Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Alat Optik”

DISUSUN OLEH:

INKA PUTRI ANJELINA (4119006)

MATAKULIAH :

KAJIAN FISIKA SMA

DOSEN PENGAMPUH :

OVILIA PUTRI UTAMI GUMAY M.pd Si

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI)LUBUKLINGGAU

TAHUNAKADEMIK
Alat Optik
Alat optik adalah alat yang digunakan untuk membantu penglihatan manusia. Dalam ilmu
fisika, cara kerja alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan dan pembiasan
cahaya. Alat optik dibagi menjadi dua jenis yaitu alat optik alami dan buatan. Alat optik
alami menjadikan mata sebagai alat utama penglihatan manusia. Sedangkan yang termasuk
ke dalam alat optik buatan adalah kacamata, lup, kamera, mikroskop, teropong, dan lainnya.
1.Lup (Kaca Pembesar )
A. Pengertian Lup
Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa
cembung yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan
besar. Bentuk lup diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Sebagaimana yang kalian ketahui, lensa cembung memiliki kemampuan untuk membentuk
bayangan maya yang diperbesar jika benda terletak di antara titik fokus dan lensa.

B. sudut pandang atau sudut lihat (prinsip kerja lup)


benda-benda yang jauh letaknya tampak lebih kecil dibandingkan dengan benda yang
letaknya dekat walaupun benda-benda itu sama besarnya. Pada gambar di bawah ini,
dilukiskan dua benda A dan B yang sama besarnya
1. Rumus Perbesaran Anguler Lup Untuk Mata Berakomodasi Maksimum
M = sn +1 …………… Pers. (1)
f
Keterangan:
M = perbesaran anguler lup
sn = titik dekat mata (25 cm untuk jenis mata normal)
f = jarak fokus lup
2. Rumus Perbesaran Anguler Lup Untuk Mata Tidak Berakomodasi
M =

Keterangan:
M = perbesaran anguler lup
sn = titik dekat mata (25 cm untuk mata normal)
f = jarak fokus lup

3. Rumus Perbesaran Anguler Lup Untuk Mata Berakomodasi Pada Jarak Tertentu
Apabila bayangan yang terbentuk oleh lensa lup terletak pada jarak x dari lup dikatakan mata
berakomodasi pada jarak tertentu sejauh x. Rumus perbesaran anguler lup untuk mata
berakomodasi pada jarak tertentu adalah sebagai berikut.
M =

Keterangan:
M = perbesaran anguler lup
sn = titik dekat mata (25 cm untuk mata normal)
f = jarak fokus lup
x = jarak mata berakomodasi
D. Proses Pembentukan Bayangan pada Lup
Dalam menggunakan lup dikenal dua cara pengamatan yaitu pengamatan dengan mata
berakomodasi maksimum dan pengamatan dengan mata tidak berakomodasi. Oleh karena itu,
proses pembentukan bayangan pada lup ada dua macam.
Contoh Soal :
1.Seorang siswa melihat sebuah benda kecil dengan menggunakan lup yang berjarak fokus 10
cm. Jika benda diletakkan di titik fokus lup, tentukan perbesaran lup.
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 10 cm
s = 10 cm (karena benda diletakkan di titik fokus lup)
Ditanyakan: M
Jawab:
Jika benda diletakkan di titik fokus lensa, maka pengamat mengamati dengan mata tidak
berakomodasi. Jadi, perbesarannya dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut.

sn
M =
F
25
M =
10
25
M =
10
M = 2,5 kali
Jadi, perbesaran bayangannya adalah 2,5 kali.
Contoh Soal 2:
Berapakah perbesaran anguler lup yang memiliki fokus 8 cm dengan mata berakomodasi
maksimum?
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 8 cm
sn = 25 cm
Ditanyakan: M
Jawab:
Perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum dapat dihitung menggunakan
persamaan (1) yaitu sebagai berikut.

