Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

INSTRUMEN 1
(MIKROSKOP)

di Susun Oleh
1.
Rizki Pangestuti
:
P1337434114063
2.
Hana Dewi Astuti
:
P1337434114064
3.
Desi Widya Sari
:
P1337434114065
4.
Nur Hasiyah
:
P1337434114066
5.
Febriani Shofia Rohmah
P1337434114067

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


REGULER B / TINGKAT 1
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG
MIKROSKOP
Pelopor pembuat Mikroskop adalah Antonie Van Lauwenhoek.Pada abad
ke-17 Lauwenhoek membuat Miksorkop satu lensa.Dia membuat gambar-gambar
dibawah Mikroskop.Dia juga menemukan bakteri,tapi dia tidak tau apa yang
sebenarnya ia temukan.
Pada pertengahan abad ke-17 Robert Hooke menggambar suatu gabus
yang terlihat melalui Mikroskop yang ia buat.Sama halnya seperti Lauwenhoek,ia
tak mengerti apa yang ia lihat.
Mikroskop mengalami perkembangan dari abad ke abad.Pada tahun 1860
ditemukan Mikroskop Binokuler,pada tahun 1880 di temukan Mikroskop MultiOkuler dan pada tahun 1933 ditemukan Mikroskop Elektron.

Macam macam Mikroskop :


1.
2.
3.
4.
5.

Mikroskop Binokuler
Mikroskop Monokuler
Mikroskop Digital
Mikroskop Stereo
Mikroskop Elektron

Gambar macam macam Mikroskop :

Berikut ini adalah penjelasan dari macam macam mikroskop :

1. MIKROSKOP BINOKULER
1) Merk
2) Gambar Alat

: Axiom Germany
:

3) Jumlah

Kampus 3 Politeknik

Kesehatan Kemenkes Semarang

memiliki mikroskop

binokuler sebanyak 39 buah yang

terdapat di

berbagai laboratorium.
4) Fungsi Bagian Mikroskop

Mikroskop binokuler adalah alat yang di gunakan untuk


melihat, atau mengenali benda - benda renik yang terlihat kecil menjadi
lebih besar dari aslinya.
1. Lensa okuler
Melekat pada bagian tubus dan berhadapan langsung dengan mata
pengamat serta berfungsi untuk memperbesar bayangan obyek
pengamatan.
2. Lensa obyektif
Lensa obyektif biasanya berjumlah tiga sampai empat butir
pembesaran 5x, 10x, 45x, dan 100x dengan fungsi untuk
memperbesar bayangan obyek yang diamati. Lensa ini melekat pada
bagian revolver.

2 3
5
4

3. Cermin
Cermin yang terdiri dari dua sisi yang berbeda yaitu cermin datar
dan cermin cekung dengan funsi untuk menangkap cahaya kemudian
meneruskannya ke kondensor.
4. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan
oleh cermin dan difokuskan ke objek.
5. Diafragma
Diafragma yang terletak di bagan bawah kondensor berfungsi
untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk pada objek yang
diamati.
6. Revolver
Revolver merupakan pemutar lensa obyektif sehingga lensa
obyektif dapat diganti sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.
7. Kaki dan pegangan mikroskop
Kaki dan pegangan mikroskop sebagai penyangga dan pegangan
mikroskop saat digunakan atau dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat yang lain.
8. Meja preparat
Meja preparat berfungsi sebagai tempat sediaan/preparat yang
diamati
9. Makrometer (Pemutar Kasar)
Makrometer berfungsi sebagai pemutar kasar sehingga objek
dapat dilihat dengan jelas pada pembesaran kecil (5x dan 10x)
10. Mikrometer yang berfungsi sebagai pemutar halus sehingga objek
dapat dilihat dengan jelas pada pembesaran besar (40x dan 100x)
5) Instruksi Kerja Alat (IKA) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menyalakan tombol On/Off.


Memperbesar cahaya.
Menaikkan meja kemudian melakukan perbesaran 10x.
Menurunkan kondensor.
Memasang obyek yang akan diamati.
Menaikkan meja mikroskop (full) pada perbesaran 10x.

