Anda di halaman 1dari 29

Laporan Praktikum I Mikribiologi Dasar

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Oleh
NAMA : MUHAMAD GALANG
NIM : L1A121071
KELOMPOK : I (SATU)
AST PEMBIMBING : MUHAMAD YUSUF AFA

LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

- Mikroskop

Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke 16. Mikroskop


tersebut sangat sederhana karena hanya memiliki satu lensa. Mikroskop berasal
dari kata micro yang berarti kecil dan scapium yang berarti penglihatan. Jadi,
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang ukurannya
sangat kecil

Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam


melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk
mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Mikroskop
berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium yang berarti melihat
(penglihatan). Mikroskop dapat diartikan dengan kata lain sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Antony Van
Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam
bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans
dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama
mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan
scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk
memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang
memiliki fungsi tersendiri.

- Glasware

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan


kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.
Beberapa kegunaan alat dapat dikenal berdasarkan namanya.. Penamaan alat yang
bekerja mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti
termometer,hygrometer,dan spektrofotometer. Alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan grafik seperti termograf, barograf .
Analisa kimia menemukan macam struktur, dan jumlah unit, maka setiap cabang
kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak langsung
memerlukan analisis kimia. Cabang kegiatan adalah segala sesuatu yang manusia,
termasuk ilmu pengetahuan, perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan
penyembuhan penyakit, produksi bahan pangan, penyemaian, pengolahan ,peran
olahraga,kejahatan, dan sebagainya . Sebelum melakukan praktikum, terlebih
dahulu kita harus mengetahui atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan
dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita
dalam melaksanakan percobaan. Sehingga resikokecelakaan
dilaboratoriumdapatditanggulangi

- autoklaf

Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk mensterilisasi berbagai


macam alat dan bahan dengan menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan
yang digunakan pada umumnya 15 psi atau sekitar 2 atm dengan suhu 1210C
selama 15 menit, tetapi jika digunakan suhu 1150C lama waktu disarankan
menjadi 20 menit

1.2. Tujuan Pratikum

Tujuan dalam praktikum pengenalan mikroskop adalah sebagai


berikut:

-Mikroskop

1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya.

2. Menentukan luas bidang pandang mikroskop

3. Mempelajari cara menyiapkan bahan bahan yang akan diamati dibawah


mikroskop

4. Memahami sejarah, pengertian, dan jenis-jenis mikroskop

Tujuan dalam praktikum pengenalan autoklav adalah sebagai


berikut:

-Autoklaf

1. Memperkenalkan komponen-komponen autoklav dan cara penggunaannya.

2. Mempelajari cara menyiapkan media dan sterilisasi alat menggunakan metode


pemanasan basah

Tujuan dalam praktikum pengenalan glassware adalah sebagai


berikut:

-Glasware

1. Memperkenalkan jenis-jenis glassware dan kegunaannya


2. Mempelajari cara menyiapkan alat dan bahan dalam pemeriksaan mikrobiologi

1.3. Manfaat Praktikum

Diharapkan setelah proses praktikum dilaksanakan, mahasiswa


dapat mengetahui :1. Dapat mengetahui komponen-komponen mikroskop dan
cara penggunaannya

.2. Dapat Menentukan luas bidang pandang mikroskop

3. Dapat Memahami sejarah, pengertian, dan jenis-jenis mikroskop .

Diharapkan setelah proses praktikum dilaksanakan, mahasiswa


dapat mengetahui :

1. Dapat mengetahui komponen-komponen autklav dan cara penggunaannya.

2. Dapat menyiapkan media dan melakukan sterilisasi alat menggunakan metode


pemanasan basah

Diharapkan setelah proses praktikum dilaksanakan, mahasiswa


dapat mengetahui :

1. Dapat mengetahui jenis-jenis glasssware dan kegunaannya.

2. Dapat menyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan mikrobiologi dengan baik
dan benar.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. .Mikroskop

Mikroskop merupakan peralatan yang sering digunakan di


Laboratorium dan berfungsi untuk mengamati suatu objek yang sangat kecil
dengan cara melakukan perbesaran bayangan objek dengan menggunakan lensa.
Mikroskop memiliki dua kali proses perbesaran yaitu pada lensa objektif (lensa
yang dekat dengan objek) dan lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata) [1].
Mikroskop memiliki banyak macam jenis. Terdapat dua tipe mikroskop yang saat
ini sering digunakan yaitu mikroskop monokular (dengan 1 lensa okuler) dan
mikroskop binokular (dengan sepasang lensa okuler). Perkembangan teknologi
pada mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop digital yang merupakan
pengembangan dari mikroskop konvensional biasa, mikroskop digital yaitu
mikroskop yang memungkinkan gambar untuk ditampilkan pada layar monitor
dan data gambar dapat disimpan sebagai arsip dan analisis tingkat lanjut [2].

