Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

GETARAN SELARAS PADA PEGAS DAN AYUNAN SEDERHANA

Oleh :

Nama/NIM : Shindy Purnama Devi


Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
Kelompok : 1/A
Asisten : Sukma Adi Darmawan
Koordinator Asisten : Juwita Topista Wibowo
Tanggal Praktikum/Jam : 12 Oktober 2022/09.40- 12.20

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari proses, sikap, dan produk ilmiah. Fisika juga
merupakan ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip kehidupan sehari-hari.
Salah satu cabang ilmu fisika berkaitan dengan gerak harmonik atau
harmonik. Gerak harmonik sederhana itu sendiri dapat digambarkan
sebagai timbal balik dari suatu sistem melalui suatu titik
kesetimbangan. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara tidak
sengaja melakukan gerakan-gerakan yang merupakan fenomena getaran.
Kegiatan menggosok gigi, menghapus papan tulis, mengunyah
makanan, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan gerakan
berulang yang termasuk periodik. Gerakan ayunan jam dinding antik,
gerakan bolak balik piston pada mesin, gerakan ke atas dan ke
bawah benda di permuaan air yang bergelombang juga merupakan
fenomena gerak periodik. Gerakan seperti itu disebut osilasi.
(Khanafiyah
& Ellianawati, 2013).
Gerak selaras pada pegas merupakan suatu gerak melingkar
beratran pada salah satu sumbu utama. Oleh sebab itu periode
dan frekuensi pada pegas bisa dihitung dengan menyamakan anatar
gaya pemulih dan gaya sentripetal. Periode dan frekuensi sebuah sistem
beban pegas hanya bergantung pada massa dan konstanta gaya egas.
Ilmu fisika ayunan sederhana merupakan perhitungan periode selang
waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suaty getaran
lengkap dan juga menghitung beberapa besar gravitasi bumi,
contohnya sebuah bandul sederhana terdiri dari atas sebuah beban
bermassa m yang digantungkan diujung tali ringan (massanya dapat
diabaikan). Beban ditarik ke satu sisi den dilepaskan, maka beban beayun
melalui titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Amplitude ayunan
kecil, maka bandul melakukan getaran
harmonic. Periode dan frekuensi getaran pada bandul sederhana sama
seperti pada pegas. Periode dan frekuensinya sehingga dapat dihitung
dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam praktikum getaran selaras pada pegas dan ayunan
sederhana adalah sebagai berikut :
1. Bagaiamana pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya
periode getaran sistem?

2. Bagaimana pengaruh pertambahan panjang tali terhadap periode


getaran dari ayunan pendulum?

3. Bagaimana pengaruh besar simpangan terhadap periode getaran


pada sistem pegas?

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum getaran selaras pada pegas dan ayunan sederhana
kali
ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui periode getaran sebuah pegas sederhana.


2. Mengetahui periode getaran sebuah ayunan sederhana.
3. Mengetahui hubungan antara massa beban dengan periode getaran
sebuah pegas sederhana.

4. Menyelidiki pengaruh perubahan simpangan maksimum getaran


terhadap periode getaran sebuah pegas sederhana.

5. Menyelidiki pengaruh panjang tali terhadap periode getaran


sebuah ayunan pendulum sederhana.

6. Menyelidiki pengaruh perubahan simpangan maksimum ayunan


terhadap periode getaran yang dihasilkan.

7. Menyelidiki pengaruh massa beban (pendulum) terhadap periode


getaran sebuah ayunan pendulum sederhana.

