PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau
sains yang semula berasal dari bahasa inggris ‘science’. Kata ‘science’ sendiri berasal
dari kata dalam bahasa latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu (Trianto, 2013:136). IPA
pada hakikatnya dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah.
Proses belajar mengajar IPA menekankan pada keterampilan proses yang dimiliki
siswa karena secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan berkembang
lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis,
pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan
konsep dan teori. Fisika merupakan bagian dari pembelajaran IPA. Fisika adalah
salah satu IPA dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain.
Fisika memberi kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mempelajari gejala dan
peristiwa atau fenomena alam dengan cara berdiskusi, melakukan penyelidikan dan
bekerja sama untuk menemukan konsep, prinsip serta melatihkan keterampilan yang
dimiliki yang dapat memungkinkan peserta didik tumbuh mandiri.
Fisika merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang di dalamnya
mempelajari tentang apa yang terjadi mengenai alam baik itu berupa konsep, hukum-
hukum, serta teori yang telah dirumuskan oleh para ilmuan. Salah satu tujuan
pembelajaran fisika yang dicanangkan Depdiknas adalah agar siswa menguasai
konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada dari
diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita
pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu
1
contohnya aadalah permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya gerak
adalah kegiatan yang pasti terjadi dalam kehidupan di bumi ini. Gerak dari ayunan
yang kita mainkan merupakan salah satu contoh dari gerak harmonik yang sederhana.
Pernahkan Anda mengamati apa yang terjadi ketika senar gitar dipetik lalu
dilepaskan? Anda akan melihat suatu gerak bolak-balik melewati lintasan yang sama.
Gerakan seperti ini dinamakan gerak periodik. Contoh lain gerak periodik adalah
gerakan bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi), gerakan bulan mengelilingi
bumi, gerakan benda yang tergantung pada sebuah pegas, dan gerakan sebuah bandul.
Di antara gerak periodik ini ada gerakan yang dinamakan gerak harmonik. Gerak
harmonik merupakan gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi
waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus). Gerak
semacam ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang
melakukan getaran harmonik, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio,
arus listrik AC, dan denyut jantung. Anda dapat mengamati gerakan sebuah benda
yang digantungkan pada tali (sebagai bandul) dan kemudian disimpangkan dari titik
kesetimbangannya dengan sudut kecil. Gerak Harmonik Sederhana mempunyai
persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu
gerak periodik tertentu. Gerak periodik adalah gerak berulang atau berosilasi melalui
titik setimbang dalam interval waktu tetap. Pada percobaan ini, ayunan yang
dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikianrupa dengan bebannya adalah
bandul fisis.Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tadakterlepas dari getaran,
dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secaraperiodic melalui
titik kesetimbangan.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan masalah yang
timbul yaitu alat praktikum gerak harmonik pada bandul berbantuan sensor laser
2
yang seperti apa yang dapat digunakan sebagai media untuk menambah
pemahaman siswa ?
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah:
1. Berapakah frekuensi dan periode yang dihasilkannya ?
2. Berapakahsimpangan amplitude yang dihasilkannya jika diukur dari sudut
300,450dan 600dengan tiap beban masing-masing 50gr, 100 gr, 150gr ?
3. Apa saja yang termasuk fase-fase gerak harmonik ?
4. Bagaimana rancangan alat peraga gerak dilihat dari frekuensi dan amplitudo?
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka
dapat dibuat tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui frekuensi nya
2. Untukmengetahui simpanganamplitudo diukur dari sudut 300, 450dan 600
3. Untuk mengetahui fase-fase nya gerak harmonik
4. Untuk mengetahui rancangan dari alat peraga gerak harmonik
E. Manfaat
`Adapun manfaat dari alat peraga tersebut adalah:
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Gerak Harmonik Sederhana
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa sengaja manusia telah melakukan gerakan-
gerakan yang merupakan fenomena getaran. Kegiatan menggosok gigi, menghapus
papan tulis, mengunyah makanan, dan sebagainya merupakan gerakan yang berulang-
ulang yang bersifat periodik. Gerakan ayunan jam dinding antik, gerakan bolak balik
piston pada mesin, gerakan ke atas dan ke bawah benda di permuaan air yang
bergelombang juga merupakan fenomena gerakan yang periodik. Gerak harmonik
sederhana adalah gerak bolak balik benda melalui suatu titik kesetimbangnya tertentu
dengan banyaknya jumlah osilasi benda dalam tiap satuan sekon yang konstan. Gerak
harmonic sederhana terjadi akibat adanya gaya pemulih. Gaya pemulih yaitu gaya
yang selalu melawan perubahan posisi benda agar dapat kembali ketitik setimbang,
karena itulah dinamakan gerak harmonik sederhana (Syahrul et al.. dalam jurnal,
2021 : 204). Gerak harmonik sederhana yaitu gerak bolak-baliknya suatu benda
melewati titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda tersebut dalam
tiap satuan detik. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian,
yaitu :
a. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder
gas, gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U, gerak horizontal atau vertikal
dari pegas, dan sebagainya.
b. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul atau
bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya. Contonya:Gerak harmonik
bandul atau pendulum sederhana Contoh gerak harmonik sederhana yaitu pada
bandul matematis.
4
Ayunan matematis merupakan ayunan sederhana dari bandul yang diikat
dengan benang yang memenuhi persamaan matematis. Dimana ayunan bandul
tersebut dapat menghitung periode atau selang waktu yang diperlukan beban untuk
melakukan suatu getaran dengan lengkap, dengan gerakan bolak- balik secara
periode melalui titik seimbangan (Chusni dalam jurnal , 2022, 394). Bandul berayun
secara kontinue dan bersifat bolak balik. Gerak bolak balik disebut dengan gerak
osilasi. Osilasi adalah gerak bolak balik suatu benda dalam keadaan konstan tiap
satuan waktu (sekon). Bandul matematis adalah sebuah titik yang digantungkan pada
tali ringan yang tidak mulur kemudian diayunkan sehingga berosilasi (Hartini et al..
dalam jurnal, 2021 : 204). Gerak harmonik sederhana adalah alah satu cointoh dari
gerak periodik apabila dalam sistemnya mempunyai amplitudo. Eksperimen atau
percobaan yang dapat dialkukan dalam pengaplikasiannya dari gerak harmonik
adalah ayunan bandul sederhana. Gerak Periodik adalah suatu getaran atau gerakan
yang dilakukan benda secara bolak-balik melalui jalan tertentu yang kembali lagi ke
tiap kedudukan dan kecepatan setelah selang waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi ayunan bandul adalah periode, frekuensi, dan panjang tali pada
bandul. Apabila suatu benda dilepaskan dari ketinggian masing-masing dari sudut
tertentu maka benda tersebut akan bergerak ketitik setimbangnya. Pendulum
sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum)
bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak pada gambar di
bawah.
5
Gambar 2.1
Bandul sederhana
1. Jadi satu getaran penuh (n = 1) pada bandul di atas mula-mula dari A adalah A
– B – C – B – A.
2. Setengah getaran (n = 1/2) adalah separuh gelombang. Jika dari A maka ½
gelombangnya adalah A – B – C
3. Seperempat getaran (n = 1/4) jika getaran dari A adalah A – B atau dari B – C.
Gambar 2.2 bandul sederhana
6
Ketika kamu memberi simpangan pada bandul di titik A, kemudian
melepaskan batu, batu akan bergerak menuju titik B, C, B, kemudian
kembali ke titik A disebut satu getaran. Kamu dapat melihat bahwa
simpangan tidak pernah melebihi titik A dan titik C. Kedudukan batu setiap
saat berubah-ubah. Dengan demikian simpangannya pun berubah pula. Pada
saat batu berada di titik A atau C, simpangannya merupakan simpangan
maksimum, sedangkan pada saat batu berada di titik kesetimbangan yaitu
titik B, simpangannya minimum yaitu sama dengan nol. Amplitudo
didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar. Pada kegiatan ini
amplitudo getaran yaitu BA atau BC. Mengapa amplitudo getaran bandul
semakin lama semakin mengecil?. Benda dapat bergerak dari titik A ke titik
C melewati titik B disebabkan batu mempunyai berat dan ditarik oleh gaya
gravitasi Bumi. Gaya gravitasi Bumi ini bekerja pada batu di setiap posisi
berarah ke bawah. Dengan demikian, dalam pergerakannya benda akan
mengalami hambatan dari gaya gravitasi ini. Hambatan ini akhirnya akan
mampu menghentikan getaran bandul sehingga bandul berada dalam titik
kesetimbangan di titik B.
B. Periode (T)
Periode menyatakan waktu selama terjadi satu kali getaran atau putaran
penuh. Periode ditulis dengan simbol T. Gerak Periodik adalah suatu getaran
atau gerakan yang dilakukan benda secara bolak-balik melalui jalan tertentu
yang kembali lagi ke tiap kedudukan dan kecepatan setelah selang waktu
tertentu. Satu getaran adalah gerak batu dari titik A, ke titik B, ke titik C, ke
titik B, dan kembali ke titik A. Misalkan, ketika kamu melepaskan batu di
titik A, kamu mengukur waktu menggunakan stopwatch, waktu yang
diperlukan batu untuk membuat satu getaran yaitu dari A – B – C – B – A
7
adalah 2 detik. Waktu ini dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan oleh
bandul untuk membuat satu getaran atau disebut periode. Periode getaran
dilambangkan dengan T. Jika periode sebuah getaran 5 detik, berarti untuk
membuat satu getaran diperlukan waktu 5 detik. Jika dalam satu detik
terjadi lima getaran berarti periodenya yaitu 1 /5 detik. Artinya dalam 1/5
detik terjadi satu getaran. Dengan kata lain, dalam satu detik terjadi lima
getaran.
C. Frekuensi
Frekuensi ayunan bandul diartikan sebagai banyaknya gerakan bolak-balik
bandul yang terjadi setiap detiknya. Gerakan bolak-balik yang dimaksudkan
di sini adalah gerakan bolak-balik penuh. Nilai frekuensi ayunan bandul
adalah banyaknya getaran dalam satu sekon. Sehingga nilai frekuensi dapat
dinyatakan melalui perbandingan antara banyaknya getaran (n) per lamanya
waktu bergetar (t). Kamu mendengarkan radio pada frekuensi 100 MHz. Apa
yang dimaksud 100 MHz? MHz adalah kependekan dari mega Hertz. Hertz
diambil dari nama seorang ilmuwan Fisika Heinrich Hertz (1857–1894).
Karena jasa-jasanya, namanya diabadikan dalam satuan frekuensi yaitu
Hertz. Jumlah getaran setiap satu detik disebut sebagai frekuensi. Frekuensi
getaran dilambangkan dengan f. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Jika
dalam satu detik terjadi 5 getaran berarti frekuensi getaran ini adalah 5
Hertz.
D. Simpangan getaran
Simpangan adalah jarak antara kedudukan benda yang bergetar pada suatu
saat sampai kembali pada kedudukan seimbangnya
8
3. Persamaan Gerak Harmonik Pada Bandul
a. Periode dan Frekuensi Getaran Pada Bandul
Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sekali getaran.
Persamaan periode:
T = t/n atau T = 1/f (Nurulwati dkk, 2020 : 11)
Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran yang dilakukan dalam satu satuan
waktu. Persamaan frekuensi :
9
y = A. sin θ
y = A.sin ωt
y = A sin 2π f.t
Atau :
2π
y = A sin .t (Sigit Suyantara dkk, 2009 : 227)
T
T = periode getar(s)
f = frekuensi getar(Hz)
t = waktu (s)
10
2. Estimasi Alat Dan Bahan
Pada tahap ini diperlukan alat dan bahan untuk pembuatan alat peraga/ alat
praktikum gerak harmonik sederhama adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Alat dan Bahan Pembuatan Alat
11
Alat dan
No Gambar Jumlah
Bahan
1. Bandul 50gr 1
2. Bandul 100 gr 1
3. Bandul 150 gr 1
3. Sensor Laser 1
4. Benang 2
12
3. Cara Pembuatan Alat
a. Siapkan semua bahan yang diperlukan
b. Siapkan bahan besi yang akan digunakan untuk alas, potong dengan ukuran
50x40 cm
c. Batang aluminium dipotong dengan ukuran 3cm dan panjangnya 50cm
d. Besi yang sudah disambung menggunakan alas lalu dipasangkan dengan
tiang aluminium dengan panjang 50cm masing masing yang berjumlah
3buah dan ukuran 20cm untuk 2 buah
e. Lalu kemudian gunakan mesin las untuk menempelkan tiang dengan alas
yang sudah disiapkan dengan pelan-pelan
f. Alat yang sudah dirancang tersebut dicat dengan warna yang diinginkan
setelah itu jemur alat tersebut sampai dengan kering sehingga dapat
digunakan
g. Ikatkan bandul dengan benang yang telah disiapkan
h. Pasanglah sensor didepan bandul tersebut agar dapat mensensor bandul
i. Alat siap untuk percobaan
13
5. Prinsip kerja
Alat akan bekerja dengan baik jika ayunan pada bandul tersebut dalam
percobaan baik. Semakin besar ayunan pada bandul maka semakin kecil juga
simpangan yang dihasikan dari bandul tersebut.
