Anda di halaman 1dari 23

FILUM PROTOZOA

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
Dosen Pengampu:
Dra. Ammi Syulasmi, MS
Dr. Rini Solihat, S,Pd, M.Si
Dr. Yayan Sanjaya, M.Si

oleh :
Kelompok 1
Pendidikan Biologi B 2017
Achmad Fauzi Mulyawan 1705654
Adella Febrina 1702846
Dewi Nurul Arafah 1700998
Haifa Zahra 1700116
Rahayu Meilawati 1700311
Yulia Sari Surachman 1700942

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Judul

Filum Protozoa

B. Tujuan Praktikum

1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Protozoa.

2. Observasi morfologi dan struktur hewan-hewan Protozoa.

3. Mengelompokan hewan-hewan Protozoa ke dalam Classis berbeda


berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.

4. Observasi dan identifikasi ciri khas dari setiap Classis.

C. Landasan Teori

Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “protos” yang artinya pertama
dan “zoon” yang artinya hewan. Hewan paling sederhana di dunia ini adalah
Protozoa. Disebut paling sederhana karena hewan tersebut hanya terdiri dari satu
sel dan biasanya berukuran mikroskopis antara 5-5.000 mikron, rata-rata antara
30-300 mikron (Sugiarji, 2005).
Protozoa merupakan organisme uniseluler, hidup bebas atau parasit,
beberapa diantaranya bersimbiosis dengan makhluk hidup lainnya. Pencernaan
secara intraseluler di dalam vakuola makanan. Pengambilan makanan secara
holozoik, saprozoik, dan holofitik. Protozoa hidup pada semua habitat yang
memungkinkan hewan itu hidup, dan Protozoa secara mutlak memerlukan
lingkungan yang basah, misalnnya dalam air, baik air tawar, maupun air bergaram
atau dalam tanah yang basah sampai kedalaman kurang lebih 20 cm (Maskoeri,
1984).
Protozoa terdiri dari empat kelas yaitu Mastigophora (Flagellata),
Sarcodina (Rhizopoda), Sporozoa, dan Ciliata. Amoeba bergerak dengan
mengeluarkan tonjolan berbentuk jari, atau pseudopodia dari tubuhnya. Ciliata
beralih tempat dengan bantuan gerak rambut-rambut yang sangat kecil,
yaitu silia, yang terletak disekitar selnya. Flagellata bergerak dengan
bantuan flagela, yang biasanya terdapat di ujung sel. Sporozoa bergerak dengan
meluncur (melenturkan tubuhnya), karena tidak mempunyai organel luar untuk
gerak alih (Michael, 2008).

Habitat Protozoa di laut, air payau, air tawar dan daratan yang lembab
maupun pasir kering. Diantaranya banyak yang hidup bebas dan merupakan
makanan bagi organisme dari tingkatan yang lebih tinggi. Beberapa jenis
Flagellata dan Ciliata merupakan makanan bagi anak ikan. Akan tetapi banyak
juga yang hidup sebagai parasit baik pada hewan, tumbuhan maupun pada
manusia. Parasit pada ikan antara lain Trichodina dan Ichthyophthirius dari kelas
Ciliata, serta Heneguya dari kelas Myxosporea. Adapula jenis Protozoa yang
dapat menghasilkan racun seperti Pyrodinium bahamense yang diduga sebagai
penyebab red tide atau pasang merah di berbagai pantai daerah Indopasifik,
misalnya India, Thailand, Singapura, Sabah, Philipina, Indonesia, dan Australia.
Disamping itu ada juga jenis Protozoa yang dapat digunakan untuk mencegah
serangan Protozoa jenis tertentu. Misalnya Tetrahymena pyriformis digunakan
sebagai vaksin pencegah serangan jenis Ichthyophthirius multifiliis (Akmal, 2010).