Penggunaan mikroskop binokular konvensional masih banyak


digunakan khususnya di Laboratorium Rumah Sakit Nasional. Pekerjaan di
Laboratorium akan mudah dan efektif apabila menggunakan mikroskop digital
yang telah dilengkapi teknologi modern tersebut [3], akan tetapi harga dari
mikroskop digital cukup mahal dibandingkan dengan mikroskop konvensional
yang masih banyak digunakan di Laboratorium Rumah Sakit. Untuk mengurangi
biaya pengeluaran, daripada mengganti mikroskop biologi konvensional ke
mikroskop digital maka pada penelitian ini dilakukan perancangan sebuah alat
yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi data digital berupa citra
(gambar) dari mikroskop menggunakan sensor kamera [4] dan ditampilkan pada
layar monitor yang dapat digunakan pada mikroskop biologi kovensional. (A. Y.
W. Tage 2017).

2.1.2. Bagian-bagian mikroskop

a. Kaki

Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan


mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop
sederhana (model student).

b. Lengan

Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat
ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang
mikroskop pada saat memindah mikroskop.c. Cermin. Cermin mempunyai dua
sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar
dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan
cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan
diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak
lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada
bagian bawah (kaki).

d. Kondensor

Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi


mengumpulkan sinar.

e. Diafragma

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan


mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah.
Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

f. Meja preparat Meja preparat

merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan


dilihat.Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian
tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop
tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan. Pada beberapa
mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan.

g. Tabung

Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran


tertentu (15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut
revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.

h. Lensa obyektif

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama.


Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan
akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan
perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya,
misalnya 10X, 40X,dan 100X dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura
adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai
dua benda yang terpisah.
i. Lensa Okuler

Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung,


berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang
terbentuk berkisar antara 4- 25 kali.

j. Pengatur Kasar dan Halus

Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk


mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada
mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk
menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung
miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja preparat.
(Widyatmoko,2012).

2.2. Glassware

Alat-alat gelas dalam laboratorium merupakan alat gelas yang


digunakan dalam praktikum karena sifat dari alat gelas yang tahan terhadap panas
yang dihasilkan dari reaksi bahan kimia yang terjadi, selain itu alat berbahan dasar
kaca ini memudahkan para praktikan dalam mengamati proses perubahan warna
yang terjadi terhadap hasil reaksi kimia yang terjadi, dan alat yang terbuat dari
kaca pada laboratorium ini tidak mudah bereakssi dengan bahan-bahan kimia
sehingga menjadi keunggulan tersendiri dalam penggunaan alat gelas saat
melakukan praktikum di laboratorium (Arikunto ,S. 2012.).

Alat gelas laboratorium merujuk pada berbagai alat laboratorium


yang terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam
laboratorium kimia dan biologi. Sebagian alat tersebut sekarang aci yang sudah
diwujudkan dari plastik, namun alat kaca masih sering digunakan oleh karena sifat
kaca yang inert, transparan, dan tahan panas. Kaca borosilikat, dulu dinamakan
Pyrex, sering digunakan karena sifatnya yang tahan dengan tegangan termal.
Untuk sebagian aplikasi, kuarsa digunakan oleh karena dia tahan panas dalam
temperatur yang tinggi dan memiliki sifat terawang di sebagian spektrum
elektromagnetis. Di sebagian aplikasi, terutama pada botol penyimpanan, gelas
berwarna coklat tua kebanyakan digunakan untuk menghindarkan zat yang
diamankan dari cahaya luar. Alat yang terbuat dari material lainnya juga
digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya asam hidroflorida yang diamankan
dalam polietilena karena asam ini bisa melarutkan kaca.(Arikunto, S. 2012).
2.3. Autoklaf