sn
M = +1
F
25
M = +1
8
M = 3,125 + 1 = 4,125
Jadi, perbesaran anguler lup tersebut adalah 4,125 kali.
3.Seorang siswa melihat sebuah benda kecil dengan menggunakan lup yang berjarak fokus 10
cm. Jika benda diletakkan di titik fokus lup, tentukan perbesaran lup.
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 10 cm
s = 10 cm (karena benda diletakkan di titik fokus lup)
Ditanyakan: mθ
Jawab:
Jika benda diletakkan di titik fokus lensa, maka pengamat mengamati dengan mata tidak
berakomodasi. Jadi, perbesarannya dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut.
M = sn/f
M = 25/10
M = 2,5 kali
Jadi, perbesaran bayangannya adalah 2,5 kali

2. Mikroskop

A. Pengertian mikroskop

Mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna untuk alat bantu dalam melihat
dan mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat
dengan hanya mata telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah alat bantu untuk
melihat benda -benda berukuran sangat kecil, atau mikro.Kata mikroskop sendiri berasal dari
bahasa latin yakni “mikro” yang artinya kecil dan kata “scopein” yang artinya melihat. Jadi,
mikroskop diartikan sebagai alat untuk melihat benda kecil. Benda -benda kecil tersebut
dilihat dengan cara diperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat dari
ukuran sebenarnya.Dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar hingga 40 kali,
100 kali, bahkan sampai 1000 kali lipat. Perbesaran yang semakin tinggi ini dapat semakin
meningkat lagi seiring dengan teknologi yang juga semakin berkembang.

Bahkan, saat ini sudah ditemukan pula mikroskop electron yang cukup canggih.
Mikroskop electron memiliki kemampuan luar biasa dalam memperbesar ukuran benda,
yakni dengan skala hingga 1.000.000 kali ukuran benda yang sesungguhnya. Penemu
mikroskop adalah Anthony Van Leewenhoek. Penemuan mikroskop sangat membantu para
peneliti dan para ilmuan untuk dapat mengamati objek mikroskopis. Secara terkhusus, ada
pula cabang ilmu yang mempelajari objek -objek berukuran sangat kecil atau mikroskopik
yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Cabang ilmu tersebut adalah ilmu
mikroskopi.

B. Fungsi Mikroskop

untuk melihat serta mengamati objek -objek yang memiliki ukuran sangat kecil yang tidak
dapat dilihat hanya dengan menggunakan mata telanjang. Beberapa jenis mikroskop juga
dibuat agar dapat mengamati objek dengan menghasilkan bayangan yang lebih detail.
Namun, pada dasarnya fungsi mikroskop tetap menginduk pada fungsi utamanya untuk
mengamati benda -benda kecil.

C. Bagian – Bagian Optik Mikroskop:

Pada bagian optik mikroskop, terdiri dari


 Lens a O kuler , adalah lensa yang terdapat pada bagian ujung atas tabung
mikroskop. Pada lensa okuler inilah, para pengamat melihat objek yang diperbesar
bayangannya. Lensa okuler ini berperan dalam memperbesar kembali bayangan yang
dihasilkan lensa objektif. Biasanya, lensa okuler mempunyai perbesaran 6, 10 atau 12
kali.
 Lens a O bjektif , adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Pada
mikroskup umumnya terdapat 3 lensa objektif, yakni dengan kemampuan perbesaran
10, 40, atau 100 kali. Untuk menggunakan lensa objektif ini, terlebih dahulu
pengamat harus mengoleskan minyak emersi pada bagian objek. Fungsi minyak
emersi adalah sebagai pelumas serta memperjelas bayangan benda. Minyak ini
diperlukan karena ketika dilakukan perbesaran 100 kali, letak lensa dan objek yang
diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 K ondens or , adalah bagian mikroskop yang dapat diputar, baik naik atau turun.
Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin
dan memusatkannya ke objek.
 D iafragma , adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat atau objek yang diamati.
 C ermin , adalah bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima oleh mikroskop. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya yang didapatnya tersebut.