8. Mengetahui percepatan gravitasi bumi (g) dengan menggunakan


getaran pada ayunan sederhana (pendulum).
1.4 Manfaat
Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari
laporan hasil praktikun getaran selaras pada pegas dan ayunan sederhana
adalah dapat membantu praktikan dan pembaca dalam menyelesaikan
masalah didalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan getaran
selaras pada pegas dan ayunan sederhana. Praktikan mampu menjelaskan
pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran sistem.
Praktikan juga dapat mengetahui pengaruh variasi simpangan
maksimum dan getaran sistem terhadap periode getaran untuk setiap
massa beban. Selain itu, praktikan juga dapat mengetahui pengaruh
pertambahan panjang tali terhadap periode getaran
dari ayunan pendulum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Sebuah benda yang diikat dengan tali dan dapat berayun
dengan bebas dan periodik disebut bandul atau pendulum sederhana. B
enda ini menjadi dasar pada sebuah jam dinding kuno yang terdapat
ayunan. Dalam bidang fisika pada tahun 1602, Galileo Galilei
menemukan prinsip bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan, T)
dipengaruhi
oleh panjang tali dan percepatan gravitasi. (Giancolli, 2013).
Gerakan berulang, atau bolak-balik dari kiri ke kanan atau
atas ke bawah atau maju mundur disebut osilasi. Osilasi dilakuan
pada selang waktu dan lintasan yang sama. Sedangkan terdapat dua
macam osilasi, yaitu osilasi harmonik sederhana dan osilasi harmonik
teredam. Sedangkan osilasi harmonik sederhana merupakan gerakan
berualan atau bolak balik yang terjadi di sekitar titik
kesetimbangan. Osilasi harmonik sebenarnya seirng terjadi dan
kita menyebutnya dengan getaran. Bandul yang diayunkan
merupakan contoh dari osilasi harmonik sederhana. Osilasi
Harmonik Teredam adalah gerakan benda yang dipengaruhi oleh
gaya penghambat atau redaman yang menyebabkan amplitudo
osilasi berkurang secara perlahan terhadap waktu sampai akhirnya
berhenti. Gaya penghambat atau redaman ini
dapat berupa gaya gesek udara maupun faktor internal pada sistem.

2.2 Definisi
Gerak selaras adalah gerak proyeksi sebuah titik yang
bergerak melingkar beraturan. Setiap saat diproyeksikan pada salah
satu garus tebfah lingkaran. Gerak yang berkerja pada gerak ini
berbanding lurus dengan simpangan benda dan arahnya menuju titik
setimbang (Rima,
2013).
Gerak harmonik sederhana memiliki amplitudo
(simpangan maksimum) dan frekuensi yang tetap. Gerak ini bersifat
periodik. Setiap gerakannya akan terjadi secara berulang dan teratur
dalam selang waktu yang sama. Gerak harmonik sederhana resultan
gayanya memiliki arah
yang selalu sama, yaitu menuju titik kesetimbangan. Gaya ini
disebut dengan gaya pemulih. Besar gaya pemulih berbanding
lurus dengan posisi benda terhadap titik kesetimbangan. Beberapa
karakteristik gerak ini diantaranya adalah dapat dinyatakan dengan grafik
posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus atau kosinus. Gerak
ini juga dapat ditinjau dari persamaan simpangan,
persamaan
kecepatan, persamaan kecepatan,dan persamaan energi gerak yang dimaks
ud.Berdasarkankarakteristik tersebut,gerakharmonik sederhana memiliki si
mpangan, kecepatan, percepatandan energi (Serway dan Jewett, 2014).
Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai
proyeksi partikel yang bergerak melingkar beraturan pada diameter
lingkaran.
Secara umum, persamaan simpangan dalam ini adalah sebagai berikut.
i. Y = A sin ( t)...................................... (2. 1)

Variabel y menyatakan posisi dari benda (m), A merupakan


simpangan maksimum dari gerak benda (m), t adalah waktu getar dari
benda dan
adalah frekuensi sudut dari gerak benda.

Salah satu contoh gerak harmonik adalah getaran selaras dari


sebuah sistem pegas-massa. Sebuah pegas dengan konstanta pegas k
diberi beban sebesar m, kemudian digantungkan pada sebuah pivot
secara vertikal akan mengalami gerak periodik di sekitar titik
setimbang saat
disimpangkan sejauh y (Gambar 2. 1)
2.1 Gambar 2.1 Getaran harmonik pada sistem pegas-massa
(Tim Penyusun, 2022)
Berdasarkan Hukum Newton kedua, dengan mengaplikasikan
gaya pemulih yang diturunkan dari Hukum Hooke, gerak dari beban
dapat
dideskripsikan secara matematis melalui persamaan berikut, (Halliday,
2014)
my + ky = 0
y + 幼 2y = 0 ............................... (2.2)
dengan

幼 = k
2
(2.3)
............................
m
Persamaan (2.3) menunjukkan bahwa frekuensi getaran selaras pada
sistem pegas- massa dipengaruhi oleh besarnya massa beban dan
nilai konstanta pegas. Besarnya frekuensi f gerak benda dapat
diperoleh dari
hubungan berikut :
幼 = 2πf......................................... (2.4)
Dengan demikian, frekuensi gerak f dari sistem pegas massa adalah
(Mikrajuddin, 2016) :

f = J ............................... (2.5)

Gerak ayunan sederhana dari sebuah pendulum juga merupakan salah


satu contoh dari getaran selaras. Bila suatu beban digantung
dengan tali (disebut pendulum) dan diberi simpangan kecil kemudian
2.2).
dilepaskan,
maka bandul tersebut akan melakukan ayunan getaran selaras (Gambar

2.2).
2.2 Gambar 2.2 Ayunan sederhana sebuah pendulum

(Tim Penyusun, 2022)

Dengan menggunakan Hukum Newton II, Perioda getaran


didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk melakukan 1 getaran
sempurna (T)
dan dinyatakan dengan:

l
T = 2J ................ (2.6)
g

Keterangan :

1
T =
f
j
= frekuensi getaran (banyaknya getaran tiap detik)
l
= panjang tali

2.3 Literatur
Percobaan di laboratorium pada gerak osilasi sederhana pada
sistem bandul fisis serta sistem pegas-massa telah dilakukan di laboratorium
FMIPA UNJ Jakarta. Percobaan tersebut membahas mengenai gerak osilasi
harmonis menggunakan sistem bandul fisis dan sistem pegas massa.
Secara umum, gerak sistem bandul fisis, merupakan osilasi harmonis
sederhana hanya jika sudut simpangan awal sistem a dalah kecil (< 100).
Untuk sistem pegas-massa, penentuan simpangan kecil bergantung pada nilai
tetapan pegas dan massa beban
yang diberikan.( Budi, 2015)
BAB III
METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum getaran selaras pada pegas
dan ayunan sederhana kali ini antara lain:

1. Balok pendukung (1 buah), sebagai penghubung batang panjang


dengan statif.
2. Batang statif panjang (1 buah), sebagai tiang penyangga alat statif.
3. Beban 50 gram (5 buah), sebagai pemberat.
4. Dasar statif (1 buah), sebagai dasar tumpuan batang statif.
5. Kaki statif (1 buah), sebagai penyangga alat statif agar seimbang.
6. Pegas spiral (1 buah), sebagai bahan yang diuji untuk
membuktikan hukum hooke.
7. Penggaris logam (1 buah), sebagai pengukur panjang tali.
8. Steker poros (1 buah), sebagai poros tuas.
9. Stopwatch (1 buah), sebagai pengukur waktu yang dibutuhkan.
10. Tali nilon (1 buah), sebagai pengikat bandul pada ayunan sederhana.
3.2 Desain Eksperimen
3.2.1 Diagram alir
a. Getaran selaras pada sistem pegas-massa

Peralatan mulai disusun

Beban sebesar 50 g pada ujung


pegas dipasang

Ditarik pegas ke bawah sejauh 2 cm


dan disiapkan stopwatch ditangan

Beban dilepaskan sambil menyalakan stopwatch


dan dihitung waktu yang dibutuhkan sistem pegas-
massa untuk bergetar sebanyak 10 getaran

Langkah 3-4
diulangi sebanyak 5
kali

Beban baru ditambahkan hingga massa


menjadi 100 gram

Langkah 3-5 diulangi. Dilakukan juga untu


variasi massa sebesar 150 gram

Diulangi langkah 2-8 untuk simpangan


maksimum sebesar 3 cm
b. Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendulum)
Peralatan mulai disusun

Tali nilon dipotong sepanjang 60 cm kemudian


diikat beban pada ujung nilon (E), sementara
ujung yang lain diikatkan pada statif (A)

Sistem tali-beban digantungkan pada statif


dengan panjang 10 cm (jarak AB)

Diberi simpangan sejuah 5cm, kemudian lepaskan


beban, hitung waktu yang dibutuhkan untuk
berayun sebanyak 10 getaran.

Langkah 5 sebanyak 5 kali


diulangi dan dicatat

Ulangi langkah 3-5 untuk panjang tali sejauh


AC(20 cm), AD (30 cm), dan AE (40 cm)

3.2.2 Variabel Eksperimen


Pada praktikum getaran selaras pada pegas dan ayunan sederhana,
variabel
yang digunakan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
1. Variabel bebas , variabel yang mempengaruhi , menjelaskan
dan menjelaskan variabel lainnya. Pada praktikum kali ini variabel
bebas alat ukur yang digunakan yaitu massa (m) dan panjang (l).

2. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lainnya


tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi variabel lain .
Pada praktikum ini variable terikat adalah periode (T)
3. Variabel ketiga kontrol , yaitu variabel yang kontrol sehingga
mampu mempengaruhi variabel lain. Pada praktikum ini variabel
kontrol adalah
tali dan beban.

3.2.3 Pro sedur Eksperimen


a. Getaran selaras pada sistem pegas-massa
1. Disusun alat sesuai pada gambar 2.1 yang ada pada desain percobaan.
2. Disiapkan beban 50 gr pada ujung pegas.
3. Ditarik pegas ke bawah sejauh 2 cm dan disiapkan stopwatch di tangan.

4. Dilepaskan beban sambil dinyalakan stopwatch dan dihitung waktu


yang dibutuhkan sistem pegas-massa untuk bergetar sebanyak 10 getaran.

5. Diulangi langkah 3-4 sebanyak 5 kali pengulangan dan dicatat ke dala


m Tabel Pengamatan.

6. Ditambahkan beban baru sehingga total massa menjadi 100 gr.

7. Diulangi langkah 3-5.

8. Dilakukan juga untuk variasi massa beban sebesar 150 gr.

9. Dilakukan kembali langkah 2-8 untuk variasi simpangan maksimum.

b. Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendulum)


1. Disusun alat sesuai pad gambar 2.2 pada desain percobaan.

2. Dipotong tali nilon sepanjang 60 cm kemudian diikat beban pada


ujung nilon (E), sementara ujung yang lain diikatkan pada statif (A).

3. Digantungkan sistem tali-beban pada statif dengan panjang 10 cm


(jarak AB).

4. Diberi simpangan sejauh ± 5 cm, kemudian dilepaskan beban,


hitung waktu yang dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10 getaran.

5. Diulangi langkah 5 sebanyak 5 kali dan dicatat pada Tabel pengamatan.

6. Diulangi langkah 3-5 untuk panjang tali sejauh AC (20 cm), AD (30
cm) dan AE (40 cm).
3.3 Metode Anaisis Data
3.3.1 Tabel Pnegamatan
3.1 Tabel 3.1 Getaran selaras pada sistem pegas-massa
y (simpangan) : 2 cm
No. 50 g 100 g 150 g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)
1 10 10 10
2 10 10 10
3 10 10 10
4 10 10 10
5 10 10 10
y (simpangan) : 3 cm
No. 50 g 100 g 150 g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)
1 10 10 10
2 10 10 10
3 10 10 10
4 10 10 10
5 10 10 10

Tabel 3.2 Getaran selaras pada ayunan

m : 50 g, y : 5 cm

No. 10 cm 20 cm 30 cm 40 cm
n t n t n t n t
(getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik)
1 10 10 10
2 10 10 10
3 10 10 10
4 10 10 10
5 10 10 10
3.3.2 Ralat
1. Menentukan pergerakan benda

y = A Sin (w. t) ............................................. (3. 1)

Keterangan :
y = posisi dari benda (m)

A = simpangan maksimum

T = waktu getar

W = frekuensi sudut

2. Menentukan waktu bergerak dan periode ralatnya

Δt = Δt = J ..................................... (3.2)

ΔT = G( )2 (ΔT)2

3. Menenukan konstanta pegas dan ralatnya

k = m. 4π . T2 ................................................... (3.3)
Δk = J(8πm) 2 (ΔT)2

4. Menentukan Gravitasi dan ralatnya

g = 4π . ................................................... (3.4)
Δg = J ( )2 . (ΔT) 2
5. Menentukan Ralat Relat if, Keseksamaan dan Angka Penting :

I = 100% ............................................. (3.5)

K = 100% I

AP = 1 log ( )
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum getaran selaras pada pegas dan
ayunan sederhana antara lain sebagai berikut:

4.1.1 Getaran selaras pada sistem pegas-massa

y (simpangan) : 2 cm
50 g 100 g 150 g
No. n n n
t (detik) t (detik) t (detik)
(getaran) (getaran) (getaran)
1 10 4.68 10 6.51 10 7.77
2 10 4.64 10 6.51 10 7.67
3 10 4.46 10 6.58 10 7.76
4 10 4.52 10 6.48 10 7.83
5 10 4.48 10 6.36 10 7.8

y (simpangan) : 3 cm
50 g 100 g 150 g
No. n n n
t (detik) t (detik) t (detik)
(getaran) (getaran) (getaran)
1 10 4.89 10 6.65 10 8.1
2 10 4.72 10 6.33 10 7.54
3 10 4.88 10 6.49 10 8.1
4 10 4.88 10 6.65 10 7.77
5 10 4.82 10 6.81 10 7.52
4.1.2 Getaran selaras pada ayunan

m : 50 g

y : 5 cm

10 cm 20 cm 30 cm 40 cm
No. n t n t n t n t
(getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik)
1 10 6.81 10 8.89 10 10.66 10 11.93
2 10 6.72 10 8.81 10 10.42 10 12.02
3 10 6.49 10 8.89 10 10.42 10 12.1
4 10 6.41 10 8.89 10 10.49 10 12.14
5 10 6.5 10 9.13 10 10.57 10 12.02

No. Panjang Tali ± Δ


1 10 cm 0,71 ± 0.011
2 10 cm 0.94 ± 0.026
3 10 cm 1.08 ± 0.046
4 10 cm 1.27 ± 0.023
4.2 pembahasan
Percobaan getaran selaras pada pegas dan ayunan sederhana kali ini
bertujuan untuk mempelajari lebih detail tentang gerakan harmonik.
Berdasarkan hasil praktikum getaran selaras pada pegas-massa, dapat diketahui
variasi massa beban mempengaruhi besarnya periode getaran. Hal ini dibuktikan
dengan dilakukannya praktikum dengan menggunakan massa yang berbeda,
yaitu 50 gram, 100 gram, dan 150 gram namun dengan simpangan yang sama.
Sehingga, didapat hasil yang
dapat menghubungkan bahwa massa benda berpengaruh terhadap besar periode.
Pengujian ini dilakukan dengan 5 kali pengulangan untuk setiap variasi beban.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara massa benda dan periode
sistem osilasi pegas massa. Nilai massa menjadi pembilang rumus periode,
sehingga semakin besar nilai massa pada akar-akarnya, semakin besar nilai
periodenya dan semakin tinggi nilai periodenya. Kemudian pada pengujian
kedua dengan simpangan yang berbeda dari selama periode gerak
harmonik pada sistem bermassa pegas, dapat dilihat bahwa perubahan
defleksi osilasi sistem tidak mempengaruhi periode osilasi untuk setiap
massa beban. Selama periode ini, perlakuan yang sama seperti percobaan
pertama dilakukan tetapi menggunakan offset 3 cm yang berbeda. Dari
periode tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa disparitas tidak menyebabkan
peningkatan yang signifikan pada periode tersebut. Pengujian ini dilakukan
dengan 5 kali pengulangan untuk setiap variasi beban. Hasil penelitian
menunjukkan hubungan antara massa benda dan periode sistem osilasi pegas
massa. Nilai massa menjadi pembilang rumus periode, sehingga semakin
besar nilai massa pada akar-akarnya, semakin besar nilai periodenya dan
semakin tinggi nilai periodenya.
Kemudian pada pengujian kedua dengan simpangan yang berbeda. Selama fase
gerak harmonik pada sistem pegas-massa, ditemukan bahwa perubahan
defleksi osilasi sistem tidak berpengaruh pada periode osilasi untuk setiap
massa beban. Selama periode ini, perlakuan yang sama seperti percobaan
pertama dilakukan tetapi menggunakan offset 3 cm yang berbeda. Dari
periode tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa disparitas tidak menyebabkan
peningkatan yang signifikan
pada periode tersebut. Pada percobaan kedua diperoleh kesimpulan mengenai
hubungan antara panjang tali dengan besarnya periode. Percobaan ini
juga dilakukan dalam 3 tahap dengan menggunakan massa benda yang sama
besar dengan panjang tali yang berbeda sebanyak 3 variasi panjang di setiap
tahapnya yaitu 10, 20, 30, dan 40 cm. Dari data tersebut juga dapat
menunjukkan bahwa panjang tali berbanding lurus dengan periode osilasi
suatu benda. Sehingga semakin panjang tali bandul maka periode osilasinya
semakin besar, seperti pada grafik hubungan antara panjang tali bandul dengan
periode osilasinya, seharusnya seperti itu namun disini mungkin terdrapat
kesalahan penginputan data sehingga
menjadi terbalik hasil penghitungannya.
Pada percobaan ketiga diperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara
massa benda dengan besarnya periode. Percobaan ini dilakukan dalam 3 tahap
dengan menggunakan massa yaitu 50, 100, dan 150 gram dengan panjang tali
yang sama. Dari tabel hasil pengamatan dapat menunjukkan bahwa massa
tidak memiliki hubungan dengan periode osilasi suatu benda. Dari data diatas,
dengan mengubah massa benda dan panjang tali yang tetap, periode yang di dapat
sama, seperti yang terlihat pada grafik hubungan antara massa dengan periode
osilasinya. Hal ini
menunjukkan bahwa massa tidak berpengaruh pada periode osilasi suatu.
Percobaan pada praktikum getaran selaras pada pegas dan ayunan sederhana
kali ini sesuai dengan literatur (Budi, 2015) yang menjelaskan bahwa
nilai simpangan kecil bergantung pada nilai tetapan pegas dan massa beban
yang diberkan. Ketika panjang tali mempengaruhi periode getaran. Maka p
ertambahan panjang tali juga mempengaruhi periode. Sebab memiliki hubungan
antar panjang tali dengan periode yaitu berbanding lurus. Jika panjang tali
semakin besar maka juga peiode getaran semakin besar pula. Namun juga
sebaliknya jika panjang tali semakin kecil maka periode akan semakin
kecil pula. Dikarenakan juga dipengaruhi oleh waktu getaran yang
dibutuhkan, semakin panjang tali makan waktu untuk menempuh 1 kali
getaran atauosilasi semakin lama. Hal tersebut
sesuai dengan teori periode pada ayunan pendulum atau bandul.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengukuran dasar kali ini adalah:
1. Getaran selaras pada sistem pegas-massa dipengaruhi oleh massa
beban. Semakin besar massa beban, maka semakin besar pula
periode yang dihasilkan. Pada sistem pegas-massa ini, massa dan
periode berbanding lurus.

2. Getaran selaras pada ayunan sederhana atau pendulum dipengaruhi


oleh panjang tali. Panjang tali mempengaruhi periode karena
hubungan panjang tali dengan periode bandul berbanding lurus,
semakin panjang tali maka periode getaran dari bandul akan semakin
besar, begitu pula sebaliknya, semakin pendek tali yang digunakan
maka nilai periode akan semakil kecil.

3. Getaran selaras pada sistem pegas-massa tidak dipengaruhi oleh


besar simpangan. Simpangan pada sistem pegas-massa tidak ada
kaitannya dengan periode getaran dari sistem pega s tersebut

5.2 Saran
Saran untuk praktikum getaran selaras pada pegas dan
ayunan sederhana kali ini adalah, praktikan harus memahami dan
mengetahui hal yang akan dilakukan sebelum percobaan dilakukan.
Praktikan harus memahami konsep getaran selaras pada pegas dan
ayunan sederhana, serta praktikan juga harus memperhatikan instruksi
yang diberikan oleh asisten agar praktikum berjalan lancar dan
sesuai. Harus selalu teliti dalam
menghitung ayunan yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Esmar. 2015. Kajian Fisis Pada Gerak Osilasi Hamonis.JPPPF -Jurnal
Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika. Volume 1 Nomor 2

Giancolli, Douglas C. 2013. Fisika : Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid
1.
Jakarta: Erlangga

Khanafiyah dan Elinawati, 2013. Konsep Materi Pengukuran Dasar. Jurnal


Ilmiah
DIDAKTA vol 9; 1 hal 43-59
Rima, 2013. Materi Pembelajaran Metode Pengukuran Fisika. Jakarta:
Edi Center Indonesia.
Serway, Raymond A. dan Jewett, John. 2014. Physics for Scientists and
Engineers with Modern Physics, Ninth Edition. Unites States of
America :
Brooks/Cole

Tim Penyusun. 2022. Modul Praktikum Fisika Dasar. Jember:


FMIPA
Universitas Jember.
LAMPIRAN

Gambar 6.1 Gambar dokumentasi Gambar 6.2 Gambar dokumentasi


penyetabilan pegas sebelum diukur Pengukuran pegas yang diberi beban
dan diberi beban. 50 gram dan dtarik sejauh 2 cm

Gambar 6.3 Gambar dokumentasi Gambar 6.4 Gambar dokumentasi


pengukuran Pengukuran pegas yang pengukuran Pengukuran pegas yang
diberi beban 100 gram dan dtarik diberi beban 150 gram dan dtarik
sejauh 2 cm sejauh 2 cm

Gambar 6.5 Gambar dokumentasi


pengikatan beban pada nilon
dengan
tali beban sepanjang 10, 20, 30 40 cm

Anda mungkin juga menyukai