Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

KEGIATAN KE 1
MIKROSKOP

NAMA : NURUL AINI


NIM : 2205156007
PRODI : PENDIDIKAN GEOGRAFI
KELOMPOK : 2 (DUA)

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
ANAI07BU

Kegiatan ke 1
Mikroskop

A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal bagian-bagian dari
mikroskop.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengunakan mikroskop dengan
benar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara-cara memelihara mikroskop.
4. Mahasiswa dapat mengetahui sifat bayangan yang diciptakan oleh
mikroskop.

B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam
melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk
mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil.
Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium yang
berarti melihat (penglihatan). Mikroskop dapat diartikan dengan kata
lain sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah dilihat dengan mata. Antony Van Leuwenhoek orang yang
pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk
sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans
dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan
nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti
kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang
berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri
dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri (Ramadhani,
2020:
ANAI07BU
1

Menurut Subali, dkk. (2018, 92-96) mikroskop terdiri atas dua buah
lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek)
disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut
lensa okuler. Mikroskop mempunyai banyak jenis dan model yang
berbeda, dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks. Mulai dari
pembesaran seratus kali sampai satu juta kali lipat.

Gambar 1. Mikroskop
Sumber: https://lsi.fleischhacker-asia.biz/
2. Jenis-Jenis Mikroskop
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga
sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.
Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa
tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah
mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa
dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa
yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain (Ramadhani,
2020: 7).
ANAI07BU
2

Gambar 2. Contoh Mikroskop Cahaya


Sumber: https://tokopedia.com
b. Mikroskop Optik
Mikroskop optik adalah alat yang sangat diperlukan di berbagai
laboratorium. Spatial Light Modulators (SLMs) menawarkan
kontrol luar biasa atas bidang cahaya tertentu. Dalam mikroskop
optik, kontrol ini telah digunakan untuk membuat bentuk mikroskop
yang lebih umum diterapkan dengan lubang fisik dan filter yang
berbeda di jalur optik. SLM diposisikan di bidang Fourier membawa
fleksibilitas untuk mikroskop optik yang akan sulit diwujudkan
dengan teknik tradisional. (Lee, M.P. 2013: 20).

Gambar 3. Contoh Mikroskop Optik


Sumber: https://ae01.alicdn.com/
c. Mikroskop Stereo
Mikroskop jenis ini dipakai untuk mengamati benda tebal
maupun tipis, transparan maupun tidak tembus cahaya. Penyinaran
ANAI07BU
3

biasanya dari atas (reflected ilumination) tetapi dapat pula diatur


penyinaran dari bawah. Mikroskop stereo dibuat agar dapat
mengamati bayangan secara 3 dimensi dan tidak terbalik. Daya
resolusi relatif lemah dengan lapangan pemandangan yang luas.
Pembesaran biasanya 1,5 sampai 25 kali (Gabriel, 2012: 188).

Gambar 4. Contoh Mikroskop Stereo


Sumber: https://s.kaskus.id/
d. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah mikroskop yang menggunakan
elektron statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan
dan tampilan gambar. Mikroskopi elektron sendiri adalah bidang
ilmu sains yang menggunakan mikroskop sebagai alat dan radiasi
elektron untuk membentuk gambar spesimen (Setianingsih, 2017:1).

Gambar 5. Contoh Mikroskop Elektron


Sumber: https://sc04.alicdn.com/
3. Bagian-bagian Mikroskop
ANAI07BU
4

Menurut (Ramadhani, 2020: 12) bagian-bagian dari mikroskop


meliputi:
a. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan
mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada
mikroskop sederhana (model student).
b. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat
ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk
memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop
c. Cermin
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin
cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar.
Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin
cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan
diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model
baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber
cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).
d. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi
mengumpulkan sinar.
e. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk
dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada
diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada
diafragma tanpa kondensor.
f. Meja Preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat)
yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan
oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat
sinar.
ANAI07BU
5

4. Pemeliharaan Mikroskop
Menurut Jufriyah, dkk (2019, 29) Cara atau metode untuk
melakukan pekerjaan pemeliharaan peralatan laboratorium yang dapat
dilakukan antara lain dengan cara:
a. Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan
melalui gambar atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna
laboratorium, dan memberi bahan pengawet.
b. Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar
terhindar dari kerusakan. Membersihkan, agar peralatan
laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak,
misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya
korosi.
c. Memelihara, misalnya dengan melumasi peralatan mekanis.
d. Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk
mengetahui adanya gejala kerusakan. Menyetel kembali atau
tuneup, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi
normal atau standar.
e. Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan
laboratorium pada batas tingkat kerusakan tertentu yang masih
mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap pakai.
f. Mengganti komponen-komponen peralatan laboratorium yang
rusak.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat Tulis 1 set
b. Kertas HVS Secukupnya
c. Mikroskop 1 unit
d. Kaca Objek 1 buah
e. Kaca Penutup 1 buah
2. Bahan
Potongan Huruf “e”.
ANAI07BU
6

D. Cara Kerja
1. Diletakkan potongan kertas berhuruf “e” pada kaca objek dan ditutup
dengan kaca penutup.
2. Diamati objek dengan perbesaran lemah 40x.
3. Diamati apakah bayangan benda sama atau terbalik, dan Digambar.
4. Sambil memandang ke dalam lensa okuler, digeser preparat dari kiri ke
kanan dan dari atas ke bawah. Diamati kemana bayangan bergerak.
5. Diubah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih besar.
6. Diamati apakah ada perubahan luas bidang pandang.
ANAI07BU

Daftar Rujukan

Ramadhani, S.P. 2020. Pengelolaan Laboratorium Panduan Para Pengajar dan


Inovator Pendidikan). Penerbit Yiesa Rich Foundation. Diakses pada 01
September 2022.
Subali, B., dkk. 2018. Implementasi Model Pelatihan Pembelajaran IPA Berbasis
Digital Image Creator for Optical Microscope (DIGICOM) pada Guru
Fisika Kabupaten Demak. Unnes Physics Education Journal. 7 (3): 92-96
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej. Diakses pada 01 September
2022.
Lumowa, S.V.T. 2016. Bakteriologi. Surabaya: R.A.De.Rozarie. diakses pada 01
September 2022.
Lee, M.P., dkk. 2013. A multi-modal stereo microscope based on a spatial light
Modulator. OPTICS EXPRESS. https://www.gla.ac.uk/schools.physics.
Diakses pada 02 September 2022
Jufriyah., dkk. 2019. Pemeliharaan Dan Penyimpanan Peralatan Laboratorium
Kimia. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1 (1) 2019, 26-32.
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jplp. Diakses pada 01 September
2022.
Gabriel, F.J. 2012. Mikroskop, dalam Fisika Kedokteran, Edisi VII, EGC 188-200.
Penerbit Erlangga. Diakses pada 01 September 2022.
Setianingsih, T. 2017. Mikroskop Elektron Transmisi: Teori dan Aplikasinya untuk
Karakterisasi Material. Universitas Brawijaya Press (UB Press).
http://www.ubpress.ub.ac.id
ANAI07BU

LEMBAR PENGESAHAN

Samarinda, 28 September 2022


Mengetahui,
Asisten Praktikum Praktikan

Feby Dianita Nurul Aini


NIM. 2005016020 NIM. 2205156007

Anda mungkin juga menyukai