Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika untuk Biologi
Yang dibimbing oleh Drs. Yoyok Adisetio L, M.Si
Oleh :
Haniar Mey Sila Kinanti
190341621693
OFFERING A
B. LATAR BELAKANG
Mikroskop pertama kali ditemuka oleh Van Leuwenhoek (1682-
1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-
masing terdiri dari lensa tunggal yang digosokkan rumah yang dirangkai
didalam kerangka kuningan dan perak (Pramesti, 2010)
Berdasarkan prinsip kerjanya, mikroskop dapat dibedakan menjadi
2 bagian, yaitu mikroskop optik dan elektron Pemeliharaan mikroskop
sangat penting, karena mikroskop sangat berguna untuk pengamatan dan
penelitian dalam kehidupan manusia.
Mikroskop merupakan salah satu peralatan yang dibutuhkan di
Laboratorium IPA. Alat ini biasanya digunakan untuk melakukan kegiatan
pengamatan terhadap benda-benda yang berukuran mikroskopis, baik
benda diammaupun mikroorganisme yang dapat bergerak (Sadina, 2013:
174).
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada
kehidupanlaboratorium, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat
bantu yangmemungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran
sangat kecil(mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan
manusia tentangorganisme yang berukuran kecil (Abdullah dan Maryira,
2014:32).
Gambar 1.
TP-05 : Lakukanlah lagi bila mata berakomodasi sekuat-kuatnya,
kemudian tanpa berakomodasi, minimal 1 kali lagi.
E. DATA PENGAMATAN
A. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kita melakukan percobaan tentang mikroskop..
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat obyek kecil atau
makrokopis yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Percobaan ini
menggunakan perbesaran benda dengan dua cara yaitu dengan mata
berakomodasi maksimum dan mata tanpa berkamodosi. Perbesaran maksimum
mata berakomodasi adalah (Si/So)(25/f)+1) dimana dapat diketahui lebih besar
mata berakomodasi perbesarannya. Mata akan berakomodasi jika
bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler teropong jatuh di titik dekat
mata (s'ok = sn). Pada percobaan menggunakan mata berakomodasi
maksimum, saya menggunakan S’ok sebesar 25 cm dengan dua macam jarak
Sobj yang berbeda. Pada percobaan pertama dengan Sobj 7 cm didapatkan
perbesaran secara teoritis sebesar 8,90 kali dengan ralat 11,46 %. Untuk
perbesaran yang dihasilkan secara langsung sebesar 15 dengan ralat 6,80%.
Sedangkan untuk percobaan kedua dengan jarak Sobj 9 cm didapatkan
perbesaran sebasar 4,75 kali dengan ralat 0,42 % yang dihitung secara teoritis.
Untuk hasil perbesaran secara langsung didapkan hasil 6 dengan ralat 0,33%.
Untuk percobaan menggunakan mata tanpa berakomodasi saya
menggunakan teori yang ada bahwa perbesaran bila mata tak berakomodasi yaitu
(Si/So)(25/f). Pada percobaan pertama dengan jarak S’obj 7 cm didapatkan
perhitungan perbesaran secara teoritis sebesar 3,37 dengan ralat 2,97%,
sedangkan untuk perbesaran secara langsung didaptkan hasil 10 dengan ralat
0,01%. Untuk percobaan kedua dengan jarak S’obj 9 cm perhitungan secara
teoritis menghasilkan perbesaran 1,85 dengan ralat 0,32%, sedangkan perbesaran
secara langsung sebesar 3 dengan ralat 0,20%.
