Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM BIOLOGI

OLEH :

NAMA : SRI UTAMI

NIM : B1D020232

KELAS : 1C2

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2020
ACARA I

PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN MIKROSOP


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemampuan panca indra manusia mempunyai keterbatasan , dari keterbatasan itu


banyak masalah mengenai pengamatan organism yang ingin dipechkan dan hanya dapat
dilakukan dengan berbagai alat. Sal ah satu alat yang sering digunakan untuk pengamatan
adalah mikroskop. Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk dilihat oleh mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat
ini disebut mikroskopi , dan kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah terlihat
oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sehingga mikroskop
memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikrobiologi.

Mikroskop ditemukan oleh seorang ilmuan Belanda bernama Antony Van


Leeuwenhoek (1632 – 1723). Berkat penemuan mikroskop tersebut berbagai penelitian
tentang objek – objek mikroskopis mulai berkembang. Semakin pesat sejalan dengan
perkembangan mikroskop. Perkembangan mikroskop ini sendiri mendorong berbagai
penemuan dibidang biologi , seperti penemuan sel ,bakteri , dan partikel mikroskopis dan
virus.

Maka dari itu pelaksanaan praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengethui
jenis-jenis mikroskop serta bagian-bagian penyusun mikroskop dan fungsinya. Mikroskop
terdiri dari berbagai macam jenis dari yang lebih sederhana hingga yang sudah mengalami
kemajuan seperti mikroskop sekarang ini. Nikroskop terbagi menjadi mikroskop monokuler
dan mikroskop binokuler. Dimana mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler
dan mikroskop binokuler ini memiliki dua lensa okuler.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum kali ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop.
2. Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing bagian mikroskop.
BAB II

ISI

2.1 ALAT PRAKTIKUM


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. mikroskop
2. Buku gambar dan alat tulis

2.2 BAHAN PRAKTIKUM


-
2.3 METODE PRAKTIKUM
Adapun metode praktikum yang dilakukan yaitu :
1. Mempersiapkan mikroskop di meja yang datar
2. Menghidupkan mikroskop pada tombol switch lampu atau tombol on/off
3. Mengamati bagian-bagian mikroskop dan menggambarkannya secara visual serta
memberikan keterangan pada hasil gambar.

2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil praktikum

b. Pembahasan
Mikroskop merupakan alat yang dapat membantu kita untuk dapat melihat benda
kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata kasar. Mikroskop dibagi menjadi berbagai macam
jenis , ada mikroskop monokuler yang mempunyai satu lensa okuler dan mikroskop
binokuler yang mempunyai dua lensa okuler. Mikroskop monokuler ini digunakan untuk
mengamati suatu obyek dengan menggunakan satu mata sehingga bayangan yang terlihat
hanya memiliki panjang dan lebar , dan hanya sedikit memberikan gambaran mengenai
tingginya. Kebanyakan objek yang akan diamati dengan mikroskop monokuler ini harus
memiliki ukuran yang tipis dan kecil sehingga objek tembus cahaya. Sedangkan
mikroskop binokuler digunakan untuk mengamati suatu objek dengan menggunakan dua
mata karena mikroskop binokuler mempunyai dua lensa okuler..Mikroskop juga dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu mikroskop cahaya , mikroskop stereo , mikroskop elektron ,
mikroskop ultraviolet , Mikroskop pender (Flourenscence microscope ), mikroskop
medan gelap , dan mikroskop fase kontras. Mikroskop elektron terbagi lagi menjadi
beberapa bagian yaitu Mikroskop transmisi elektron (TEM). Mikroskop pemindai
transmisi elektron (STEM) , Mikroskop pemindai elektron, Mikroskop pemindai
lingkungan elektron (ESEM)., Mikroskop refleksi elektron (REM).

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu mikroskop
cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian tertentu yaitu terdiri dari alat-alat
optic dan non optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang mikroskopis dan
transparan. Bagian –bagian penyusun mikroskop ini memiliki fungsi masing-masng.
Lensa okuler yang berfungsi untuk memerbesar bayangan benda mulai dari perbesaran 4X
,10X,40X,dan 100X .Lensa objektif berfungsi untuk membentuk bayangan nyata dan
memiliki perbesaran yang sama dengan lensa okuler. Kondensor berfungsi untuk
mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan dan menurunkan kondensor.
Revolver berfungsi untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan. Penjepit preparat
berfungsi untuk menjepit objek yang akan diamatai. Meja preparat berfungsi untuk
meletakkan objek yang akan diamati. Diafragma memiliki fungsi sebagai mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke mikroskop. Pengunci berfungsi untuk mengunci
preparat yang sudah ditaruh. Skalar preparat berfungsi untuk memudahkan penempatan
preparat. Makrometer dan mikrometer baik yang horizontal maupun vertical berfungsi
untuk memfokuskan lensa pada objek yang akan diamati secara horizontal maupun
vertical. Makrometer lebih bersifat besar dibandingkan mikrom eter yang lebih kecil. Dan
ada juga sumber cahaya yang berfungsi untuk memudahkan pengamatan dan kaki
penyangga yang berfungsi untuk menjaga mikroskop tetap pada tempatnya.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 SIMPULAN
Dari pengamatan yang sudah dilakukan menghasilkan kesimpulan yaitu :
1. Mikroskop terdiri atas beberapa bagian penyusunnya yaitu lensa okuler, lensa
objektif, diafragma, revolver, meja preparat, penjepit preparat, kaca preparat,
kondensor, lengan mikroskop, makrometer horizontal dan vertikal, micrometer
horizontal dan vertikal, kaki mikroskop, pengunci, sumber cahaya, pengatur cahaya,
skala preparat, dan switch lampu.
2. Bagian –bagian mikroskop memiliki fungsi tersendiri lensa okuler berfungsi untuk
memerbesar bayangan benda, Lensa objektif berfungsi untuk membentuk bayangan
nyata. Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk
menaikkan dan menurunkan kondensor. Revolver berfungsi untuk memilih lensa
objektif yang akan digunakan. Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit objek yang
akan diamatai. Meja preparat berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati.
Diafragma memiliki fungsi sebagai mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke
mikroskop. Pengunci berfungsi untuk mengunci preparat yang sudah ditaruh. Skalar
preparat berfungsi untuk memudahkan penempatan preparat. Makrometer dan
mikrometer baik yang horizontal maupun vertical berfungsi untuk memfokuskan
lensa pada objek yang akan diamati secara horizontal maupun vertical. Makrometer
lebih bersifat besar dibandingkan mikrom eter yang lebih kecil. Dan ada juga sumber
cahaya yang berfungsi untuk memudahkan pengamatan dan kaki penyangga yang
berfungsi untuk menjaga mikroskop tetap pada tempatnya.

3.2 SARAN
Adapun saran yang diberikan penulis adalah sebaiknya jika praktikum ini dilakukan
secara offline supaya lebih mudah untuk melakukan pengamatan terhadap bagian-bagian
mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA

Shofi, M., & Humairoh, D. (2019). Pengenalan dan pelatihan penggunaan mikroskop
pada siswa kelas IV SD ISLAMIC INTERNATIONAL SCHOOL PESANTREN
SABILIL MUTTAQIEN KEDIRI. In Prosiding (SENIAS) Seminar Pengabdian
Masyaraka
Kamiana, A., Kesiman, M. W. A., & Pradnyana, G. A. (2019). Pengembangan augmented reality
book sebagai media pembelajaran virus berbasis android. KARMAPATI (Kumpulan Artikel
Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika), 8(2), 165-171.
https://tambahpinter.com/bagian-mikroskop/
ACARA II