Autoklaf merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam


praktikum dan penelitian di laboratorium mikrobiologi. Autoklaf di laboratorium
mikrobiologi berjumlah tiga buah dengan spesifikasi 60 liter berjumlah dua buah
dan 30 liter berjumlah satu buah. Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang
digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu tinggi dan
bertekanan tinggi. Kondisi yang baik yang digunakan untuk sterilisasi adalah pada
temperatur 121oC, 15 psi selama kurang lebih 15 menit. Agar penggunaan
autoklaf efektif dan uap air dapat menembus setiap alat yang disterilkan, autoklaf
tidak boleh terlalu penuh agar uap air benar benar menembus semua area.( Adji,
D, Larashanty H, dan Zuliyanti, 2017)

Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap panas
dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115 0C hingga 125 0C
dan tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm. Alat tersebut merupakan ruang uap
berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan dipertahankan
pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki.
Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada sifat bahan yang
disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Kondisi yang baik digunakan untuk
sterilisasi adalah pada 15 Psi dan temperatur 121 0C selama 15 menit. Agar
penggunaan autoklaf efektif, uap air harus dapat menembus setiap alat yang
disterilkan. oleh karena itu, autoklaf tidak boleh terlalu penuh, agar uap air benar-
benar menembus semua area. (Adji, Dhirgo dkk, 2013)
III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Mikrobiologi ini dilaksanakan pada hari selasa 19 April 2022

pukul 15:30 WITA, bertempat di Laboratorium unit genetika dan pemuliaan

ternak Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum Pengenalan alat-alat laboratorium

dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Nama Alat dan Kegunaan


No
Nama alat Kegunaan
.
1 1'unit mikroskop Mengamati benda kecil
2 Autoklaf Untuk mensterilkan /membunuh
organisme
3 Glasware Sebagai wadah penyimpanan reagen
4

Bahan yang digunakan dalam praktikum Pengenalan alat-alat laboratorium

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Nama Bahan dan Kegunaan


No Nama Bahan Kegunaan
.
1. Minyak ermesi Sebagai bahan pratikum
2. Tisu Sebagai bahan pratikum
3. Preparat slide Sebagai bahan pratikum
4. Air Sebagai bahan pratikum
3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat laboratorium adalah

sebagai berikut:
Sebelum menyalakan mikroskop, pastikan kabel telah terpasang
2.3.1 Mikroskop
ke stop kontak, Nyalakan mikroskop dengan menekan tombol
Kemudian tingkatkan pencahayaan nya menggunakan panel

Letakan sampel pada tempat spesimen dan pilih pembesaran lensa


objektif

Fokuskan sampel dengan cara memutar tuas fokus kasar pada


bagian kiri mikroskop

Posisikan kedua lensa okuler sehingga pandangan kanan dan kiri


menjadi satu pandangan, Jika area pandang sudah jelas, fokuskan
kembali hingga benar-benar fokus menggunakan tuas fokus halus di
sebelah kanan atau kiri mikroskop

Jika menggunakan pembesaran lensa objektif 100X, maka letakkan minyak


emersi terlebih dahulu pada kaca objek sebelum melakukan pengamatan.
Pertama-tama,fokuskan sampel dengan pembesaran lensa objektif 40X,
posisikan objek pada tengah area pandang kemudian pindahkan lensa
objektif hingga objek berada di antara pembesaran 40X dan 100X

Letakkan satu tetes minyak emersi pada sampel, dan pindahkan lensa
onbjektif 100X di atas sampel

Minyak emersi akan membentuk area tertutup antara sempel dan lensa
objektif, kemudian gunakan tuas halus untuk memperjelas area pandang
2.3.2. Glassware
Memperhatikan setiap alat dan mencatat kegunaan nya

Dengan menggunakan gelas ukur, ambil air sebanyak 50 ml dengan


baik dan benar

Tuangkan air tersebut ke dalam erlenmeyer dan gelas beaker secara berturut-
turut, lalu perhatikan jumlah airnya

Cobalah untuk menuangkan air ke dalam cawan petri seolah-olah sedang


menuangkan media dengan tatacara yang baik dan benar
2.3.3 Autoklaf
Memperhatikan setiap bagian eksterior autoklaf

