MSC
merupakan pusat penyambungan yang mengatur jalur hubungan antar BSC maupun antara
BSC dan jenis layanan telekomunikasi lain (PSTN, operator GSM lain, AMPS, dll).Saat ini
teknik switching terus berkembang, dan begitu pula pada layanan GSM. Beberapa operator
GSM di Indonesia telah menerapkan Intelegent Network lanjutan dalam teknik
switchingnya.

Frequency Hopping
Frequency hopping merupakan fitur yang diterapkan pada interface udara, yakni
lintasan radio ke MS. Teknik ini dapat mengurangi redaman akibat efek multipath fading.
GSM hanya merekomendasikan satu jenis frequency hopping, yakni baseband hopping.
Namun beberapa vendor, seperti Motorola, menyediakan tipe frequency hopping yang lain,
yang disebut Synthesizer Hopping.
Baseband Hopping digunakan jika base station memiliki beberapa DRCU/TCU
tersedia. Aliran data secara sederhana dilalukan pada frekuensi dasar ke berbagai macam
DRCU/TCU. Setiap data beroperasi pada frekuensi yang tetap, mengacu pada urutan
hopping yang ditentukan. DRCU/TCU yang berbeda akan menerima sebuah timeslot yang
spesifik pada setiap frame TDMA, berisi informasi yang ditujukan kepada MS-MS yang
berbeda.
Synthesizer Hopping menggunakan kelincahan ferkuensi dari DRCU/TCU untuk
mengubah frekuensi-frekuensi pada sebuah basis timeslot untuk transmisi maupun
menerima. SCB pada DRCU serta sistem kontrol dan pemrosesan digital pada TCU akan
menghitung dan menentukan frekuensi selanjutnya, dan memprogram sebuah pasangan
synthesizer Tx dan Rx untuk menuju ke frekuensi yang telah dihitung.
Teknik synthesizer hopping ini sangat baik untuk diterapkan pada sel-sel dengan
jumlah carrier yang sedikit. Untuk sel-sel dengan jumlah carrier yang banyak, teknik
baseband hopping merupakan teknik yang paling baik. Dan kedua teknik ini tidak bisa
diterapkan sekaligus pada sebuah site BTS.

Proses Uplink dan Downlink


Proses Uplink-Downlink merupakan suatu panggilan-dipanggil pada jaringan GSM yang
bekerja berdasarkan FDMA (Frequency Division Multiple Access). Berikut proses Uplink-
Downlink pada jaringan GSM :
Uplink :
1. Pelanggan mengaktifkan ponsel --> inisialisasi / log on.

2. pelanggan akan mendapatkan koneksi ke cell site terdekat.

3. BS memeriksa SIM Card untuk validasi account dan keanggotaan pelanggan, jika
masih aktif panggilan akan diproses lebih lanjut.

4. BS akan melakukan identifikasi informasi tentang cell site yang terdiri dari : carrier
wireless, kode area lokasi dan frekuensi yang digunakan.

5. Ponsel akan memeriksa Broadcast Control Channel (BCCH) yang berisi daftar
channel dengan cara mengirim sinyal ke seluruh channel.

6. Cell site terdekat akan memberikan level daya yang kuat pada ponsel.

7. HLR pada MSC terdekat akan memeriksa lokasi nomor yang dipanggil, autentifikasi
dan registrasi.

8. VLR pada MSC akan memeriksa apakah ponsel pemanggil diijinkan melakukan
panggilan (contoh : panggilan internasional).

9. MSC akan mencarikan jalur sesuai dengan lokasi nomor yang dipanggil.

10. Pada saat yang sama HLR akan diregistrasi oleh BS untuk menentukan lokasi ponsel
pemanggil.

11. Ponsel pemanggil akan mengirim pesan ke jaringan tentang lokasinya.


12. Jika melakukan “Hand over” ke sel yang lain, HLR secara otomatis melakukan up-
date serta melanjutkan monitoring sehingga rute tetap terjaga.

13. SMS dilayani oleh SMS Centre (bisa lintas operator). Frekuensi yang digunakan
untuk pengiriman SMS berbeda dengan frekuensi informasi suara, karena itu pada
saat pelanggan sedang on-line, dapat juga sekaligus menerima SMS.

