LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
Dosen Pengampu:
Dra. Ammi Syulasmi, MS
Dr. Rini Solihat, S,Pd, M.Si
Dr. Yayan Sanjaya, M.Si
oleh :
Kelompok 1
Pendidikan Biologi B 2017
Achmad Fauzi Mulyawan 1705654
Adella Febrina 1702846
Dewi Nurul Arafah 1700998
Haifa Zahra 1700116
Rahayu Meilawati 1700311
Yulia Sari Surachman 1700942
Filum Protozoa
B. Tujuan Praktikum
C. Landasan Teori
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “protos” yang artinya pertama
dan “zoon” yang artinya hewan. Hewan paling sederhana di dunia ini adalah
Protozoa. Disebut paling sederhana karena hewan tersebut hanya terdiri dari satu
sel dan biasanya berukuran mikroskopis antara 5-5.000 mikron, rata-rata antara
30-300 mikron (Sugiarji, 2005).
Protozoa merupakan organisme uniseluler, hidup bebas atau parasit,
beberapa diantaranya bersimbiosis dengan makhluk hidup lainnya. Pencernaan
secara intraseluler di dalam vakuola makanan. Pengambilan makanan secara
holozoik, saprozoik, dan holofitik. Protozoa hidup pada semua habitat yang
memungkinkan hewan itu hidup, dan Protozoa secara mutlak memerlukan
lingkungan yang basah, misalnnya dalam air, baik air tawar, maupun air bergaram
atau dalam tanah yang basah sampai kedalaman kurang lebih 20 cm (Maskoeri,
1984).
Protozoa terdiri dari empat kelas yaitu Mastigophora (Flagellata),
Sarcodina (Rhizopoda), Sporozoa, dan Ciliata. Amoeba bergerak dengan
mengeluarkan tonjolan berbentuk jari, atau pseudopodia dari tubuhnya. Ciliata
beralih tempat dengan bantuan gerak rambut-rambut yang sangat kecil,
yaitu silia, yang terletak disekitar selnya. Flagellata bergerak dengan
bantuan flagela, yang biasanya terdapat di ujung sel. Sporozoa bergerak dengan
meluncur (melenturkan tubuhnya), karena tidak mempunyai organel luar untuk
gerak alih (Michael, 2008).
Habitat Protozoa di laut, air payau, air tawar dan daratan yang lembab
maupun pasir kering. Diantaranya banyak yang hidup bebas dan merupakan
makanan bagi organisme dari tingkatan yang lebih tinggi. Beberapa jenis
Flagellata dan Ciliata merupakan makanan bagi anak ikan. Akan tetapi banyak
juga yang hidup sebagai parasit baik pada hewan, tumbuhan maupun pada
manusia. Parasit pada ikan antara lain Trichodina dan Ichthyophthirius dari kelas
Ciliata, serta Heneguya dari kelas Myxosporea. Adapula jenis Protozoa yang
dapat menghasilkan racun seperti Pyrodinium bahamense yang diduga sebagai
penyebab red tide atau pasang merah di berbagai pantai daerah Indopasifik,
misalnya India, Thailand, Singapura, Sabah, Philipina, Indonesia, dan Australia.
Disamping itu ada juga jenis Protozoa yang dapat digunakan untuk mencegah
serangan Protozoa jenis tertentu. Misalnya Tetrahymena pyriformis digunakan
sebagai vaksin pencegah serangan jenis Ichthyophthirius multifiliis (Akmal, 2010).
Alat Jumlah
Kapas 5 lembar
Pipet 3 unit
Tisu 1 pak
Bahan Jumlah
Alkohol 70% 25 mL
E. Langkah Kerja
1. Langkah kerja untuk mengamati Classis Rhizopoda, Ciliata, dan
Flagellata:
a. Kultur jerami dibuat dan didiamkan selama 1 minggu
sebelum praktikum, berikut langkah kerja pembuatan
kultur jerami:
Bagan E.1 Langkah kerja membuat kultur jerami
6. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Peritrichida
Familia : Peritrichicaceae
Genus : Vorticella
Spesies : Vorticella Gambar F2.6.a. Vorticella Gambar F2.6.b. Vorticella microstoma
microstoma microstoma (Guide, 1985)
(Dok. Kelompok 1)
7. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Spirotrichia
Familia : Euplotidae
Genus : Euplotes
Spesies : Euplotes patella Gambar F2.7.a. Euplotes patella
Gambar F2.7.b. Euplotes patella
(Dok. Kelompok 1)
(Carey, 1992)
8. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Litonotidae
Genus : Loxophyllum
Gambar F2.8.a. Loxophyllum helus Gambar F2.8.b. Loxophyllum helus
Spesies : Loxophyllum helus
(Dok. Kelompok 1) (Carey, 1992)
9. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Chilodonellidae
Genus : Chilodonella
Gambar F2.9.a. Chilodonella Gambar F2.9.b. Chilodonella uncinata
Spesies : Chilodonella
uncinata (Bettighofer, 2006)
uncinata
(Dok. Kelompok 1)
10. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Tubulinea
Familia : Amoebidae
Genus : Amoeba
Gambar F2.10.a. Amoeba proteus Gambar F2.10.b.Amoeba proteus
Spesies : Amoeba proteus (Dok. Kelompok 1) (Munna, 2012)
11. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Foraminifera
Familia : Hastigerinidae
Genus : Hastigerina
Gambar F2.11.a. Hastigerina Gambar F2.11.b. Hastigerina
Spesies : Hastigerina aeguilatelaris aeguilatelaris
aeguilatelaris
(Dok. Kelompok 1) (M. Hesemann)
12. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Foraminifera
Familia : Amoniidae
Genus : Asterorotalia
Gambar F2.12.a. Asterorotalia
Spesies : Asterorotalia Gambar F2.12.b. Asterorotalia spinosa
spinosa
spinosa (Brady, 1884)
(Dok. Kelompok 1)
13. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Foraminifera
Familia : Globorotalidae
Genus : Globorotalia Gambar F2.13.a. Globorotalia Gambar F2.13.b.Globorotalia tumida
Spesies : Globorotalia
tumida (Peter J. Bryant, 2014)
tumida
(Dok. Kelompok 1)
14. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Chilodonellidae
Genus : Phascolodon
Gambar F2.14.a. Phascolodon
Spesies : Phascolodon Gambar F2.14.b. Phascolodon
vorticella
vorticella vorticella
(Dok. Kelompok 1)
(William Bourland, 2009)
15. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Flagellata
Ordo : Phytoflagellida
Familia : Crysamoebaceae
Genus : Chrysamoeba
Gambar F2.15.a. Chrysamoeba Gambar F2.15.b. Chrysamoeba
Spesies : Chrysamoeba
radians radians
radians
(Dok. Kelompok 1) (Klebs, 1892)
Sporozoid keluar
dari nospes sebagai
Sporozoid masuk ke tropozoid dewasa Tropozoit yang
dalam sel induk sperma berpasangan
cacing sebagai hospesnya bergabung dan
membentuk
dinding kista
Gamet terus
Zigot di bungkus membelah semakin
dengan dinding spora banyak dari 1 menjadi
untuk membentuk 8 2, 2 menjadi 4 dst,
sporozoid setiap spora sampai membentuk
zigot
G. Pembahasan
1. Ciliata
a. Paramecium caudatum
Memiliki bentuk tubuh yang tetap seperti sandal karena adanya
pelikel sebagai penyelubung tubuhnya. Dibagian depan terdapat celah
yang menghubungkan ke lubang mulut. Di dalam tubuh terdapat
vakuola kontaktil dan vakuola makanan. Hewan ini memiliki dua inti
sel yaitu makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil).
Hewan ini bergerak dengan menggunakan cilia (rambut getar) dengan
cara maju dan bergerak rotasi yang arah putarnya melawan arah jarum
jam. Respirasi melalui permukaan tubuh dengan cara difusi.
Reproduksi dengan membelah diri dan konjugasi. Habitatnya di
lingkungan yang basah dan air tawar.
b. Colpidium campylum
Memiliki bentuk bulat telur . Di dalam tubuh terdapat vakuola
kontraktil dan vakuola makanan. Hewan ini memiliki dua inti sel, yaitu
makronukleus (inti besar) dan mikronulkeus (inti kecil). Bergerak
dengan menggunakan cilia. Respirasi dengan cara difusi.
c. Holophyra nigricans
Memiliki bentuk tubuh bulat. Terdapat vakuola kontaktil dan
vakuola makanan. Memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus dan
mikronukleus. Bergerak dengan cilia (rambut getar) seta memiliki celah
mulut pada bagian anterior.
d. Nassula gracilis
Memiliki alat gerak cilia. Hewan ini memiliki dua inti sel yaitu
mikronukleus dan makronukleus. Terdapat vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.
e. Glaucoma cintillans
Memiliki bentuk tubuh yang tetap karena adanya pelikel sebagai
penyelubung tubuhnya. Memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus (inti
besar) dan mikronukleus (inti kecil). Bergerak dengan cilia (rambut
getar) dengan cara bergerak ke segala arah. Habitat yang
memungkinkan hidup yaitu di lingkungan basah, yaitu air tawar.
f. Vorticella microstoma
Vorticella microstoma memiliki dua inti sel,yaitu mikronukleus
(inti kecil) dan makronukleus (inti besar). Di dalam tubuh hewan ini
terdapat vakuola kontraktil (vakuola berdenyut) dan vakuola makanan
g. Euplotes patella
Hewan ini memiliki alat gerak cilia karena termasuk ke dalam
kelas Ciliata. Dalam tubuhnya terdapat vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
h. Loxophyllum helus
Memiliki bentuk memanjang dan bergerak dengan cilia.
Terdapat vakuola makanan dan vakuola kontaktil. Memiliki dua inti sel,
yaitu mikronekleus (inti kecil) dan makronukleus (inti besar).
i. Chilodonella uncinata
Memiliki alat gerak berupa cilia. Terdapat dua inti sel, yaitu
makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil). Di dalam
tubuhnya terdapat vakuola kontraktil dan vakuola makanan. Serta
memiliki corong makanan.
j. Phascolodon vorticella
Memiliki dua inti sel,yaitu mikronukleus dan makronukleus.
Bergerak dengan menggunakan cilia. Di dalam tubuhnya terdapat
vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Hewan ini tidak memiliki
cangkang, kloroplas dan bitnik mata. Dia juga memiliki cytostome.
k. Stylonchia mytilus
Stylonchia mytilus memiliki memiliki dua inti sel, yaitu
makronukleus dan mikronukleus. Bergerak dengan menggunakan silia.
Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan, serta memiliki
cytostome.
l. Lionotus lamella
Memiliki dua inti sel yaitu mikronukleus dan makronukleus.
Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan. Bergerak
menggunakan cilia.
m. Paramecium putrinum
Memiliki dua inti sel, yaitu inti mikro dan inti makro. Bergerak
bedang menggunakan cilia (rambut getar). Dalam tubuhnya terdapat
vakuola kontaktil dan vakuola makanan. Terdapat rongga bukal dan
sitofaring pada bagian tubuhnya.
n. Prorodon teres
Prorodon teres memiliki dua inti sel, yaitu inti besar dan inti
kecil. Bergerak dengan rambut getar. Terdapat vakuola makanan dan
vakuola berdenyut. Terdapat mulut sel pada bagian anterior.
o. Amphileptus claparedei
Hewan ini memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus (inti besar)
dan mikronukleus (inti kecil). Bergerak menggunakan silia. Terdapat
vakuola makanan dan vakuola kontraktil di dalam tubuhnya.
p. Chilodonella cucullulus
Chilodonella cucullulus termasuk kelas cilia yang bergerak
dengan rambut getar. Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan
mikronukleus. Terdapat vakuola makanan dan cytostome pada bagian
tubuhnya.
2. Rhizopoda
a. Amoeba Proteus
Amoeba proteus bergerak dengan pseudopodia atau kaki semu.
Memiliki inti sel, vakuola kotraktil dan vakuola makanan. Bentuk
tubuhnya tidak tetap, selalu berubah sesuai keadaan (sedang bergerak,
makan, atau diam).
b. Hastigerina aeguilatelaris
Hewan ini termasuk kedalam kelas rhizopoda. Memiliki inti sel
serta memiliki cangkang. Cangkangnya dapat dijadikan indikator
adanya minyak bumi.
c. Asterorotalia spinosa
Asterorotalia spinose merupakan hewan yang bergerak dengan
menggunakan pseudopodia. Di dalam tubuhnya terdapat satu sampai
dua kloroplas. Memiliki inti sel serta cangkang yang juga dapat
digunakan sebagai indikator pencarian minyak dan gas alam.
d. Globorotalia Spinosa
Bergerak dengan menggunakan pseudopodia. Tubuhnya
memiliki cangkang yang dapat dijadikan sebagai indikator adanya
minyak bumi. Termasuk ke dalam kelas Rhizopoda.
3. Flagellata
a. Euglena mutabilis
Hewan ini termasuk ke dalam kelas Flagellata yang memiliki
klorofil. Memiliki inti sel. Bergerak dengan menggunakan flagel/bulu
cambuk. Terdapat vakuola kontraktil dan bintik mata di dekat flagelnya.
b. Euglena acus
Euglena acus bergerak dengan menggunakan flagel/bulu
cambuk. Bentuk tubunya memanjang, memiliki kloroplas yang
menjadikan warnanya tampak hijau. Memiliki inti sel, vakuola
kontraktil, pellicle, serta bintik mata.
c. Chrysamoeba radians
Hewan ini bergerak menggunakan flagel yang beukuran pendek
yang terletak di anterior tubuhnya. Termasuk ke dalam kelas Flagellata.
4. Sporozoa
a. Monocystis sp.
Monocystis sp. hidup di cacing tanah tepatnya pada vesicula
seminalis. Siklus hidupnya yaitu berawal dari spora yang mengandung
8 buah sporozoit. Spora tersebut akan pecah dan setiap sporozoit akan
menyebar dan masuk ke dalam sel induk sperma. Sporozoit-sporozoit
tersebut menjadi masak yang disebut tropozoit. Setelah itu tropozoit
berpasangan dan membelah membentuk sel-sel yang sama besarnya
yang disebut sel-sel gamet. Sel-sel tersebut mengalami peleburan
sehingga membentuk zigot yang akan berubah kembali menjadi spora.
H. Hasil Diskusi
1. Dapatkah Anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies?
Tuliskan persamaan-persamaan tersebut! (berdasarkan hasil pada tabel
pengamatan)
Jawab: Dapat, dari semua spesies yang diamati persamaannya adalah
memiliki inti sel atau nukleus dan semuanya merupakan hewan
mikroskopis uniseluler.
Flagellata Alat gerak berupa bulu cambuk, rata-rata memiliki klorofil, dan reproduksi aseksual
dan memiliki bintik mata
Ciliata Alat gerak berupa rambut getar (cilia), memiliki celah mulut (cytostome), memiliki
makronukleus dan mikronukleus
Sporozoa Tidak memiliki alat gerak, parasit, tidak memiliki vakuola makanan dan vakuola
kontraktil, memiliki fase sporofit
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang Anda peroleh mengenai
filum Protozoa, lengkapilah tabel berikut:
Sigh, A. Michael. (1991). Protozoa and Other Protists. [Online]. Diakses dari:
https://books.google.co.id/books?id=K2Y4AAAAIAAJ&dq=Protozoa&so
urce=gbs_navlinks_s (27 Februari 2018)