BENTUK DAN STRUKTUR SEL HEWAN DAN TUMBUHAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi ilmu kimia , seluruh
organisme terbentuk dan terdiri dari sel. Sel merupakan kesatuan fungsional yang
menunjukkan bahwa aktivitas yang berlangsung dalam tubuh mahluk hidup tercermin dalam
aktivitas dalam sel , maka sel disebut unit fungsional. Seluruh tubuh organisme tersusun atas
sel-sel , maka disebutlah unit structural terkecil. Setelah ditemukannya gen dalam kromosom
yang ada didalam nucleus yang mewariskan sifat , maka sel disebut sebagai unit hereditas.
Sel terbentuk dari pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel tersusun atas zat organik , zat
anorganik dan air. Sel juga dapat mati demi memelihara kesehatan dan kesempurnaan tubuh.
sel-sel yang sudah mati akan digantikan dengan sel-sel baru. Sel dapat dicirikan oleh adanya
molekul makro khusus seperti pati dan selulosa dan molekul makro seperti protein dan asam
nukleat.
Sel pertama kali dikemukakan oleh Robert hooke (1667) pada saat mengamati sayatan
gabus dengan mikroskop. Ia meliha adanya ruangan-ruangan kecil yang disebutnya cella.
Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan
penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Selain Robert Hooke banyak ilmuan yang
melakukan pengamatan terhadap sel. Robert Brown melakukan pengamatan terhadap titik
buram pada sel telur , sel polen , sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram
tersebut disebut dengan nucleus. Ahli botani pada tahun 1838 Matthias Schleiden dan ahli
zoologi theodor schwan keduanya tertarik dengan adanya kesamaan yang terdapat pada
struktur jaringan tumbuhan dan hewan, mereka mengajukan konsep bahwa semua organisme
tersesun atas sel dan sel merupakan struktural mahluk hidup. H.J. Dutrochet (1824)
menemukan bahwa semua tumbuhan dan hewan terdiri dari sel berbentuk gelembung yang
sangat kecil.
Oleh karena itu praktikum ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sel pada
hewan maupun sel pada tumbuhan. Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang
menyusun jaringan hewan. Sedangkan sel tumbuhan adalah unit dasar yang universal dari
suatu organik. Pada sel hewan dan tumbuhan juga terdapat perbedaan dalam penyusunan
komponen selnya.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami sel sebagai satuan struktural dan
fungsional mahluk hidup.

BAB II

ISI

1.3 ALAT PRAKTIKUM


Adapun alat yang digunakan dalam praktium ini diantaranya:
1. Mikroskop
2. Kaca preparat
3. Cover glass
4. Pipet tetes
5. Pinset
6. Penjepit
7. Silet

1.4 BAHAN PRAKTIKUM


Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Alium cepa (bawang merah )
2. Air rendaman jerami
3. Tisu
4. Aquades

1.5 METODE PRAKTIKUM


Adapun untuk metode praktikum ini diantaranya :
1. Sediaan air rendaman jerami
a. Dengan menggunakan pipet tetes, ambil air rendaman jerami dan letaknan satu tetes

pada objek glass.

b. Tutup dengan cover glass secara hati-hati.

c. Jika air berlebihan dalam objek glass, isaplah dengan kertas isap
d. Meleetakkan objek glass tersebut di meja preparat pada mikroskop,

e. Mengamati gambar dan beri keterangan dengan lengkap.

2. Selaput bagian dalam umbi Alium cepa


a. Menarik bagian dalam Alium cepa dengan menggunakan pinset, lalu letakkan di atas

objek gelas dan tetesi dengan aquades kemudian tutup dengan cover glass.

b. Mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop


c. Untuk menampilkan struktur sel yang lebih jelas, tetesi preparat tersebut dengan

lugol

d. Menggambar dan beri keterangan hasil pengamatan.

1.6 HASIL DAN PEMBAHASAN


1. HASIL PRAKTIKUM
a. Sel tumbuhan

b. Sel hewan

protozoa

2. PEMBAHASAN
Sel merupakan kesatuan fungsional yang menunjukkan bahwa aktivitas yang
berlangsung dalam tubuh makhluk hidup tercermin dalam aktivitas didalam sel, maka sel
disebut unit fungsional. Seluruh tubuh organisme tersusun atas sel-sel, maka disebutlah
unit struktural terkecil. Setelah ditemukannya gen dalam kromosom yang ada di dalam
nuckleus yang mewariskan sifat, maka sel disebut sebagai unit hereditas.Pada sel bawang
merah (Allium cepa) yang merupakan sel tumbuhan dan epidermisnya merupakan sel hidup
, karena sel bawang merah mempunyai inti sel dan mempunyai cairan di dalamnya.
Pertukaran cairan yang ada didalam sel epidermis bawang merah disebut mukleoplasma
yang berfungsi untuk melindungi vakuola. Sel tumbuhan tersusun atas Dinding sel,
Membran sel, Sitoplasma/protoplasma, Nukleus atau inti sel, Retikulum endoplasma,
Ribosom, Mitokondria, Badan Golgi, Plastida/Kloroplas, dan Vakuola. Dalam sel bawang
merah dari hasil pengmatan bawang merah terdiri dari beberapa struktur yaitu inti sel yang
berfungsi untuk mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel . kemudian
dinding sel berperan dalam turgiditas sel. Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel . dan
bagian terakhir yaitu sitoplasma yang berfungsi sebagi tempat berlangsungnya beberapa
reaksi kimia sel ,membrane sel dan kloroplas. Sel pada bawang merah memiliki warna
merah muda karena bawang merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas.
Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma , inti sel
dan sitoplasma. Yang dimana sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang
cukup penting bagi kelangsungan hidup. Sel bawang merah sendiri memiliki bentuk seperti
balok yang disusun miring atau seperti tumpukan batu bata.
Pada penelitian dengan rendaman air jerami yang merupakan sel hewan karena dalam
rendaman air jerami tersebut terdapat banyak bakteri-bakteri yang sangaat kecil dan tidak
bisa kita lihat dengan mata kasar , dalam hal ini diperlukan alat bantu yaitu mikroskop. Sel
hewan sendiri terdiri atas Mitokondria, Ribosom, Retikulum Endoplasma, Badan Golgi,
Sentriol, Lisosom, Sentrosom, Nukleus, Membran sel, Sitoplasma, Vakuola. Dalam
rendaman air jerami ini ditemukan kehidupan dimana terdapat protozoa yang bergerak-
gerak seperti ulat. Bentuk dari protozoa ini mirip dengan bentuk lintah. Filum protozoa ini
termasuk ke dalam kelas amoeba atau disebut dengan amoeba radiosa.
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan dalam kmponen penyusun selnya. Sel
hewan dan sel tumbuhan termasuk golongan sel eukariotik. Sel eukariotik memiliki sistem
endomembran yakni memiliki organel-organel bemembran seperti retikulum endoplasma ,
kompleks golgi , mitokondria dan lisosom. Sel tumbuhan dan sel hewan pada prinsipnya
mempunyai banyak kemiripan. Meskipun tampak mirip , kedua sel tersebut memiliki
perbedaan pada organel-orgnel selnya secara spesipik. Sel tumbuhan memiliki beberapa
organel yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Dengan demikian perbedaan sel tumbuhan dan
sel hewan, antara lain :
 Sel Hewan
1. Tidak memiliki dinding sel yang berfungsi melindungi sel.
2. Tidak memiliki plastida yang berfungsi dalam sintesis dan penyimpanan makanan
3. Memiliki lisosom yang berfungsi sebagai sistem pembuangan sampah sel dengan
mencerna material bekas pakai di sitoplasma.
4. Memiliki sentrosom yang berfungsi aktif pada pembelahan sel.
5. Timbunan zat berupa lemak dan glikogen yang berfungsi sebagai energi cadangan
diperlukan oleh tubuh.
6. Bentuk tidak tetap
7. Pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit yang berfuungsi
sebagai pengatur nilai osmotik sel atau eksresi.
 Sel Tumbuhan
1. Memiliki dinding sel dan membran sel
2. Umumnya memiliki plastida
3. Tidak memiliki lisosom
4. Tidak memiliki sentrosom
5. Timbunan zat berupa pati
6. Bentuk tetap
7. Memiliki vakuola ukuran besar dan banyak

