Pada praktikum ini dibuat preparat whole mouth pada tumbuhan dan juga hewan. Preparat
wholemouth tumbuhan yang dibuat adalah, Marcantia sp, spirogyra sp, polen, spora, dan
jamur. Sedangkan preparat whole mouth hewan yang dibuat adalah ikan. Selain itu dibuat
juga preparat wholemouth mandiri, dimana masing-masing kelompok yang menentukan
preparat dan metode yang ingin digunakan.
Metode whole mouth tumbuhan diawali dengan fiksasi pada larutan FAA (Formalin,
Asam asetat glasial, dan alkohol) selama 24 jam, tujuan dari fiksasi adalah menjaga atau
mengawetkan seluruh stuktur sel sehingga sedapat mungkin berada dalam keadaan sama atau
hampir sama dengan keadaan aslinya pada waktu masih hidup. Penggunaan FAA tersebut
karena penetrasi alkohol dan asam asetat ke dalam jaringan dapatberlangsung dengan cepat
sehingga pematian dan fiksasi dapat berjalan dengan cepat, juga merupakan larutan yang
stabil dan pengawet yang baik. Larutan fisatif dibuang dan diganti dengan alcohol 70%, 50%
dan 20%, sebagai pencucian dari larutan FAA, agar tidak ada residu yang tersisa, selanjutnya
dilakukan pewarnaan dengan safranin dan didiamkan selama 24 jam, setalah itu sampel
dicuci dengan aquades sampai warna larutan cukup bening, dan dimasukan kedalam gliserin
10% selama 24 jam fungsi gliserin pada tahapan ini untuk menjernihkan sampel tumbuhan.
Kemudian langkah selanjutnya yaitu dehidrasi dengan menggunakan alkohol dengan
konsentrasi 95% dan alcohol absolut fungsi dari dehidrasi adalah untuk menghilangkan
kandungan air masing-masing selama 30 menit.
Setelah itu semua dilakukan dealkoholisasi yaitu bahan direndam dalam alcohol
absolut dan teluol 1:1 Dan 1:3 bertujuan untuk menghilangkan kadar alcohol yang masih
tersisa/terserap didalam sampel. Dan preparat siap diamati.
Secara garis besar metode whole mount hewan sama dengan tumbuhan, hanya saja
pada proses fiksasi larutan yang digunakan berbeda, pada hewan proses fiksasi menggunakan
formalin 10% selama 24 jam, agar dapat mengawetkan jaringan dengan baik. Setalah
dilakukan fiksasi bagian tubuh dalam ikan dikeluarkan, setelah itu dimasukan kedalam
alcohol 70% dan alcohol 96% masing-masing selama 24 jam dan diganti secara berkala
sebanyak 3x yang merupakan tahapan dehidrasi, setelah itu ikan dimasukan kedalam
KOH1% untuk proses penjernihan, specimen dibiarkan didalah KOH hingga tampak
transparan, setelah itu dilakukan pewarnaan menggunakan Alizarin Red sampai tulang-tulang
terwarnai merah. Preparat yang sudah terwarnai kemudian dimasukan kedalam campuran
gliserin murni dan KOH 1% hingga jernih, baru dipindahkan kedalam botoh yang berisi
larutan gliserin.
HASIL PENGAMATAN
No Preparat Keterangan
Spirogyra sp (alga)
2 Spora berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan paku
Spora
Spora
3 Exine merupaka bagian luar dari pollen,
yang berfungsi untuk melindungi pollen
Exine
Intine adalah bagian dalam dari polen
Intine
Pollen