JUDUL :
DISUSUN :
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Teknik dan Metode penyuluhan Peternakan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas bapak Musram Abadi .,S.Pt.,M.Si pada mata kuliah
penyuluhan dan komunikasi ternak di universitas Halu Oleo . Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Teknik dan metode
penyuluhan Peternakan .
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang ............................................................................................................................
1.2. RumusanMasalah........................................................................................................................
II. PEMBAHASAN..........................................................................................................................
2.1.Pengertian metode penyuluhan…………………………………………………………...........
PENDAHULUAN
Penyuluhan merupakan salah satu upaya pemerintah yang memiliki peranan penting dalam
meningkatkan pengetahuan peternak dalam pembangunan pertanian khususnya peternakan.
Peranan penyuluh tidak hanya menyampaikan informasi kepada petani-ternak tetapi juga harus
mampu menambah, mengubah, dan membangun aspek-aspek pengetahuan (kognitif), sikap
(Afektif), dan keternampilan (psikomotorik) petani-ternak sehingga mereka mampu bertani dan
berusaha tani lebih baik serta menguntungkan
Program penyuluhan yang ada seringkali bersifat insidental atau menurut kebutuhan yang
tiba-tiba atau juga melalui sistem jemput bola yang dilakukan oleh petani-ternak sendiri dengan
mendatangi kantor dinas. Penyuluhan yang berjalan selama ini sering kali bersifat top down,
masyarakat petani-ternak hanya melaksanakan instruksi pemerintah (farmer last), sehingga
partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pun terjadi hanya bila ada program dari
pemerintah. Petani-ternak membentuk “kelompok sesaat” untuk melaksanakan program dengan
memanfaatkan bantuan yang terbatas dari pemerintah, namun jika waktu program sudah berakhir
dan dana program telah habis, maka tidak ada tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan yang telah
dilakukan. Hal tersebut menunjukan bahwa rencana program yang disususn tidak sesuai dengan
kebutuhan petani ternak sesungguhnya.
Peran penyuluh sangat penting dalam pembangunan peternakan, salah satunya dalam
menyampaikan informasi kepada peternak. Hal ini dikarenakan penyuluhan yang berhubungan
langsung dengan peternak dilapangan, jadi segala permasalahan yang terjadi dilapangan maupun
segala informasi tentang peternakan ada di tangan penyuluh. Penyuluh menentukan apakah suatu
informasi yang berkaitan dengan sapta usaha ternak disampaikan ke peternak dan apakah
masalah yang dihadapi peternak dapat teratasi dengan baik atau tidak. Selain itu yang perlu yang
perlu digaris bawahi adalah penyuluh pemrakarsa terjadinya perubahan.
Perubahan dapat terjadi jika penyuluh berperan dengan baik. Hal ini ditandai dengan
kredibilitas yang dimiliki penyuluh. Semakin kredibel seorang penyuluh, maka semakin
memungkinkan terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik. Kredibilitas dapat dinilai salah
satunya dengan kemampuan berkomunikasi yang baik antara peternak dengan penyuluh,
penyuluh dengan pihak pemerintah ataupun penyuluh dengan sumber informasi yang lain. Selain
itu penyuluh juga harus mengerti apa yang diinginkan peternak dan kebutuhan mereka, sehingga
dapat menerima keberadaan penyuluhan dan tujuan penyuluh dapat tercapai, yaitu mengajak
peternak untuk berubah ke arah yang lebih baik demi peningkatan kesejahteraan petrnak tersebut
yang akan berdampak pada pembangunan dunia peternakan secara umum.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Menjelaskan tentang metode dan teknik apa saja yang digunakan dalam komunikasi
penyuluhan.sehingga memudahkan pembaca untuk lebih mengerti akan metode penyuluhan
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Van den dan Hawkins (1999),pilihan seorang agen penyuluhan terhadap satu
metode atau teknik penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin dicapainya
dan situasi kerjanya. Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan dalam
kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan metode penyuluhan menurut jumlah
sasaran yang hendak dicapai. Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan
metode
Penggunaan panca indra tidak terlepas dari suatu proses belajar mendorong karena panca
indra tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal ini dinyatakan oleh Socony Vacun Oil Co. Yang di
dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagai berikut : 1% melalui indra pengecap, 1,5%
melalui indra peraba, 3% melalui indra pencium, 11% melalui indra pendengar dan 83% melalui
indra penglihatan.
Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu proses untuk mengambil suatu
keputusan yang berlangsung secara bertahap melalui serangkaian pengalaman mental fisikologis
sebagai berikut:
1. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
2. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang sering kali ditandai oleh keinginan untuk bertanya
atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang
ditawarkan oleh penyuluh.
3. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap Baik/buruk atau manfaat inovasi yang telah diketahui
informasi nya secara lengkap.
4. Tahap percobaan yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala kecil untuk lebih
meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yang lebih luas
5. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba
yang telah dilakukan/diamati sendiri.
1. Agar penyuluhan dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat
dan berhasil.
1. Metode-metode yang langsung, dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan
sasaran umpamanya: obrolan ditempat peternak, dirumah, dibalai desa, dikantor, dalam kursus
tani, dalam penyelenggaraan suatu demontrasi dan lainnya
2. Metode-metode yang langsung, dalam hal ini penyuluhan langsung berhadapan secara tatap
muka dengan sasaran, tetapi dalam penyampaian pesannya melalui perantara.
Adapun penggolongan metode berdasarkan indera penerima dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
1. Metode yang dilaksanakan dengan jalan memperhatikan, pesan yang diterima melalui indra
penglihatan, misal penempelan poster, pemutaran film dan pemutaran slide
2. Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran, misalnya siaran peternakan melalui
radio, telepon dan lainnya.
3. Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra secara
kombinasi, misalnya:
Dalam metode ini,penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan
sasarannya secara perorangan. Metode perorangan atau personal approach menurut Kartasaputra
(Setiana, 2015) sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapatsecara langsung
memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika dilihat dari segi
jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan
penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara indi8idu. Metode pendekatan
indi8idu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh
ataupun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat setempat.
Menurut Van den Ban dan Hawkins(1999) metode pendekatan perorangan pada
hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai
kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program-program
penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini para penyuluh
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara
perorangan.Contohnya
a. Kunjungan ke rumah peternak ataupun peternak berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor.
c. Demonstrasi pilot.
e. Hbungan telepon
b. Perlombaan.
c. Demonstrtasi cara/hasil.
d.kursus ternak
f. karyawisata
Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini
dapatmenjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampaian
informasi, metode ini cukup baik,namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan
keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung
mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang diampaikan
mengalami distorsi (Van den Ban dan Hawkins, 1999). Termasuk dalam metode pendekatan
massal antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye,pemutaran film, penyebaran
leaflet, folder atau poster, surat kabar, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung
kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus.Contohya:
c. Pemuatan film/slide
d. Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya+e. Pemasangan
Aoster dan spanduk ).
f. Pertunjukan keseniankese
a) Metode Partisipatif
Hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan PRA antara lain penyuluhan peternakan,
metode, dan teknik penyuluhan seperti demplot, wawancara, anjangsana, pendekatan kelompok
dan pendekatan individu. Penyuluh partisipatif merupakan pendekatan penyuluhan dari bawah
keatas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada petani agar dapat mandiri,
yaitukekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali
potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan, termasuk permasalahan yang ditemukan
(Suwandi,2006). Dengan pelatihan metode penyuluhan peternakan partisipatif, para penyuluh
perternakan akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi perternakan setempat
yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun peternak. Pelatihan juga
akan mendorong inisiatif positif para penyuluh perternakan dan peternak, melalui pendekatan
partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan usaha tani di lapangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode penyuluhan merupakan cara penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalammengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya
untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha,pendapatan dan kesejahteraannya serta
meningkatkan kesadaran dan melestarikan hewan dan lingkungan hidup.
B. Saran
saran yang dapat saya berikan dari pembuatan makalah Teknik dan metode penyuluhan
peternakan yaitu dalam melakukan penyuluhan kita sebagai penyikub harus tau metode dan
Teknik yang akan digunakan untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar pesan atau
materi yang dibawakan tersampaikan kepada masyarakat dan dapat mempengaruhi masyarakat
untuk mencoba materi yang kita sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Syahirul. 2010. Bahan Ajar Penyuluhan Pertanian (Peternakan). Laboratorium Sosiologi
dan Penyuluhan. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran, Bandung