D. Alat dan Bahan

Tabel D.1 Alat Praktikum

Alat Jumlah

Botol Ukuran 600 mL 7 unit

Cawan Petri 2 unit

Cover Glass 12 unit

Jarum Pentul 1 set

Kapas 5 lembar

Mikroskop Binokuler 2 unit

Mikroskop Monokuler 1 unit

Object Glass 12 unit

Papan Bedah 1 unit


Pinset 2 unit

Pipet 3 unit

Pisau Bedah 1 unit

Tisu 1 pak

Tabel D.2 Bahan praktikum

Bahan Jumlah

Air kolam Partere UPI 100 mL 1 botol

Air kolam ikan lele Geger Asih 600 mL 1 botol

Air sungai 1 botol

Cacing tanah besar segar 5 ekor

Alkohol 70% 25 mL

Air kultur jerami usia 1-2 minggu 600 mL 4 botol

E. Langkah Kerja
1. Langkah kerja untuk mengamati Classis Rhizopoda, Ciliata, dan
Flagellata:
a. Kultur jerami dibuat dan didiamkan selama 1 minggu
sebelum praktikum, berikut langkah kerja pembuatan
kultur jerami:
Bagan E.1 Langkah kerja membuat kultur jerami

Jerami direbus Air rebusan Air rebusan jerami


dengan air jerami beserta jeraminya
secukupnya hingga didiamkan dimasukkan ke
volume air hingga dalam 4 buah botol
berkurang dingin 600mL
setengahnya

Kultur jerami Air sawah


didiamkan selama 1 ditambahkan ke
minggu di tempat dalam botol rebusan
yang sejuk jerami
b. Sampel air berupa kultur jerami, air kolam lele, dan air kolam
Partere, dan air sungai.
c. Mikroskop dan perlengkapan lainnya disiapkan.
d. Preparat segar dibuat dari sampel air yang telah disiapkan,
langkah-langkahnya
Bagan E.2 Langkah kerja

Preparat dan Kapas diambil Satu tetes air


mikroskop sedikit dengan diambil dari salah
disiapkan pinset dan satu sample
diletakkan di atas menggunakan
preparat pipet

Object glass Sample air


ditutup dengan diteteskan di atas
cover glass object glass yang
telah diberi kapas

e. Preparat diletakkan pada mikroskop binokuler dan monokuler


kemudian diamati, diidentifikasi, dan digambar.
2. Langkah kerja untuk Sporozoa
Bagan E.3 Langkah kerja membuat preparat Monocystis sp

Cacing tanah yang Cacing tanah Pembedahan dilakukan


telah disiapkan dibius dengan secara membujur mulai
dicuci hingga alkohol 70% dari ujung anterior cacing
bersih hingga batas akhir
clitellum cacing

Vesicula seminalis diletakkan di


atas object glass dan ditutup Vesicula seminalis yang serupa dua
dengan cover glass gumpalan berwarna putih susu
diambil dari dalam tubuh cacing

Vesicula seminalis pada Preparat diletakkan pada


preparat ditekan hingga pecah mikroskop untuk diamati
F. Hasil Pengamatan
Tabel F.1. Pengamatan karakteristik

No Nama species Karakteristik


Alat gerak Inti Vak. Vak. Cang Klorop Bintik Cytos Class
Makan Berde- -kang -las mata -tome
-an nyut
1. Paramecium Cilia    - - -  Ciliata
caudatum
Colpidium
2 Cilia    - - -  Ciliata
2.
campylum
2
3. Holophyra Cilia    - - -  Ciliata
nigricans
4. Nassula Cilia    - - -  Ciliata
gracilis
5. Glaucoma Cilia    - - -  Ciliata
sintilans
6. Vorticella Cilia    - - -  Ciliata
microstoma
7. Euplotes Cilia    - - -  Ciliata
patella
8. Loxophyllum Cilia    - - - - Ciliata
helus
9. Chilodonella Cilia   - - - -  Ciliata
uncinate
10. Amoeba Pseudopod   - - - - - Rhizopoda
proteus ia
11. Hastigerina Pseudopod  - -  - - - Rhizopoda
aequilatelaris ia
12. Asterorotalia Pseudopod  - -   - - Rhizopoda
spinosa ia
13. Globorotalia Pseudopod  - -  - - - Rhizopoda
tumida ia
14. Phascolodon Cilia    - - - - Ciliata
vorticella
15. Chrysamoeba Flagellum  -  - -  - Flagellata
radians
16. Stylonchia Cilia    - - -  Ciliata
mytilus
17. Euglena Flagellum  -  -  - - Flagellata
mutabilis
18. Lionotus Cilia    - - - - Ciliata
lamella
19. Euglena acus Flagellum  -  -  - - Flagellata
20. Paramecium Cilia    - - -  Ciliata
putrinum
21. Prorodon Cilia    - - -  Ciliata
teres
22. Amphileptus Cilia    - - -  Ciliata
claparedei
23. Chilodonella Cilia    - - -  Ciliata
cucullulus