7. Sambil melihat obyek di lensa okuler, turunkan knop makrometer


pelan-pelan hingga fokus menemukan titik obyek.
8. Untuk mencari titik yang lebih fokus, gunakan knop mikrometer.
9. Setelah benar-benar fokus, lakukan perbesaran 40x.
10. Untuk melakukan perbesaran 40x, geser revolver tanpa menurunkan
meja mikroskop.
11. Pada perbesaran 40x, kondensor agak dinaikkan tapi jangan full
(hampir menyentuh obyek).
12. Mikrometer digerakkan untuk mencari fokus.
13. Untuk pindah ke perbesaran 100x, geser revolver ke obyektif 100x.
Pada posisi revolver miring teteskan satu tetes minyak imersi ke
obyek supaya lebih jelas.
14. Kemudian kondensor dinaikkan.
15. Mikrometer digerakkan untuk memperjelas obyek.
16. Setelah selesai pengamatan, keluarkan obyek glass kemudian
gunakan minyak silol untuk menarik minyak imersi dari lensa.
17. Setelah selesai, minyak silol yang ada pada lensa obyektif
dibersihkan.
18. Posisikan pada perbesaran 10x/5x.
19. Kondensor diturunkan.
20.Meja diturunkan menggunakan makrometer.
21. Lampu dikecilkan hingga redup maksimal.
22.Tekan tombol On/Off.
6) Maintenents

1. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu,


bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah
kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis
sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula
dalam almari yang diberi lampu.
2. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel.
Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil
atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan
dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan
sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap
kain.
4. Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan
sedikit deterjen.
5. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan
xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan

sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik,


karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga
jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali
produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop
tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa,
sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta
mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat
mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan
kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop
merupakan pertanda jelas suatu kelalaian/kecerobohan.
7. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa
objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat
penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu
dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).
7) Perbaikan Kecil Jika Ada Kerusakan

1. Pelepasan semua komponen/bagian optik yang menempel pada bagian


mekanik seperti lensa, kondensor dan diafragma dan cermin.
2. Perbaikan dan penyetelan fungsi-fungsi bagian mekanik yang
mengalami kerusakan seperti tabung turun sendiri (untuk jenis
mikroskop cahaya), makrometer/pengatur kasar dan
mikrometer/pengatur halus yang mengalami kerusakan.
3. Pembersihan bagian-bagian optik/lensa dengan cara di bongkar
bagian-bagian lensa baik lensa okuler, lensa objektif, kondensor, dan
cermin.
4. Pembersihan bagian bodi dengan pengkilap atau pembersih lainnya
sesuai dengan tingkat kekotoran mikroskop.
5. Pemasangan bagian optik ke bagian mekanik.
6. Pengecekan dengan menggunakan slide preparat mikroskop
7. Pemberian label/tanda bahwa mikroskop sudah diservice (tanggal
service, dan identitas reparator).
8. Memberi penutup dengan plastik untuk meminimalkan kena
kotoran/debu dari luar.
8) Kalibrasi Jika Dibutuhkan :
1. Amati dengan menggunakan lensa okuler perbesaran lemah terlebih
dahulu.

2. Pada saat pengamatan tampak 2 garis yang berasal dari mikrometer


objektif (panjang 1 mm, 100 garis jadi jarak 1 garis = 0,01 mm= 10
mikron) dan mikrometer okuler.
3. Fokuskan dan samakan posisi kedua garis yang berbeda.
4. Titik awal garis harus saling berhimpit. Carilah garis lain pada skala
mikrometer objektif yang juga berhimpit pada garis lain dari
mikrometer okuler (kurang lebih sebanyak 3 garis yang sama)
5. Setelah itu tuliskan jumlah garis yang sama tersebut untuk
mengetahui ukuran lebar antara satu garis pada lensa okuler sama
dengan berapa micron. Misalnya untuk okuler vs objektif : garis ke-0
berhimpit dengan garis ke-0, garis 5 berhimpit dengan garis ke-10,
garis ke-15 berhimpit dengan garis ke-30, dst.
2. MIKROSKOP MONOKULER
1) Merk
1.
2.
3.
4.
5.

Mikroskop Monokuler XSP 12 (500X)


Mikroskop Biologi L - 301
Mikroksop XSP 13A
Mikroskop Monokuler Biologi Olympus Tokyo Japan
Mikroskop Biologi L 303 (500 x 500)

2) Gambar Alat

3) Jumlah

Mikroskop yang digunakan di

laboratorium kampus 3

Poltekkes Kemenkes

Semarang adalah mikroskop

binokuler. Sehingga

mikroskop monokuler di

laboratorium

kampus 3 Poltekkes Kemenkes

Semarang,

tidak ada atau berjumlah 0 (kosong).


4) Fungsi Bagian Mikroskop

1. lensa obyektif (objective lense), berfungsi untuk memperbesar


spesimen yang akan diamati

2. tabung pengamatan / tabung okuler (observation tube), berfungsi


untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa obyektif
3. sekrup pengarah kasar, berfungsi untuk menaik turunkan meja
objek (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat
4. sekrup pengarah halus, berfungsi untuk menaik turunkan meja
benda secara halus dan lambat
5. lengan (pegangan) mikroskop, digunakan untuk pegangan bilamana
akan diangkat
6. lensa obyektif, berfungsi untuk memperbesar spesimen yang
diamati
7. spesimen, digunakan sebagai bahan pengamatan
8. pemutar lensa obyektif (revolving nosepiece), berfungsi untuk
memutar obyektif sehingga mengubah perbesaran
9. penjepit preparat, berfungsi untuk menjepit kaca obyek/spesimen
(specimen holder)
10. meja preparat, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan kaca
obyek/spesimen yang akan diamati
11. diafragma, berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang msuk
ke obyek
12. kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju
ke lensa obyektif
13. illuminator, berfungsi sebagai sumber cahaya
14. dasar (kaki mikroskop), berfungsi untuk alas tempat tumpuan
mikroskop berdiri
5) Instruksi Kerja Alat (IKA) :
1. Meletakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang
lengan mikroskop sehingga mikroskop berada persis di hadapan
pemakai.
2. Memutar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran
lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang
ditandai bunyi klik pada revolver.
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya
masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat
(lapang pandang).
4. Meletakkan preparat pada meja benda tepat pada lubang
preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda.
5. Mengatur fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara
memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler
(memutar pemutar halus untuk mempertajam gambar obyek).
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesarnya, mengganti lensa obyektif dengan ukuran dari

10 X, 40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga


bunyi klik.
7. Setelah selesai menggunakan mikroskop monokuler,
membersihkan mikroskop dan menyimpannya pada tempat yang
tidak lembab.
6) Maintenents

1. Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi


tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop
dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.
2. Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar
engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah
selesai.
3. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu
poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung
sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak
1cm dari atas meja benda.
4. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada
posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
5. Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan kertas lensa
dan cairan Xylol sesegera mungkin setelah pengamatan dengan
menggunakan minyak imersi telah berakhir, dan mengeringkan
dengan kain lap yang bersih.
6. Membersihkan lensa dengan kertas khuss lensa dan bagian lainnya
dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flanel) atau setiap
akan menggunakan mikroskop.
7. Hindari menaruh kabel listrik dibawah meja objek karena akan
merusak kondensor.
7) Perbaikan Kecil Jika Ada Kerusakan

1. Pelepasan semua komponen/bagian optik yang menempel pada bagian


mekanik seperti lensa, kondensor dan diafragma dan cermin.
2. Perbaikan dan penyetelan fungsi-fungsi bagian mekanik yang
mengalami kerusakan seperti tabung turun sendiri (untuk jenis
mikroskop cahaya), makrometer/pengatur kasar dan
mikrometer/pengatur halus yang mengalami kerusakan.
3. Pembersihan bagian-bagian optik/lensa dengan cara di bongkar
bagian-bagian lensa baik lensa okuler, lensa objektif, kondensor, dan
cermin.
4. Pembersihan bagian bodi dengan pengkilap atau pembersih lainnya
sesuai dengan tingkat kekotoran mikroskop.

5. Pengecekan dengan menggunakan slide preparat mikroskop


6. Pemberian label/tanda bahwa mikroskop sudah diservice (tanggal
service, dan identitas reparator).
7. Memberi penutup dengan plastik untuk meminimalkan kena
kotoran/debu dari luar.
8) Kalibrasi Jika Dibutuhkan :

3. MIKROSKOP DIGITAL
1) Merk

1. Mikroskop Digital Tipe MD 1200


2. Mikroskop Digital Tipe MD 2800
3. Mikroskop Digital Tipe MD 600
4. Mikroskop Digital Tipe MD 3000
2) Gambar Alat

3) Jumlah

: Mikroskop yang digunakan di laboratorium kampus 3


Poltekkes Kemenkes Semarang adalah mikroskop
binokuler. Sehingga mikroskop digital di
laboratorium kampus 3 Poltekkes Kemenkes
Semarang, tidak ada atau berjumlah 0 (kosong).

4) Fungsi / Kegunaan Mikroskop


Kegunaan

Semua penggunaan mikroskop slide, yaitu patologi,


mikrobiologi, forensik,dan pendidikan. Terutama berguna untuk aplikasi
yang memerlukan pertukaran informasi digital seperti telepathology
dan pendidikan kedokteran berkelanjutan.
Keuntungan
Semua keuntungan dari mikroskop slide, yaitu
warna terlihat jelas, tidak memerlukan listrik kecuali untuk sumber
cahaya, model sederhana yang relatif umum dan murah, ditambah
kemampuan untuk menciptakan "slide virtual" dan berbagi informasi
digital. Pada mikroskop digital spesifikasi 3D, objek dapat dilihat dari
hampir setiap sudut dan tiga dimensi fitur-fitur dapat diperiksa.
Teknologi digital memungkinkan untuk gambar yang lebih baik untuk
ditangkap ketika diperbesar oleh mikroskop, serta kemampuan untuk
menangkap dan menampilkan gambar secara real-time. Satu manfaat
besar untuk menggunakan mikroskop digital di kelas adalah kemampuan
untuk memungkinkan seluruh kelompok melihat dengan proyektor. Ini
adalah strategi pembelajaran yang efisien waktu yang akan
memungkinkan akses tampilan yang jelas bagi semua siswa di kelas.
Akhirnya, mudah untuk membangun dalam eksplorasi siswa dalam
pembelajaran yang menggunakanmikroskop digital karena sifatnya yang
kid-friendly dan mudah digunakan.
Kekurangan
Memerlukan sumber listrik untuk beroperasi. Kebanyakan juga
membutuhkan komputer, walaupun beberapa termasuk viewscreens
mereka sendiri. Pada mikroskop digital spesifikasi 3D, harga sangat
mahal.
Beberapa mikroskop digital mempunyai kemampuan untuk
melakukanVideo Streaming, Capturing, dan Video Recording. Berikut
penjelasannya :
1. Video Streaming
Mampu mengamati objek dan menghasilkan citra digital di waktu
yang sama. Perubahan perbesaran, penggantian objek, pencarian
fokus, dan sebagainya akan berpengaruh langsung pada citra
digital yang tampil di monitor.
2. Capturing

Mampu menangkap gambar yang diamati sesuai dengan citra


digital yang terlihat di monitor. Tangkapan gambar kemudian
dapat disimpan sebagai file gambar dengan format BMP atau
JPEG dengan beragam pilihan resolusi.
3. Video Recording
Mampu merekam citra digital yang terlihat di monitor dalam
rentang waktu yang diinginkan pengguna. Rekaman gambar
selanjutnya disimpan sebagai file video dengan format AVI.
Dengan rekaman video ini, pengguna dapat mengamati objek
penelitiannya berulang kali dan kapan pun tanpa perlu mengatur
ulang mikroskop dan objeknya.

5) Instruksi Kerja Alat (IKA) :


Ada banyak tipe atau seri mikroskop digital. Berikut ini adalah
cara menggunakan mikroskop digital seri DG 2800. Penggunaannya
mudah dan praktis. Secara umum langkah langkah yang diperlukan
adalah sama bagi semua mikroskop digital seri DG :
1. Meletakkan mikroskop di tempat yg datar dan kuat (meja).
2. Menyalakan komputer dan menyambungkan USB dari mikroskop ke
PC.
3. Memasang lampu LED dan menyambungkan ke listrik.
4. Menyalakan lampu led (atur dimmer maksimal lebih dulu, dan
mengecilkan jika diperlukan) Letakan preparat ke meja preparat.
Objek letakkan pada sinar yg masuk Pilih lensa obyektiv 4x lebih
dahulu.
5. Menjalankan program softrware aplikasi mikroskop digital.
6. Memutar fokus kasar hingga gambar muncul di monitor Untuk
memperjelas, putar fokus halus.
6) Maintenents

1. Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.


2. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum
menggunakan pembesaran kuat.
3. Tidak memutar tombol dengan kasar.
4. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop:
Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan

penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan


objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada
bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan
kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati
cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur
bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas
transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat
mengaburkan gambar.
Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa
lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut
organic. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk
menghilangkan kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik
yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau
eter minyak bumi.
5. Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah
digunakan.
7) Perbaikan Kecil Jika Ada Kerusakan
8) Kalibrasi Jika Dibutuhkan : -

4. MIKROSKOP STEREO
1) Merk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

MIKROSKOP EMZ-2 ZOOM STEREO BODY


Mikroskop Digital MD 600 stereo 3 D
HumanMicroscopes HumaScope Stereo
Stereo Zoom Mikroskop, trinocular for Photo and TV GSZ 2T
Bench Stereo-Zoom-Microscope
MSL4000 stereo mikroskop
Mikroskop stereo MSZ5000 profesional
Mikroskop stereo XT-3C

2) Gambar Alat

3) Jumlah

Mikroskop yang

digunakan di laboratorium kampus 3

Poltekkes

Kemenkes Semarang adalah mikroskop

binokuler.

Sehingga mikroskop stereo di


laboratorium kampus 3 Poltekkes Kemenkes
Semarang, tidak ada atau berjumlah 0 (kosong).
4) Fungsi Bagian Mikroskop
:
Stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relatif besar. Digunakan untuk melihat
tiga-dimensi (3D) gambar spesimen.
5) Instruksi Kerja Alat (IKA) :
1. Mengatur mikroskop Anda pada meja atau permukaan datar
lainnya kokoh di mana Anda akan memiliki banyak ruang untuk
bekerja. Colokkan kabel listrik mikroskop ke stopkontak, pastikan
bahwa kabel kelebihan keluar dari jalan sehingga tidak ada yang bisa
tersandung atau menariknya keluar dari meja.
2. Beralih pada sumber cahaya (s). Jika Anda akan melihat sebuah
benda transparan lainnya, pencahayaan bawah akan bekerja
terbaik. Jika spesimen yang sedang Anda lihat buram atau padat
(cahaya tidak bisa dilewati dari bawah), menggunakan pencahayaan
atas sehingga cahaya dapat mencerminkan dari permukaan spesimen.
3. Pusatkan spesimen Anda pada piring panggung. Jika spesimen
Anda tipis dan datar, atau jika ujungnya meringkuk dengan mudah,
coba gunakan klip panggung untuk menahannya di tempat. Untuk
melakukan hal ini, naikkan ujung runcing dari satu klip panggung dan
geser lebih dari salah satu ujung spesimen, kemudian melakukan hal
yang sama dengan klip panggung di sisi lain. Jika spesimen Anda lebih
besar daripada piring panggung, Anda mungkin perlu untuk mengubah

4.

5.

6.

7.

klip panggung keluar sehingga mereka menggantung tahap


memberikan Anda lebih banyak ruang untuk bekerja.
Sesuaikan lensa mata (s) sehingga Anda dapat melihat melalui
mikroskop nyaman tanpa melelahkan mata Anda. (Lihat di bawah
untuk petunjuk tentang menyesuaikan kepala stereo). Untuk
spesimen tembus cahaya berwarna seperti kristal garam, gunakan
salah satu sisi hitam dari pelat tahap (jika reversibel) atau selembar
kertas konstruksi berwarna gelap untuk memberikan kontras.
Jika mikroskop stereo Anda memiliki menara obyektif berputar,
putar sehingga tanda pada tujuan yang ingin Anda gunakan adalah
menghadap ke depan mikroskop. Untuk menentukan perbesaran
mikroskop, kalikan tingkat pembesaran lensa okuler dengan itu dari
lensa objektif. Sebagai contoh, pada mikroskop dalam diagram di
atas, total perbesaran di tujuan 2x adalah 20x (2 x 10 = 20).
Sambil melihat melalui lensa mata (s), perlahan-lahan putar kenop
fokus hingga spesimen datang ke tampilan. Setelah Anda dapat
melihat garis besar spesimen, mengubah bahkan lebih lambat untuk
fokus setajam mungkin. Jika Anda tidak dapat melihat apa-apa, coba
pindahkan spesimen sekitar sedikit di piring panggung untuk
memastikan itu adalah langsung di bawah lensa objektif dan
kemudian mencoba fokus lagi. Setelah Anda telah berfokus pada
spesimen, Anda dapat bergerak di sekitar untuk melihat bagian
lainnya. Anda mungkin harus kembali fokus sedikit pada setiap
daerah baru. Catatan:. Dengan mikroskop stereo Anda akan sering
melihat spesimen tiga dimensi yang memiliki berbagai
tingkatan. Anda tidak akan dapat fokus setiap fitur jelas pada
waktu yang sama.
Ketika Anda selesai menggunakan mikroskop Anda, matikan saklar,
menghapus spesimen, cabut kabel listrik, dan menutupi
mikroskop dengan penutup debu.

6) Maintenents

1. Untuk membersihkan sisi eksterior lensa, gunakan larutan


pembersih non-pelarut yang dirancang untuk membersihkan optik
atau kacamata. Pertama menghapus debu dengan sikat halus atau
sekaleng udara terkompresi. Kemudian membasahi sepotong bebas
serat jaringan atau kering dengan kertas lensa dan membersihkan
permukaan lensa dengan gerakan memutar. Ulangi dengan potongan
kedua kertas dibasahi dengan larutan lensa jika diperlukan. Ulangi

sekali lagi dengan kertas lensa kering sampai lensa bersih dan
kering.Gunakan prosedur yang sama untuk lensa mata dan lensa
objektif.
2. Untuk membersihkan sisi interior lensa, menggunakan bohlam tipe
lap atau tabung gas terkompresi dirancang untuk kamera dan
peralatan optik lainnya. Jangan gunakan prosedur di atas.
3. Untuk membersihkan tubuh mikroskop, gunakan kain kering atau
basah yang lembut. Menggunakan penutup debu membantu menjaga
investasi mikroskop Anda bersih dan bebas debu.
4. Ketika Anda selesai menggunakan mikroskop Anda, matikan saklar,
menghapus spesimen, cabut kabel listrik, dan menutupi
mikroskop dengan penutup debu. Menyimpan mikroskop Anda di
tempat di mana tidak akan rusak dari suhu panas atau dingin yang
ekstrim, dan keluar dari jangkauan anak-anak

7) Perbaikan Kecil Jika Ada Kerusakan

1. Siapkan tissu lensa, alkohol 70 %, cotton bud


Caranya :
Lepaskan lensa okuler secara hati-hati, bersihkan permkaan lensa
atas dan bawah dengan cotton bud yang sudah dicelupkan ke
alkoho. Setelah itu gosok dengan tissu lensa dan masukkan
kembali ke tabung mikroskop.
Setelah dibersihkan kita bisa mengechekdengan mengggunakan
slide preparat mikroskop. Untuk melihat lensa sudah bersih atau
belum dengan cara putar lensa okuler tersebut. Jika masih ada
bintik selain objek ada yang ikut memutar berarti okuler tersebut
masih kotor ( kotoran masih menempel dibagian dalam lensa.
2. Permukaan lensa sudah tergores/sedikit pecah. Untuk kasus ini
tidak bisa diselesaikan karena coating lensa sudah rusak
Solusi: (1) di poles bagian coating ke spesialis lensa tapi hasilnya
tidak bisa maksimal 100 % masih seperti embun. (2) alternatif

terakhir membeli separatis lensa objektif baru dengan kualitas


dan merk bermacam-macam dan bervariasi.
3. Baud / mur dol atau rusak. Kasusu ini mengakibatkan mur tidak
biasa dikencangkan
Solusi : dibubut kembali ke bengkel teknik tapi ini memakan waktu
dan keterbatasan karena bengkel tersebut hanya ada di kota-kota
besar.
Masalah ini biasanya terjadi karena penyetelan terlalu kencang
melebihi yang seharusnya
8) Kalibrasi Jika Dibutuhkan :
Cocokkan hasil yang di dapat dengan mikroskp standar.
Secara berkala lakukan pemeriksaan pada bagian-bagian mikroskop.

5. MIKROSKOP ELEKTRON
1) Merk
NO
1.

2.

3.

4.

5.

MERK
Make: Hitachi S3500N (S-3500N PC)
Controlled Variable Pressure SEM
Make: Hitachi S-4700-II
Hitachi S-4700-II SEM with EDS
Detector
Make: Hitachi S-520
Used Hitachi S-520 Scanning Electron
Microscope (SEM)
Make: JEOL JSM 5200
JEOL Model: JSM 5200 SEM Scanning
Electron Microscope
Make: Bausch & Lomb LE 2100
Used Bausch & Lomb LE 2100 Nanolab
SEM Scanning Electron Microscope.

GAMBAR
Ad 529053

Ad 526946

Ad 522693

Ad 522692

Ad 522691

2) Gambar Alat

3) Jumlah

: Mikroskop yang digunakan di laboratorium kampus 3


Poltekkes Kemenkes Semarang adalah mikroskop
binokuler. Sehingga mikroskop elektron di
laboratorium kampus 3 Poltekkes Kemenkes
Semarang, tidak ada atau berjumlah 0 (kosong).

4) Fungsi Bagian Mikroskop

Mikroskop elektron atau scanning electron microscope,


dirancang Ernest Ruska dan Max Knott pada tahun 1931.
Mikroskop elektron memiliki perbedaan dengan mikroskop
optik, karena objek yang diteliti menggunakan mikroskop elektron
harus diletakan pada ruang hampa udara lalu ditembak dengan sinar
elektron.
Panjang gelombang sinar elektron adalah 1/100.000 panjang
gelombang cahaya putih dan tidak dapat dilihat dengan mata, sinar
elektron tersebut dipantulkan oleh objek lalu ditangkap oleh semacam
film yang sensitif terhadap elektron. Gambar objek akan tercetak
seperti foto yang ada di film.
Mikroskop elektron memiliki kemampuan melakukan
pembesaran gambar hingga dua puluh ribu kali, apabila menggunakan
lensa intermedier maka dapat memberikan hasil perbesaran sampai
satu juta kali.
Kelemahan Mikroskop Elektron adalah tidak dapat digunakan
pada objek hidup, karena objek harus masuk ke dalam ruang hampa dan
hal tersebut adalah mustahil bagi objek hidup.

Fungsi mikroskop elektron :

1.
2.
3.
4.

mempelajari struktur bakteri dan virus


dislokasi dalam logam
mengenali dan mengelompokkan tepung
mempelajari dan meneliti permukaan suatu benda

Hingga kini mikroskop elektron sangat berguna dan banyak membantu


di segala bidang, salah satunya adalah bidang penelitian dan
kedokteran.
5) Instruksi Kerja Alat (IKA) :
Macam macam mikroskop elektron :
1. Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3. Mikroskop pemindai elektron
4. Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
5. Mikroskop refleksi elektron (REM)
Cara Penggunaan :
1.
2.
3.
4.
5.

Letakkan diatas meja yang statis dan rata


Sambungkan saklar ke sumber listrik
Tekan tombol ON
Letakkan sediaan di atas meja benda
Atur kondesor dan diafragma sesuai lensa objektif yang
digunakan :
Jika menggunakan lensa objektif 10 X maka kondensor rapat
ke bawah dan diafragma tertutup
Jika lensa objektif 40 X maka kondensor agak ke tengah dan
diafragma setengah terbuka.
Jika menggunakan lensa objektif 100 X maka kondensor rapat
ke atas dan diafragma terbuka.
6. Putar makrometer untuk mencari lapangan pandang
7. Fokuskan dengan menggunakan mikrometer sehingga kelihatan
gambar yang jelas.
8. Setelah selesai pemeriksaan mikroskop dimatikan dengan cara
menekan tombol OFF dan simpan pada tempat yang telah
disediakan.

CARA KERJA MIKROSKOP (TEM) :


Mikroskop transmisi electron saat ini telah mengalami peningkatan kinerja
hingga mampu menghasilkan resolusi hingga 0,1 nm ( atau 1 angstrom ) atau sama
dengan pembesaran sampai satu juta kali. Meskipun banyak bidang-bidang ilmu
pengetahuan yang berkembang pesat dengan bantuan mikroskop transmisi
elektron ini.
Adanya persyaratan bahwa "obyek pengamatan harus setipis mungkin" ini
kembali membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan, terutama yang memiliki
obyek yang tidak dapat dengan serta merta di pertipis.
Karena itu pengembangan metode baru mikroskop elektron terus dilakukan.

CARA KERJA MIKROSKOP (SEM) :


Cara terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi
pada mikroskop optic dan TEM.
Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru (elektron
sekunder) atau elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika
permukaan sampel tersebut dipindai dengan sinar elektron.
Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya
diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi
gelap-terang pada layar monitor CRT(cathode ray tube).
Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang sudah diperbesar bisa
dilihat.Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang di tipiskan,
sehingga bisa digunakan untuk melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.

CARA KERJA MIKROSKOP (ESEM) :


Pertama-tama dilakukan suatu upaya untuk menghilangkan penumpukan
elektron (charging) di permukaan obyek, dengan membuat suasana dalam ruang
sample tidak vakum tetapi diisi dengan sedikit gas yang akan mengantarkan
muatan positif ke permukaan obyek, sehingga penumpukan elektron dapat
dihindari.
Hal ini menimbulkan masalah karena kolom tempat elektron dipercepat dan
ruangfilamen di mana elektron yang dihasilkan memerlukan tingkat vakum yang
tinggi. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan memisahkan sistem pompa
vakum ruang obyek dan ruang kolom serta filamen, dengan menggunakan sistem
pompa untuk masing-masing ruang. Di antaranya kemudian dipasang satu atau
lebih piringan logamplatina yang biasa disebut (aperture) berlubang dengan
diameter antara 200 hingga 500 mikrometer yang digunakan hanyauntuk

melewatkan elektron , sementara tingkat kevakuman yang berbeda dari tiap


ruangan tetap terjaga.
6) Maintenents

1. Mikroskop harus selalu dalam keadaan bersih dan bebas debu.


2. Jika selesai dipakai, lensa 10 X dan 40 X serta lensa okuler
dibersihkan dengan tissue pembersih lensa.
3. Jika menggunakan lensa 100 X (oil emersi) bersihkan dengan
menggunakan xilol.
4. Jika tidak dipergunakan mikroskop disimpan dalam lemari
mikroskop dan ditutup dengan kain.
5. Pada saat mengangkat mikroskop hendaknya digunakan kedua
tangan, satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan yang
lain untuk menyangga bagian dasar mikroskop.
6. Pada pemakaian mikroskop dipilih posisi yang nyaman dan perlu
dipertimbangkan faktor-faktor kemungkinan terjadinya getaran,
intensitas cahaya yang datang, ketinggian meja harus sesuai dengan
pekerja.
7) Perbaikan Kecil Jika Ada Kerusakan
8) Kalibrasi Jika Dibutuhkan : -

Anda mungkin juga menyukai