Oleh :
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum getaran selaras pada pegas dan ayunan sederhana
kali
ini adalah sebagai berikut :
2.1 Sejarah
Sebuah benda yang diikat dengan tali dan dapat berayun
dengan bebas dan periodik disebut bandul atau pendulum sederhana. B
enda ini menjadi dasar pada sebuah jam dinding kuno yang terdapat
ayunan. Dalam bidang fisika pada tahun 1602, Galileo Galilei
menemukan prinsip bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan, T)
dipengaruhi
oleh panjang tali dan percepatan gravitasi. (Giancolli, 2013).
Gerakan berulang, atau bolak-balik dari kiri ke kanan atau
atas ke bawah atau maju mundur disebut osilasi. Osilasi dilakuan
pada selang waktu dan lintasan yang sama. Sedangkan terdapat dua
macam osilasi, yaitu osilasi harmonik sederhana dan osilasi harmonik
teredam. Sedangkan osilasi harmonik sederhana merupakan gerakan
berualan atau bolak balik yang terjadi di sekitar titik
kesetimbangan. Osilasi harmonik sebenarnya seirng terjadi dan
kita menyebutnya dengan getaran. Bandul yang diayunkan
merupakan contoh dari osilasi harmonik sederhana. Osilasi
Harmonik Teredam adalah gerakan benda yang dipengaruhi oleh
gaya penghambat atau redaman yang menyebabkan amplitudo
osilasi berkurang secara perlahan terhadap waktu sampai akhirnya
berhenti. Gaya penghambat atau redaman ini
dapat berupa gaya gesek udara maupun faktor internal pada sistem.
2.2 Definisi
Gerak selaras adalah gerak proyeksi sebuah titik yang
bergerak melingkar beraturan. Setiap saat diproyeksikan pada salah
satu garus tebfah lingkaran. Gerak yang berkerja pada gerak ini
berbanding lurus dengan simpangan benda dan arahnya menuju titik
setimbang (Rima,
2013).
Gerak harmonik sederhana memiliki amplitudo
(simpangan maksimum) dan frekuensi yang tetap. Gerak ini bersifat
periodik. Setiap gerakannya akan terjadi secara berulang dan teratur
dalam selang waktu yang sama. Gerak harmonik sederhana resultan
gayanya memiliki arah
yang selalu sama, yaitu menuju titik kesetimbangan. Gaya ini
disebut dengan gaya pemulih. Besar gaya pemulih berbanding
lurus dengan posisi benda terhadap titik kesetimbangan. Beberapa
karakteristik gerak ini diantaranya adalah dapat dinyatakan dengan grafik
posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus atau kosinus. Gerak
ini juga dapat ditinjau dari persamaan simpangan,
persamaan
kecepatan, persamaan kecepatan,dan persamaan energi gerak yang dimaks
ud.Berdasarkankarakteristik tersebut,gerakharmonik sederhana memiliki si
mpangan, kecepatan, percepatandan energi (Serway dan Jewett, 2014).
Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai
proyeksi partikel yang bergerak melingkar beraturan pada diameter
lingkaran.
Secara umum, persamaan simpangan dalam ini adalah sebagai berikut.
i. Y = A sin ( t)...................................... (2. 1)
幼 = k
2
(2.3)
............................
m
Persamaan (2.3) menunjukkan bahwa frekuensi getaran selaras pada
sistem pegas- massa dipengaruhi oleh besarnya massa beban dan
nilai konstanta pegas. Besarnya frekuensi f gerak benda dapat
diperoleh dari
hubungan berikut :
幼 = 2πf......................................... (2.4)
Dengan demikian, frekuensi gerak f dari sistem pegas massa adalah
(Mikrajuddin, 2016) :
f = J ............................... (2.5)
2.2).
2.2 Gambar 2.2 Ayunan sederhana sebuah pendulum
l
T = 2J ................ (2.6)
g
Keterangan :
1
T =
f
j
= frekuensi getaran (banyaknya getaran tiap detik)
l
= panjang tali
2.3 Literatur
Percobaan di laboratorium pada gerak osilasi sederhana pada
sistem bandul fisis serta sistem pegas-massa telah dilakukan di laboratorium
FMIPA UNJ Jakarta. Percobaan tersebut membahas mengenai gerak osilasi
harmonis menggunakan sistem bandul fisis dan sistem pegas massa.
Secara umum, gerak sistem bandul fisis, merupakan osilasi harmonis
sederhana hanya jika sudut simpangan awal sistem a dalah kecil (< 100).
Untuk sistem pegas-massa, penentuan simpangan kecil bergantung pada nilai
tetapan pegas dan massa beban
yang diberikan.( Budi, 2015)
BAB III
METODE EKSPERIMEN
Langkah 3-4
diulangi sebanyak 5
kali
6. Diulangi langkah 3-5 untuk panjang tali sejauh AC (20 cm), AD (30
cm) dan AE (40 cm).
3.3 Metode Anaisis Data
3.3.1 Tabel Pnegamatan
3.1 Tabel 3.1 Getaran selaras pada sistem pegas-massa
y (simpangan) : 2 cm
No. 50 g 100 g 150 g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)
1 10 10 10
2 10 10 10
3 10 10 10
4 10 10 10
5 10 10 10
y (simpangan) : 3 cm
No. 50 g 100 g 150 g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)
1 10 10 10
2 10 10 10
3 10 10 10
4 10 10 10
5 10 10 10
m : 50 g, y : 5 cm
No. 10 cm 20 cm 30 cm 40 cm
n t n t n t n t
(getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik)
1 10 10 10
2 10 10 10
3 10 10 10
4 10 10 10
5 10 10 10
3.3.2 Ralat
1. Menentukan pergerakan benda
Keterangan :
y = posisi dari benda (m)
A = simpangan maksimum
T = waktu getar
W = frekuensi sudut
Δt = Δt = J ..................................... (3.2)
ΔT = G( )2 (ΔT)2
k = m. 4π . T2 ................................................... (3.3)
Δk = J(8πm) 2 (ΔT)2
g = 4π . ................................................... (3.4)
Δg = J ( )2 . (ΔT) 2
5. Menentukan Ralat Relat if, Keseksamaan dan Angka Penting :
K = 100% I
AP = 1 log ( )
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum getaran selaras pada pegas dan
ayunan sederhana antara lain sebagai berikut:
y (simpangan) : 2 cm
50 g 100 g 150 g
No. n n n
t (detik) t (detik) t (detik)
(getaran) (getaran) (getaran)
1 10 4.68 10 6.51 10 7.77
2 10 4.64 10 6.51 10 7.67
3 10 4.46 10 6.58 10 7.76
4 10 4.52 10 6.48 10 7.83
5 10 4.48 10 6.36 10 7.8
y (simpangan) : 3 cm
50 g 100 g 150 g
No. n n n
t (detik) t (detik) t (detik)
(getaran) (getaran) (getaran)
1 10 4.89 10 6.65 10 8.1
2 10 4.72 10 6.33 10 7.54
3 10 4.88 10 6.49 10 8.1
4 10 4.88 10 6.65 10 7.77
5 10 4.82 10 6.81 10 7.52
4.1.2 Getaran selaras pada ayunan
m : 50 g
y : 5 cm
10 cm 20 cm 30 cm 40 cm
No. n t n t n t n t
(getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik)
1 10 6.81 10 8.89 10 10.66 10 11.93
2 10 6.72 10 8.81 10 10.42 10 12.02
3 10 6.49 10 8.89 10 10.42 10 12.1
4 10 6.41 10 8.89 10 10.49 10 12.14
5 10 6.5 10 9.13 10 10.57 10 12.02
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengukuran dasar kali ini adalah:
1. Getaran selaras pada sistem pegas-massa dipengaruhi oleh massa
beban. Semakin besar massa beban, maka semakin besar pula
periode yang dihasilkan. Pada sistem pegas-massa ini, massa dan
periode berbanding lurus.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum getaran selaras pada pegas dan
ayunan sederhana kali ini adalah, praktikan harus memahami dan
mengetahui hal yang akan dilakukan sebelum percobaan dilakukan.
Praktikan harus memahami konsep getaran selaras pada pegas dan
ayunan sederhana, serta praktikan juga harus memperhatikan instruksi
yang diberikan oleh asisten agar praktikum berjalan lancar dan
sesuai. Harus selalu teliti dalam
menghitung ayunan yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Esmar. 2015. Kajian Fisis Pada Gerak Osilasi Hamonis.JPPPF -Jurnal
Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika. Volume 1 Nomor 2
Giancolli, Douglas C. 2013. Fisika : Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid
1.
Jakarta: Erlangga