Tabel F.2. Pengamatan Protozoa


No Klasifikasi Gambar pengamatan Gambar referensi
1. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Paramecidae
Genus : Paramecium
Gambar F2.1.a. Paramecium Gambar F2.1.b. Paramecium caudatum
Spesies : Paramecium
caudatum ( M. I. Walker, 2013)
caudatum
(Dok. Kelompok 1)
2. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Tetratymeridea
Genus : Colpidium
Spesies : Colpidium Gambar F2.2.b. Colpidium campylum
Gambar F2.2.a. Colpidium campylum
campylum (Kudo, 1966)
(Dok. Kelompok 1)
3. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Holophyridae
Genus : Holopyra
Spesies : Holopyra
Gambar F2.3.a. Holopyra nigricans Gambar F2.3.b. Holopyra nigricans
nigricans (Dok. Kelompok 1) ( Ehrenberg, 1831)
4.. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Nassulidae
Genus : Nassula Gambar F2.4.b. Nassula gracilis
Gambar F2.4.a. Nassula gracilis
Spesies : Nassula gracilis (Foissner, 1987)
(Dok. Kelompok 1)
5. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Paramecidae
Genus : Glaucoma
Gambar F2.5.b. Glaucoma scintillans
Spesies : Glaucoma Gambar F2.5.a. Glaucoma scintillans
( Guide, 1985 )
scintillans (Dok. Kelompok 1)

6. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Peritrichida
Familia : Peritrichicaceae
Genus : Vorticella
Spesies : Vorticella Gambar F2.6.a. Vorticella Gambar F2.6.b. Vorticella microstoma
microstoma microstoma (Guide, 1985)
(Dok. Kelompok 1)
7. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Spirotrichia
Familia : Euplotidae
Genus : Euplotes
Spesies : Euplotes patella Gambar F2.7.a. Euplotes patella
Gambar F2.7.b. Euplotes patella
(Dok. Kelompok 1)
(Carey, 1992)
8. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Litonotidae
Genus : Loxophyllum
Gambar F2.8.a. Loxophyllum helus Gambar F2.8.b. Loxophyllum helus
Spesies : Loxophyllum helus
(Dok. Kelompok 1) (Carey, 1992)

9. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Chilodonellidae
Genus : Chilodonella
Gambar F2.9.a. Chilodonella Gambar F2.9.b. Chilodonella uncinata
Spesies : Chilodonella
uncinata (Bettighofer, 2006)
uncinata
(Dok. Kelompok 1)
10. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Tubulinea
Familia : Amoebidae
Genus : Amoeba
Gambar F2.10.a. Amoeba proteus Gambar F2.10.b.Amoeba proteus
Spesies : Amoeba proteus (Dok. Kelompok 1) (Munna, 2012)
11. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Foraminifera
Familia : Hastigerinidae
Genus : Hastigerina
Gambar F2.11.a. Hastigerina Gambar F2.11.b. Hastigerina
Spesies : Hastigerina aeguilatelaris aeguilatelaris
aeguilatelaris
(Dok. Kelompok 1) (M. Hesemann)
12. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Foraminifera
Familia : Amoniidae
Genus : Asterorotalia
Gambar F2.12.a. Asterorotalia
Spesies : Asterorotalia Gambar F2.12.b. Asterorotalia spinosa
spinosa
spinosa (Brady, 1884)
(Dok. Kelompok 1)
13. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Foraminifera
Familia : Globorotalidae
Genus : Globorotalia Gambar F2.13.a. Globorotalia Gambar F2.13.b.Globorotalia tumida
Spesies : Globorotalia
tumida (Peter J. Bryant, 2014)
tumida
(Dok. Kelompok 1)
14. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Chilodonellidae
Genus : Phascolodon
Gambar F2.14.a. Phascolodon
Spesies : Phascolodon Gambar F2.14.b. Phascolodon
vorticella
vorticella vorticella
(Dok. Kelompok 1)
(William Bourland, 2009)
15. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Flagellata
Ordo : Phytoflagellida
Familia : Crysamoebaceae
Genus : Chrysamoeba
Gambar F2.15.a. Chrysamoeba Gambar F2.15.b. Chrysamoeba
Spesies : Chrysamoeba
radians radians
radians
(Dok. Kelompok 1) (Klebs, 1892)

16. Regnum : Animalia


Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Hypotrichida
Familia : Oxytrichidae
Genus : Stylonychia Gambar F2.16.a. Stylonichia mytilus Gambar F2.16.b. Stylonichi mytilus
Spesies : Stylonichia mytilus
(Dok. Kelompok 1) (Proyecto Agua, 2009)
17. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Flagelata
Ordo : Euglenales
Familia : Euglenidae
Genus : Euglena
Spesies : Euglena mutabilis Gambar F2.17.a. Euglena mutabilis
(Dok. Kelompok 1) Gambar F2.17.b. Euglena mutabilis
(Kudo, 1966)
18. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Pleurostomatida
Familia : Lionotidae
Genus : Lionotus Gambar F2.18.a. Lionotus lamella
Gambar F2.18.b. Lionotus lamella
Spesies : Lionotus lamella (Dok. Kelompok 1)
(Khal, 1930)
19. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Flagelata
Ordo : Euglenales
Familia : Euglenidae
Genus : Euglena
Spesies : Euglena acus
Gambar F2.19.a. Euglena acus
(Dok. Kelompok 1) Gambar F2.19.b. Euglena acus
(Kudo, 1966)
20. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Cilia
Ordo : Holotrichida
Famila : Paramaechidae
Genus : Paramecium
Gambar F2.20.a. Paramecium Gambar F2.20.b. Paramecium putrinum
Spesies : Paramecium
putrinum (Stokes, 1885)
putrinum
(Dok. Kelompok 1)
21. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Sondenidae
Genus : Prorodon
Gambar F2.21.a. Prorodon teres Gambar F2.21.b. Prorodon teres
Spesies : Prorodon teres
(Dok. Kelompok 1) (Kahl, 1930)
22. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Holotrichidae
Genus : Amphileptus Gambar F2.22.a. Amphileptus Gambar F2.22.b. Amphileptus
Spesies : Amphileptus claparedei claparedei
claparedei (Dok. Kelompok 1) ( Stein, 1867)
23. Regnum : Animalia
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Chilododontidae
Genus : Chilodonella
Spesies : Chilodonella
Gambar F2.23.a. Chilodonella Gambar F2.23.b. Chilodonella
cucullulus
cucullulus cucullulus
(Dok. Kelompok 1) (Kahl, 1931)

Bagan F.1. Siklus Hidup Monocytis sp.

Sporozoid keluar
dari nospes sebagai
Sporozoid masuk ke tropozoid dewasa Tropozoit yang
dalam sel induk sperma berpasangan
cacing sebagai hospesnya bergabung dan
membentuk
dinding kista

Spora yang berisi 8


sporozoid masing-
masing memiliki 1
inti
Terjadi
pembelahan dan
membentuk
gamet, fase ini
disebut gametofit

Gamet terus
Zigot di bungkus membelah semakin
dengan dinding spora banyak dari 1 menjadi
untuk membentuk 8 2, 2 menjadi 4 dst,
sporozoid setiap spora sampai membentuk
zigot
G. Pembahasan
1. Ciliata
a. Paramecium caudatum
Memiliki bentuk tubuh yang tetap seperti sandal karena adanya
pelikel sebagai penyelubung tubuhnya. Dibagian depan terdapat celah
yang menghubungkan ke lubang mulut. Di dalam tubuh terdapat
vakuola kontaktil dan vakuola makanan. Hewan ini memiliki dua inti
sel yaitu makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil).
Hewan ini bergerak dengan menggunakan cilia (rambut getar) dengan
cara maju dan bergerak rotasi yang arah putarnya melawan arah jarum
jam. Respirasi melalui permukaan tubuh dengan cara difusi.
Reproduksi dengan membelah diri dan konjugasi. Habitatnya di
lingkungan yang basah dan air tawar.
b. Colpidium campylum
Memiliki bentuk bulat telur . Di dalam tubuh terdapat vakuola
kontraktil dan vakuola makanan. Hewan ini memiliki dua inti sel, yaitu
makronukleus (inti besar) dan mikronulkeus (inti kecil). Bergerak
dengan menggunakan cilia. Respirasi dengan cara difusi.
c. Holophyra nigricans
Memiliki bentuk tubuh bulat. Terdapat vakuola kontaktil dan
vakuola makanan. Memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus dan
mikronukleus. Bergerak dengan cilia (rambut getar) seta memiliki celah
mulut pada bagian anterior.
d. Nassula gracilis
Memiliki alat gerak cilia. Hewan ini memiliki dua inti sel yaitu
mikronukleus dan makronukleus. Terdapat vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.
e. Glaucoma cintillans
Memiliki bentuk tubuh yang tetap karena adanya pelikel sebagai
penyelubung tubuhnya. Memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus (inti
besar) dan mikronukleus (inti kecil). Bergerak dengan cilia (rambut
getar) dengan cara bergerak ke segala arah. Habitat yang
memungkinkan hidup yaitu di lingkungan basah, yaitu air tawar.
f. Vorticella microstoma
Vorticella microstoma memiliki dua inti sel,yaitu mikronukleus
(inti kecil) dan makronukleus (inti besar). Di dalam tubuh hewan ini
terdapat vakuola kontraktil (vakuola berdenyut) dan vakuola makanan
g. Euplotes patella
Hewan ini memiliki alat gerak cilia karena termasuk ke dalam
kelas Ciliata. Dalam tubuhnya terdapat vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
h. Loxophyllum helus
Memiliki bentuk memanjang dan bergerak dengan cilia.
Terdapat vakuola makanan dan vakuola kontaktil. Memiliki dua inti sel,
yaitu mikronekleus (inti kecil) dan makronukleus (inti besar).
i. Chilodonella uncinata
Memiliki alat gerak berupa cilia. Terdapat dua inti sel, yaitu
makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil). Di dalam
tubuhnya terdapat vakuola kontraktil dan vakuola makanan. Serta
memiliki corong makanan.
j. Phascolodon vorticella
Memiliki dua inti sel,yaitu mikronukleus dan makronukleus.
Bergerak dengan menggunakan cilia. Di dalam tubuhnya terdapat
vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Hewan ini tidak memiliki
cangkang, kloroplas dan bitnik mata. Dia juga memiliki cytostome.
k. Stylonchia mytilus
Stylonchia mytilus memiliki memiliki dua inti sel, yaitu
makronukleus dan mikronukleus. Bergerak dengan menggunakan silia.
Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan, serta memiliki
cytostome.
l. Lionotus lamella
Memiliki dua inti sel yaitu mikronukleus dan makronukleus.
Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan. Bergerak
menggunakan cilia.
m. Paramecium putrinum
Memiliki dua inti sel, yaitu inti mikro dan inti makro. Bergerak
bedang menggunakan cilia (rambut getar). Dalam tubuhnya terdapat
vakuola kontaktil dan vakuola makanan. Terdapat rongga bukal dan
sitofaring pada bagian tubuhnya.
n. Prorodon teres
Prorodon teres memiliki dua inti sel, yaitu inti besar dan inti
kecil. Bergerak dengan rambut getar. Terdapat vakuola makanan dan
vakuola berdenyut. Terdapat mulut sel pada bagian anterior.
o. Amphileptus claparedei
Hewan ini memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus (inti besar)
dan mikronukleus (inti kecil). Bergerak menggunakan silia. Terdapat
vakuola makanan dan vakuola kontraktil di dalam tubuhnya.
p. Chilodonella cucullulus
Chilodonella cucullulus termasuk kelas cilia yang bergerak
dengan rambut getar. Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan
mikronukleus. Terdapat vakuola makanan dan cytostome pada bagian
tubuhnya.
2. Rhizopoda
a. Amoeba Proteus
Amoeba proteus bergerak dengan pseudopodia atau kaki semu.
Memiliki inti sel, vakuola kotraktil dan vakuola makanan. Bentuk
tubuhnya tidak tetap, selalu berubah sesuai keadaan (sedang bergerak,
makan, atau diam).
b. Hastigerina aeguilatelaris
Hewan ini termasuk kedalam kelas rhizopoda. Memiliki inti sel
serta memiliki cangkang. Cangkangnya dapat dijadikan indikator
adanya minyak bumi.
c. Asterorotalia spinosa
Asterorotalia spinose merupakan hewan yang bergerak dengan
menggunakan pseudopodia. Di dalam tubuhnya terdapat satu sampai
dua kloroplas. Memiliki inti sel serta cangkang yang juga dapat
digunakan sebagai indikator pencarian minyak dan gas alam.
d. Globorotalia Spinosa
Bergerak dengan menggunakan pseudopodia. Tubuhnya
memiliki cangkang yang dapat dijadikan sebagai indikator adanya
minyak bumi. Termasuk ke dalam kelas Rhizopoda.
3. Flagellata
a. Euglena mutabilis
Hewan ini termasuk ke dalam kelas Flagellata yang memiliki
klorofil. Memiliki inti sel. Bergerak dengan menggunakan flagel/bulu
cambuk. Terdapat vakuola kontraktil dan bintik mata di dekat flagelnya.
b. Euglena acus
Euglena acus bergerak dengan menggunakan flagel/bulu
cambuk. Bentuk tubunya memanjang, memiliki kloroplas yang
menjadikan warnanya tampak hijau. Memiliki inti sel, vakuola
kontraktil, pellicle, serta bintik mata.
c. Chrysamoeba radians
Hewan ini bergerak menggunakan flagel yang beukuran pendek
yang terletak di anterior tubuhnya. Termasuk ke dalam kelas Flagellata.
4. Sporozoa
a. Monocystis sp.
Monocystis sp. hidup di cacing tanah tepatnya pada vesicula
seminalis. Siklus hidupnya yaitu berawal dari spora yang mengandung
8 buah sporozoit. Spora tersebut akan pecah dan setiap sporozoit akan
menyebar dan masuk ke dalam sel induk sperma. Sporozoit-sporozoit
tersebut menjadi masak yang disebut tropozoit. Setelah itu tropozoit
berpasangan dan membelah membentuk sel-sel yang sama besarnya
yang disebut sel-sel gamet. Sel-sel tersebut mengalami peleburan
sehingga membentuk zigot yang akan berubah kembali menjadi spora.
H. Hasil Diskusi
1. Dapatkah Anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies?
Tuliskan persamaan-persamaan tersebut! (berdasarkan hasil pada tabel
pengamatan)
Jawab: Dapat, dari semua spesies yang diamati persamaannya adalah
memiliki inti sel atau nukleus dan semuanya merupakan hewan
mikroskopis uniseluler.

2. Dapatkah Anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies


tersebut, sehingga dimasukkan pada classis yang berbeda? Tuliskan
perbedaan-perbedaannya!
Jawab: Terdapat perbedaan pada alat gerak yang digunakan, sehingga
terbagi menjadi empat kelas yaitu Ciliata (alat geraknya berupa cilia),
Flagellata (alat geraknya berupa flagellum), Rhizopoda (alat geraknya
berupa pseudopodia) dan Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak.

3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap Classis pada kolom tersebut!

Classis Ciri Khas

Rhizopoda Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia)

Flagellata Alat gerak berupa bulu cambuk, rata-rata memiliki klorofil, dan reproduksi aseksual
dan memiliki bintik mata

Ciliata Alat gerak berupa rambut getar (cilia), memiliki celah mulut (cytostome), memiliki
makronukleus dan mikronukleus

Sporozoa Tidak memiliki alat gerak, parasit, tidak memiliki vakuola makanan dan vakuola
kontraktil, memiliki fase sporofit

4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari spesies-spesies Protozoa yang anda


temukan ?
Jawab :
- Sebagai rantai makanan pada ekosistem perairan, Paramecium sp
biasanya bertindak sebagai konsumen tingkat 1 atau 2
- Sebagai indikator kebersihan air
- Paramecium caudatum banyak digunakan untuk penelitian
- Mengontrol jumlah populasi bakteri
- Sebagai sumber makanan hewan air
- Chilodonella adalah parasit yang berbahaya bagi ikan.