Sel mahluk hidup mempunyai ukuran antara 10 – 30 mikrometer. Sel bersifat


mikroskopis. Sel tumbuhan berdiameter antara 10 – 100 mikrometer yang dapat dilihat dibawah
mikroskop. Bentuk sel tumbuhan cendrung tetap hal ini terjadi karena sel tumbuhan memiliki
dinding sel. Sedangkan sel hewan bentuknya tidak tetap. Hal ini terjadi karena sel hewan tidak
memiliki dinding sel.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 SIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Bentuk sel hewan
dan sel tumbuhan ada yang pipih , memanjang , sangat panjang , dan bikonkof. Pada sel
hewan bentuknya tidak tetap karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada sel
tumbuhan bentuk dari sel yang diisolasi adalah bulat seperti sel darah , sel lemak , dan sel
telur dan sel tumbuhan cendrung tetap. Pada Allium cepa (bawang merah) bentuk selnya
seperti batu bata yang tersusun. Perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan yaitu pada sel
hewan tidak terdapat dinding sel sedangkan pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang
melindungi sel. Struktur sel tumbuhan terdiri atas dinding sel dan membran sel . Umumnya
memiliki plastida ,Timbunan zat berupa pati ,Bentuk tetap ,Memiliki vakuola ukuran besar
dan banyak. Sedangkan pada sel hewan terdiri atas lisosom , sentrosom , Timbunan zat
berupa lemak dan glikogen , Bentuk tidak tetap, Pada hewan tertentu memiliki vakuola,
ukuran kecil, sedikit .
1.2 SARAN
Dalam pelaksanaan praktikum harus teliti dan serius. Sehingga kegiatan praktikum bisa
berjalan dengan lancar supaya praktikan benar-benar memahami apa yang dipraktikkan dan
data yang didapatk an maksimal sesuai yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
HUDA, Sheila Nurul; KUSUMO, Dimas Adi. ALAT BANTU AJAR PENGENALAN SEL
HEWAN DAN TUMBUHAN.
Kurniati, Tuti.(2020).Biologi Sel.
Yulanda, Rampas. 2011. Struktur Sel . e journal.
Wigati, Teo. 2014. Biologi .PT Intan Pariwara. Klaten.
ACARA III
JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jaringan adalah sekumpulan satu atau lebih jenis sel yang memiliki fungsi dan sifat yang
sama. Sel-sel hati akan membentuk jaringan hati , sel-sel jantung akan membentuk jaringan
jantung , dan sel-sel kulit akan membentuk jaringan kulit. Pada umumnya jaringan hewan
dan manusia sama. Sedangkan jaringan tumbuhan berbeda dengan jaringan hewan maupun
jaringan manusia. Sel-sel tumbuhan yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama akan
berkumpul membentuk jaringan tumbuhan tertentu. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel
yang terjadi selama masa pertumbuhan dan perkembangan, jenis jaringan tumbuhan dapat
dikelompokan menjadi dua macan yaitu jaringan meristem (jaringan embrional) dan jaringan
permanen (Jaringan dewasa). pada jaringan tumbuhan dibagi menjadi lima kelompok yaitu
jaringan meristem , jaringan epidermis , jaringan parenkim , jaringan penyokong , dan
jaringan pengangkut. Sedangkan Jaringan hewan adalah sekumpulan sel yang sama
memiliki fungsi yang sama membentuk jaringan hewan. jaringan hewan dikelompokkan
menjadi empat kelompok yaitu jaringan epitel, jaringan otot , jaringan ikat , dan jaringan
saraf. Jaringan

tumbuhan memberikan dukungan struktural untuk tanaman sedangkan jaringan


hewan membantu penggerakannya. Jaringan epitel pada hewan merupakan jringan penutup
tubuh permukaan dalam dan luar ,membatasi antara organ atau membatasi organ dengan
rongga dalam tubuh. jaringan ikat yang disebut juga jaringan peyokong atau jaringan
penyambung. Pada tumbuhan Jaringan meristem atau jaringan embrional adalah jaringan
yang sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis. Kemampuan jaringan bermitosis secara
terus menerus menyebabkan terus bertambahnya sel-sel baru sehingga tumbuhan mengalami
pertambahan tinggi dan volume. Dan Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari
pembelahan sel-sel meristem primer maupun sekunder, yang telah berdiferensiasi atau
mengalami perubahan bentuk sesuai dengan fungsinya. Jadi, jaringan permanen bersifat 35
nonmeristematik atau tidak aktif membelah, tidak tumbuh, dan tidak berkembang lagi.
Oleh karena itu praktikum kali ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahan
terhadap jaringan-jaringan yang terdapat pada hewan dan tumbuhan. Pada tumbuan sendiri
terbagi menjadi tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. Tumbuhan berkeping biji
tunggal atau monokotil adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang
bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga, contohnya seperti
tanaman padi, bunga anggrek, jagung, dan kelapa. Sedangkan tumbuhan berkeping biji dua
atau dikotil adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama
dengan memiliki sepasang daun lembaga, contohnya seperti tanaman kentang, kembang
sepatu, kacang tanah dan nangka. Ciri-ciri lain untuk dapat membedakan tumbuhan
monokotil dan dikotil diantarnya dapat dilihat dari bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut,
seperti bagian akar, batang, daun dan bunga.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui serta memahami
jaringan penyusun tubuh organism.
BAB II
ISI
2.1 ALAT PRAKTIKUM
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya:
a. Mikroskop
b. Kaca preparat
c. Cover glass

2.2 BAHAN PRAKTIKUM


Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
a. Preparat awetan atau preparat kering
b. Pada tumbuhan menggunakan jagung (Zea mays) dan Akar kacang tanah (Arachis
hypogaea)

2.3 METODE PRAKTIKUM


Adapun metode dalam praktikum ini sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Mengambil preparat jaringan tumbuhan yang telah disediakan.
c. Mengamati di bawah mikroskop.
d. Memerhatikan bentuk jaringan setiap preparat yang anda amati.
e. Menggambar dan memberi keterangan lengkap pada bagian-baginnya.

2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil praktikum
Tumbuhan monokotil Tumbuhan dikoti
(Zea mays) (Arachis hypogaea )
b. PEMBAHASAN

Hasil dari praktikum ini yaitu mengenai pengamatan terhadap jaringan hewan
dan tumbuhan. Dimana pada tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan monokotil yang
berbiji satu atau tunggal dan tumbuhan dikotil yang memiliki biji dua atau lebih dari
satu. Pada tumbuhan monokotil digunakan batang tumbuhan jagung (Zea mays) dan
Arachis hypogaea atau akar dari kacang tanah untuk tumbuhan dikotilnya. Jaringan
yaitu sekumpulan satu atau lebih jenis sel yang memiliki fungsi dan sifat yang sama.
Pada tumbuhan monokotil Zea mays terlihat bagian xylem , floem , epidermis
dan jaringan dasar. Dimana xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam
mineral dari akar menuju ke daun. Xylem merupakan jaringan yang kompleks karena
tersusun dari berbagai bentuk sel. Sel-selnya telah mati berdinding tebal dan
mengandung zat lignin. Floem yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat
makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem tersusun dari
sel-sel yang hidup dan mati. Dan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan
sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang daun, bunga,
buah, dan biji. Jaringan epidermis disebut jaringan pelindung, karena berfungsi
melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang merugikan
misalnya perubahan suhu, kerusakan mekanin, hilangnya air melalui penguapan dan
hilangnya zat-zat makanan. Sedangkan jaringan dasar (parenkim ) merupakan
Jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi yang bervariasi.
Jaringan ini bertanggung jawab terhadap segala proses fisiologis. Jaringan parenkim
disebut sebagai jaringan dasar karena dapat dijumpai pada setiap bagian tumbuhan.
Pada batang dan akar, parenkim terdapat di antara epidermis dan pembuluh angkut
sebagai korteks. Parenkim juga dapat ditemukan sebagai empulur batang. Pada daun,
parenkim berperan sebagai mesofil daun serta dapat berdiferensiasi menjadi jaringan
tiang 40 dan jaringan bunga karang. Pada buah dan biji, parenkim berperan sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan.Pada tumbuhan dikotil tersusun atas xylem ,
floem , empulur , dan juga parenkim. Untuk xylem , floem , dan juga parenkim
memiliki fungsi yang sama seperti pada tumbuhan monokotil. Namun untuk empulur
yaitu berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan serta memperkuat organ
tumbuhan dan pengangkutan air dan mineral kea arah samping.
Struktur jaringan hewan dengan manusia sama , tetapi ada bagian-bagian yang
membedakan. Jaringan hewan dibagi menjadi empat kategori utama untuk
menjalankan fungsi yang berbeda-beda yaitu jaringan epitel , jaringan ikat , jaringan
otot ,dan jaringan syaraf. Jaringan otot dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik,
otot polos , dan otot jantung. Namun pada praktikum ini digunakan otot polos dan otot
jntung serta jaringan syaraf. Otot jantung menyusun organ jantung, mempunyai sifat
antara otot rangka dan otot polos. Serabutnya mirip otot rangka tetapi disarafi oleh
saraf otonom, dan dapat berkontraksi tanpa stimulasi saraf sama sekali. Sel otot
jantung sering bercabang-cabang dan membentuk anyaman (anastomosis). Dibawah
mikroskop cahaya sel otot jantung tampak bergaris-garis melintang seperti otot
rangka, mempunyai inti terletak ditengah-tengah sel. Antara sel satu dengan sel yang
lain di sebelahnya membentuk sinsitium yang dihubungkan oleh cakram sisipan
(intercalated disc) yang merupakan persambungan lis trik (electrical junction) yang
dapat menyebabkan potensi aksi ke seluruh jantung seperti terjadi pada otot polos
unit tunggal. Ciri-ciri otot jantung yaitu sel otot jantung berbentuk serabut lurik yang
bercabang-cabang , sel yang mempunyai satu atau banyak inti sel , dan terletak
ditengah serabut , otot bekerja diluar kesadaran artinya tidak diperintah otak tapi
dipengaruhi oleh persediaan oksigen yang cukup. . Fungsi otot jantung yaitu
menyusun jantung , menggerakkan jantung untuk memompa d arah ke seluruh tubuh ,
membersihkan sisa metabolisme tubuh , membantu pemompaan darah dijantung ,dan
menunjang pekerjaan jantung lainnya.