ke-1
ke-2
percoban 1 1 0,93
ke-3
14
2. Dengan bandul 50gr dengan sudut 450
Tabel 2.3
Hasil Percobaan
Fekuensi (f) Periode (T) Simpangan(y)
ke-1
percoban 1 1 0,11
ke-2
ke-3
percoban 1 1 -0,18
ke -2
percoban 1 1 -0,46
15
ke-3
percoban 1 1 0,10
ke-1
ke-2
ke-3
16
ke-1
ke-2
ke-3
percobaan 1 1 -0,12
ke- 1
ke -2
ke-3
17
Fekuensi (f) Periode (T Simpangan(y)
(Hz) sekon(s)
percoban 1 1 -0,58
ke -2
ke-3
ke -2
ke-3
18
9. Dengan bandul 150gr dengan 600
Tabel 2.10
Hasil Percobaan
Fekuensi (f) Periode (T Simpangan(y)
(Hz) sekon(s)
ke -2
ke-3
D. Analisis Data
Diketahui:
Bandul : 50gr, 100gr, 150 gr
Panjang tali (l) = 21 cm
Sudut = 300, 450 dan 600
Tabel 2.11
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-1 dengan sudut 300
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
19
(gr) (0) (hz) (s)
2. 100 30 1 1 0,10
Tabel 2.12
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-1 dengan sudut 450
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
(gr) (0) (hz) (s)
Tabel 2.13
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-1 dengan sudut 600
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
(gr) (0) (hz) (s)
20
2. 100 60 1 1 -0,12
Tabel 2.14
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-2 dengan sudut 300
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
(gr) (0) (hz) (s)
3. 150 30 1 1 -0,58
Tabel 2.15
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-2 dengan sudut 450
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
(gr) (0) (hz) (s)
2. 100 30 1 1 -0,15
Tabel 2.16
21
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-2 dengan sudut 600
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
(gr) (0) (hz) (s)
1. 50 30 1 1 -0,18
Tabel 2.17
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-3 dengan sudut 300
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
(gr) (0) (hz) (s)
1. 50 30 1 1 0,93
Tabel 2.18
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-3 dengan sudut 450
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
(gr) (0) (hz) (s)
22
1. 50 30 1,01 0,99 0.79
Tabel 2.19
Rekapitulasi hasil percobaan ayunan bandul percobaan ke-3 dengan sudut 600
no berat bandul sudut frekuensi periode simpangan
getaran (m)
(gr) (0) (hz) (s)
1. 50 30 1 1 -0,46
3. 150 30 1 1 0,16
23
beberapa dari percobaan semakin besar sudut yang dibentuk maka hasil dari
frekuensi, periode dan simpangan getaran akan semakin besar atau sama.
2. Beban bandul yang digunakan, beberapa pada percobaan dengan
menggunakan beban bandul yang berbeda seperti percobaan yang telah
dilakukan bahwa semakin berat beban bandul tersebut digunakan maka
semakin kecil frekuensi yang dihasilkan dan simpangan getaran nya semakin
mengecil menjelaskan bahwa beban bandul mempengaruhi juga simpangan
getaran pada ayunan bandul.
3. Semakin banyak n pada suatu getaran maka periode pada masing-masing
beban bandul semakin membesar.
Pada percobaan pertama dengan sudut 300 dengan masing-masing
massa bandul menghasilkan frekuensi, periode dan simpangan yang berbeda-
beda. Artinya setiap beban bandul mempengaruhi hasil dari frekuensi, periode
dan simpangan. Pada percobaan ketiga dengan sudut 450 dengan masing-
masing massa bandul menghasilkan frekuensi, periode dan simpangan yang
hamper sama. Artinya setiap beban bandul mempengaruhi hasil dari
frekuensi, periode dan simpangan. Sudut berbeda yang digunakan dalam
setiap percobaan mempunyai pengaruh yang besar percobaan.
24
d. Alat bisa digunakan dengan mudah.
2. Kekurangan
1. Pembuatan alat ini diperlukan ketelitian.
2. Alat ini memerlukan biaya yang cukup mahal.
3. Alat ini membutuhkan keseimbangan yang stabil.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan pembuatan sebuah media pembelajaran berupa alat peraga yang
telah dilakukan dapat dikatakan berjalan dengan baik, dan didapatkan hasil
sesuai dengan yangdiinginkan. Kita dapat membuat suatu alat peraga ayunan
bandul sederhana ini untuk dapat menghitung suatu frekuensi, periode
maupun simpangan getaran dengan sudut yang telah ditentukan.
B. Saran
Sebagai seorang calon guru kita harus lebih inovatif dalam proses
pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar serta semangat belajar
peserta didik. Untuk pengoptimalkan alat ini, diharapkan seseorang yang lebih
memahami lagi tentang Gerak harmonic sederhana. Untuk kedepannya alat ini
bisa dimodifikasi dalam bentuk yang baru dan lebih inovatif.
26
DAFTAR PUSTAKA
Salim dkk. 2022. Pengukuran percepatan gravitasi dikota metro. Jurnal pendidika
fisika fkip um-metro
https://www.academia.edu/11892152/Makalah_Gerak_Harmonik_Sederhana
LAMPIRAN
27
Lampiran
Analisis Data
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F= n/ t
= 75/72
= 1,04 Hz
b. T = 1/f
= 1/1,04
= 0,96 sekon/getaran
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 300
A = (21)(0,5)
A = 10,5 cm
28
y = A. sin θ
y =A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 10,5 sin( ) . 72
0,96
y = 10,5sin ¿). π
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,5 sin (150)(3,14)
y = 10,5 Sin (471)
y = 10,5 (0,934)
y = 9,807 cm = 9,81 cm = 0,98 m
3. percobaan ke-2
Diketahui :Bandul : 50gr
Sudut :300
n :71
t :72 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya:
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 71/72
= 0,98Hz
29
b. T = 1/f
= 1 / 0,98
= 1,02 s
c.A= l .sin θ
A = 21. Sin 300
A = (21)(0,5)
A = 10,5 cm = 0,11 m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 10,5 sin( ) . 72
1,02
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,,5 sin (141,178)(3,14)
y = 10,5 Sin (443,29)
y = 10,5 (0,993)
y = 10,42 cm = 0,10 m
4. percobaan ke-3
Diketahui: Bandul : 50gr
Sudut :300
n :76
t :76 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya:
30
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F= n/ t
= 76/76
= 1 Hz
b. T = 1/f
= 1/1
=1s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 300
A = (21)(0,5)
A = 10.5 cm = 0,11m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 10,5 sin( ) . 76
T
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,5 sin (152)(3,14)
y = 10,5 Sin (477,28)
y = 10,5 (0,889)
31
y = 9,33 cm = 0,93 m
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91cm = 0,15m
y = A. sin θ
32
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91 sin( ) . 37
1
y = 14,91 sin ¿). π
y = 14,91 sin ¿). π
y = 14,91 sin (74)(3,14)
y = 14,91 Sin (232,36)
y = 14,91 (-0,79)
y = -11,78 cm = -0,12 m
2. Percobaan ke-2
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y)?
Jawab :
a. F = n/ t
= 58/58
33
= 1Hz
b. T = 1/f
= 1/1
=1s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91cm = 0,21 m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91 sin( ) . 58
1
y = 14,91sin ¿). π
y = 14,91sin ¿). π
y = 14,91sin (116)(3,14)
y = 14,91Sin (364,24)
y = 14,91 (0,074)
y = 1,10 cm = 0,11 m
3. Percobaan ke-3
Diketahui: Bandul : 50gr
Sudut :450
n :61
t :60 s
34
l: 21 cm = 0,21 m
Ditanya:
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a.F = n/ t
= 61/60
= 1, 01Hz
b. T = 1/f
= 1/1,01
= 0,99 s
c.A= l .sin θ
A = 21. Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91cm = 0,21 m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91 sin( ) . 60
0,99
y = 14,91sin ¿). π
y = 14,91sin (121,2)(3,14)
y = 14,91Sin (380,568)
y = 14,91 (0,35)
35
y = 7,90cm =0,79 m
c. Percobaan 600
1. Percobaan ke-1
Diketahui = Bandul : 50gr
sudut :600
n : 37,5
t : 39 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. Frekuensi (f) = n/ t
= 37,5/39
= 0,96Hz
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 600
A = (21)(0,87)
A = 18,27cm = 0,18m
y = A. sin θ
36
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 18,27 sin( ) . 39
1,04
y = 18,27sin ¿). π
y = 18,27sin (142,3)(3,14)
y = 18,27Sin (446,8)
y = (18,27)( 0,99)
y = 18,08cm = 0,18 m
2. percobaan ke-2
Sudut :600
n :45
t : 45 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a.F = n/ t
= 45/45
= 1Hz
b. T = 1/f
37
= 1/1
=1s
c.A= l .sin θ
A = 21. Sin 600
A = (21)(0,87)
A = 18,27cm = 0,18m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
1
2π
y = 18,27sin( ) . 45
1
y = 18,27sin ¿). π
y = 18,27sin (90)(3,14)
y = 18,27Sin (282,6)
y = (18,27)( -0,98)
y = -17,90cm = -0,18 m
3. Percobaan ke-3
Diketahui: Bandul : 50gr
Sudut :600
n :55
t :55 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
38
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a.F = n/ t
= 55/55
= 1Hz
b. T = 1/f
= 1/1
=1s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 600
A = (21)(0,87)
A = 18,27cm = 0,26 m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
1
2π
y = 18,27 sin( ) . 55
1
y = 18,27 sin ¿). π
y = 18,27 sin (110)(3,14)
y = 18,27Sin (345,4)
y = (18,27)( -0,25)
y = -4,56cm = -0,46 m
39
Sudut :300
n :71
t : 70 s
l: 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a.Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 71/70
= 1,01 Hz
b. T = 1/f
= 1/1,01
= 0,99 s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 300
A = (21)(0,5)
A = 10,5cm = 0,11m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
1
2π
y = 10,5 sin( ) . 70
0,99
y = 10,5 sin ¿). π
40
y = 10,5 sin (140)(3,14)
y = 10,5 Sin (439,6)
y = (10,5)( 0,98)
y = 10,29cm = 0,10 m
2. Percobaan ke-2
Diketahui :Bandul : 100gr
Sudut :300
n :90
t :90 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
=90/90
= 1Hz
b. T = 1/f
=1/1
=1s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 300
A = (21)(0,5)
41
A = 10,5cm = 0,11m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
1
2π
y = 10,5 sin( ) . 90
1
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,5 sin (180)(3,14)
y = 10,5 Sin (565,2)
y = (10,5)(-0,43)
y =-4,51 cm = -0,46 m
3. Percobaan ke-3
Diketahui: Bandul : 100gr
Sudut :300
n :149
t :150 s
l : 21 cm = 0,3 m
Ditanya:
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y)?
Jawab :
a. F = n/ t
= 149/150
42
= 0,99 Hz
b. T = 1/f
= 1/0,99
= 0,01s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 300
A = (21)(0,5)
A = 10,5cm = 0,11m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
1
2π
y = 10,5 sin( ) . 150
0,01
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,5 sin (30000)(3,14)
y = 10,5 Sin (94200)
y = (10,5) (-0,867)
y = -9,103cm = - 0,91 m
43
l : 21 cm = 0,11 m
Ditanya:
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. Frekuensi (f) = n/ t
= 35/37
= 0,94Hz
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91cm = 0,15m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91 sin( ) . 37
1
y = 14,91 sin ¿). π
y = 14,91 sin (74)(3,14)
y = 14,91 Sin (232,36)
y = 14,91 (-0,79)
44
y = -11,77cm = - 0,12 m
2. Percobaan ke-2
Diketahui: Bandul : 100gr
Sudut :450
n : 43
t : 45 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a.Frekuensi (f)?
b. Periode (T)?
c.Simpangan amplitudo (y)?
Jawab :
a. F = n/ t
= 43/45
= 0,95Hz
b. T = 1/f
= 1/0,95
= 1,05 s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91cm = 0,15m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
45
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91 sin( ) . 45
1
y = 14,91 sin ¿). π
y = 14,91 sin (85,7)(3,14)
y = 14,91 Sin (269,1)
y = 14,91 (-0,99)
y = -14,76cm = -0,15 m
3. Percobaan ke-3
Diketahui: Bandul : 100gr
Sudut :450
n :56
t :35s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya:
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 56/35
= 1,6Hz
b. T = 1/f
= 1/1,6
46
= 0,625 s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91cm = 0,21 m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91 sin( ) . 35
0,625
y = 14,91 sin ¿). π
y = 14,91sin (112)(3,14)
y = 14,91 Sin (351,68)
y = 14,91 (-0,145)
y = -2,161cm =-0,21 m
C. Percobaan 600
1. Percobaan ke-1
Diketahui :Bandul : 100gr
Sudut :600
n : 65
t : 65s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi (f)?
b. Periode (T)?
47
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. Frekuensi (f) = n/ t
= 37,5/39
= 0,96Hz
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 600
A = (21)(0,87)
A = 14,91 cm = 0,15m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
1
2π
y = 14,91sin( ) . 39
1,04
y = 14,91 sin ¿). π
y = 14,91 sin (75)(3,14)
y = 14,91 Sin (235,5)
y = (14,91)( -0,82)
y = -12,22cm = -0,12 m
2. Percobaan ke-2
48
Diketahui: Bandul : 100gr
Sudut :600
n :37
t : 36 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 37/36
= 1,02Hz
b. T = 1/f
= 1/1,02
= 0,98 s
c. A = l .sin θ
A = 21. Sin 600
A = (21)(0,87)
A = 14,91 cm = 0,26 m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
1
2π
y = 14,91 sin( ) . 36
0,98
49
y =14,91sin ¿). π
y = 14,91 sin (73,5)(3,14)
y =14,91 Sin (230,79)
y = (14,91)( -0,77)
y = -11,48cm = -0,11 m
3. Percobaan ke-3
Diketahui: Bandul : 100gr
Sudut :600
n :23,5
t : 27 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 23,5/27
= 0,87Hz
b. T = 1/f
= 1/0,87
= 1,149 s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 600
50
A = (21)(0,87)
A = 18,27cm = 0,18m
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
1
2π
y = 18,27 sin( ) . 27
1,149
y = 18,27 sin ¿). π
y = 18,27 sin (362,4)(3,14)
y = 18,27 Sin (1137,9)
y = (18,27)( 0,85)
y = -15,52cm =-0,16 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
51
a. F = n/ t
= 45 / 47
= 0,96Hz
b. T = 1/f
= 1 / 0,96
= 1,04s
c. A= l .sin θ
A = 21 . Sin 300
A = (21)(0,5)
A = 10, 5 cm
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 10,5 sin( ) . 47
1,04
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,5sin (90,38)(3,14)
y = 10,5 Sin (283,81)
y = (10,5) (-0,97)
y = -10,19cm = -0,10 m
2. Percobaan ke-2
52
Diketahui :Bandul : 150gr
Sudut :300
n :52
t :52 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
=52 /52
= 1Hz
b. T = 1/f
=1/1
=1s
c. A= l .sin θ
A = 21 Sin 300
A = (21)(0,5)
A = 10,5cm
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = sin( ) . 52
1
53
y = 10,5 sin ¿). π
y = 10,5sin (104)(3,14)
y = 10,5Sin (326,56)
y = (10,5)(-0,55)
y = -5,78 cm = -0,58 m
3. Percobaan ke-3
Diketahui: Bandul :150gr
Sudut:300
n :72
t :86 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya:
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 72 / 86
= 0,84 Hz
b. T = 1/f
= 1/0,84
= 1,19 s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 300
54
A = (21)(0,5)
A = 10,5cm
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 10,5sin( ) . 86
1,19
y = 10,5sin ¿). π
y = 10,5 sin (144,54)(3,14)
y = 10,5Sin (453,85)
y = (10,5)(0,99)
y = 10,40 cm = 0,10 m
Ditanya:
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. Frekuensi (f) = n/ t
55
= 55 / 57
= 0,96Hz
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91 cm
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91sin( ) . 57
1,04
y = 14,91sin ¿). π
y = 14,91sin (109,61)(3,14)
y = 14,91Sin (344,19)
y = 14,91(-0,27)
y = -4,03cm = -0,40 m
2. Percobaan ke-2
56
t : 78 s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi (f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y)?
Jawab :
a. F = n/ t
= 74 /78
= 0,95Hz
b. T = 1/f
= 1/0,95
= 1,05 s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91 cm
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91sin( ) . 78
1,05
y = 14,91sin ¿). π
y = 14,91sin (148,57)(3,14)
y = 14,91Sin (466,51)
57
y = 14,91(0,96)
y = 14,31cm = 0,14 m
3. Percobaan ke-3
Diketahui: Bandul :150gr
Sudut :450
n :75
t :77s
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya:
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 75/77
= 0,97Hz
b. T = 1/f
= 1/0,97
= 1,03 s
c. A= l .sin θ
A = 21 Sin 450
A = (21)(0,71)
A = 14,91 cm
58
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 14,91sin( ) . 77
1,03
y = 14,91sin ¿). π
y = 14,91sin (149,51)(3,14)
y = 14,91Sin (469,47)
y = 14,91(0,94)
y = 14,02 cm = 0,14 m
F. Percobaan 600
1. Percobaan ke-1
Diketahui :Bandul : 150gr
sudut :600
n : 51
t : 54 s
l : 21cm = 0,21 m
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. Frekuensi (f) = n/ t
= 51/54
= 0,94Hz
59
b. Periode (T) = 1/f
= 1/0,94
= 0,1 s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 600
A = (21)(0,87)
A = 18,27 cm
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 18,27sin( ) . 54
0,6
y =18,27sin ¿). π
y = 18,27sin (180)(3,14)
y = 18,27Sin (565,2)
y = (18,27)( 0,85)
y = 15,53 cm = 0,16 m
2. percobaan ke-2
Diketahui: Bandul :150gr
Sudut :600
n :30,5
t : 34 s
l : 21 cm = 0,21 m
60
Ditanya :
a. Frekuensi(f)?
b. Periode (T)?
c. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 35,5/ 34
= 0,90Hz
b. T = 1/f
= 1/0,90
= 1,11 s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 600
A = (21)(0,87)
A = 18,27 cm
y = A. sin θ
y = A.sin wt
2π
y = A sin t
T
2π
y = 18,27sin( ) . 34
1,11
y = 18,27sin ¿). π
y = 18,27sin (61,26)(3,14)
y = 18,27Sin (192,36)
y = (18,27)( -0,21)
y = -3,84 cm = 0,38 m
61
3. percobaan ke-3
Diketahui: Bandul :150gr
Sudut :600
n :40
t : 40
l : 21 cm = 0,21 m
Ditanya :
b. Frekuensi(f)?
c. Periode (T)?
d. Simpangan amplitudo (y) ?
Jawab :
a. F = n/ t
= 40/40
= 1Hz
b. T = 1/f
= 1/1
=1s
c. A= l .sin θ
A = 21. Sin 600
A = (21)(0,87)
A = 18,27 cm
y = A. sin θ
y = A.sin wt
62
2π
y = A sin t
T
2π
y = 18,27sin( ) . 27
1,149
y = 18,27 sin ¿). π
y = 18,27sin (362,4)(3,14)
y = 18,27 Sin (1137,9)
y = (18,27)( 0,85)
y = 15,53cm = 0,16 m
63