B. KESIMPULAN
Si 25
Perbesaran bila mata berakomodasi maksimum adalah ( )( )
So f
+1
DAFTAR RUJUKAN
S ' ob 1 Sn
M1 ¿ (
S ob 1 Fok 1
+1 )
17 25
= (
7 9,375
+1 )
17
¿ ( 3,66666666667 )
7
= 8,90 kali
∂M 2 ∂M 2
Sm
√
= ⃒
∂ S ' ob 3
∆ S ' ob⃒ 2+⃒
∂ Sob 3
∆ Sob⃒ 2 ⃒
1 25 2 S ' ob 25 2
√
= ⃒
Sob fok (3 )
+1 ∆ S ' ob⃒ 2 +⃒ − 2
(Sob) fok (
+1 ∆ S ' ob⃒ 2
3 )
1 25 2 17 25 2
√
= ⃒
(
7 9,38 3 )
+1 0,05⃒ 2+ ⃒ − 2
( 7) 9,38 (
+ 1 0,05 ⃒ 2
3 )
= √ 3 , 046.10−4 +1,797.10−4
= 1,02
Relatif = Sr Sm ×100 %
Ralat M M
1,02 0,919444444
= ×100 %
8,90 4,336111113
= 11,46 % (2 AP)
n2
M=
n1
15
=
1
= 15
∂M 2 ∂M 2
Sm = ⃒
√ ∂ S ' ob 3
∆ S ' ob⃒ 2+⃒
∂ Sob 3
∆ Sob⃒ 2 ⃒
1 25 2 S ' ob 25 2
√ ⃒ (
Sob fok 3 )
+1 ∆ S ' ob⃒ 2 +⃒ −
(Sob) 2
fok (
3 )
+1 ∆ S ' ob⃒ 2
1 25 2 17 25 2
= ⃒
√ (
7 9,38 3 )
+1 0,05⃒ 2+ ⃒ − 2
( 7) 9,38 (
+ 1 0,05 ⃒ 2
3 )
= √ 3 , 046.10−4 +1,797.10−4
= 1,02
Relatif = Sr Sm ×100 %
Ralat M M
1,02 0,919444444
= ×100 %
15 4,336111113
= 6,80 % (2 AP)
Jadi nilai sebesar M = 15,00 ± 1,02 kg/ s2 dengan ralat
relatif sebesar 6,80 %
Percobaan 2
a. Perbesaran Secara Teoritis
1 1 1
¿ +¿ '
F ok 2 Sok 2 S ok 2
1 1 1
= +
Fok 16 25
Fok = 9,76
S ' ob 1 Sn
M1 ¿ (
S ob 1 Fok 1
+1 )
12 25
= (
9 9,76
+1 )
12
¿ ( 3,56147541 )
9
= 4,75 kali
∂M 2 ∂M 2
Sm
√
= ⃒
∂ S ' ob 3
∆ S ' ob⃒ 2+⃒
∂ Sob 3
∆ Sob⃒ 2 ⃒
1 25 2 S ' ob 25 2
√
= ⃒
Sob fok ( 3 )
+1 ∆ S ' ob⃒ 2 +⃒ − 2
(Sob) fok ( )
+1 ∆ S ' ob⃒ 2
3
1 25 2 12 25 2
√
= ⃒ (
9 9,76 3 )
+1 0,05⃒ 2 +⃒ − 2
(9) 9,76 (
+1 0,05 ⃒ 2
3 )
= √ 1,739.10−4 +3,093. 10−4
= 0,02
Sr Sm
Ralat Relatif = ×100 %
M M
0,02 0,919444444
= ×100 %
4,75 4,336111113
= 0,42 % (2 AP)
∂M 2 ∂M 2
Sm = ⃒
√ ∂ S ' ob 3
∆ S ' ob⃒ 2+⃒
∂ Sob 3
∆ Sob⃒ 2 ⃒
1 25 2 S ' ob 25 2
= ⃒
√ (
Sob fok 3 )
+1 ∆ S ' ob⃒ 2 +⃒ − 2
(Sob) fok ( )
+1 ∆ S ' ob⃒ 2
3