Sedangkan otot polos merupakan sel otot bila dilihat dibawah mikroskop
cahaya tidak menunjukkan adanya garis garis melintang. Otot polos pada vertebrata
termasuk manusia dapat dijumpai pada dinding organ-organ dalam dan pembuluh
darah: saluran pencernaan makanan, uterus, kandung kencing, ureter, arteri, arteriol
dan sebagainya. Disamping itu otot polos dapat dijumpai pada iris mata
dan otot penggerak rambut. Sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan satu
inti terletak ditengah sel, memiliki penampang antara 2-10nm, sedangkan panjangnya
50-200 nm (penampang otot rangka dapat mencapai 20 kali otot polos dan panjangnya
bisa ribuan kali otot polos). Sering sel-sel otot polos satu dengan yang lain
dihubungkan secara kelistrikan melalui gap junction (persambungan renggang),
sehingga sekelompok sel dapat berkontraksi sebagai unit fungsional tunggal. Dalam
keadaan demikian gap junction disebut juga sebagai electrical
junction (persambungan listrik).

Struktur internal otot polos tampak kurang terorganisasi secara teratur


dibandingkan dengan otot rangka dan jantung. Susunan filamen tebal dan tipis dapat
dalam otot polos tampak hampir acak dan tersebar homogen, organisasi
sarkometrikdan pita Z-nya tidak ada. Proporsi dan organisasi filamen tebal dan tipis
berbeda, tidak tersusun sejajar tetapi saling menyilang membentuk kisi-kisi. Rasio
fialmen tebal dan tipis pada otot polos sebesar 1:16 (pada otot rangka 1:2). Filamen
tebal mengandung miosin, sedangkan filamen tipis hanya mengandung aktin dan
tropomiosin, tanpa troponin. Serabut otot polos mengandung filamen antara
(intermediate) yang bersifat nonkontraktil, yang melekat pada “dense bodies” dan
sarkolema. Filamen intermediate ini diduga berfungsi sebagai suatu rangka internal,
dan dense bodies sebagai tempat melekatnya filamen tipis (sebagai pengganti garis Z).
Pada sel otot polos, retikulum sarkoplasma tidak berkembang dengan baik dan tubulus
T tidak ada.

Berdasarkan pada perbedaan bagaimana serabut otot polos dikelompokkan


menjadi aktif, maka otot polos dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu otot polos
unit jamak (multi unit) dan otot polos unit tunggal (single unit). Otot polos terdapat
pada : (1) dinding pembuluh darah besar, (2) saluran udara besar ke paru-paru, (3)
otot-otot mata yang mengatur lensa untuk melihat jauh dan dekat, (4) otot iris mata
dan (5) otot pada dasar folikel rambut.Otot polos unit tunggal disebut juga dengan
otot-otot polos viseral-viseral sebab dijumpai pada dinding organ-organ berongga atau
visera yaitu saluran pencernaan, alat reproduksi, saluran kencing dan pembuluh darah
kecil.

Pada hewan juga terdapat jaringan syaraf. Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel
saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.
Cabang -cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang
lainnya sehingga terbentuk jaringan syaraf. Ada tiga macam sel syaraf : Sel syaraf
motorik ,Sel syaraf sensorik ,dan Sel syaraf penghubung. Jaringan syaraf terdapat di
otak, sumsum tulang belakang dan di urat syaraf. Sel syaraf mempunyai kemampuan
iritabilitas (kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan) dan
konduktivitas (kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan).
Sel syaraf (neuron) terdiri atas beberapa bagian yaitu : Dendrit merupakan
percabangan dari badan sel saraf berupa tonjolan sitoplasma yang pendek dan
bercabang-cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan
ke badan sel. Badan sel merupakan bagian utama sel syaraf. Di dalam badan sel
terdapat sitoplasma , nukleus (inti sel) , dan nukleolus (anak inti sel). Badan sel
berfungsi untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke
neurit (akson). Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel syaraf (neuron). Neurit
berfungsi untuk meneruskan impuls dari badan sel syaraf ke sel syaraf lainnya. Akson
berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel yang menuju efektor, seperti
otot dan kelenjar. Selubungan myelin yang berfungsi untuk membungkus neurit mirip
pembungkus kabel listrik yang bersifat isolator. Dan akson terminal yaitu tempat
bertemunya sel syaraf dengan sel syaraf lainnya yang berfungsi menghantarkan
potensial aksi menjauhi badan sel dan berakhir di sel syaraf lain.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan ini yaitu Tumbuhan monokotil
merupakan tumbuhan berkeping biji tunggal dan salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun
lembaga. Tumbuhan dikotil atau berbiji dua meruakan segolongan tumbuhan berbunga
yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga. Pada
tumbuhan monokotil Zea mays terdiri atas bagian-bagian yaitu xylem ,floem ,epidermis ,
dan jaringan dasar (parenkim). Sedangkan pada tumbuhan dikotil terdiri atas xylem ,floem
,empulur , epidermis ,dan parenkim.jaringan otot jantung merupakan otot yang hanya
terdapat pada jantung saja. Ciri-ciri otot jantung yaitu sel otot jantung berbentuk serabut
lurik yang bercabang-cabang , sel yang mempunyai satu atau banyak inti sel , dan terletak
ditengah serabut , otot bekerja diluar kesadaran artinya tidak diperintah otak tapi
dipengaruhi oleh persediaan oksigen yang cukup. Fungsi otot jantung yaitu menyusun
jantung , menggerakkan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh , membersihkan
sisa metabolisme tubuh , membantu pemompaan darah dijantung ,dan menunjang
pekerjaan jantung lainnya. Sedangkan otot polos merupakan sel otot bila dilihat dibawah
mikroskop cahaya tidak menunjukkan adanya garis garis melintang. Sel otot polos
berbentuk seperti gelendong dengan satu inti terletak ditengah sel, memiliki penampang
antara 2-10nm, sedangkan panjangnya 50-200 nm (penampang otot rangka dapat
mencapai 20 kali otot polos dan panjangnya bisa ribuan kali otot polos). Otot polos
berfungsi untuk memindahkan zat melalui organ atau pembuluh dan bekerja dengan
berkontraksi dalam gelombang. Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel
saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang. Sel syaraf (neuron) terdiri atas
beberapa bagian yaitu : dendrit , badan sel inti sel , neurit , akson , selubungan myelin dan
akson terminal.
1.2 SARAN
Pada praktikum ini diharapkan keada asisten praktikum supaya dalam menjelaskan
materi tidak terlalu cepat , agar apa yang disampaikan bisa dipahami dengan baik. Dilihat
juga dari kondsi raktikum yang online mungkin terkendala dengan sinyal sehingga
kadang-kadang suara yang menjelaskan kurang jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ashary ,W.A.,Situmorang ,Y.R., Situngkir, A.,dan Sihombing, E. Sistem otot

Haryono, S. Jaringan Hewan.

Maulina, Arief Husein. “Jaringan Tumbuhan.”

Wangko, S.(2014). JARINGAN OTOT RANGKA Sistem membrane dan struktur


halus unit kontraktil. JURNAL BIOMEDIK:JBM, 6(3).
ACARA IV

ORGANOLOGI ORGAN REPRODUKSI


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Organologi adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan fungsi
organ dari tumbuhan itu sendiri. Tubuh makhluk hidup tersusun atas jutaan sel. Sel-sel
yang memiliki struktur dan fungsi yang sama membentuk suatu jaringan. Beberapa
macam jaringan akan membentuk suatu organ. Kumpulan bermacam-macam organ
membentuk suatu sistem organ. Akhirnya, beberapa macam sistem organ saling
melengkapi dan bekerja sama untuk membentuk suatu individu makhluk hidup. Akar
sebagai organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Fungsi
utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam
mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya.
Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu dikotil dan monokotil akarnya sudah merupakan akar
sejati. Penamaan ini berdasarkan adanya perbedaan dengan struktur akar yang terdapat
pada tumbuhan tingkat rendah, misalnya lumut. Akar memiliki struktur yang amat kuat,
hal ini terbukti dengan kemampuannya untuk menerobos beberapa lapisan tanah yang
keras. Akar pada tumbuhan dikotil dapat menjalar sangat jauh dari tempat tumbuhnya.
Pada tumbuhan karet, akarnya dapat menembus tembok hingga beberapa meter dari
tempat tumbuhnya. Kemampuan penjalaran akar ini memungkinkan tumbuhan mengambil
berbagai jenis unsur hara dari sekitar tempat tumbuhnya. Kemampuan akar untuk
menerobos lapisan tanah ini disebabkan karena akar memiliki lapisan pelindung yang
disebut kaliptra (tudung akar). Kaliptra dapat kita temukan pada akar-akar tumbuhan
monokotil maupun dikotil. Bagian akar terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam.
Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, batang akar, percabangan akar (hanya pada
dikotil), dan bulu-bulu akar. Sementara itu, struktur bagian dalam akar (anatomi akar)
terbentuk oleh jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat). Bagian-
bagian akar tersebut tersusun berurutan dari luar ke dalam.
Selain itu tumbuhan juga mempunyai batang. Batang merupakan bagian tumbuhan
yang menyokong dan memproduksi tunas, daun, bunga, dan buah. Batang menahan daun
pada posisinya sehingga dapat menerima sinar matahari yang diperlukan untuk
memproduksi zat makanan. Batang tumbuhan juga sebagai alat transportasi yang
membawa air dan mineral dari akar ke daun untuk digunakan dalam memproduksikan
makanan atau karbohidrat. Karbohidrat yang diproduksi pada daun didistribusikan melalui
batang ke bagian lain dari tumbuhan. Banyak tumbuhan mempunyai batang tetapi juga
ada yang tidak memiliki batang seperti lumut dan tumbuhan rendah lainnya. Bentuk dan
ukuran batang tergantung dari jenis tumbuhan tersebut. Ada tumbuhan yang mempunyai
batang yang pendek dan ada yang panjang. Ada batang yang keras, ada yang lunak.
Seperti akar dan batang, tumbuhan pasti mempunyai daun. Daun telah berk embang
sebagai kepala bagian dari tumbuhan untuk mengumpulkan energi cahaya dari matahari
dan melakukan fotosintesis untuk mengubah energi cahaya menjadi energi biokimia. Oleh
karena itu, memiliki struktur yang disesuaikan dengan fungsi tersebut. Daun dibentuk oleh
tumbuhan untuk memproduksi makanan. Fotosintesis-reaksi kimia yang rumit di mana
karbon dioksida dari udara dan air dari tanah, dengan adanya cahaya, menghasilkan gula
dilakukan pada kloroplas yang ditemukan dikemas dalam sel daun. Karena energi yang
berasal dari cahaya oleh klorofil, baik daun harus cukup tipis agar cahaya dapat
menembus semua lapisan sel atau, dalam kasus tumbuhan dengan daun sukulen, kloroplas
harus terkonsentrasi paling banyak di dekat permukaan daun.
Jadi dilaksanakannya praktikum ini agar dapat memahami dengan baik apa saja organ-
organ reproduksi pada tumbuhan Serta bagaimana proses reproduksinya. Proses
reproduksi biasanya terjadi pada bagian bunga. Bunga merupakan organ reproduktif pada
tumbuhan Magnoliophyta atau Angiospermae yang berperan sebagai perantara
penggabungan sperma dengan sel telur untuk menghasilkan embrio. Proses penggabungan
ini diawali dengan adanya polinasi, diikuti oleh fertilisasi yang kemudian akan mengarah
pada pembentukan biji. Pada tumbuhan tinggi, biji merupakan generasi penerus dan
berfungsi sebagai alat penyebaran.
Kembang sepatu merupakan tanaman yang memilki nama ilmiah hibiscus rosa-
sinensis L adalah tanaman yang berasal dari Asia Timur yakni daerah sekitar
Semenanjung Malaya (Malaysia), kembang sepatu adalah tanaman semak suku malvaceae
yang banyak ditanam sebagai tanamn hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar,
bewarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa
bunga tunggal (daun mahkota selapis)atau bunga ganda (daun mahkota berlapis)yang
bewarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk memahami cara perkembangbiakan pada
tumbuhan.

BAB II

ISI

2.1 ALAT PRAKTIKUM


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya :
a. Pensil
b. Penghapus

2.2 BAHAN RAKTIKUM


Adapun bahan yang digunakan dalam praktkum ini yaitu :
a. HIbicus rosa sinensis
b. Buku gambar

2.3 METODE PRAKTIKUM


Adapun metode dalam praktikum ini sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan-bahan kemudian amati satu persatu bentuk morfologinya
b. Menggambar preparat tersebut, beri keterangan dan deskripsikan masing-masing
preparat

2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil praktikum

Klasifikasi bunga sepatu

1. Kerajaan => plantae


2. Divisi =>spermatophyta /
magnoliophyta
3. Kelas =>magnoliopsida/
dicotyledonae
4. Ordo => malvales
5. Famili => malvaceae
6. Genus => hibiscus
7. Spesies => hibiscus rosa
sinensis L

b. Pembahasan
Malvaceae merupakan salah satu famili tumbuhan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Kembang sepatu dengan nama ilmiah Hibiscus rosa-sinensis
merupakan salah satu spesies dari famili Malvaceae yang memiliki multi fungsi
bagi manusia antara lain: tanaman hias, bahan makanan, dan obat. Hibiscus rosa-
sinensis merupakan tanaman semak annual atau perennial yang memiliki berbagai
macam warna bunga. Hibiscus rosasinensis memiliki cabang-cabang ramping
dengan panjang hingga 6 meter. Daun tersusun spiral (tersebar), berbentuk bulat
telur, dengan helaian daun berukuran 15 cm panjangnya dan lebarnya 10 cm.
Daun Hibiscus merupakan daun tunggal, berlobus, dan memiliki sepasang stipula
atau daun penumpu . Bunga merupakan bunga tunggal yang muncul di ketiak
daun dan memiliki epikalik. Epicalik berjumlah 5-7 brakteadengan panjang
sekitar 1 cm, sedangkan panjang kelopoknya 2,5 cm. Korolla berumur pendek
dan berjumlah 5 helaian yang berbeda dalam ukuran dan warna, yang berbentuk
tunggal atau ganda . Mahkota bunga H. rosa-sinensis ada yang bewarna putih,
kuning, dan merah dengan berbagai degradasi warna dengan susunan tunggal,
ganda, dan cested. Bunga memiliki simetri radial dengan kalik berbentuk seperti
cup, memiliki 5 petal yang saling berhubungan, tangkai sari muncul dari stamen
dan memiliki stigma dengan lobus berambut . Buah H. rosa-sinensis sangat jarang
dibentuk, dan kalau ada merupakan buah kapsul sepanjang 3 cm .
Pada bunga sepatu atau H.rosa sinensis tersusun atas bagian-bagian yaitu
mahkota merupakan daun perhiasan bunga yang bewarna warni. Daun mahkota
ini berkelompok membentuk mahkota bunga. Fungsi utama mahkota bunga
adalah untuk memikat hewan serangga yang berperan penting dalam melakukan
proses penyerbukan. Kelapa sari berfungsi sebagai tempat penyimpanan serbuk
sari bunga dan juga berfungsi untuk melepaskan serbuk sari tersebut .Benang
sari(stamen) berfungsi untuk menghasilkan serbuk sari.Kepala putik(stigma)
adalah bagian fertil pada bung dimana bakal buah dan bakal biji berada. Tangkai
putik (stilus) berfungsi sebagai penyangga dari kepala putik agar kepala putik
memiliki posisiyang tepat untuk menangkap serbuk sari pada saat proses
penyerbukan. Bakal biji (ovule) berfungsi untuk melindung dan menjadi tempat
bersemayamnya sel telur(ovum). Tangkai bunga (pedunculus) merupakan cabang
terakhir yang mendukung bunga dan berfungsi sebagai tempat kedudukan bunga.
Dasar bunga (receptacle) berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
Kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan yang paling pangkal umumnya
bewarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga.
Proses reproduksi seksual pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan.
Penyerbukan adalah pemindahan serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Pemindahan serbuk tersebut dapat dilakukan oleh berbagai agen, seperti udara,
air, dan hewan. Tipe penyerbukan dibedakan menjadi dua, yaitu penyerbukan
sendiri dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri adalah jenis penyerbukan
ketika serbuk sari dipindahkan dari kepala sari ke kepala putik bunga yang sama.
Jenis penyerbukan ini hanya dapat terjadi pada bunga biseksual. Sementara itu,
penyerbukan silang terjadi ketika serbuk sari dipindahkan dari kepala sari bunga
ke kepala putik bunga lain dari spesies yang sama. Pada angiospermae, fertilisasi
adalah penyatuan gamet jantan dan betina yang bekerja untuk menghasilkan zigot
atau sel telur yang dibuahi.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu bunga sepatu merupakan bunga
sempurna dimana bunga sepatu ini memiliki bagian-bgian yang lengkap. Dimana Pada
bunga sepatu atau H.rosa sinensis tersusun atas bagian-bagian yaitu mahkota bunga
(sepal) , dasar bunga (resepfakel) , bakal biji (ovule) , benang sari (filamen) , mahkota
(petal) , kepala sari (antera) , kepala putik (sigma) , tangkai putik (stilus) , bakal buah
(ovarium) , serta putik (carpel). Dan proses reproduksi seksual pada tumbuhan diawali
dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah pemindahan serbuk sari dari kepala sari ke
kepala putik.
3.2 SARAN
Pada praktikum ini diharapkan kepada asisten praktikum untuk lebih jelas dalam
menjelaskan dan menunjukkan praktikan. Supaya dapat lebih jelas dan mudah dipahami
dengan baik. Dalam praktikum ini juga harus memanfaatkan waktu yang telah ditentukan
dengan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Ardhiawan, Y. (2010). Aplikasi pembelajaran reproduksi pada tumbuhan untuk siswa SMP berbasis
flash.

IX, B. B. KOMPETENSI DASAR.

IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY SEBAGAI PEMBELAJARAN PERTUMBUHAN TANAMAN DIKOTIL


DAN MONOKOTIL UNTUK SEKOLAH DASAR Julia Safitri, Popy Meilina, Sitti Nurbaya Ambo
Universitas Muhammadiyah Jakarta juliasftr@gmail.com, popy.meilina@ftumj.ac.id

Suradinata, T. Struktur Bunga, Alat Reproduksi, serta Proses Reproduksi Jantan dan Betina pada
Tumbuhan Angiospermae.

Novia, S. (2018). FORMULASI GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG
SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) DENGAN GELLING AGENT CMC-Na: KAJIAN SIFAT
FISIKA KIMIA DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI (Doctoral dissertation, Universitas Wahid Hasyim
Semarang).
ACARA V

KEANEKARAGAMAN VERTEBRATA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Biologi merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari tentang
kehidupan. Biologi mempelajari asal-usul dan sejarah kehidupan dan hal-hal yang
pernah hidup, struktur makhluk hidup, bagaimana makhluk hidup berinteraksi dengan
satu sama lain, dan bagaimana fungsi makhluk hidup. Sesuai dengan kondisi
lingkungannya, flora di suatu tempat dapat terdiri dari beragam variasi gen yang hidup
dibeberapa tipe habitat. Perlindungan dan pelestarian satwa liar adalah salah satu
langkah yang sangat penting untuk dilakukan guna mengurangi dampak lingkungan
yang dari waktu ke waktu terus menurun. Hewan terbagi menjadi 2 kelompok,
diantaranya adalah Vertebrata yaitu Hewan yang memiliki tulang belakang dan
Avertebrata yang merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Pada
dasarnya, klasifikasi hewan yang menjadi Vertebrata dan Invertebrata ini merupakan
klasifikasi berdasarkan struktur tubuh hewan atau binatang. Hewan-hewan yang
tergolong dalam Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni : Ikan (Pisces),
Amfibi (Amphibia) , Reptil (Reptilia), Burung (Aves), dan Hewan Menyusui
(Mammalia).
Ikan dan ayam tergolong hewan ternak dengan tingkat pemanfaatan bagian
tubuh yang tinggi karena hampir semua bagian tubuh ikan dan ayam digunakan baik
untuk dikonsumsi secara langsung maupun bahan baku produk lanjutan. Seperti yang
kita tahu, mulai dari bulu yang dapat dimanfaatkan untuk kemoceng, kulit, daging, dan
jeroan kebanyakan untuk dikonsumsi oleh masyarakat, hingga tulang yang dapat
digunakan untuk bahan baku tepung tulang yang dapat digunakan untuk pakan ternak.
Dimulai dari bagian luar ayam terdiri dari kepala, leher dimana terdapat paruh,
jengger, cuping, dan pial. Di bagian depan tubuh ayam terdapat dada dan sayap. Lalu
di bagian belakang terdapat punggung, perut, paha, betis, ekor, cakar atau kaki.
Masing-masing dari bagian-bagian ayam memiliki fungsi tersendiri bagi ayam
tersebut. Selaniutnya di bagian dalam dari ayam terdapat beberapa sistem, antaralain
sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem saraf, dan sistem
urogenital. Disamping sistem-sistem tersebut, ayam juga memiliki sistem kekebalan
tubuh yaitu pada organ thymus dan bursa fabricius.Sedangkan ikan adalah hewan yang
vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan
insang berbeda dengan ayam yang hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru.
Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan
kekerabatannya masih diperdebatkan. Sturtur dan susunan fungsi pencernaan pada
ikan sangant kompleks.
Oleh karena itu praktikum kali ni dilaksanakan agar dapat memahami dengan
baaik apa saja organ tubuh pada ikan dan ayam. Baik itu organ bagian dalam ataupun
bagian luarnya. Pada ikan dan ayam juga terdapat bagian-bagian organ dalam
sistemnya baik itu sistem peredaran darah, pernapasan , pencernaan , dan eksresi dan
reproduksinya. Organ-organ ini menjalani tugasnya maing-masing sesuai dengan
fungsinya.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Adapn tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui anatomi dan
morfologi pada ikan dan ayam baik pada inspectio maupun sectionya.
BAB II
ISI
2.1 ALAT PRAKTIKUM
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya :
1. Kater
2. Silet
3. Jarum pentul
4. Baskom

2.2 BAHAN PRAKTIKUM


Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Ayam (Gallus gallus domesticus)
2. Ikan nila (Oreochromis niloticus )

2.3 METODE PRAKTIKUM


Adapun metode dalam praktikum ini sebagai berikut :
1. Ikan nila (Oreochromis niloticus )
a. Inspesctio
Pelajarilah dan amati bagian-bagian luar mengenai :
1. Caput
2. Truncus
3. Cauda

b. sectio
1. Kulit dipotong di linea mediana mulai didada ke cloaca kemudian dilepaskan
ke rateral. Pemotongan kulit dilanjutkan kedaerah leher sampai rostrum tetapi
didaerah leher harus berhati-hati, karena kemungkinan merusak ingluvies.
Apabila kulit terbuka, lepaskan pula bagian-bagian ingluvies yang menempel
pada otot-otot didaerah dada. Gambar topographi dari alat-alat dalam
semuanya, sehingga tertulis tiap-tiap alat.
2. System digesterium
Pelajari dan gambar bagiannya.
3. System respiratorium
Pelajari dan gambar bagiannya.
4. System Urogenitale
Pelajari dan gambar bagiannya.
2. Ayam (Gallus gallus domesticus)
a. Inspection
Pelajarilah dan amati bagian-bagian luar mengenai:
1. Caput
2. Truncus
3. Extremitas
4. Cauda

b. Section
1.Kupas kulitnya dulu untuk melihat susunan otot badannya. Ikan dipegang
dengan tangan kiri pada punggungnya. Lalu diseksi dengan gunting arah
longitudinal dari sebelah cranial anus sampai diventral apparatus opercularis,
dan masih dengan gunting diadakan seksi ke dorsal mulai dari ujung pangkal
pemotongan longitudinal. Kemudian difiksasi dengan 2 jarum, 1 dipinggang 1
di dinding badan sebelah ventral. Bagian dinding badan yang dibuka dipegang
dengan pinset.
2.. Situs viscerum thoracis et abdominis
Sterum diangkat tampaklah alat-alat dalam. Kalau belum jelas otot-otot
disebelah cranial cloaca dapat juga disisihkan hingga alat-alat disitu tampak
jelas. Pelajari dan gambarlah bagian-bagiannya.
3. System digesterium

Pelajari dan gambar bagiannya.