Sebelum menyalakan autoklaf, pastikan kabel telah tersambung ke


stop kontak

Menyalakan autoklaf dengan menekan tombol pada bagian belakang

Menyimpan bahan dan peralatan yang akan di sterilkan ke dalam autoklaf

Menutup autoklaf dan rapatkan tutup ny dengan memutar tuas hingga rapat

Mengatur suhu autoklaf dengan menekan tombol mode-temp pada panel kontrol

Mengatur waktu autoklaf dengan menekan tombol mode-temp pada panel


kontrol

Mulailah lakukan proses sterilisasi dengan cara menekan tombol ON kurang lebih 5
detik hingga lampu indikator menyala

Setelah proses sterilisasi selesai, autoklaf akan mati secara otomatis dan suhunya
akan turun perlahan-lahan. Tunggu sampai suhu autoklaf turun kisaran 30-40°C

Mengambil bahan dan alat yang telah di sterilisasi dengan cara mengangkat rak
autoklaf

Kemudian matikan autoklaf dengan menekan tombol pada bagian belakang


kemudian cabut kabel dari stop kontak bila autoklaf sudah tidak digunakan lagi
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.4 Mikroskop

Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap

mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad

renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari

moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang

pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van

Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang

sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil

mikroorganisme

Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari kaca mudah

rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan

perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut

Bagian-bagian dari mikroskop dan Fungsinya:

Keterangan:

1. Lensa okuler

Sebagai kaca pembesar dan membentuk bayangan maya,tegak,diperbesar.

2. Lensa Objektif

Membentuk bayangan cahaya kedalam lubang diafragma.

3. Diafragma

Mengatur banyak sedikitnya cahaya

4. Cermin/Reflektor
Memantulkan cahaya kedalam lubang diafragma

5. Meja Objek

Untuk meletakkan objek pengamatan

6. Pemutar Kasar(makrometer)

Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran kasar

7. Pemutar halus(mikrometer)

Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran halus

8. Revolver

Tempat lensa objektif yang akan digunakan

9. Tabung

Penghubung lensa objektif dan lensa okuler

Bedasarkan hasil praktikum menurut (Wisnu kartika,2019 ), Mikroskop

merupakan peralatan yang sering digunakan di Laboratorium dan berfungsi untuk

mengamati suatu objek yang sangat kecil dengan cara melakukan perbesaran

bayangan objek dengan menggunakan lensa. Mikroskop memiliki dua kali proses

perbesaran yaitu pada lensa objektif (lensa yang dekat dengan objek) dan lensa

okuler (lensa yang dekat dengan mata) [1]. Mikroskop memiliki banyak macam

jenis. Terdapat dua tipe mikroskop yang saat ini sering digunakan yaitu

mikroskop monokular (dengan 1 lensa okuler) dan mikroskop binokular (dengan

sepasang lensa okuler). Perkembangan teknologi pada mikroskop saat ini sudah

sampai pada mikroskop digital yang merupakan pengembangan dari mikroskop

konvensional biasa, mikroskop digital yaitu mikroskop yang memungkinkan


gambar untuk ditampilkan pada layar monitor dan data gambar dapat disimpan

sebagai arsip dan analisis tingkat lanjut

3.2. Glasware

Alat-alat gelas dalam laboratorium merupakan alat gelas yang digunakan

dalam praktikum karena sifat dari alat gelas yang tahan terhadap panas yang

dihasilkan dari reaksi bahan kimia yang terjadi, selain itu alat berbahan dasar kaca

ini memudahkan para praktikan dalam mengamati proses perubahan warna yang

terjadi terhadap hasil reaksi kimia yang terjadi, dan alat yang terbuat dari kaca

pada laboratorium ini tidak mudah bereakssi dengan bahan-bahan kimia sehingga

menjadi keunggulan tersendiri dalam penggunaan alat gelas saat melakukan

praktikum di laboratorium.

Berikut beberapa nama alat dan fungsinya:

1.Beaker Glass / Gelas beaker / Gelas Piala

Fungsi : sebagai penampung sample / bahan sementara, atau bisa digunakan

sebagai penyimpan zat sementara.

2. Gelas Ukur

Fungsi : Alat ukur volume, untuk sampel bahan cair dengan ketelitian rendah.

3. Corong Gelas

Fungsi :

Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat

yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.

Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat

meletakkan kertas saring.


4. Pengaduk Kaca

Fungsi :

Untuk membantu menghomogenkan larutan. Alat bantu mengalirkan larutan

kedalam corong ketika memindah atau ketika menyaring larutan

5. Pipet Ukur

Fungsi : Mengambil larutan dan mengukur volume larutan pada berbagai skala /

ukuran dengan ketelitian tinggi.

