PENDAHULUAN
1
Gerak osilasi berpasang antara pegas dan bandul ini diaplikasikan pada
mesin mobil, yaitu sebagai penghambat gerak Timing Belt. Sehingga waktu buka
tutup katup tidak saling berbenturan dengan posisi gerak piston didalam mesin.
Bandul ini dapat digunakan sebagai timekeeper. Sifat ini sangat berguna dalam
teknologi eksplorasi sumber daya alam bawah tanah, seperti minyak, air dan
sebagainya. (Febi dan Sustini, 2015).
1.4 Manfaat
Manfaat dari laporan hasil praktikum ini adalah dapat membantu praktikan
dan pembaca dalam menyelesaikan masalah didalam kehidupan sehari hari yang
2
berhubungan dengan getaran selaras pada pegas dan ayunan sederhana. Praktikan
mampu menjelaskan pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode
getaran sistem, pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran sistem
terhadap periode getaran untuk setiap massa beban dan pengaruh pertambahan
panjang tali terhadap periode getaran dari ayunan pendulum.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Besarnya gaya yang diberikan secara signifikan akan berpengaruh terhadap
perubahan panjang pagas. Secara proporsional besarnya gaya yang bekerja akan
berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya. Hubungan ini
pertama kali diamati oleh Robert Hooke (1635 – 1703) pada tahun 1678, karenanya
dikenal sebagai hukum Hooke (Irawan, 2015).
Notasi negatif pada rumus hubungan gaya dan perubahan panjang merupakan
penerapan Hukum III Newton atau disebut juga hukum Aksi-reaksi. Hukum III
Newton (hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya
Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica bersamaan dengan hukum I dan II,
pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687) menjelaskan bahwa besar gaya yang timbul
(reaksi) sama besar dengan gaya yang diberikan (aksi), namun berlawanan arah. Jika
gaya yang bekerja pada pegas merupakan gaya berat dari beban yang dipengaruhi
oleh percepatan gravitasi dengan arah vertikal menuju pusat bumi (ke bawah), maka
pegas akan melakukan gaya pemulih berlawanan arah dengan gaya yang diberikan
yaitu ke atas (Irawan, 2015).
2.2 Definisi
Gerak osilasi merupakan gerakan yang berulang dari suatu benda, dimana
setelah menempuh selang waktu tertentu benda tersebut akan kembali ke posisi
kesetimbangannya. Gerak osilasi dapat terjadi hanya dalam kurun waktu tertentu
atau sebaliknya berlangsung dalam kurun waktu tak hingga, jika tidak ada gaya
luar yang mempengaruhinya. Sehingga gerak osilasi seperti ini dapat disebut
sebagai gerak osilasi harmonik sederhana. Gambar dibawah merupakan visualisasi
sederhana dari konsep gerak osilasi pada pegas di yang digantungkan beban
sehingga tidak ada gesekan.
4
Gambar 2.1 Osilasi Pegas
5
tersebut, gerak harmonik sederhana memiliki simpangan, kecepatan, percepatan,
dan energi (Serway dan Jewett, 2014)
Syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik, yaitu antara lain :
Gerakannya periodik (bolak-balik).
Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan
posisi/simpangan benda.
Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada suatu benda selalu
mengarah ke posisi keseimbangan.
Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi
partikel yang bergerak melingkar beraturan pada diameter lingkaran. Secara
umum, persamaan simpangan dalam gerak ini adalah sebagai berikut (Giancoli,
2014).
(2.1) (2.1)
Keterangan :
6
(2.2)
Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari
turunan pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan simpangan.
Persamaan percepatan dapat diperoleh sebagai berikut:
(2.3)
Sumber. (Ishaq,2007)
(2.4)
dengan
(2.5)
7
(2.6)
(2.7)
(2.8)
Keterangan :
T = l/f
l = panjang tali
8
BAB 3. METODE EKSPERIMEN
9
Gambar 3.1 Set Alat Pengematan Getaran Selaras pada Pegas
(Sumber : Tim Penyusun, 2020 )
Bagian – bagian set alat pengamatan getaran selaras pada pegas meliputi :
1. Dasar Statif
2. Kaki Statif
3. Batang Statif
4. Balok Pendukung
5. Steker Poros
6. Pegas Spiral
Gambar 3.2 Set Alat Pengematan Getaran Selaras pada Ayunan Sederhana
(Sumber: Tim Penyusun, 2020)
10
Bagian – bagian set alat pengamatan getaran selaras pada ayunan sederhana
meliputi :
1. Dasar Statif
2. Kaki Statif
3. Batang Statif
4. Balok Pendukung
5. Steker Poros
6. Beban
7. Tali Nilon
11
3. Ditarik pegas ke bawah sejauh 2 cm dan siapkan stopwatch di
tangan.
4. Dilepaskan beban sambil menyalakan stopwatch dan hitung waktu
yang dibutuhkan sistem pegas-massa untuk bergetar sebanyak 10
getaran.
5. Diulangi langkah 3-4 sebanyak 5 kali pengulangan dan catat ke
dalam Tabel Pengamatan.
6. Ditambahkan beban baru sehingga total massa menjadi 100 g.
7. Dilangi langkah 3-5.
8. Dilakukan juga untuk variasi massa beban sebesar 150 g.
9. Dilakukan kembali langkah 2-8 untuk variasi simpangan maksimum
sebesar 3 cm
B. Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendalum)
1. Disusunlah peralatan Variasi ukruan Panjang tali dan Panjang
simpangan getaran ayunan
2. Dipotonglah tali nilon sepanjang 60 cm kemudian ikatlah beban pada
ujung nilon (E), sementara ujung yang lain diikatkan pada statif (A).
3. Digantungkan sistem tali-beban pada statif dengan panjang 10 cm
(jarak AB).
4. Diberi simpangan sejauh ± 5 cm, kemudian lepaskan beban, hitung
waktu yang dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10 getaran.
5. Diulangi langkah 5 sebanyak 5 kali dan catat pada Tabel
pengamatan.
6. Diulangi langkah 3-5 untuk panjang tali sejauh AC (20 cm), AD (30
cm) dan AE (40 cm).
k = m.4 . π 2 T 2 (3.1)
12
Menentukan ∆ t
√∑ ¿ ¿ ¿ ¿ (3.2)
Menentukan ∆ k
√¿ ¿ (3.3)
Menetukan g
2 1
4π 2 (3.4)
T
13
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan antara lain sebagai berikut :
N 50 g 100 g 150 g t
f1 f2 f3 T1 T2 T3 Δt I K AP
o n t n t n t Rata2
1 10 5 10 6,1 10 8 2 1,64 1,25 0,13 0,61 0,8 1,52 23,84 76,16 1,62 6,37
2 10 5,2 10 6,5 10 7 1,9 1,54 1,43 0,14 0,65 0,7 0,93 14,91 85,09 1,83 6,23
3 10 5 10 6 10 8 2 1,67 1,25 0,13 0,6 0,8 1,53 24,12 75,88 1,62 6,33
4 10 4,9 10 6,5 10 7,2 2,04 1,54 1,39 0,14 0,65 0,72 1,18 19,02 80,98 1,72 6,20
5 10 5,3 10 6 10 7,5 1,89 1,67 1,33 0,13 0,6 0,75 1,12 17,94 82,06 1,75 6,27
Tabel 4.1 Tabel Hasil Percobaan Getaran Selaras pada Sistem Pegas-Massa
dengan Simpangan y = 2 cm
50 g 100 g 150 g
No f1 f2 f3 T1 T2 T3 Δt I K AP t Rata2
n t n t n t
1 10 5 10 6,8 10 8 2 1,47 1,25 0,13 0,68 0,8 1,51 22,88 77,12 1,64 6,60
2 10 5 10 6,9 10 8 2 1,45 1,25 0,13 0,69 0,8 1,52 22,88 77,12 1,64 6,63
3 10 5,1 10 6,5 10 8,1 1,96 1,54 1,23 0,12 0,65 0,81 1,50 22,86 77,14 1,64 6,57
4 10 5,1 10 7 10 7,2 1,96 1,43 1,39 0,14 0,7 0,72 1,16 18,02 81,98 1,74 6,43
5 10 5 10 6,9 10 7,5 2,00 1,45 1,33 0,13 0,69 0,75 1,31 20,18 79,82 1,70 6,47
Tabel 4.2 Tabel Hasil Percobaan Getaran Selaras pada Sistem Pegas-Massa
dengan Simpangan y = 3 cm
14
Δt I K AP t RAT
1.2 Pembahasan
Pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran sistem pada
praktikum kali ini memiliki hubungan diantara keduanya. Hal tersebut dapat
dilihat pada contoh perhitungan getaran selaras pada sistem pegas massa pada
simpangan ayunan 2 cm. Perhitungan percobaan kali ini dapat diketahui pada
massa beban 50 g memiliki nilai periode sebesar 0,6 s, pada massa beban 100 g
memiliki nilai periode sebesar 3,11 s, dan pada massa beban 150 g memiliki nilai
periode sebesar 3,77 s. Hasil yang diperoleh dari data perhitungan percobaan,
dapat disimpulkan bahwa variabel massa beban memiliki pengaruh terhadap besar
kecilnya periode yang diperoleh. Massa beban jika semakin besar, nilai periode
beban tersbut akan semakin besar, maka gerakan yang dialami akan semakin
lambat.
15
30 cm memiliki nilai periode 5,55 s, pada 40 cm memiliki nilai periode 6,74 s.
Hasil yang diperoleh dari data perhitungan percobaan, dapat disimpulkan bahwa
semakin panjang tali yang digunakan maka semakin besar nilai periode yang
diperoleh, jadi semakin sedikit waktu yang digunakan.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pada praktikum getaran selaras pada pegas dan
ayunan sederhana ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran sistem
dapat ditentukan dengan perhitungan percobaan pada massa beban dan nilai
hasil yang dialami periodenya
16
2. Pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran sistem terhadap
periode getaran untuk setiap massa beban dapat ditentukan dengan
perhitungan percobaan pada massa beban dan nilai hasil yang dialami
periodenya.
3. Pengaruh pertambahan panjang tali terhadap periode getaran dari ayunan
pendulum dapat ditentukan dengan perhitungan panjang tali dan nilai yang
diperoleh periodenya.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
17
J. Bueche, Frederick., Eugene Hecht, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh,
Jakarta: Erlangga, 2006
LAMPIRAN
18
Gambar 1. Percobaan Getaran Selaras dengan Sistem Pegas-Massa dengan
Simpangan 2 cm
19
Gambar 3. Percobaan Getaran Selaras pada Ayunan Sederhana (Pendalum)
20