1 25 2 12 25 2
= ⃒
√ (
9 9,76 3 )
+1 0,05⃒ 2 +⃒ − 2
(9) 9,76 (
+1 0,05 ⃒ 2
3 )
= √ 1,739.10−4 +3,093. 10−4
= 0,02
Relatif = Sr Sm ×100 %
Ralat M M
0,02 0,919444444
= ×100 %
6 4,336111113
= 0,33 % (2 AP)
PERCOBAAN 1
a. Perbesaran secara teoritis
Sok = Fok
S ' ob 25
M = ( )
Sob Fok
17 25
7 ( 18 )
=
= 3,37
∂M 2 ∂M 2
Sm = ⃒
√ ∂ S ' ob 3
∆ S ' ob⃒ 2+⃒
∂ Sob 3
∆ Sob⃒ 2 ⃒
1 25 2 S ' ob 25 2
√
= ⃒ ( )
Sob fok 3
∆ S' ob⃒ 2 +⃒ − 2
(Sob) fok 3( )
∆ S ' ob⃒ 2
1 25 2 11 25 2
√
= ⃒ ( )
7 18 3
0,05 ⃒ 2+⃒ − 2
(7) 18 3 ( )
0,05⃒ 2
= √ 0,0000437+0,0103930
= √ 0,0104367
= 0,10
Sm
Ralat Relatif = X 100%
m
0,10
= X 100%
3,37
= 2,97 % (2 AP)
Jadi nilai sebesar M = 3,37 ± 0,10 kg/ s2 dengan ralat relatif
sebesar 2,97 %
n2
M=
n1
10
=
1
= 10
∂M 2 ∂M 2
Sm = ⃒
√ ∂ S ' ob 3
∆ S ' ob⃒ 2+⃒
∂ Sob 3
∆ Sob⃒ 2 ⃒
1 25 2 S ' ob 25 2
√
= ⃒ ( )
Sob fok 3
∆ S' ob⃒ 2 +⃒ − 2
(Sob) fok 3( )
∆ S ' ob⃒ 2
1 25 2 11 25 2
√
= ⃒ ( )
7 18 3
0,05 ⃒ 2+⃒ − 2
(7) 18 3 ( )
0,05⃒ 2
= √ 0,0000437+0,0103930
= √ 0,0104367
= 0,10
Sm
Ralat Relatif = X 100%
m
0,10
= X 100%
10
= 1,85
∂M 2 ∂M 2
Sm = ⃒
√ ∂ S ' ob 3
∆ S ' ob⃒ 2+⃒
∂ Sob 3
∆ Sob⃒ 2 ⃒
1 25 2 S ' ob 25 2
√
= ⃒ ( )
Sob fok 3
∆ S' ob⃒ 2 +⃒ − 2 ( )
(Sob) fok 3
∆ S ' ob⃒ 2
1 25 2 8 12 2
√
= ⃒ ( )
9 18 3
0,05 ⃒ 2+⃒ − 2
(9) 18 3 ( )
0,05 ⃒ 2
= √ 0,0000265+0,0000048
= √ 0,0000313
= 0,0055962 = 0,006
Sm
Ralat Relatif = X 100%
m
0,006
= X 100%
1,85
= 0,32 % (2 AP)
n2
M=
n1
15
=
5
=3
∂M 2 ∂M 2
Sm = ⃒
√ ∂ S ' ob 3
∆ S ' ob⃒ 2+⃒
∂ Sob 3
∆ Sob⃒ 2 ⃒
1 25 2 S ' ob 25 2
√
= ⃒ ( )
Sob fok 3
∆ S' ob⃒ 2 +⃒ − 2 ( )
(Sob) fok 3
∆ S ' ob⃒ 2
1 25 2 8 12 2
√
= ⃒ ( )
9 18 3
0,05 ⃒ 2+⃒ − 2
(9) 18 3 ( )
0,05 ⃒ 2
= √ 0,0000265+0,0000048
= √ 0,0000313
= 0,0055962 = 0,006
Sm
Ralat Relatif = X 100%
m
0,006
= X 100%
3
= 0,20 % (2 AP)
LAPORAN SEMENTARA