6. Labu Ukur/Labu Takar

Membuat suatu larutan dengan volume yang diketahui secara teliti.

Mengencerkan larutan sampai volume tertentu dengan ketelitian yang tinggi.

7. Spatula Stainlessteel

Fungsi : Mengambil bahan kimia padat

8. Erlenmeyer

Fungsi :

Mengukur volum bahan kimia cair dengan ketelitian rendah,Sebagai tempat

menampung bahan kimia untuk sementara Tempat menghomogenkan larutan atau

media.Tempat untuk menyimpan media pada pengujian mikro ,Digunakan untuk

menampung titran pada saat tetrasi,Tempat menyimpan media pada analisa

mikrobiologi
Menurut Arikunto ,S. 2012 alat-alat gelas dalam laboratorium merupakan

alat gelas yang digunakan dalam praktikum karena sifat dari alat gelas yang tahan

terhadap panas yang dihasilkan dari reaksi bahan kimia yang terjadi, selain itu alat

berbahan dasar kaca ini memudahkan para praktikan dalam mengamati proses

perubahan warna yang terjadi terhadap hasil reaksi kimia yang terjadi, dan alat

yang terbuat dari kaca pada laboratorium ini tidak mudah bereakssi dengan bahan-

bahan kimia sehingga menjadi keunggulan tersendiri dalam penggunaan alat gelas

saat melakukan praktikum di laboratorium.

3.3. Autoklaf

Autoklaf adalah suatu alat pemanas tertutup yang digunakan untuk

mensterilkan suatu alat dan benda dengan menggunakan uap bersuhu dan

bertekanan tinggi biasanya suhu yang digunakan yaitu 121°C dan bertekanan 15

lbs. Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap

inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch) yang dilakukan selama kurang lebih

15 menit. Adanya penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk

membunuh mikroorganisme, melainkan untuk meningkatkan suhu dalam autoklaf.

Dengan adanya suhu tinggi, akan menyebabkan mikroorganisme dapat terbunuh

atau mati. Autoklaf digunakan terutama untuk membunuh endospora, yaitu sel

resisten yang diproduksi oleh bakteri. Sel ini tahan terhadap pemanasan,

kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan

pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut.

Endospora mati pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan

atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5
menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik

pada suhu 65 °C (Nurhabibah, 2014).

Bagian – Bagian Autoclave Dan Fungsinya Masing – Masing

Di pasaran terdapat banyak macam model, tipe dan merk autoclave.

Terkadang tipe satu dan yang lainnya memiliki fitur berbeda. Namun demikian,

komponen atau bagian – bagian dalam sebuah autoclave standar sebagai berikut :

1. Tombol ON / OFF

Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan Autoclave. Tombol ini ada

pada seluruh jenis Autoclave, baik autoclave manual (bukan autoclave bakar) atau

autoclave yang sudah menggunakan sistem digital (pemrograman).

2. Tombol Pengatur Waktu

Pada beberapa jenis Autoclave terdapat tombol pengatur waktu. Tombol

ini berfungsi untuk mengaktifkan pengatur waktu. Jadi, ketika tombol ini

diaktifkan, pengatur waktu dapat berfungsi secara otomatis . Tombol ini terdapat

pada jenis autoclave semi otomatis.

3. Pengatur Waktu (timer)

Bagian ini berfungsi untuk mengatur berapa lama yang akan digunakan

untuk sterilisasi. Prosedur sterilisasi menggunakan autoclave umumnya berkisar

antara 15 hingga 30 menit dalam satu periode waktu sterilisasi.


4. Pengatur Suhu (kontrol suhu)

Pengatur suhu pada jenis autoclave digital digunakan untuk menentukan

besarnya suhu sterilisasi. Sekaligus memberikan perintah pada Autoclave untuk

memulai sterilisasi ketika suhu yang diinput sudah tercapai. Pada Autoclave semi

otomatis pengatur suhu digunakan untuk mempertahankan suhu tetap stabil

5. Penutup Autoclave

Bagian ini memiliki pont yang sangat penting. Tutup ini berperan untuk

menutup autoclave dari bagian atas sedemikian sehingga uap panas dan tekanan

tidak keluar (bocor).

6. Penunjuk Tekanan (Pressure Gauge)

Bagian autoclave yang satu ini terdapat di bagian tutup Autoclave.