Downlink
1. Saat yang dipanggil menyalakan power ponsel, ponsel akan meneliti SID (System
Identification Code) pada BSSC-nya. Control Channel ini adalah frekuensi khusus
dimana ponsel dan base station saling terkoneksi, berisi pengaturan panggilan dan
perubahan channel. Jika ponsel tidak mendapat koneksi dari control channel, berarti
ponsel berada di luar jangkauan, ditandai dengan tampilan “No service”.
2. Jika SID didapatkan, berarti ponsel sudah mendapat channel.
3. Setelah identifikasi selesai, ponsel akan mengirim permintaan registrasi, MSC akan
melacak lokasi ponsel di dalam database-nya. Dengan cara ini MSC mengetahui
letak sel dimana ponsel berada dan mengirim nada dering ke ponsel tersebut.

4. MSC akan memilih pasangan frekuensi dimana ponsel tersebut dapat digunakan
untuk menerima panggilan.

5. MSC akan berkomunikasi dengan ponsel penerima melalui BSSC untuk


memberitahu penggunaan frekuensi, kemudian ponsel dan antena akan melakukan
switch ke frekuensi tersebut sehingga terjadi koneksi dan percakapan dua arah dapat
dilakukan.

6. Saat penerima berada di batas area, Base Station dari sel terdekat akan memberikan
indikasi kekuatan sinyal yang semakin melemah sehingga Base station yang didekati
akan mendengar dan mengukur kekuatas sinyal ponsel yang mendekati. Selanjutnya
akan memperkuat kembali sinyal tersebut. Komunikasi antar dua Base Station ini
dikontrol oleh MSC atau MTSO sehingga ponsel dapat melakukan switch dari satu
sel ke sel yang lain. Proses ini dinamakan “Hand Over”.
Teknologi SMS (Short Message Service)
SMS pertama kali ditemukan oleh GSM pioners di Eropa. Standardisasi di bawah
Lembaga Europan Telecommunications Standards Institute. SMS diciptakan untuk
menyediakan infrastrukture transportasi pesan singkat yang mempunyai maksimal 140
bytes(8 bit objek). Pada jaringan mobile telekomunikasi, trasnportasi data dapat dilakukan
pada jaringan GSM dan GPRS. SMS berbentuk bilangan biner yang memuat informasi
penting untuk menghasilkan message header untuk trasnsportasi data dan messsage body
sebagai payload. Skema dasar pengalamatan SMS adalah nomor mobile pnone yang disebut
MSISDN.
SMS dibuat melalui telepon selular atau alat lainnya (misalnya Personal
Computer). Perangkat tersebut dapat menerima dan mengirim SMS dengan
menghubungkan perangkat melalui jaringan GSM. Semua perangkat tersebut
mempunyai lebih dari satu nomor MSISDN disebut Short Message Entities lihat gambar
jaringan GSM SMS di bawah

Diagram Alir SMS


Ada dua macam layanan dasar SMS:
 Mobile terminated (from a SMS–C to a mobile station (MS)) SMS
 Mobile originated (from a mobile station to a SMS–C) SMS

SMS Mobile Terminating (SMSMT)

SMS MT adalah pengiriman SMS dari SMSC ke MS. Untuk pegiriman SMS ini
akan disediakan informasi pengiriman, baik delivery report untuk SMS yang berhasil
maupun failure report untuk pengiriman yang gagal karena sebeb tertentu sehingga
memungkinkan SMSC untuk melakukan pengiriman ulang.

 Terminating.
1. A (misal:aplikasi) mengirim pesan ke SMSC
2. SMSC mengirimkan pesan keS MS–GMSC.
3. SMS–GMSC menginterogasi HLR untukinformas irouting.
4. HLR membalas informas irouting ke SMS-GMSC.
5. SMS-GMSCmeneruskanpesanke MSC/VLR.
6. MS di-paging dan koneksi terbentuk antara MS dan network, sebagaimana dalam
setup pangilan normal.
(Dengan demikian posisi MS diketahui dan apakah MS boleh berada dalam network / proses
otentikasi).
7. Jika otentikasi berhasil, MSC/VLR mengirim pesan sms tersebut ke MS. SMS
dikirim melalui kanal signaling SDCCH)
8. Jika pengiriman berhasil, delivery report dikirim dari MSC/VLR ke SMSC. Namun jika
tidak, MSC/VLR akan menginformasikan ke HLR, dan failure report dikirim ke SMS–
C. Pada kasus pengiriman yang gagal, HLR dan VLR akan mendapat informasi
“Messages waiting” yang menunjukkan ada pesan di SMSC yang menunggu untuk
dikirimkan ke MS. Informasi di HLR terdiri dari list SMSC pengirim pesan, sedangkan
di VLR terdapat “flag” yang menunjukkkan apakah list pesan dalam keadaan kosong atau
tidak.Jika MS available dan siap menerima pesan, maka HLR akan memberitahu SMSC.
 SMS Mobile Originating (SMSMO)
SMS MO adalah proses pengiriman SMS dari MS ke SMSC. Jika SMS terkirim ke
MS akan mendapat report “message sent”, sementara jika gagal MS report yang terlihat
adalah “sending failed”.

2.5 Kekurangan dan Kelebihan Jaringan GSM


Kelebihan :
1. Kualitas suara digital yang bagus.
2. Adanya layanan prepaid calling, layanan ini memungkinkan orang-orang yang tidak
bisa atau tidak ingin mengikat kontrak dengan suatu operator, dapat menggunakan
layanan GSM. Sebagai contoh : pelajar dan para remaja bisa mendapatkan prepaid
account yang bisa mereka atur sendiri, tanpa memerlukan orang tua yang mengatur
dan menyetujui sebuah contrated account.

Kecenderungan masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan teknologi


membuat mereka sering mengganti telepon seluler mereka. Tentunya akan sangat
merepotkan dan tidak efisien jika setiap kali mengganti ponsel harus mengganti
nomor telepon mereka. Pada sistem GSM, dikenal adanya SIM-Card (Subscriber
Identity Module). Dengan SM-Card ini memungkinkan pengguna GSM untuk
mengganti-ganti ponsel tanpa harus mengganti nomor telepon. Ini dikarenakan SIM-
Card kompatibel dengan semua ponsel berbasis GSM. Berbeda dengan Sistem PTSN
maupun R-UIM yang digunakan pada sistem CDMA.

3. Banyaknya vendor-vendor telepon seluler yang menyediakan ponsel berbasis GSM


semakin mempopulerkan GSM. Ini dapat dibandingkan dengan ponsel berbasis
CDMA yang masih dapat kita hitung penyedianya khususnya di Indonesia.

4. Beranekaragamnya jenis ponsel GSM yang tersedia di pasaran mulai dari yang
murah sampai yang sangat mahal. Tentunya hal ini meungkinkan masyarakat untuk
memilih ponsel yang sesuai dengan keinginan dan budget mereka. Khususnya di
Indonesia, tersedianya ponsel kelas Low-End membuat semakin banyak kalangan
yang mampu memiliki ponsel dengan harga yang relatif terjangkau.
Penggunaan Quad-band dalam sistem GSM sekarang ini memungkinkan roaming
internasional, yang tentunya tergantung pada operator penyedia jasa GSM. Mengizinkan
operator jaringan untuk menawarkan jasa roaming berarti pengguna dapat menggunakan
telepon mereka di seluruh dunia.
1. Perkembangan fitur-fitur ponsel berbasis GSM yang sangat cepat ikut
mempengaruhi selera masyarakat. Hal ini dapat kita lihat sekarang ini di mana
teknologi ponsel telah mampu memasukkan dan menyatukan radio, kalender, video
cam, agenda book, kamera digital, MP3, dan masih banyak fitur lainnya ke dalam
satu ponsel.

2. Adanya fasilitas SMS (Short Message System) memungkinkan pengiriman berita


dalam bentuk teks yang sangat murah. Walaupun pada sistem CDMA pun terdapat
fasilitas tersebut, namun sistem GSM lah yang pertama kali mempopulerkan jenis
layanan ini. Pada mulanya fasilitas SMS ini digunakan untuk membidik pasaran
remaja yang identik dengan kirim-mengirim pesan dengan biaya semurah mungkin.
Namun sekarang akhirnya menjadi populer di semua lapisan masyrakat.

3. Dukungan sebagian besar operator terhadap sistem GSM, masih lebih banyak
dibandingkan dengan dukungan terhadap sistem CDMA yang cenderung masih
terbilang sedikit.
Kekurangan :
1. Biaya pembangunan jaringan yang relatif mahal
2. Belum adanya perjanjian antara sesama provider untuk menyamakan tarif di seluruh
dunia.

3. Rendahnya keamanan. Kebanyakan model mobile phone jaman dulu tidak banyak
memiliki model sekuriti yang didesain di dalamnya. Masalah terhadap model jenis ini
adalah ”kloning”, sebuah variant dari pencurian identitas, dan ”scanning” diman orang
ketiga dalam suatu local area dapat meng-intercept dan menyadap suatu panggilan.
Telepon analog juga dapat disadap dengan menggunakan radio scanner. Meskipun saat
ini model digital system terbaru (seperti GSM) telah berupaya untuk mengatasi ini ,
masalah keamanan tetap ada. Kelemahan-kelemahan telah ditemukan di banyak protokol
terbaru yang tetap memungkinkan adanya kemungkinan penyadapan atau kloning.

4. Berdampak buruk bagi kesehatan. Dengan semakin banyaknya perkembangan teknologi,


kekhawatiran telah muncul mengenai dampak kesehatan dari penggunaan mobile phone
(GSM). Ada sebagian kecil bukti sains yang menunjukkan peningkatan di beberapa tipe
tertentu tumor pada pengguna mobile phone secara jangka panjang dan kontinu.
Beberapa penelitian terbaru di Eropa juga memberikan bukti yang signifikan adanya
kerusakan genetis dalam kondisi tertentu. Namun, sejauh ini organisasi kesehatan dunia
(WHO)

5. masih menganggap bahwa efek dari gelombang elektromagnet yang dihasilkan frekuensi
radio yang digunakan pada GSM tidak memiliki dampak negatif yang benar-benar
terbukti terhadap kesehatan manusia. Dampak kesehatan yang kontroversial namun tetap
penting untuk dibicarakan adalah hubungannya dengan kecelakaan lalu lintas. Beberapa
studi telah menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor memiliki resiko tabrakan dan
kehilangan kontrol dari kendaraannya saat menggunakan mobile phone ketika
mengemudi yang jauh lebih tinggi, meskipun menggunakan handsfree system. Studi dari
The New England Journal Medicine mengatakan pengguna mobile phones saat
mengemudi empat kali lebih sering mengalami kecelakan dibandingkan mereka yang
tidak. Sebuah eksperimen yang dilakukan oleh MythBuster, sebuah TV show america,
menyimpulkan menggunakan mobile phone ketika mengemudi memiliki resiko yang
sama dengan mengemudi dibawah pengaruh alkohol. Bahkan di beberapa negara saat ini
telah melarang penggunaan mobile phone saat mengemudi, sedikitnya sudah ada 25
negara yang menerapkan larangan ini, antara lain : Israel, Jepang, dan Portugal.
BAB III
IMSI CATHER

3.1 Pengertian IMSI (International Mobile Subscriber Identity)


IMSI (International Mobile Subscriber Identity) adalah informasi yang digunakan untuk
identifikasi pengguna akhir ponsel di jaringan dan secara unik dikaitkan dengan ponsel yang
diberikan. Kode IMSI disimpan sebagai angka atau bidang 64 bit, dan dikirim oleh ponsel ke
jaringan seluler.
Kode juga dapat digunakan oleh jaringan seluler untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang telepon dari HLR (register lokasi rumah) atau dari register lokasi pengunjung. Untuk
membantu meminimalkan kode agar tidak ditangkap oleh penyadap, kode IMSI dikirimkan
sesedikit mungkin. Dalam banyak kasus, TMSI (kode yang dibuat secara acak) dikirim
menggantikan IMSI.
Kapan Kode IMSI Digunakan?
Kode IMSI digunakan oleh jaringan seluler apa pun yang memungkinkan koneksi dengan jaringan
seluler lain saat ini (kebanyakan dilakukan). Bagi mereka yang berbasis LTE, UMTS, atau GSM,
informasi tersebut termasuk dalam kartu SIM ponsel. Untuk jaringan CDMA 2000, kode ini
dimasukkan dalam kartu R-UIM atau di telepon secara langsung. Untuk mewakili 64 bit informasi,
kode ini biasanya dikodekan ke dalam angka 15 digit, tetapi dapat diwakili oleh serangkaian angka
yang lebih kecil (kode IMSI warisan MTN Afrika Selatan hanya memiliki panjang 14 angka
sebagai contoh).
Informasi Apa yang Disertakan Kode IMSI?
Seperti yang dinyatakan, kode IMSI biasanya panjangnya 15 digit, tetapi bisa lebih pendek. Tiga
angka pertama dalam kode mewakili MCC (kode negara seluler). Mengikuti angka-angka ini
adalah digit yang mewakili MNC (Kode Jaringan Seluler). Panjang MNC adalah dua digit jika
mengikuti standar Eropa, atau tiga digit jika mengikuti Standar Amerika Utara. Angka yang tersisa
di IMSI adalah MSIN (Nomor Identifikasi Berlangganan Seluler) yang berasal dari basis angka
masing-masing jaringan seluler. Seluruh sistem penomoran IMSI dirancang untuk mengikuti
standar penomoran ITU E.212.
Bagaimana Anda Menganalisis Nomor IMSI?
Bidang analisis IMSI dirancang untuk membantu mengidentifikasi jaringan seluler yang dimiliki
ponsel dan apakah diizinkan menggunakan jaringan seluler lain menggunakan kode IMSI.
Beberapa jaringan mengharuskan pelanggan untuk berlangganan kemampuan roaming yang
mungkin atau mungkin tidak menimbulkan biaya tambahan untuk pelanggan seluler.
Langkah 1 – Jika pelanggan IMSI bukan dari jaringan tempat kode itu muncul, itu harus
dikonversi ke “Judul Global.”
Langkah 2 – Judul Global digunakan untuk mencari informasi pelanggan di HLR yang berlokasi
jauh. Informasi ini terutama digunakan untuk menentukan apakah ponsel dapat menggunakan
jelajah internasional. Ketika berada di luar Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, kode IMSI
dikonversi ke format MGT (Mobile Global Title) yang sedikit berbeda dari nomor berbasis E.164
yang digunakan di Amerika Utara.
Langkah 3 – Setelah konversi, otoritas nomor GSM akan menggunakan kode panggilan negara
untuk menentukan MNC dan selanjutnya mengkonversi (jika diperlukan) ke kode jaringan
nasional untuk jaringan operator seluler. Baru-baru ini; namun, otoritas penomoran GSM telah
mencatat untuk menyatakan bahwa hanya satu konversi yang dilakukan untuk menyelesaikan
proses ini. Di Amerika Utara, begitu konversi terjadi, telepon dapat langsung dialihkan ke jaringan
berbasis SS7.

SCCP (Signaling Connection Control Part


SCCP (Signaling Connection Control Part) adalah protokol yang dirancang untuk
beroperasi pada lapisan jaringan yang menyediakan segmentasi yang diperluas, kontrol aliran,
koreksi kesalahan rute, dan kemampuan yang berorientasi koneksi dalam jaringan telekomunikasi.
Protokol memanfaatkan layanan MTP untuk deteksi dan routing kesalahan dasar; namun, SCCP
juga mengizinkan perutean menggunakan Kode Poin dengan nomor Subsistem juga disebut
sebagai Judul Global.
Bagaimana Pesan SCCP Diarahkan?
Saat digunakan pada jaringan seluler, kode titik pesan SCCP digunakan untuk memastikan
sebuah simpul di jaringan masing-masing. Nomor subsistem akan digunakan untuk mencari atau
mengatasi aplikasi spesifik yang tersedia pada node dan akan menggunakan Terjemahan Judul
Global untuk menentukan Kode Titik dari Judul Global. Informasi ini akan menginformasikan
MTP pada lokasi yang tepat untuk mengirim atau merutekan pesan.
Parameter Pesan SCCP
Setiap pesan SCCP akan mencakup berbagai parameter yang memberikan informasi
tentang jenis sistem pengalamatan yang digunakan dan bagaimana masing-masing pesan harus
dialihkan. Informasi yang termasuk dalam bagian Indikator alamat pesan termasuk:
Indikator perutean (lebih lanjut mencakup informasi apakah akan merutekan melalui Judul
Global atau pada Kode Titik / Nomor Subsistem), indikator judul Global (apakah pesan tersebut
termasuk judul Global atau tidak, apakah itu bertipe Transition Type, NPI, dan TON (Type
Nomor), dan jika judul global hanya tipe transisi), indikator Subsistem (Ada atau tidak ada nomor
subsistem), dan indikator Kode Titik (ada atau tidak ada kode titik). Pesan SCCP juga akan
menyertakan bidang Judul Global jika digunakan yang akan mencakup pengkodean indikator
alamat, dan jika kode tersebut adalah yang nasional atau tidak.

Kelas Protokol SCCP


Ada lima kelas protokol yang disertakan dalam SCCP untuk digunakan oleh aplikasi:
Kelas 0: Protokol dasar yang tanpa koneksi.
Kelas 1: Berurutan dan tanpa koneksi.
Kelas 2: Protokol dasar yang berorientasi koneksi.
Kelas 3: Protokol berorientasi koneksi, kontrol aliran.
Kelas 4: Kontrol aliran, berorientasi koneksi dan pemulihan kesalahan.
Dalam protokol SCCP, kelas tanpa koneksi menyediakan kemampuan untuk mentransfer
NSDU (Unit Layanan Data Jaringan) tunggal ke dalam bidang data pesan UDT, LUDT, atau
XUDT. Ketika satu pesan tidak menyediakan kapasitas yang cukup untuk mentransfer informasi
pengguna akhir dalam NSDU tunggal, fungsi reassembly disediakan untuk kelas 0 dan 1. Ketika
fungsi ini diimplementasikan, SCCP di node pengirim atau relai akan membagi segmen tersebut.
informasi sebelum mentransfer ke bidang data dari pesan terkait UDT. Setelah informasi diterima
di simpul tujuan, NSDU akan disusun kembali.
Kelas berbasis koneksi primer menyediakan kemampuan untuk mengatur koneksi untuk
memungkinkan pertukaran banyak NSDU terkait di jaringan. Ada juga kemampuan segmentasi
dan reassembly yang disertakan dengan kelas-kelas ini dengan NSDU lebih dari 255 oktet yang
dipecah pada node asal sebelum mentransfer ke bidang data pesan DT.
BAB IV
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Teknologi komunikasi akan terus berkenbang seiring dengan perkembangan
jaman dan meningkatnya kebutuhan manusia akan komunikasai yang lebih praktis. Hal
ini pun harus diimbangi juga dengan pengetahuan akan teknologi, setidaknya harus bisa
mengikuti perkembangan teknologi dan perkenbangan jaman.

3.2 Saran
Tidak ada salahnya jika kita mencari tahu tentang teknologi yang sedang jadi
bahan pembicaraan, justru malah akan menambah ilmu pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA

 http:// Tentang GSM « Weblog Budi Daryatmo.htm


 http:// SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI « Jogal's Note.html
 http:// Global System for Mobile Communications - Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html
 http:// Sejarah GSM di Indonesia dan perkembangannya Artikel
Indonesia Kirim Tulis Submit.html
 http:// Sejarah Perkembangan GSM « Harry Suhartanto
Manalu.html
 http:// Teknologi Jaringan GSM « The KiLLeR DoLL.html
 http:// ilmu komputer.com
 https://hisham.id/2019/03/pengertian-imsi-international-mobile-
subscriber-identity.html

Anda mungkin juga menyukai