5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang Anda peroleh mengenai
filum Protozoa, lengkapilah tabel berikut:

Phyllum Pencernaan Makanan Ekskresi Pernapasa Sistem Reproduksi


n Syaraf
Protozoa Pencernaan intraseluler Melalui Melalui Tidak Flagellata
pada vakuola makanan, permukaan permukaan memiliki o Vegetatif dengan
cara memperoleh tubuh dan tubuh sistem membelah diri secara
makanan : melalui vakuola secara syaraf longitudinal
• a. Holozoik, memakan kontraktil bagi difusi o Generatif dengan
organisme lain yang hidup yang hidup menyatukan antara ovum
(Flagellata, Rhizopoda, bebas dan spermatozoid
Ciliata) Rhizopoda
• b. Saprozoik, memakan o Membelah diri
organisme yang sudah biner secara ortodhox
mati (Flagellata, Ciliata
Rhizopoda, Ciliata) o Vegetatif dengan
• c. Holofitik, membuat cara membelah diri secara
makanan sendiri dengan transversal
memanfaatkan cahaya o Generatif dengan
matahari dan klorofil cara konjugasi dan
(Flagellata) autogami
d. Saprofitik, menyerap Sporozoa
zat terlarut di sekitarnya o Metagenesis
(Sporozoa) multiple fission
o Generatif dengan
cara perkawinan
mikrogamet dan
makrogamet
I. Kesimpulan
1. Dalam setetes air banyak ditemukan keanekaragaman spesies hewan-
hewan Phylum Protozoa yang terbagi ke dalam 3 kelas yaitu Rhizopoda,
Ciliata, dan Flagellata. Kelas Sporozoa sendiri ditemukan di vesicula
seminalis yang terdapat di dalam tubuh cacing tanah
2. Morfologi dan sruktur hewan-hewan yang tergolong Phyllum Protozoa
memiliki perbedaan setiap Classisnya. Begitupun bentuk tubuhnya, ada
yang tetap dan ada yang tidak tetap
3. Pengelompokkan spesies-spesies tersebut berdasarkan alat geraknya.
Ciliata bergerak menggunakan cilia atau rambut getar, Rhizopoda bergerak
menggunakan pseudopodia atau kaki semu, Flagellata bergerak
menggunakan flagellum atau bulu cambuk dan Sporozoa bergerak dengan
cara mengubah kedudukan tubuhnya. Sedangkan persamaan spesies-
spesies tersebut adalah merupakan hewan mikroskopis uniseluler dan
memiliki inti sel atau nukleus
4. Setiap Classis dari Phyllum Protozoa memiliki ciri khas yang berbeda-
beda. Ciri khas Ciliata yaitu alat geraknya cilia dan sebagian besar
memiliki cytostome atau celah mulut, ciri khas Flagellata yaitu alat
geraknya flagellum dan sebagian besar memiliki bintik mata, ciri khas
Rhizopoda yaitu alat geraknya pseudopodia dan terdapat tiga tipe yaitu
bercangkang (filopodia), telanjang (lopodia) dan berbentuk jarum
(axopodia), ciri khas Sporozoa bergerak dengan cara mengubah
kedudukan tubuhnya dan sebagian bedar hidup sebagai parasit
Daftar Gambar
Gambar F2.1.b.Paramecium caudatum
https://fineartamerica.com/featured/1-paramecium-caudatum-lm-m-i-
walker.html (28 Februari 2018)
Gambar F2.2.b.Colpidium campylum
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Colpidium/sp_04.html
(28 Februari 2018)
Gambar F2.3.b. Holopyra nigricans
https://www.nies.go.jp/chiiki1/protoz/morpho/holophry.htm (28 Februari
2018)
Gambar F2.4.b.Nassula Gracilis
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Nassula/gracilis_3.html
(28 Februari 2018)
Gambar F2.5.b.Glaucoma scintillans
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Glaucoma/sp_01.html
(28 Februari 2018)
Gambar F2.6.b.Vorticella microstoma
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Vorticella/microstoma/s
p_08.html (28 Februari 2018)
Gambar F2.7.b.Euplotes patella
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Euplotes/patella/index.h
tml (28 Februari 2018)
Gambar F2.8.b. Loxophyllum helus
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Loxophyllum/helus/helu
s_1.html (28 Februari 2018)
Gambar F2.9.b.Chilodonella uncinata
http://www.protisten.de/gallery_CIL/11.html (28 Februari 2018)
Gambar F2.10.b. Amoeba proteus
http://munnabd68662.xtgem.com/bio/amoeba.html (28 Februari 2018)
Gambar F2.11.b. Hastigerina aeguilatelaris
http://www.foraminifera.eu/species.php?no=1009807&aktion=suche (28
Februari 2018)
Gambar F2.12.b.Asterorotalia spinosa
http://www.marinespecies.org/photogallery.php?album=772&pic=35999
(28 Februari 2018)
Gambar F2.13.b. Globorotalia tumida
http://mamba.bio.uci.edu/~pjbryant/biodiv/Protozoa/Foraminifera/Globige
rina/index.htm (28 Februari 2018)
Gambar F2.14.b. Phascolodon Vorticella
http://eol.org/data_objects/27474965 (28 Februari 2018)
Gambar F2.15.b. Chrysamoeba radians
http://www.penard.de/Explorer/Stramenopiles/Chrysophyceae/ (28
Februari 2018)
Gambar F2.16.b. Stylonychia mytilus
http://eol.org/data_objects/31554457 (28 Februari 2018)
Gambar F2.17.b. Euglena mutabilis
http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/images/mastigophora/Euglena/mutabilis/sp_
38.html (28 Februari 2018)
Gambar F2.18.b. Lionotus lamella
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/ciliophora/Litonotus/lamella/index.
html (28 Februari 2018)
Gambar F2.19.b. Euglena acus
http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/images/mastigophora/euglena/acus/Other_E
uglena_1.jpg (28 Februari 2018)
Gambar F2.20.b. Paramecium putrinum
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Paramecium/trichium/sp
_03.html (28 Februari 2018)
Gambar F2.21.b. Prorodon teres
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Prorodon/teres_1.html
(28 Februari 2018)
Gambar F2.22.b.Amphileptus claparedei
http://www.nies.go.jp/chiiki1/protoz/morpho/amphilep.htm (28 Februari
2018)
Gambar F2.23.b. Chilodonella cucullulus
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Chilodonella/cucullulus/
sp_08.html (28 Februari 2018)
Daftar Pustaka