4.System respiratorium

Pelajari dan gambar bagiannya.


5.System Urogenitale

Pelajari dan gambar bagiannya.


2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil praktikum

 Ikan nila (Oreochromis niloticus )


1.Inspection

Keterangan :
a. Mulut (os)
b. Mata (oculus)
c. Tutup insang (prope
branchias)
(k
(l
) d. Sirip punggung (pinnae
)
dorsalis)
(o) e. Sirip dada (pinnae pectoral)
f. Sirip perut (pinnae ventralis)
g. Sirip anus (pinnae Analis)
h. Sirip ekor (pinnae caudalis )
i. Perut (ventri )
j. Ekor (
k. Punggung
(i l. Lateral line
(n (m
) )
)

m. Sisik
n. Sirip
o. Kepala
p. Tubuh
q. Tulang mulut
r. Tulang hidung

2.Section

Keterangan bahasa latin :


a. Ureter (ureteris ) k. jantung (cor)
b. Aorta dorsal (dorsalis arteriae ) l. Hati (Hepar)
c. Ginjal (Ren) m. Limpa (lienem)
d. Lambung (ventri) n. Pankreas (pancreate)
e. Tali spinal (chorda spinae ) o. Usus halus (intestini)
f. Piloric caecum (caecum pyloric) p. Ovarium (ovaria)
g. Otak (cerebrum) q. Gelembung renang (swimming bullis)
h. Bola olfaktorius (Bulbus olfactorius) r. Anus (ano est)
i. Faring (pharyngis malignant) s. Lubang urogenital (vesicae)
j. Insang (branchiam eius) t. Kandung kemih (ostium urogenitalis
Inferior
Pada bagian sectio ikan dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
1. Sistem peredaran darah (
Adapun organ utama penyusunnya yaitu :
a. Jantung (cor) , jantung dibagi lagi menjadi 4 bagian
 Serambi kiri
 Serambi kanan
 Bilik kiri
 Bilik kanan
b. Pembuluh darah (vasa) ,pembuluh darah dibagi menjadi 2 bagian
 Arteri
 Vena
2. Sistem pernapasan
Organ utama penyusun sistem pernapasan yaitu insang (branchia)
3. Sistem pencernaan
Pada sistem pencernaan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Saluran pencernaan yang terdiri dari
 Mulut
 Kerongkongan
 Lambung
 Usus
 Anus
b. Kelenjar pencernaan yang terdiri dari
 Pancreas
 Hati
 Kantung empedu
4. Sistem eksresi dan reproduksi
Organ penyusun utama dari sistem eksresi dan reproduksi yaitu:
1. Organ eksresi
 Ginjal (Ren)
 Kantung kemih (Pesika uremia)
2. Saluran reproduksi
 Ureter
 Testis (untuk jantan)
 Ovarium (untuk betina)

 Ayam (Gallus gallus domesticus)

1. Inspection
14 Keterangan :
16 1. Paruh
15
2. Lubang hidung
13 3. Mata
4. Telinga
5. Bulu
1  Plumae
 Plumulae
12
 filoplumae
2
6. Paha
11 7. Lutut
3 8. Cakar
10 9. Betis
4

5
7
10. Jari-jari
 Ruas jari-jari
11. Perut
12. Sayap
 Tulang pengumpil
 Tulang hasta
13. Ekor
14. Punggung
15. Leher
16. Jangger
17. Dada

2. Sectio

Pada bagian sectio ayam dibagi menjadi 4 bagian yaitu :


1. Sistem pencernaan

Seperti pada gambar diatas sistem pencernaan pada ayam terdiri atas :
a. Rongga mulut h. pancreas
b. Lidah i. spleen
c. Kerongkongan (esophagus) j. gall biader
d. Tembolok (crop) k. liver
e. Proventriculus l. small intestine
f. Ventriculus (Gizzard) m. ceca (usus buntu )
g. Duodenum n. large intestine
o. cloaca

2. Sistem pernapasan

Sistem pernapasan terdiri dari :


a. Lubang hidung g. jantung
b. Rongga hidung h. kantung udara dada depan dan
Belakang
c. Paring i. kantung udara perut
d. Trakea
e. Bronkus
f. Paru-pru

3. Sistem peredaran darah


Organ utama penyusun sistem peredran darah pada ayam terdiri dari:
a. Jantung (cor)
Dalam jantung terdapat 4 ruang yaitu :
 Serambi kiri dan kanan
 Bilik kiri dan kanan
b. Limpa
4. Sistem reproduksi
Sistem reproduksi terdiri atas :
a. Organ genetial
 Jantan →testis (maskulin)
 Betina →ovarium (peminim)
b. Organ urokotika
 Ginjal terdapat dua pasang menempel pada tulang punggung
 Ureter
 Tidak ada kantung kemih
 Kloaka atau saluran 3 muara (urine , veses, hasil reproduksi)