D. Macam – Macam Mikroskop

Berdasarkan pada sumber energi yang dimanfaatkan, mikroskop dibagi ke dalam dua
jenis, yakni mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang dapat digunakan dengan memanfaatkan
cahaya sebagai sumber energinya. Pada mikroskop cahaya, digunakan lensa yang berperan
untuk memusatkan cahaya ke objek yang hendak diamati. Cahaya yang digunakan sebagai
sumber energi ini dapat berasal dari cahaya matahari atau pun dari cahaya lampu.Mikroskop
yang pertama kali ditemukan adalah jenis mikroskop cahaya ini. Mikroskop cahaya juga
menjadi jenis mikroskop paling umum yang digunkaan di sekolah -sekolah di Indonesia
sebagai alat belajar. Mikroskop cahaya umumnya mempunyai tiga lensa objektif dengan
masing -masingnya, mampu melakukan pembesaran lemah (4 atau 10 kali), pembesaran
sedang (40 kali) dan pembesaran kuat (100 kali).

Selain itu, ada juga lensa okuler dengan pembesaran 10 kali. Dengan bekal lensa
tersebut, mikroskop cahaya umumnya mempunyai pembesaran maksimal 1000 kali dari
ukuran sebenarnya.Ada pula jenis mikroskop cahaya yang hanya mempunyai satu lensa
okuler atau monokuler dan yang hanya mempunyai dua lensa okuler atau binokuler atau
mikroskop stetero. Umumnya, mikroskop monokuler hanya dapat melihat panjang dan lebar
dari objek saja. Sedangkan mikroskop binokuluer dapat melihat objek secara 3 dimensi, yakni
secara panjang, lebar dan tinggi objek.

2. Mikroskop Elektron

Mikroskop Elektron bisa dikatakan sebagai penemuan mikroskop baru yang lebih canggih
atau modern. Jenis mikroskop ini memanfaatkan elektron sebagai sumber energinya.
Mikroskop Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa. Elekron inilah yang
berguna untuk memusatkan sumber energi menuju objek yang diamati. Dengan
menggunakan mikroskop electron, bayangan objek yang diamati dapat diperbesar hingga satu
juta kali ukuran objek sebenarnya. Bahkan, kemampuan memperbesar bayangan objek ini
masih dapat terus berkembang seiring majunya teknologi yang ditemukan.Mikroskop
electron sendiri juga ada dua jenis, yakni Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) dan
Mikroskop Elektron Scanning. Mikroskop TEM cara kerjanya adalah dengan menembuskan
elektron terhadap objek, sehingga gambaran bayangan objeknya terlihat pada layar.
Sedangkan Mikroskop Elektron Scanning bekerja dengan menampilkan gambaran tiga
dimensi dari objek. Mikroskop ini mampu memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan
struktur dari objek yang diamati.
1. Rumus Perbesaran Total Mikroskop Secara Umum
Mikroskop terdiri atas lensa objektif dan lensa okuler. Maka dapat dikatakan bahwa
perbesaran pada mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran oleh lensa objektif (m ob)
dengan perbesaran oleh lensa okuler (mok) dan secara matematis dituliskan sebagai berikut.

M = mob × mok
Keterangan:
M = perbesaran total mikroskop
mob = perbesaran lensa objektif
mok = perbesaran lensa okuler
2. Rumus Perbesaran dan Panjang Mikroskop untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Mata dikatakan berakomodasi maksimum jika benda yang dilihat berada pada titik dekat
mata. Begitu juga pada mikroskop, agar mata berakomodasi maksimum, maka bayangan
yang dihasilkan lensa okuler terletak di depan lensa okuler yang jaraknya sama dengan titik
dekat pengamat. Hal ini berarti:
s'ok = −sn
Dan rumus perbesaran total mikroskop untuk pengamatan dengan mata berakomodasi
maksimum adalah sebagai berikut.
s'ob sn +
M = −
sob fok 1
Keterangan:
M = perbesaran total mikroskop
s'ob = jarak bayangan lensa objektif
sob = jarak benda dari lensa objektif
sn = titik dekat mata (25 cm untuk jenis mata normal)
fok = jarak fokus lensa okuler
Sedangkan panjang mikroskop (panjang tubus) untuk pengamatan dengan mata
berakomodasi maksimum dirumuskan sebagai berikut.

D = s’ob + sok
Keterangan:
D = panjang mikroskop
s'ob = jarak bayangan lensa objektif
sok = jarak benda lensa okuler
3. Rumus Perbesaran Mikroskop untuk Mata Tidak Berakomodasi
Mata dikatakan tidak berakomodasi jika benda yang dilihat berada di jauh tak terhingga.
Karena lensa yang dekat dengan mata adalah lensa okuler, maka benda pada lensa okuler
harus terletak di jauh tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan di tak terhingga, benda
harus diletakkan di titik fokus lensa objektif. Jadi, pada lensa okuler berlaku persamaan
berikut.
s'ok = ∞
Dan rumus perbesaran total mikroskop untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
adalah sebagai berikut.
s'ob sn
M = −
sob fok
Keterangan:
M = perbesaran total mikroskop untuk mata tidak berakomodasi
s'ob = jarak bayangan lensa objektif

sob = jarak benda dari lensa objektif


sn = titik dekat mata (25 cm untuk jenis mata normal)
fok = jarak fokus lensa okuler
Sedangkan rumus panjang mikroskop untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
adalah sebagai berikut.

D = s’ob + fok
Keterangan:
D = panjang mikroskop
s'ob = jarak bayangan lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler

Contoh Soal :
1.Perbesaran total sebuah mikroskop adalah 100x, jika perbesaran yang dibentuk lensa
objektif 5x, berapakah perbesaran lensa okulernya?
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 100x
mob = 5x
Ditanyakan: mok
Jawab:
M = mob × mok
M 100
mok = = = 20
mob 5
Jadi, perbesaran lensa okuler mikroskop tersebut adalah 20x.
2. Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masing-masing 10
mm dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif. Tentukan
perbesaran mikroskop pada pengamatan:
■ Tanpa akomodasi
■ Berakomodasi maksimum
■ Berakomodasi pada jarak 50 cm
Penyelesaian:
Diketahui:
fob = 10 mm
fok = 5 cm
sob = 11 mm
sn = 25 cm (mata normal)
Ditanyakan: perbesaran mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi, berakomodasi
maksimum dan berakomodasi pada jarak 50 cm.
Jawab:
Sebelum kita dapat menentukan perbesaran pada mikroskop, terlebih dahulu kita cari jarak
bayangan oleh lensa objektif (sob) dengan rumus berikut.

1 1 1
= −
s'ob fob sob
1 1 1
= 10 −
s'ob 11 mm
mm
1 11 – 10
=
s'ob 110 mm
1 1
=
s'ob 110 mm

Sehingga diperoleh s’ob = 110 mm. Dengan demikian, perbesaran yang dihasilkan oleh lensa
objetif adalah sebagai berikut.
Mob = s'ob
sob
110 mm
Mob = = 10 kali
11 mm

Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler adalah sebagai berikut.
■ Pada pengamatan tanpa akomodasi
25
sn
Mob = = cm = 5 kali
fok 5 cm
■ Pada pengamatan dengan akomodasi maksimum

sn + 25cm
Mob = = +1 = 6 kali
fok 1 5 cm
■ Pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm, yakni s’ok = 50 cm

1 1 1
= −
sok fok s'ok
1 1 1
= −
sok 5 cm −50 cm
1 10 – (−1)
=
sok 50 cm
1 11
=
sok 50 cm

Sehingga:

sn
Mok =
sok
1
Mok = sn
sok
11
Mok = 25cm × = 5,5 kali
50cm

Dengan demikian, perbesaran total mikroskop adalah sebagai berikut.


■ Pada pengamatan tanpa akomodasi
M = Mob × Mok = 10 × 5 = 50 kali
■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
M = Mob × Mok = 10 × 6 = 60 kali
■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi pada jarak 50 cm
M = Mob × Mok = 10 × 5,5 = 55 kali

Anda mungkin juga menyukai