DOSEN PEMBIMBING:
ABDUL SALAM, M.Pd
ASISTEN PRAKTIKUM:
FAZRUL FALAH
OLEH:
RESTI DWI INDAH PERMATA SARI
(A1C415208)
KELOMPOK/SHIFT:
III/3
KELAS B
dengan
s : jarak benda
s' : jarak bayangan
f : jarak focus
Lensa okuler
Lensa ini merupakan lensa positif yang digunakan untuk mengamati obyek
berupa bayangan 1 (bayangan dari lensa obyekif). Lensa okuler berfungsi seperti lup,
sehingga bayangan yang dibentuknya maya, tegak diperbesar, bayangan ini disebut
bayangan akhir.
Perhatikan bahwa: s'(-) = x dan s+ = x+d. Sehingga dari rumus untuk lensa
positif berlaku:
1 1 1
+ 𝑠′ =𝑓 (2)
(𝑥+𝑑) (+) +
Dari persamaan 2, x dapat dihitung. Untuk lensa negatif, karena bayangan yang
dibentuk selalu maya (tidak dapat diterima layar), maka untuk menentukan jarak
fokusnya memakai pertolongan lensa positif yang telah diketahui f nya. Selanjutnya
untuk lensa negative:
1 1 1
+𝑠 =𝑓 (3)
𝑥 (−) (−)
dimana do dan di adalah jarak benda dan bayangan untuk lensa objektif, 𝑙 adalah jarak
antar lensa(sama dengan panjang tabung). Jika kita anggap bahwa mata rileks,
perbesaran anguler Me adalah:
𝑁
𝑀𝑒 = 𝑓 (8)
𝑒
Panjang mikroskop (jarak tubus) merupakan jarak pusat antara kedua lensa (L) dan
dinyatakan dengan persamaan berikut:
L = sob’ + sok (13)
Panjang mikroskop (jarak tubus) merupakan jarak pusat antara kedua lensa (L)
dinyatakan dengan persamaan:
L = sob’ + fok (15)
D. Langkah kerja
Pecobaan ini diawali dengan menyusun perlatan seperti gambar 7. Meletakkan
layar sejauh x = 20 cm dari benda (kotak cahaya) ke layar. Mengatur letak lensa 1
sehingga terbentuk bayangan paling tajam pada layar, lebih besar dari
bendanya.Mengukur jarak benda ke lensa sebagai s0. Memberi tanda letak layar
dengan nama titik p, kemudian menyingkirkan layar dari susunan alat. Mengamati
bayangan benda dengan menggunakan lensa 2 seperti gambar 8.
E. Teknik analisis
Percobaan ini bertujuan untuk menyelidiki prinsip kerja mikroskop dan
menyelidiki sifat-sifat bayangan pada mikroskop. Untuk menentukan sifat-sifat
bayangan pada mikroskop dapat digunakan persamaan:
𝑠′𝑜𝑏 𝑝𝑝 𝑠′ 𝑝𝑝
𝑀= atau 𝑀 = 𝑠 𝑜𝑏 𝑠′
𝑠𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘 𝑜𝑏 𝑜𝑘
DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Frederick J dan Eugene Heacth. 2006. Fisika untuk Universitas Edisi
Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Martin, Elizabeth A. 2012. Kamus Sains. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suharyanto. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sutrisno. 1984. Fisika dasar seri gelombang dan optik. Bandung: ITB
Tipler, Paul A. 1996. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.