Alldredge. 2013. Hastigerina. [Online]. Diakses dari:


http://link.springer.com/article/ (26 Februari 2018)

Djuhanda, Tatang. 1980. Kehidupan dalam Setetes Air. Bandung: ITB.

Encyclopedia of Life. (Tanpa tahun). Description of Chrysococcus. [Online].


Diakses dari: http://eol.org/pages/39102/overview (27 Februari 2018).

Encyclopedia of Life. (Tanpa tahun). Description of Trachelomonas. [Online].


Diakses dari: http://eol.org/pages/11712/details (27 Februari 2018)

Flanigan, Sarah. 2013. Globigerina. [Online]. Diakses dari:


http://ohapbio12.pbworks.com/w/page/52106844/Globigerina/. [Online].
(27 Februari 2018)

Kastawi, dkk. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rajeshwara, Nandamuri. 2013. The jurnal of foraminifera research : the


ecology of Asterorotalia. [Online]. Diakses dari:
http://jfr.geoscienceworld.org/ (27 Februari 2018)

Sigh, A. Michael. (1991). Protozoa and Other Protists. [Online]. Diakses dari:
https://books.google.co.id/books?id=K2Y4AAAAIAAJ&dq=Protozoa&so
urce=gbs_navlinks_s (27 Februari 2018)

Tanpa nama. 2014. Phascolodon vorticella. [Online]. Diakses dari:


http://www.nies.go.jp/chiiki1/protoz/morpho/phascolo.htm (27 Februari
2018)

Tanpa nama. 2014. Strombilidium gyrans. [Online]. Diakses dari:


http://www.nies.go.jp/chiiki1/protoz/morpho/str-dium.htm (27 Februari
2018)

Tanpa nama. 2008. Stylonichi mytilus. [Online]. Diakses dari:


http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Stylonychia/mytilus.ht
ml (27 Februari 2018)
Tanpa nama. 2009. Glaucoma. [Online]. Diakses dari:
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Glaucoma/index.html
(27 Februari 2018)

Tanpa nama. 2011. Euglena. [Online]. Diakses dari:


http:/protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/ (27 Februari 2018)

Tanpa nama. 2011. Sarcodina. [Online]. Diakses dari:


http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Sarcodina/ap/indexE.html (27
Februari 2018)

Tanpa nama. 2011. Vorticella microstoma. [Online]. Diakses dari:


http://protist.ihosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Vorticella/microstoma/i
ndex.html (27 Februari 2018)

Anda mungkin juga menyukai