B. Pembahasan
Hewan terbagi menjadi 2 kelompok, diantaranya adalah Vertebrata yaitu Hewan yang
memiliki tulang belakang dan Avertebrata yang merupakan hewan yang tidak memiliki
tulang belakang. Secara umum , pengelompokkan hewan vertebrata terbagi menjadi 5
kelas yaitu : kelas pisces , amphibi , aves , reptilian , dan mammalia yang kesemuanya
merupakan hewan bertulang belakang. Masing –masing dari kelas hewan tersebut
memiliki habitus yang berbeda. Ikan (pisces) merupakan vertebrata akuatis dan bernapas
dengan insang (beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi
gelembung renang/gelembung udara). Aves adalah hewan yang paling dikenal orang,
karena dapat dilihat dimana-mana , aktif pada siang hari dan unik dalam hal memiliki
bulu sebagai penutup tubuh. Aves atau burung memiliki bulu yang terbuat dari keratin.
Salah satu jenis aves yang biasa dikenal yaitu ayam (gallus gallus domesticus).
Ikan merupakan hewan hipotermal yaitu hewan yang suhu badannya tidak mengikuti
suhu lingkungannya. Ikan sendiri termasuk dalam golongan hewan ovivar yaitu hewan
bertelur. Dalam pembagiannya pada ikan dibedakan menjadi dua yaitu bagian inspectio
yaitu pengamatan terhadap bagian luar tubuh tanpa melakukan pembedahan. Dan sectio
yaitu pengamatan terhadap bagian dalam tubuh dengan melakukan pembedahan. Pada
ikan nila (Oreochromis niloticus) bagian inspectio terbagi menjadi beberapa bagian
diantaranya Mulut (os) yang digunakan untuk makan, Mata (oculus) yang digunakan
untuk melihat, Tutup insang (prope branchias) berfungsi untuk melindungi ikan dan
respirasi , Sirip punggung (pinnae dorsalis) berfungsi untuk keseimbangan mereka dan
membantu dalam melakukan belokan mendadak., Sirip dada (pinnae pectoral) berfungsi
sebagai penambah energi saat maju, belok dan diam, Sirip perut (pinnae ventralis)
berfungsi sebagai penstabil saat berenang dalam kedalaman tertentu, Sirip anus (pinnae
Analis) berfungsi sebagai penyeimbang saat berenang, Sirip ekor (pinnae caudalis )
sebagai pemberi dorongan saat bergerak maju atau melakukan manuver, Perut (ventri ),
Ekor (cauda), Punggung, Lateral line, Sisik, Sirip, Kepala, Tubuh, Tulang mulut, dan
Tulang hidung.
Untuk bagian sectio ikan dibagi menjadi 4 bagian yaitu sistem pencernaan (system
digestorium), sistem pernapasan (system respiratorium), sistem peredaran darah (system
vas sanguineum), dan sistem eksresi dan reproduksi (system orogenital). Sistem
pencernaan terbagi menjadi dua yaitu saluran pencernaan , untuk saluran pencernaan
dimulai dari pada saat makan masuk melalui mulut dilanjutkan ke kerongkongan
(esophagus) setelah itu akan disekresikan di lambung (pentrikulus) selanjutnya
disempurnakan di segmen usus (intestinum) dan berakhir di anus (ano est). Dan
selanjutnya untuk kelenjar pencernaan (granula digestoria) terdiri atas pankreas yang
berfungsi mensekresikan bahan enzim yang berperan dalam proses pencernaan, hati
(hepar) berfungsi menjaga homeostatis melalui metabolisme dan penyimpanan nutrien
serta detoksifikasi pada ikan. Dan kantung empedu (resika pelea) berfungsi
sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan mengalirkannya ke usus apabila
diperlukan. Sistem pernapasan paada ikan menggunakan organ utama yaitu dengan
insang (branchia). Untuk sistem peredaran darah menggunakan organ utama yaitu
jntung dan pembuluh darah. Pada jantung terdapat 4 ruang yaitu serambi kiri ,serambi
kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Sedangkan pada pembuluh darah terdapat 2 ruang
yaitu arteri dan vena. Dan yang terakhir yaitu sistem eksresi dan reproduksi . Untuk
sistem eksresi terdapat dua organ yaitu ginjal (Ren) dan kantung kemih (pesika
urenia). Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap
kembali pada tubulus proximalis dan garam-garam diserap kembali pada tubulus distal.
Dan untuk organ saluran reproduksi (organa jenitalia) terdiri atas ureter yang menjadi
penghubung antara ginjal dan kantung kemih. Untuk jantan disebut testis sedangkan
untuk betina yaitu ovarium.
Ayam (Gallus gallus domesticus) merupakan jenis hewan yang termasuk kedalam
kelas aves. Untuk ayam sama seperti ikan yang terbagi menjadi bagian inspection dan
insectio. Untuk bagian inspectio pada ayam sendiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu caput ,
teruncus , ekspremitas, dan pauda. Untuk bagian kepala (caput) terdiri atas paruh
(rostrum) yang berfungsi untuk mengambil makanan, celah mulut (primaoris), lidah
(lingua) berfungsi membantu untuk makan, lubang hidung (nares), rahang atas (naksila),
rahang bawah (madibula), jangger (cera), organ penglihatan, telinga, membrane tipani
berperan menangkal suara, dan leher yang menghubungkan antara caput dengan crucus.
Sedangkan untuk truncus terdiri atas punggung (dorsalis), dada (pentrokalis), perut
(abdominalis) , ekor (pauda), dan bulu (furrure) terbagi menjadi 3 bagian yaitu plumae
yang merupakan bulu-bulu yang memberi dasar bentuk tubuh pada sayap dan ekor yang
berfungsi untuk terbang, plumulae yaitu bulu burung yang bentuknya atau keadaanya
lunak seperti kapas dan dapat di temukan saat burung sedang mengerami telurnya, dan
Filoplumae, yaitu bulu yang menyerupai rambut, tumbuh di seluruh tubuh burung.
Sedangkan untuk ekspremitas terdiri atas sayap atas (superior) dan sayap bawah
(antorior). Pada sayap (humerus) terdapat tulang pengumpil (radius) dan tulang hasta
(ulna).untuk alat gerak bagian bawah terdiri atas paha (pemur), lutut (patella) yang
menghubungkan paha dengan betis, betis (pigula), jari-jari (digici), kaki yang dikelilingi
sisik/squama, dan ruas jari (palages).
Untuk sectio pada ayam dibagi menjadi 4 bagian, pertama sistem pencernaan (system
digestorium) , makanan akan dimatabolismekan didalam tubuh. untuk alur makannya
dimulai ketika makanan masuk kedalam paruh kemudian ke esophagus dan ditampung
di dalam tembolok. Di dalam tembolok terjadi proses mekanik tetapi sangat kecil.
Proses pencernaan dilanjutkan ke dalam proventikulus. Pada bagian ini disekresikan
asam hidroklorik dan pepsin dari dinding proventiukulus untuk memecah protein
menjadi asam amino. Selanjutnya dilanjutkan pada ventrikulus dalam tahap ini makanan
dipecah menjadi bagian-bagian kecil. Makanan yang sudah halus selanjutnya masuk
kedalam duodenum. Makanan didalam duodenum ini di cerna dengan bantuan getah
pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan protease. Setelah mengalami
proses perubahan bentuk, warna dan sifat makanan tersebut masuk kedalam usus halus.
Di dalam usus halus disekresikan geah usus halus yang mengandung erepsin dan
beberapa enzim pemecah karbohidrat. Erepsin menyempurnakan pencernaan protein dan
menghasilkan asam amino, enzim yang memecah gula mengubah disakarida menjadi
mososakarida yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. penyerapan dilakukan melalui
villi usus halus.
Kedua, sistem pernapasan (system respiratorium) yang dimulai dari lubang hidung
(nares) lanjut ke rongga hidung (cakunasi), setelah itu berlangsung pada paring, setelah
dari paring lanjut ke trakea dan langsung ke bronkus dan ke paru-paru yang melekat
pada tulang belakang. Ketiga, sistem peredaran darah (system vas sanguineum) dengan
organ utama jantung (cor) yang berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
terdiri dari 4 ruang serambi kiri kanan dan bilik kiri kanan. Pada peredaran darah besar
dimulai dari jantung keseluruh tubuh kembali lagi kejantung. Sedangkan peredaran
darah kecil dimulai dari jantung menuju paru-paru kembali lagi ke jantung. Dan yang
keempat, sistem eksresi dan reproduksi (system orogenital), organ reproduksi pada pada
jantan (maskulin) disebut testis sedangkan pada betina (peminim) disebut ovarium.
Untuk ovarium terdapat dua bagian yaitu bagian kiri dan bagian kanan namun yang
berfungsi hanya satu. Untuk organ eksresinya terdiri atas dua ginjal yang menempel
pada tulang belakang, ureter, dan kloaka atau saluran tiga muara.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari hasil praktikum ini yaitu Ikan nila (Oreochromis niloticus)
merupakan hewan hipotermal yaitu hewan yang suhu badannya tidak mengikuti suhu
lingkungannya. Pada bagian inspectio terdiri atas Mulut (os) yang digunakan untuk makan,
Mata (oculus), Tutup insang (prope branchias) , Sirip punggung (pinnae dorsalis)., Sirip
dada (pinnae pectoral), Sirip perut (pinnae ventralis) , Sirip anus (pinnae Analis), Sirip ekor
(pinnae caudalis ), Perut (ventri ), Ekor (cauda), Punggung, Lateral line, Sisik, Sirip,
Kepala, Tubuh, Tulang mulut, dan Tulang hidung. Sedangkan bagian sectionya dibagi
menjadi 4 bagian yaitu sistem pencernaan (system digestorium) terdiri atas , sistem
pernapasan (system respiratorium), sistem peredaran darah (system vas sanguineum), dan
sistem eksresi dan reproduksi (system orogenital). Ayam (Gallus galus domesticus)
merupakan jenis hewan yang termasuk kedalam kelas aves. Paruh, Lubang hidung, Mata,
Telinga, Bulu terdiri atas ( Plumae Plumulae filoplumae), Paha, Lutut, Cakar, Betis, Jari-
jari, Ruas jari-jari, Perut, Sayap, Tulang pengumpil, Tulang hasta, Ekor, Punggung, Leher,
Jangger, Dada. Sedangkan bagian sectionya dibagi menjadi 4 bagian yaitu sistem
pencernaan (system digestorium) terdiri atas , sistem pernapasan (system respiratorium),
sistem peredaran darah (system vas sanguineum), dan sistem eksresi dan reproduksi
(system orogenital).
3.2 SARAN
Dalam prktikum ini lebih baiknya jika dapat dilaksanakan secara offline karena butuh
pengamatan yang lebih tinggi daripada praktikan-praktikan sebelumnya. Selain itu dalam
penjelasan praktikan oleh asisten praktium supaya lebih menjelaskan dengan jelas terutama
dalam penyebutan nama latin agar dapat dipahami dan dimengerti dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Zamzami, Z. M., Wahyuni, P., & Dewi, B. S. (2020). Keanekaragaman Satwa Liar Di
KHDTK Getas. Journal of Tropical Upland Resources (J. Trop. Upland Res.), 2(2),
269-275.

Landu, M. (2017). APLIKASI PEMBELAJARAN JENIS JENIS HEWAN BERBASIS


WINDOWS PHONE (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM Yogyakarta).

Harahap, M. S. A. (2016). APLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGENALAN HEWAN


VERTEBRATA DAN AVERTEBRATADENGANMETODE KOMPUTER ASSISTED
INSTRUCTION (Studi Kasus: Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Medan). Jurnal
Ilmiah INFOTEK, 1(2).

Sari, W., Okavia, I. W., Ceriana, R., & Sunarti, S. (2017). Struktur Mikroskopis Hati Ikan
Seurukan (Osteochilus vittatus) dari Sungai Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya
yang Tercemar Limbah Penggilingan Bijih Emas. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi
Teknologi dan Kependidikan, 4(1), 33-40.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai