Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIKUM BOTANI CRYPTOGAMAE- LICHENES & BRYOPHYTA

Akhsana ‘Illiyin Santoso, Mokhammad Fajar Iskandar,

Naili Qurrotun A’Yunin, Novi Permatasari, dan Timur Novi Alip.

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Tulungagung

Jl. Mayor Sujadi No. 46, Kudusan, Plosokandang,

Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur

email: akhsanasantoso@gmail.com

ABSTRAK

Lichenes (lumut kerak) dan bryophyta merupakan tumbuhan golongan


Cryptogamae yang sering kita temui di sekitar kita. Lichenes (lumut kerak) sendiri
merupakan gabungan antara alga dan fungi sehingga secara morfologi dan fisiologi
merupakan satu kesatuan. Lichenes hidup secara epifit pada pepohonan, di atas tanah
terutama di daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai, atau gunung-
gunung yang tinggi. Sementara Bryophyta atau lumut sebagian besar berukuran kecil, yang
terkecil hampir tidak tampak dengan bantuan lensa, sedangkan yang terbesar tidak pernah
lebih dari 50 cm tingginya atau panjangnya. Bryophyta lazim terdapat pada pohon, batu,
kayu gelondongan, dan di tanah pada setiap bagian dunia dan hampir semua habitat kecuali
di laut. Bryophyta hidup subur pada lingkungan yang lembab dan banyak sekali dijumpai,
khususnya di hutan-hutan tropik dan di tanah hutan daerah iklim sedang yang lembab.
Meskipun menyukai habitat yang lembab, bryophyta merupakan organisme darat, dan yang
tumbuh di air tawar hanya merupakan adaptasi sekunder terhadap kehidupan air. Dalam
penelitian kali akan diambil tiga sample pada Lichenes dan Bryophyta, penilitian ini
bertujuan untuk; mengamati Lichenes dan Bryophyta sample, melakukan pencandraan
pada Lichenes dan Bryophyta sample, menggambar morfologi Lichenes dan Bryophyta
contoh, serta menentukan klasifikasi Lichenes dan Bryophyta sample dengan bantuan
sumber yang telah ada. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat
struktur morfologi dan fisiologi dari Lichenes dan Bryophyta sample.
(Hawksworth, 1984). Berdasarkan tipe
tubuhnya, terdapat tiga macam bentuk
PENDAHULUAN
Lichenes, yaitu crustose, foliose, dan
Lichenes (lumut kerak) merupakan fruticose. Crustose memiliki bentuk talus
gabungan antara alga dan fungi sehingga pipih melekat dengan substratnya sehingga
secara morfologi dan fisiologi merupakan sulit dipisahkan. Foliose mempunyai talus
satu kesatuan. Lichenes hidup secara epifit berupa lembaran yang mudah dipisahkan
pada pepohonan, di atas tanah terutama di dan substratnya. Adapun fruticose memiliki
daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, talus tegak mirip perdu kecil.
di tepi pantai, atau gunung-gunung yang Bryophyta atau lumut sebagian besar
tinggi. Organisme ini tergolong organisme berukuran kecil, yang terkecil hampir tidak
perintis yang ikut berperan dalam tampak dengan bantuan lensa, sedangkan
pembentukan tanah. Lichenes bersifat yang terbesar tidak pernah lebih dari 50 cm
endolitik karena dapat masuk pada bagian tingginya atau panjangnya. Bryophyta lazim
pinggir batu (Yurnaliza, 2002). Dalam terdapat pada pohon, batu, kayu
hidupnya Lichenes tidak memerlukan syarat gelondongan, dan di tanah pada setiap
hidup yang tinggi dan tahan terhadap bagian dunia dan hampir semua habitat
kekurangan air dalam jangka waktu yang kecuali di laut. Bryophyta hidup subur pada
lama. Lichenes yang hidup pada batuan lingkungan yang lembab dan banyak sekali
dapat menjadi kering karena teriknya dijumpai, khususnya di hutan-hutan tropik
matahari, tetapi lichenes tidak mati, jika dan di tanah hutan daerah iklim sedang yang
turun hujan maka dapat hidup kembali. lembab. Meskipun menyukai habitat yang
Lichenes memiliki warna yang bervariasi lembab, bryophyta merupakan organisme
seperti putih, hijau keabu-abuan, kuning, darat, dan yang tumbuh di air tawar hanya
oranye, coklat, merah dan hitam. Lichenes merupakan adaptasi sekunder terhadap
dapat tumbuh baik pada kondisi-kondisi kehidupan air. Sifat ini tercermin dari
lingkungan yang sangat ekstrim dari gurun kenyataan bahwa bryophyta air tetap
pasir sampai Antartika yang mempunyai mempertahankan sifat yang khas bagi
0
temperatur di bawah 0 C. Perbedaan tumbuhan darat, antara lain sporanya
geografis menghasilkan banyak sekali mengandung kutin dan dipencarkan oleh
variasi lichenes. Lichenes terkenal angin (Loveless, 1983: 57). Walaupun
kepekaannya akan kondisi alam tempat bryophyta selalu dapat dikenali dari
hidupnya, apabila terdapat gas polusi maka strukturnya, bryophyta juga mudah
Lichenes tidak dapat tumbuh dan dibedakan dari tumbuhan darat lain menurut
berkembang dengan semestinya daur hidupnya. Daur hidup bryophyta,
seperti halnya kebanyakan tumbuhan, generasi seksual (gametofit). Sporofit lumut
mengalami pergiliran keturunan antara sangat tereduksi dan selama
generasi seksual atau generasi gametofit perkembangannya melekat dan tergantung
yang berbiak secara seksual (dan kadang- pada gametofit (Polunin, 1990). Lumut
kadang juga secara vegetatif), dan generasi diklasifikasikan menjadi tiga kelas
aseksual atau generasi sporofit yang berbiak berdasarkan bentuk gametofit dan
dengan spora (Loveless, 1983: 58). sporofitnya, yaitu Hepaticopsida (lumut
Perbedaan mendasar antara ganggang hati), Anthocerotopsida (lumut tanduk), dan
dengan Bryophyta dan tumbuhan Bryopsida (lumut daun).
berpembuluh telah beradaptasi dengan
lingkungan darat yang kering dengan
MATERIAL DAN METODE
mempunyai organ reproduksi (gametangium
dan sporangium), selalu terdiri dari banyak A. Alat dan Bahan
sel (multiselluler) dan dilindungi oleh Alat yang digunakan dalam praktikum ini; 1)
lapisan sel-sel mandul, zigotnya Mikroskop, 2) De glass & object glass, 3) Pipet,
berkembang menjadi embrio dan tetap 4) Kamera, 5) Pinset, 6) Lup, 7) Cawan petri, 8)
tinggal di dalam gametangium betina. Oleh Silet, 9) Akuades, dan 10) Tisu.
karena itu Bryophyta dan tumbuhan Bahan atau sampel lichenes dari lingkungan
berpembuluh pada umumnya merupakan yang akan dijadikan objek pengmatan; 1) talus
tumbuhan darat tidak seperti ganggang yang Crustose, 2) talus Foliose dan 3) talus Fruticose.
kebanyakan aquatik (Tjitrosoepomo, 1989). Serta Sampel Bryophyta contoh dari
Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan lingkungan; 1) Hepaticopsida, 2)
berpembuluh terutama karena lumut Anthocerotopsida, dan 3) Bryopsida.
(kecuali Polytrichales) tidak mempunyai B. Cara Kerja
sistem pengangkut air dan makanan. Selain Pengamatan mikroskopis dilakukan
itu lumut tidak mempunyai akar sejati, lumut dengan cara; 1) Membersihkan deglass &
melekat pada substrat dengan menggunakan object glass atau kaca penutup dan kaca
rhizoid. Siklus hidup lumut dan tumbuhan benda, 2) Mengamati ciri-ciri morfologi
berpembuluh juga berbeda (Hasan dan Lichenes & Bryophyta contoh dengan
Ariyanti, 2004). Pada tumbuhan menggunakan mikroskop, 3) Mengambil foto
berpembuluh, tumbuhan sesungguhnya di dan menggambar spesimen Lichenes &
alam merupakan generasi aseksual Bryophyta contoh, 4) Menentukan klasifikasi
(sporofit), sedangkan generasi gametofitnya Lichenes & Bryophyta contoh (dengan
sangat tereduksi. Sebaliknya pada lumut, bantuan sumber), 5) Melengkapi lembar kerja
tumbuhan sesungguhnya merupakan praktikum.
Pengamatan makroskopis dilakukan dengan
cara; 1) Mengambil spesimen Lichenes &
Bryophyta contoh kemudian meletakkan pada
cawan petri dengan bantuan pinset. 2)
Mengamati ciri-ciri yang nampak pada
spesimen Lichenes & Bryophyta contoh, 3)
Mengambil foto dan menggambar spesimen
Lichenes & Bryophyta contoh, 4) Menentukan
klasifikasi Lichenes & Bryophyta contoh
(dengan bantuan sumber), 5) Melengkapi
lembar kerja praktikum.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
a. Lichens
a. Talus Crustose

c. Talus Fruticose

b. Talus Foliose
Bryopsida

b. Bryophyta
Hepaticopsida

PEMBAHASAN

A. Lichens
1. Talus Crustose

Betina

(Lepraria membranacea)

Jantan
lumut crustose memiliki thalli yang terdiri dari
butiran yang tersebar atau dikelompokkan
secara longgar. Lumut Crustose berbeda dari
leprose lichen dengan memiliki korteks atas dan
(Candellariella Sp.) sel-sel alga yang terletak tepat di bawah korteks.
Thallus dari lichen crustose memiliki
Crustose lichens membentuk kerak penampilan tambal sulam atau gila. Bercak itu,
yang sangat melekat pada substrat (tanah, atau areola, bisa berukuran 1 cm atau sangat
batu, kulit pohon, dll.), Membuat pemisahan kecil dan terangkat, sehingga tampak seperti
dari substrat menjadi tidak mungkin tanpa kutil. Permukaan thallus umumnya halus,
kehancuran. Struktur dasar lumut krustosa namun kadang-kadang pecah oleh retakan
terdiri dari lapisan korteks , lapisan alga, dan “rimose”. Retak ini adalah produk sampingan
medula. Lapisan korteks atas dibedakan dan dari penyusutan permukaan thallus, yang
biasanya berpigmen. Lapisan alga terletak di disebabkan oleh pembasahan dan pengeringan
bawah korteks. Medula mengikat lichen ke alternatif. Lapisan bawah hifa jamur, hipotallus
substrat dan terdiri dari hifa jamur. , terdapat pada beberapa spesies lumut krustosa.
Permukaan lumut krustosa ditandai oleh Lingkaran gelap pada areola dapat terbentuk di
retakan bercabang yang secara berkala daerah di mana hipotallus terpapar. Ini mungkin
tertutup sebagai respons terhadap variasi juga ada pada thallus itu sendiri. Hifa jamur ini
iklim seperti rezim pembasahan dan biasanya menempel dengan kuat pada substrat.
pengeringan alternatif. Laju fotosintesis Lumut Crustose dapat ditemukan di
bervariasi di antara bentuk pertumbuhan berbagai daerah. Mereka dapat ditemukan,
lumut karena perbedaan dan variasi dalam antara lain, bersama dengan ganggang epifit dan
ketebalan thalli. Ketebalan tidak teratur pada lumut hati , hidup di permukaan daun pohon
lumut krustosa menghasilkan variasi yang cemara tropis dan semak belukar. Mereka juga
lebih besar dalam laju fotosintesis relatif tumbuh subur di daerah karst yang kaya
terhadap bentuk yang lebih seragam, seperti karbonat. Di Cina selatan, diperkirakan 5-30%
lumut foliosa. dari singkapan batuan di daerah karst telanjang
Crustose lichen membentuk kerak tipis yang dan 30-70% di daerah karst hutan ditutupi
menempel erat pada substratum. Dalam dengan lumut krustosa. Lumut Crustose juga
beberapa kasus, kerak ini mungkin tebal dan tumbuh subur di lingkungan yang ekstrem.
kental, dan mungkin terlepas, sebagian, atau Berbagai spesies lumut krustosa , termasuk
terendam di bawah permukaannya. Thallus dari Biatora granulosa dan Lecidea uliginosa,
lumut krustosa biasanya hanya dapat dilihat ditemukan menutupi permukaan yang baru
karena perubahan warna substrat. Beberapa
terbakar yang disebabkan oleh kebakaran hutan
subarctic di daerah dekat Great Slave Lake.
Lumut Crustose juga tumbuh di daerah
dengan ketinggian tinggi, seperti wilayah
Himalaya barat. Konsentrasi lumut krustosa
terrikol paling tinggi di daerah dengan
ketinggian lebih tinggi, relatif terhadap lumut
foliose dan fruticose lainnya. Di daerah dengan
polusi tinggi, sebagian besar lumut mati dan
(Flavoparmelia caperata)
merupakan tanaman pertama yang menghilang
di kota-kota karena kepekaannya yang tinggi
terhadap polutan atmosfer. Meskipun demikian,
mengelilingi daerah pusat kota di mana
sebagian besar tanaman tidak dapat
berkembang, lumut lichens Physcia atau
Xanthoria telah ditemukan tumbuh, meskipun
mereka kekurangan pengembangan dan ukuran
alami. Lumut Lecanora conizaeoides adalah
spesies lain yang sangat tangguh, dan
tampaknya hanya tumbuh di daerah industri di
(Xanthoparmelia cumberlandia)
Inggris.

Lumut foliosa adalah salah satu dari


berbagai jenis lumut , yang merupakan
organisme kompleks yang timbul dari
hubungan simbiosis antara jamur dan mitra
fotosintesis , biasanya ganggang . Kemitraan ini
memungkinkan lumut untuk hidup di iklim
yang beragam, mulai dari pegunungan yang
dingin dan kering hingga lembah yang basah
dan hangat. Lumut berkembang cukup lambat
dengan tingkat pertumbuhan yang tercatat
2. Talus Foliose
0,01–27mm / tahun tergantung pada spesies.
Rata-rata umur mereka antara 30 dan 60 tahun
(Armstrong & Bradwell pg.3).
Lumut memiliki bagian tubuh utama menunjukkan bahwa itu adalah spesies ruderal.
yang disebut thallus , yang terdiri dari hifa , dan Arctoparmelia centrifuga mendominasi di
menampung korteks dan medula . Korteks lingkungan batuan treed yang memiliki
berisi sel-sel fotosintesis sementara medula keanekaragaman spesies terbesar dan
memungkinkan untuk pertukaran gas dan merupakan lingkungan yang paling kompetitif.
membentuk sebagian besar talas lichen. Ada A. centrifuga memiliki kelimpahan dan hasil
tiga jenis utama lumut: crustose , foliose, dan reproduksi yang tinggi di lingkungan ini,
fruticose . Lumut foliosa ditandai oleh thalli menunjukkan bahwa itu adalah pesaing.
berdaun rata, dan korteks atas dan bawah. Terlepas dari perbedaan-perbedaan dalam
Banyak yang memiliki banyak lapisan, yang kekayaan spesies, penelitian ini menunjukkan
bertingkat, dan membantu mengidentifikasi bahwa ada keseragaman antara proporsi
berbagai jenis. perbanyakan seksual dan aseksual untuk
Lumut foliosa menempel pada makrolichen di antara masyarakat.
permukaan oleh hifa di korteks bawah dengan
struktur seperti akar yang lebih kecil yang 3. Talus Fruticose
disebut rizin (Lumut dari Amerika Utara).
Lumut memainkan peran penting dalam
lingkungan. Mereka menyediakan sumber
makanan bagi banyak hewan seperti rusa ,
kambing , dan karibu , dan digunakan sebagai
bahan bangunan untuk sarang burung .
Beberapa spesies bahkan dapat digunakan
dalam antibiotik. Mereka juga merupakan
indikator tingkat polusi atmosfer yang berguna. (Usnea longissim)
(Daniel dan Nicholas).
Tingginya jumlah pelapukan batuan
dan beberapa tanaman vaskular menunjukkan
bahwa komunitas batuan berlumut adalah
habitat yang terpapar. Xanthoparmelia
cumberlandia memiliki dominasi vegetatif
dalam komunitas batuan berumput yang
memiliki paparan moderat dibandingkan
dengan komunitas lain. Dalam komunitas yang
lebih terbuka, spesies ini menunjukkan (Cladonia perforata)
dominasi tertinggi kedua dan apothecia tinggi,
Lichen fruticose adalah bentuk jamur thallus. Seperti lichen crustose , lichen fruticose
lichen yang dicirikan oleh struktur pertumbuhan terdiri dari pegangan yang akan bertindak
seperti semak belukar atau lebat. Ini terdiri dari sebagai jangkar bagi lumut untuk tumbuh di
thallus dan holdfast . Ini terbentuk dari celah batu, di atas pasir atau tanah yang lepas.
hubungan simbiotik dari photobiont seperti Lichen fruticose atau 'shrubby' berbeda
cyanobacteria dan dua mycobionts. Fruticose dari bentuk lichen lain berdasarkan bentuk
lichen terdiri dari struktur vegetasi yang lebatnya yang melekat pada tanah hanya di
kompleks, dan ditandai oleh penampilan yang dasar lichen. Perbedaan paling penting yang
menanjak, lebat, atau terjumbai. Sementara membedakan lichen fruticose dari bentuk lichen
komunitas lumut sebagian besar dikendalikan lain adalah lapisan alga kontinu yang tumbuh di
oleh air dan cahaya, penyebaran vegetatif dan sekitar lingkar cabang lichen. Thallus bisa bulat
pertumbuhan filamen dalam fruticose lichen atau pipih, tidak bercabang atau bercabang.
sering dikaitkan dengan daerah dengan Fruticose lichens memiliki struktur seperti
ketinggian rendah. Lumut Fruticose dapat rambut yang bundar dan halus, serta terikat
bertahan dalam tingkat pengeringan yang tinggi dengan batu dan pohon. Meskipun fruticose
. Mereka tumbuh sangat lambat dan akan sering lichens didefinisikan sebagai lebat, mereka juga
terjadi di habitat ekstrim seperti di kulit pohon, dapat menunjukkan penampilan yang rata dan
di permukaan batu dan di tanah di daerah Kutub seperti tali. Lichen fruticose bercabang tinggi
Utara dan pegunungan. memiliki rasio permukaan terhadap volume
Lichen fruticose adalah suatu bentuk yang tinggi sehingga menghasilkan pola
lichen yang tersusun dari thallus yang lebat atau pengeringan dan pembasahan yang cepat
lebat dan pegangan yang kokoh. Thallus adalah dibandingkan dengan lumut yang memiliki
tubuh vegetatif dari lumut yang tidak memiliki rasio permukaan terhadap volume yang lebih
daun, batang, atau akar yang benar. Warna talus rendah.
dari lumut dapat dikaitkan dengan jumlah
cahaya di lingkungannya. Warna thallus cahaya
dikaitkan dengan kondisi cahaya yang lebih
rendah dalam lingkungan yang sedang tumbuh.
Fruticose lichen dicirikan oleh photobionts,
cara penyebaran vegetasi, bentuk pertumbuhan
dan preferensi substrat. Kemampuan lichen
untuk bertahan dari pengeringan yang ekstrem
disebabkan oleh kemampuannya untuk
memadamkan kelebihan energi cahaya.
Karakteristik fruticose lichen adalah bentuk
B. Bryophyta berbentuk lembaran, pipih, dan berlobus. Pada
1. Hepaticopsida umumnya lumut hati tidak berdaun, misalnya
Marchantia dan Lunularia. Namun, ada lumut
hati yang berdaun misalnya Jungermannia.

(Lunularia crusciata)

Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau


lumut hati banyak ditemukan menempel di (Jungermannia Sp.)
bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembap.
Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk Lumut hati tumbuh mendatar dan
hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki melekat pada substrat dengan menggunakan
struktur yang menyerupai akar, batang, dan rizoidnya. Lumut hati banyak ditemukan di
daun. Hal ini menyebabkan banyak yang tanah yang lembap, terutama di hutan hujan
menganggap kelompok lumut hati merupakan tropis. Ada juga yang tumbuh di permukaan air,
kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta misalnya Ricciocarpus natans.
menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota
lebih dari 6000 spesies.
Hepaticopsida berasal dari kata
hepatica yang artinya hati, sehingga lumut ini
dikenal dengan nama lumut hati. Tubuhnya
mempunyai struktur yang xeromorf, untuk
lumut yang tumbuh pada tempat yang kering.
Tubuhnya mempunyai struktur yang higromof,
untuk lumut yang tumbuh pada tempat yang
kelembapannya tinggi. Bentuk tubuhnya berupa (Ricciocarpus natans)
lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan
Contohnya: genus Riella. Lumut hati Tubuhnya memiliki struktur yang
merupakan tumbuhan talus dengan tubuh menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini
menyebabkan banyak yang menganggap 2. Anthocerotopsida
kelompok lumut hati merupakan kelompok
peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju
Cormophyta. Terdapat rizoid berfungsi untuk
menempel dan menyerap zat-zat makanan. Sel-
sel induk spora melalui pembelahan reduksi
akan membentuk spora. Spora yang
berkecambah hanya berkembang menjadi suatu
buluh yang pendek atau boleh dikatakan lumut
hati tidak membentuk protonema.
Gametofit berwarna hijau, pipih
dorsiventral, menempel pada tanah dengan
rizoid. Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang
mengandung kloroplas, terdiri atas bagian kaki,
tangkai (seta) dan kapsul spora. Tetapi ada ( Anthoceros leavis)
golongan lumut hati yang primitif, bagian kaki
dan seta ini tidak ada. Dalam kapsul spora berisi Lumut tanduk atau disebut juga
jaringan arkespora yang mana sel-sel Anthocerotopsida adalah anggota tumbuhan
arkeospora akan membelah menjadi sel-sel tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora
induk spora dan sel-sel yang panjang, lunak dan yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan
mempunyai penebalan berbentuk spiral lumut atau Bryophyta. Tumbuhan ini biasa
namanya elatera. Struktur talus ada yang berupa hidup melekat di atas tanah dengan perantara
lembaran dan ada yang sudah dibedakan atas rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang
bagian yang menyerupai batang dan daun-daun. sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas
pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus
terdapat stoma dengan dua sel penutup. Lumut
tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau,
sungai atau di sepanjang selokan.
Anthoserofita tidak berbeda jauh
dengan lumut hati. Perbedaan lumut tanduk
dengan lumut hati adalah sporofitnya yang
membentuk kapsul memanjang dengan
hamparan gametofit seperti karpet yang lebar.
Lumut tanduk berdasarkan asam nukleatnya
memiliki kekerabatan hubungan yang dekat
dengan tumbuhan berpembuluh spesies yang tersebar di seluruh dunia. Lumut
(trakeofita/tumbuhan vaskuler). daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya
Lumut tanduk juga mengalami berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti
pergiliran keturunan (metagenesis) ketika fase akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi
sporofit dan fase gametofit terjadi secara vegetatif dengan membentuk kuncup pada
bergiliran. Susunan sporogonium lumut tanduk cabang-cabang batang. Kuncup akan
lebih rumit jika dibandingkan dengan lumut hati membentuk lumut baru. Lumut daun banyak
lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram dan terdapat di tempat-tempat yang lembab,
tepi bertoreh. Sepanjang poros bujurnya mempunyai struktur seperti akar yang disebut
terdapat sederetan sel mandul yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora Bryopsida adalah kelas yang terbesar di
penghasil spora. Dalam askespora, selain spora, antara anggota Bryophyta lainnya dan paling
juga dihasilkan sel mandul yang disebut elatera. tinggi tingkat perkembangannya karena baik
Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya gametofit maupun sporofitnya sudah
kapsul spora pada sporogonium lumut tanduk mempunyai bagian-bagian yang lebih
tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian kompleks. Gametofit dari lumut daun umumnya
atas sampai pada bagian bawah. dibedakan dalam 2 tingkatan yaitu protonema
yang terdiri dari benang bercabang-cabang, dan
3. Bryopsida gametafora yang berbatang dan
berdaun.Sporogonium dari lumut daun terdiri
atas bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya
bagian kapsul mempunyai bagian-bagian yang
dinamakan apofise, kotak spora atau teka, dan
tutup atau operculum. Kebanyakan ahli
bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak
kelas yaitu Sphagnidae, Andreaeidae, dan
Bryidae. Perbedaan dari ketiga anak kelas
tersebut terutama terletak pada struktur anatomi
sporogoniumnya. Anak kelas Sphagnidae
mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema
(Bryopsida Sp.) berbentuk daun kecil yang terdiri dari satu lapis
sel, gametafora pada ujungnya membentuk
Bryopsida merupakan kelas terbesar cabang-cabang sebagai roset yang menyerupai
dari lumut daun, yang terdiri dari hampir 95% jambul dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit
spesies lumut daun. Terdapat sekitar 11,500
didukung oleh perpanjangan ujung batang yang mengalami masa kekeringan, bahkan diatas
namanya pseudopodium. pasir yang bergerakpun dapat tumbuh.
Andreaeidae mempunyai persamaan Selanjutnya lumut-lumut ini dapat juga kita
dengan Sphagnidae dalam hal sporofitnya yang jumpai diantara rumput-rumput, diatas batu-
didukung oleh pseudopodium, tetapi berbeda batu cadas, pada batang pohon dan cabang-
dalam hal cara membukanya kapsul spora yaitu cabang pohon, dirawa-rawa, tetapi jarang
dengan membentuk 4 katup. Anggota Bryidae didalam air.
yang tergolong Stegocarpi mempunyai BAHAN DISKUSI
peristoma pada kapsul sporanya, didasarkan 1. Bagaimanakah bentuk talus dan spora pada
atas sifat dari peristomanya Bryidae dibedakan pengamatan mikroskopis? Jelaskan!
menjadi 2 golongan yaitu Nematodonteae dan JAWABAN: Pada lichens ini spora
Arthrodonteae.Peristoma adalah gigi-gigi atau berbentuk epifit. Talus pada crustose
rambut-rambut yang mengelilingi stoma pada ditemukan memiliki bentuk pipih dan
kapsul spora-spora yang dapat mengadakan melekat pada substrat, pada talus foliose
gerakan higroskopis, yaitu apabila spora-spora berbentuk seperti lembaran yang mudah
sudah masak peristoma bergerak membuka ke dipisahkan dari substrantnya, sedangkan
arah luar hingga spora dapat keluar. Dalam pada fruticose talusnya berupa tegak mirip
klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul, jumlah perdu kecil.
gigi peristom, bentuk operkulum maupun Pada bryophyta struktur tubuhnya hygromof
kaliptra dapat dijadikan dasar penggolongan untuk lumut yang tumbuh pada tempat yang
yang penting. Protonema sekunder ialah kelembapan tinggi. Spora yang
protonema yang tidak berasal dari berkecambah hanya berkembang menjadi
perkecambahan spora, biasanya berupa benang- suatu bulu yang pendekatau boleh dikatakan
benang hijau seperti ganggang. Melalui tunas- lumut hati tidak membentuk protonema.
tunas yang timbul dari prononema sekunder 2. Bagaimanakah cara reproduksi pada
dapat terbentuk individu yang lebih banyak. masing-masing Lichenes & Bryophyta
Siklus hidup lumut mengalami contoh? Jelaskan!
pergantian antara generasi haploid dengan JAWABAN:
diploid. Sporofit pada umumnya lebih kecil ,
Lichenes reproduksi aseksual
berumur pendek dan hidup tergantung pada
dengan fragmentasi atau soredium (beberapa
gametofit. Contoh lumut ini antara lain:
sel ganggang yang terbungkus oleh hifa
polytricum juniperinum, furaria, pogonatum
jamur), sedang seksual terjadi pada masing-
cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut
masing anggota simbiosis (simbion).
gambut sphagnum. Lumut daun dapat tumbuh
Contoh: Physcia Sp., Parmelia Sp., Usnea
diatas tanah-tanah gundul yang periodic
Sp. Bryophyta repoduksi seksualnya dengan
gametofit sementara aseksualnya dengan UCAPAN TERIMAKASIH
sporofit. Selama penyusunan laporan praktikum
ini, penulis banyak menerima bimbingan,
KESIMPULAN
bantuan, dorongan dan dukungan dari Ibu
Pada pengamatan crustose ditemukan Ainun Nikmatin laily, M.Si selaku praktikan
bahwa permukaan lumut crustosa ditandai dan kak Laila Zahrotun Nisa’ serta kak Luqman
oleh retakan bercabang yang secara berkala selaku asisten praktikan mata kuliah Botani
tertutu sebagai respon terhadap variasi Cryptogamae.
iklim seperti rezim pembasahan dan
DAFTAR PUSTAKA
pengeringan alternatif. Pada foliose
permukaannya menempel oleh hifa di https://en.wikipedia.org/wiki/Crustose
korteks bawah dengan struktur seperti akar https://en.wikipedia.org/wiki/Foliose_liche
yang lebih kecil yang disebut rizin. Pada n
frukticose ditandai dengan penampilan yang https://en.m.wikipedia.org/wiki/Fruticose_li
menanjak, lebat, dan terjumbai. chen
https://id.wikipedia.org/wiki/Lumut_hati
Pada hepaticopsida ditemukan bentuk
https://id.wikipedia.org/wiki/Lumut_tanduk
tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk
https://id.wikipedia.org/wiki/Bryopsida
hati dan banyak lekukan. Bryopsida
http://kouzinet.blogspot.com/2010/03/lumut
merupakan lumut daun yang bentuk
-daun-bryopsida-sp.html
tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan
bagian seperti akar, batang, dan daun.
LAMPIRAN
A. Lichens
1. Talus Crustose
Literatur Foto

Gambar tangan Klasifikasi


Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Arthoniomycetes
Order: Arthoiales
Family: Chrysontrichaceae
Genus: Chrysontrix
Spesies: Chrysothrix candelaris

2. Talus Foliose
Literatur Foto
Gambar tangan Klasifikasi
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Lecanoromycetes
Order: lecanorales
Family: Parmeliacea
Genus: Parmotrema
Spesies: Parmotrema perlatum

3. Talus Fruticose
Literatur Foto
Gambar tangan Klasifikasi
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Lecanoromycetes
Ordo: lacanorales
Famili: Parmaliaceae
Genus: Usnea
Spesies: Usnea filipendula

B. Bryophyta
1. Hepaticopsida
Literatur Foto
(cewek)
(cowok)
Gambar tangan klasifikasi
Kingdom: Platae
Division: Marchantiophyta
Class: Marchantiopsida
Ordo: Marchantiales
Family: Marchantiaceae
Genus: Marchantia L
Spesies: Marchantia polymorpha

2. Bryopsida
Literatur Foto
MIKROSKOPIS

Gambar tangan Klasifikasi


Kingdom: Platae
Division: Bryophyta
Class: Musi
Ordo: Bryales
Family: Pogonataceae
Genus: Pogonatum
Spesies: Pogonatum cerratum

Anda mungkin juga menyukai