Pressure Gauge berfungsi sebagai penunjuk tekanan dalam autoclave saat proses

sterilisasi berlangsung.

7. Katup Pelepas Uap

Selain terdapat pressure gauge di bagian tutup autoclave juga terdapat

komponen berupa katup yang berjumlah dua. Katup ini berfungsi untuk

melepaskan tekanan (uap) ketika proses sterilisasi berlangsung. Katup ini juga

dapat berfungsi sebagai pengatur tekanan ketika terjadi Over Pressure.

8. Sekrup Pengaman
Di bagian atas body Autoclave terdapat Sekrup yang didesain secara

khusus untuk mengklem dan mengunci tutup autoclave agar kencang, rapat dan

tidak bocor. Jumlah sekrup ini cukup banyak. Melingkar di seluruh lingkaran

dandang atau bejana tekan.

9. Termometer (Penunjuk Suhu)

Komponen ini berfungsi untuk mengukur suhu sterilisasi. Pada autoclave

digital pengatur suhu, penunjuk suhu terhubung dengan timer dan juga sistem

terpadu yang menjadikan autoclave bekerja secara otomatis.

10. Elemen Pemanas

Di bagian bawah Bejana Tekan terdapat elemen pemanas super yang

berfungsi memanaskan air hingga mendidih sehingga terjadilah uap panas yang

mengalir ke seluruh permukaan alat yang disterilkan.

11. Power Cord

Di bagian luar terdapat Slot untuk mengubungkan kabel power dari

autoclave ke stop kontak listrik.

12. Kran Pembuangan

Di sebagian autoclave dilengkapi dengan kran pembuangan yang terdapat

di bagian bawah luar body atau bejana. Komponen ini berfungsi untuk

mengeluarkan sisa air ketika proses sterilisasi telah selesai.


Menurut lisa (2017) Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang
diisi dengan uap panas dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai
115 0C hingga 125 0C dan tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm. Alat tersebut
merupakan ruang uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas
udara dan dipertahankan pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode
waktu yang dikehendaki. Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada
sifat bahan yang disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Kondisi yang baik
digunakan untuk sterilisasi adalah pada 15 Psi dan temperatur 121 0C selama 15
menit. Agar penggunaan autoklaf efektif, uap air harus dapat menembus setiap
alat yang disterilkan. oleh karena itu, autoklaf tidak boleh terlalu penuh, agar uap
air benar-benar menembus semua area.
V.KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini yaituKesimpulan dari praktikum ini yaitu


Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda
berukuran mikro, yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan
kali,Glassware Laboratorium adalah kumpulan peralatan laboratorium yang
terbuat dari kaca atau gelas, digunakan untuk keperluan penelitian ilmiah atau
pekerjaan ilmiah lainnya, khususnya dalam laboratorium kimia dan biologi, dan
Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap panas
dengan tekanan tinggi.

4.2 Saran

Saran dalam praktikum ini yaitu sebaiknya alat-alat yang ada di


laboratorium lebih di perhatikan lagi dan di rawat dengan baik agar saat pratikum
bisa di gunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.dan untuk
asisten secara keseluruhan penyampaian materi mudah di mengerti.
DAFTAR PUSTAKA

. A. Y. W. Tage., Mikroskop digital, Surabaya, 2017.


Adji, D, Larashanty, H, dan Zuliyanti. 2017. Perbandingan Efektifitas Sterilisasi
Alkohol 70% Inframerah, Autoklaf Terhadap partumbuhan Bakteri.Jurnal
Sain ver.25(1) : halaman 18-26.
Adji, Dhirgo dkk, 20013, Autoklaf,: Penerbit Kanisius.
Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekaran Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta
Lisa laili alfisyah pratomo,2017. Analisis pengaruh perbedaan konsentrasi tepung
ubi jalar (ipomoea batatas L) dengan berbagai varian dan lama
fermentasi terhadap pembuaatan yoghurt. Semarang
Nurhabibah, 2014, Autoklaf dan Cara Penggunaanya.
Widyatmoko, Arif. 2012. Laboratorium Biologi, PT Bengawan Ilmu: Jakarta .
ISBN:978-979-26-8939-6.
Wisnu kartik , 2019 ,Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penemuan
Terbimbing Berbantuan Mikroskop Sederhana Untuk Melatih
Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Materi Organisasi
Kehidupan. Surabaya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai