Pengertian GSM
GSM merupakan singkatan dari Global System for Mobile Communications. Jaringan
GSM bisa diartikan sebagai sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital.
Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon
genggam.
Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi
berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai ke tujuan.
GSM pun kemudian dijadikan sistem standar yang digunakan oleh sebagian besar
jaringan telepon di seluruh dunia. Sistem yang menggunakan jaringan seluler
berbasis di sekitar stasiun siaran atau teknologi satelit yang terhubung ke sinyal dari
orbit bisa menjadi bagian dari jaringan sistem. Telepon yang menggunakan jaringan
jenis ini akan disertai dengan Subscriber Identity Module (SIM) card, sedangkan
pada CDMA (Code Division Multiple Access) tidak.
Jaringan GSM secara khusus telah berperan penting dalam membangun akses di
seluruh dunia untuk layanan telepon darurat dengan menggunakan angka satu-satu
dua (112) yang mengarahkan lalu lintas telepon global untuk responden darurat di
dekat pengguna. Jaringan ini juga berperan dalam membangun teknologi pesan teks
selama tahun 1990-an.
Telepon seluler pada jaringan GSM biasanya disertai dengan penggunaan kartu SIM
untuk menyimpan data tentang telepon dan pengguna. Hal ini memungkinkan
informasi untuk bisa dengan mudah ditransfer ke perangkat yang berbeda. Beberapa
penyedia GSM sudah menggunakan fitur penguncian SIM untuk menjaga di jaringan
tertentu selama periode kontrak waktu. Setelah kontrak tersebut selesai, maka kartu
tersebut bisa digunakan untuk telepon baru atau pada jaringan yang berbeda.
Sedangkan teknologi CDMA tidak menggunakan kartu SIM. Dengan demikian, data
yang tersimpan dalam ponsel harus ditransfer secara manual atau melalui
sambungan data.
Kelebihan:
STKB selular sistem analog yang beroperasi di Eropa bersifat sangat regional, di
mana masing-masing negara mengoperasikan sistem yang berbeda dan tidak
kompatibel satu dengan yang lain. Di Jerman dan Portugal beroperasi sistem C-NET
yang dikembangkan oleh Siemens, di Perancis beroperasi sistem RC-2000, di
Belandan dan negara Skandinavia beroperasi sistem NMT yang dikembangkan
Ericson, sedangkan di Inggris Raya beroperasi sistem TACS.
Masing-masing sistem dikembangkan dengan teknologi yang berbeda, sehingga
tidak ada kompatibilitas satu dengan yang lain. Akibatnya setiap sistem hanya dapat
dioperasikan di wilayah negara yang tertentu. Kondisi ini sangat tidak menunjang
kegiatan mobilitas masyarakat negara Eropa yang sering berada di negara lain, baik
untuk tujuan bisnis maupun wisata. Ditambah lagi dengan rencana terbentuknya
European Community, kondisi tersebut sama sekali tidak dapat dipertahankan.
Atas dasar pemikiran tersebut dan tanpa menguntungkan salah satu sistem yang
telah beroperasi serta untuk menciptakan sistem yang jauh lebih baik dari yang
sudah ada, maka Perancis (France Telecom) dan Jerman (Bundespost) sepakat
untuk memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal
dengan nama GSM, dengan didukung oleh industri telekomunikasi di kedua negara
tersebut.
Pada pertengahan tahun 1991, jaringan GSM muncul untuk pertama kalinya, dimana
salah satu pelopornya adalah Deutsche Bundespost melalui anak perusahaannya
Detecom siap untuk mengoperasikan GSM pada 1 Juli 1991, yang dikenal dengan
nama D1 Network.
Pengembangan GSM
Dalam konferensi WARC (World Administrative Radio Conference) tahun 1979,
ditetapkan bahwa frekwensi 860 Mhz - 960 Mhz dialokasikan untuk komunikasi
selular di kemudian hari. Dengan penetapan ini berarti band frekuensi selebar 2 x 25
Mhz khusus disiapkan untuk sistem selular digital.
Tahun 1982, dengan dipelopori oleh Jerman dan Perancis, maka CEPT (Conference
Europeance d'Administration de Post et Telecommunication) menetapkan GSM
sebagai standar digital selular untuk Eropa. Dan tahun 1985, Jerman, Perancis, Itali
dan Inggris bersatu untuk mengembangkan standarisasi GSM. Tahun 1987 di tanda
tangani Memorandum of Understanding pemakaian GSM oleh 14 negara Eropa.
Target pembangunan GSM :
Walaupun standarisasi GSM baru saja terselesaikan dan pengoperasiannya baru saja
dimulai, bahkan belum merata ke seluruh Eropa, namun dengan mengantisipasi
perkembangan GSM yang sangat pesat serta tingkat kepadatan pelayanan per area
yang tinggi, maka arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS 1800, yakni Digital
Celular System pada alokasi frekwensi 1.800 MHz. Dengan frekwensi tersebut, akan
dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Di samping itu,
dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar
hand phone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala,
sebagaimana dikhawatirkan pada akhir-akhir ini, akan dapat dieliminasi.
Jaringan GSM
Alokasi frekwensi :
Transmit : 935 MHz - 960 MHz
Receive : 890 MHz - 915 MHz
Modulasi : TDMA (Time Division Multiple Access)
Caarier spacing : 200 KHz untuk 8 kanal
Jaringan GSM selular, terdiri atas :
MSC (Mobile Switching Center), sebagai switching system
BSS (Base Station Subsystem), sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan
ke pelanggan
OS (Out Station), sebagai terminal pelanggan yang bersifat bergerak.
Keistimewaan dari GSM yang tidak terdapat pada sistem analog maupun pada
American Digital Cellular (ADC) adalah adanya standardisasi interface antar masing-
masing sub sistem. Dengan demikian, GSM menjanjikan suatu sistem yang tidak
harus dimonopoli oleh satu merek. Dalam arti bahwa Switching, Base Station, dan
Out Station dapat berasal dari merek/pemasok yang berbeda. Kondisi ini jelas
sangat menguntungkan pihak operator, karena tidak ada ketergantungan sama
sekali terhadap satu supplier.
Ketidaktergantungan kepada satu pemasok tersebut memungkinkan karena adanya
standardisasi yang jelas : (lihat Gambar 1)
Home Location Register (HLR) untuk menyimpan data permanen dari semua
pelanggan.
Visitor Location Register (VLR) untuk menyimpan data pelanggan yang bersifat
temporer disesuaikan dengan area tempat pelanggan berada.
Authentication Register (AuC) untuk keperluan pemeriksaan validasi pelanggan.
Equipment Identity Register (EIR) untuk menyimpan nomer identitas pelanggan.
Mobile Switching Center (MSS)
MSC merupakan inti dari jaringan selular, dimana MSC berperan untuk inter koneksi
hubungan pembicaraan, baik antar pelanggan selularr maupun antar selular dengan
jaringan telepon kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
MSC memberikan pelayanan kepada pelanggan meliputi :
*Bearer Services :
Karena fungsinya yang sangat penting, maka operator selular harus dapat menjaga
keamanannya agar tidak dapat diakses oleh personil yang tidak berkepentingan.
Personil yang mengoperasikan dilengkapi dengan chipcard dan juga password
identitas dirinya.
GSM adalah sistem komunikasi seluler standar generasi kedua yang dikembangkan
untuk mengatasi masalah sistem yang terpisah-pisah pada sistem seluler generasi
pertama di Eropa. GSM merupakan sistem seluler pertama di dunia yang memiliki
rincian modulasi digital. Sebelum itu hampir semua sistem seluler yang berkembang
menggunakan sistem analog, termasuk AMPS, TACS dan NMT. Semula GSM
dikembangkan dengan tujuan supaya dapat berfungsi sebagai layanan seluler di
seluruh wilayah Eropa, dan menjanjikan layanan jaringan yang merentang luas
melalui penggunaan ISDN. Ternyata kesuksesan GSM telah melampaui dugaan
setiap orang, dan sekarang menjadi standar yang paling populer bagi radio seluler
baru dan peralatan komunikasi personal di seluruh dunia.
Dari titik pandang pelanggan, satu dari kemampuan GSM yang paling mengagumkan
adalah terdapat modul identitas pelanggan atau Subscriber Identity Module (SIM),
yang merupakan piranti memori yang menyimpan informasi seperti nomor
identifikasi (telepon) pelanggan, jaringan dan negara-negara tempat pelanggan
berhak dilayani, kunci-kunci pribadi, dan informasi khusus bagi pengguna. SIM ini
merupakan kartu cerdas yang berukuran sekitar 2,2 x 2,8 cm dapat dimasukan ke
dalam setiap telepon GSM. Kartu SIM memiliki memori untuk penyimpanan data
yang diperlukan. Besar memori ini bermacam-macam dari 1, 3, 8, sampai 16 KByte.
Kemampuan lain dari GSM adalah kerahasian di udara yang disediakan oleh sistem.
Tidak seperti telepon seluler analog yang bersifat FM, yang dapat disadap, tidaklah
mungkin menyadap secara diam-diam transmisi radio GSM. Kerahasian ini
dimungkinkan karena ada aliran bit yang di-enkripsikan (diacak dengan kode
tertentu) di pemancar GSM, sesuai dengan kunci kriptografi tertentu yang bersifat
rahasia dan hanya diketahui oleh operator. Kunci ini berubah-ubah sesuai dengan
waktu untuk setiap pengguna.
Arsitektur Sistem GSM
Sebuah MSC dapat terhubung dengan 1 BSC atau lebih. MSC akan mengontrol dan
berkomunikasi dengan BSC dalam hal call set-up, location update, handover inter
MSC (handover antara 2 cell yang terdapat pada 2 BSC yang berbeda tapi masih
dalam 1 MSC yang sama).
5. Gateway MSC
HLR adalah database yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data-data
pelanggan. HLR dianggap sebagai database yang paling penting sejak HLR dapat
menyediakan data-data pelanggan tetap, termasuk status layanan pelanggan,
informasi lokasi pelanggan berada, dan status aktivasi pelanggan. Ketika pelanggan
membeli nomor dari sebuah operator seluler, mereka akan teregistrasi dalam HLR
milik operator tersebut. HLR dapat disatukan dengan MSC/VLR atau sebagai HLR
yang berdiri sendiri.
1. Authentication Center (AUC)
ILR adalah sebuah produk yang hanya digunakan pada jaringan GSM 1900. ILR
membuat roaming antar sistem dapat terjadi, ini berarti pelanggan dapat menjelajah
dalam jaringan AMPS maupun jaringan GSM 1900. ILR terdiri dari AMPS HLR dan
1900 VLR.
Semua fungsi hubungan radio dijalankan oleh BSS. BSS terdiri dari Transcoder
Controller ( TRC ), Base Station Controller ( BSC ), dan Radio Base Station ( RBS ).
BSC mengatur semua fungsi hubungan radio dari jaringan GSM. BSC
adalah switch berkapasitas besar yang menyediakan fungsi seperti handover HP,
penyediaan chanel radio, dan kumpulan dari konfigurasi data beberapa cell.
Beberapa BSC dapat dikontrol oleh setiap MSC.
OSS adalah gabungan dari OMC (Operation and Maintenance Center). OSS
menghubungkan jalur dari pendukung operasi pusat, regional, dan lokal serta
aktifitas yang diinginkan oleh jaringan seluler. OSS merupakan satu-kesatuan fungsi
dari jaringan monitor operator dan mengontrol sistem.
OSS dapat dimonitor melalui 2 level fungsi pengaturan. Pusat kontrol jaringan
melalui instalasi dari Network Management Center (NMC), dengan
subordinat Operation and Maintenance Center (OMC) sangat menguntungkan. Staf
NMC dapat berkonsentrasi dalam system-wideissues; dimana perangkat lokal dalam
setiap OMC dapat berkonsentrasi dalam jangka pendek (short term), regional issues.
OMC dan NMC secara fungsional dapat dikombinasikan dalam instalasi fisik yang
sama atau diimplementasikan pada lokasi yang berbeda.
Semua fungsi hubungan radio dikonsentrasikan pada BSS. BSS bertanggung jawab
untuk pembangunan dan pemeliharaan hubungan ke MS. BSS mengalokasikan
channel radio untuk suara dan pesan data, membangun hubungan radio, dan
melayani relay station antara MS dan MSC. BSS terdiri dari dua atau tiga bagian
tergantung dari bagaimana fungsi tersebut digunakan, yaitu : Transcoder
Controller (TRC), Base Station Contoller (BSC), dan Radio Base Station(RBS)
Transcoder Controller (TRC)
1. a) Fungsi TRC
Fungsi utama dari TRC adalah untuk melakukan transcoding dan rate
adaption (penyesuaian kecepatan)
1. b) Transcoding
1. c) Rate Adaptation
Rate adaptation melakukan konversi informasi pada sisi terima dari MSC/ VLR pada
kecepatan 64 kbps menjadi kecepatan 16 kbps yang terdiri dari 13 kbps untuk traffik
dan 3 kbps untuk informasi inband signaling. Fungsi ini sangat penting. Tanpa rate
adaption ( penyesuaian kecepatan ) link ke BSC akan menjadi 4 kali kemampuan
kecepatan data. Kemampuan transmisi seperti ini sangat mahal dalam jaringan.
Dengan mengkonversi ke kecepatan 10 Kbps, memungkinkan untuk menggunakan
¼ link transmisi dan peralatan. Dalam sistem GSM Ericsson, TRC mengandung unit-
unit yang melakukan transcoding dan rate adaption. Hardware ini
disebut Transcoder and Rate Adaption Units (TRAUs). Semua TRAUs dikumpulkan,
berarti setiap BSC yang terkoneksi ke TRC dapat meminta untuk menggunakan salah
satu TRAUs untuk particular call. TRC juga memonitor transmisi terus-menerus. Jika
kesalahan dalam kanal bicara terdeteksi, TRAUs akan menghaluskan suara yang
tertuju ke MSC/VLR.
BSC mengontrol bagian terpenting dari jaringan radio. Tugas terpenting adalah
memastikan fungsi terbaik dari sumber daya radio. Fungsi utama dari BSC adalah :
Implementasi RBS Ericsson adalah orientasi penerima, jaminan tambahan fitur yang
bagus. Ini berarti kecil kemungkinan perangkat menggunakan
beberapa transceiver secara bersama. Filosofi ini memungkinkan adanya hubungan
utama antara BSC dan transceiver dalam RBS. Model logic dari RBS dapat dibangun
dalam BSC dan perangkat RBS dapat dibatasi, disambung, dan tidak disambung.
Tugas utama RBS management adalah:
1. TRC Handling
Walau TRAU dilokasikan dalam TRC, BSC sebagai pengontrol persediaan sumber
daya radio pada jaringan GSM, secara rutin mengkoordinasi keadaan TRAU
untuk call. Selama call set-up, BSC menginstruksikan TRC untuk mengalokasikan
peralatan TRA untuk call. Jika satu memungkinkan TRC mengkonfirmasikan alokasi
dari perangkat TRA. Dan BSC akan mengontrol perangkat TRA tersebut
selama call berlangsung.
Tugas operasi dan pemeliharaan dapat dikerjakan di dalam BSC sendiri atau
diremote dari OSS. Operasi dan pemeliharaan internal BSC adalah sebagai berikut:
1. Pemeliharaan TRH: Administrasi, supervisi dan pengetesan dari TRH
(Trasceiver Handler) dilaksanakan di BSC. TRH terdiri atas hardware dan software.
Sebuah TRH terletak dalam Regional Processor for Group switch (RPG). Satu RPG
bisa melayani beberapa transciever. Dalam satu BSC bisa terdapat beberapa RPG.
2. Processor Load Control di BSC: Fungsi ini memastikan
selama processor mengalami overload, beberapa panggilan masih bisa ditangani
oleh BSC. Jika terlalu banyak panggilan yang diterima, keperluan real time seperti
waktu set-up tidak dapat dipenuhi. Untuk mencegah hal tersebut, beberapa
panggilan perlu ditolak dalam kondisi high load. Panggilan yang baru saja diterima
oleh sistem diberikan pelayanan penuh dan tidak dipengaruhi oleh
kondisi overload.
1. Handling of MS Connections
2. Pembangunan hubungan
1. Selama hubungan
Spektrum frekuensi adalah sumber daya yang terbatas. Tugas utama dari BSC
adalah mengoptimalkan penggunaan frekuensi yang tersedia. Feature-feature ini
secara bagian dilokasikan dalam BSC dan RBS. Dua tipe Frequency
Hopping didukung Synthesizer dan Baseband. Frequency Hopping melayani 2 fungsi,
yaitu:
BSS Interfaces
Ada empat interface utama yang diterima dan dipancarkan oleh BSS yang digunakan
untuk traffic dan signalling information. Interface-interface tersebut adalah A
Interface, A-ter Interface, A-bis Interface, dan Air Interface. A
Interface menghubungkan jalur informasi antara MSC/VLR dengan TRC, A-ter
Interface antara TRC dengan BSC-BSC, A-bis Interface mengirim informasi antara
BSC dan BTS, sementara Air Interface beroperasi antara BTS dan MS. Ada dua jalur
pembangunan hubungan interface, yaitu:
– 2 Mbps PCM (E1) interface. Kanal fisik E1 terbagi menjadi 32 ts, masing – masing
dengan bit rate 64 Kbps. Ini adalah konfigurasi normal pada jaringan GSM 900 dan
GSM 1800.
– 1,5 Mbps PCM (T1) interface. Kanal fisik T1 terbagi menjadi 24 ts, masing –
masing dengan bit rate 64 Kbps. Ini adalah konfigurasi normal pada jaringan GSM
1900.
3.4.1 A Interface
3.4.2 A-ter Interface
Adalah jalur antara TRC dan BSC. Pada TRC jalur bicara di_transcode dari 64 Kbit/s
menjadi 16 Kbps. 13 Kbps untuk jalur informasi dan 3 Kbps untuk in band signaling
information.
3.4.3 A-bis Interface
Air Interface
https://mabadriel.wordpress.com/2016/09/27/sistem-komunikasi-gsm/
Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe
Spécial Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital.
Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon
genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang
dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada
tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi seluler sekaligus sebagai
teknologi seluler yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Logo GSM digunakan untuk mengidentifikasi ponsel dan peralatan yang cocok.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi
seluler untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard
Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal
terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh
pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992,
standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan
memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.
Mobile Station (MS) merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk
melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi
pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan
penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi
seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan
dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang
disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil
pelanggan.
Base Station System (BSS), terdiri atas:
BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan
MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.
BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada
di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
Network Sub System (NSS), terdiri atas:
Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central
dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, di mana MSC
berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar seluler maupun
dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara
permanen.
Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan
informasi pelanggan.
Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data
yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation and Support System (OSS), merupakan sub sistem jaringan GSM yang
berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration
management, performance management, dan inventory management.