Anda di halaman 1dari 57

ENZI

M
SILVIA RAHMI EKAS ARI, S.T.,
M.T.
PENDAHULUAN
• Enzim berfungsi sebagai biokatalisator,artinya
mempercepat jalannya reaksi dengan cara
menurunkan energi aktivasi

Energi aktivasi adalah


energi yang diperlukan
untuk mengaktifkan suatu
reaktan sehingga dapat
bereaksi untuk
membentuk senyawa lain.
ENZIM
SEDERHANA PROTEIN

ENZIM

KONJUGASI/HALOENZIM

PROTEIN BUKAN PROTEIN

APOENZIM GUGUS PROSTETIK

ORGANIK = KOENZIM ANORGANIK = KOFAKTOR


Bagian-bagian enzim

Kita mengenal istilah:


Holoenzim
Apoenzim/ apoprotein
Gugus prostetik
Koenzim
Kofaktor
Bagian-bagian enzim (lanjutan)
• Seperti halnya protein lain, enzim memiliki BM antara 12,000 – 1
juta kd
• Beberapa enzim tidak membutuhkan molekul kimiawi lain untuk
aktifitasnya, beberapa membutuhkan  kofaktor / koenzim
• Kofaktor  ion-ion inorganik yg dibutuhkan enzim untuk melakukan
fungsinya
• Koenzim  molekul organik (komplek) yang dibutuhkan enziim
untuk melakukan fungsinya
 Koenzim atau kofaktor yang terikat sangat kuat bahkan terikat
dengan ikatan kovalen dengan enzim  gugus prostetik

 Enzim aktif lengkap dengan semua komponennya 


holoenzim

 Bagian yang terdiri dari protein saja pada suatu enzim 


Apoenzim / apoprotein

 Fungsi koenzim adalah sebagai karier sementara dari gugus


fungsional yg berperan dalam reaksi ensimatis tersebut.
• Tidak ikut bereaksi
• Struktur enzim tetap tidak berubah baik
sebelum dan sesudah reaksi
• Berkerja spesifik dan selektif
• Enzim bersifat koloid, luas permukaan
besar, bersifat hidrofil
• Peka terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan denaturasi protein
misalnya suhu dan pH
• Enzim dibuat dalam cytoplasma
• Enzim mimiliki sisi aktif = bagian yang
berikatan dengan subtrat
Mekanisme kerja enzim
• E+S ES E+P

Dua model ikatan enzim


Penggolongan enzim

Tempat
bekerjanya Cara
terbentuknya

Daya katalisnya
Subtrat yang
dikatalisnya
Tempat bekerjanya
• Endo enzim = intraseluler
berkerja di dalam sel
• Eksoenzim = ekstraseluler
bekerja di luar sel
Cara terbentuknya
• Enzim konstitutif
Enzim yang jumlahnya tetap dalam sel, tidak dipengaruhi
subtrat
• Enzim adapatif
Enzim yang pembentukannya dirangsang oleh adanya
substrat
Subtrat yang dikatalisnya
• Protease
• Amilase
• Lipase
• Laktase
• Seloluse
Daya katalis
• Oksidoreduktase
Enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi-
reduksi, yang merupakan pemindahan elektron,
hidrogen atau oksigen.
contoh, oksigenase, dehidrogenase,
b. Transferase
Enzim yang mengkatalisis pemindahan gugusan
molekul dari suatu molekul ke
molekul yang lain.
contoh, Transaminase, Transfosforilase, dan
Transasilase.
• Hidrolase
Enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi
hidrolisis
Contoh : Karboksilesterase, Kitinase, Peptidase,
dll
• Liase
Enzim yang mengkatalisis pengambilan atau
penambahan gugusan dari suatu molekul tanpa
melalui proses hidrolisis
Contoh : L malat hidroliase (fumarase),
Dekarboksiliase (dekarboksilase)
. Isomerase
Enzim yang mengkatalisis reaksi isomerisasi
Contoh :
- Rasemase, merubah l-alanin D-alanin
- Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat D-

xylulosa-5-fosfat
- Cis-trans isomerase, merubah
transmetinal cisrentolal
- Intramolekul ketol isomerase, merubah D-
gliseraldehid-3-fosfat dihidroksi aseton fosfat
- Intramolekul transferase atau mutase,
merubah metilmalonil-CoA suksinil-CoA
• Ligase
Enzim yang mengkatalisis reaksi
penggabungan 2 molekul dengan
dibebaskannya molekul pirofosfat dari
nukleosida trifosfat
contoh adalah enzim asetat=CoASH
ligase yang mengkatalisis rekasi sebagai
berikut:
Asetat + CoA-SH + ATP Asetil CoA + AMP + P-P
Klasifikasi enzim
Analisa Enzim (1)
Dalam serum darah ukuran aktifitas enzim spe- sifik biasanya
untuk keperluan mengidentifikasi penyakit.

Enzim secara normal terkonsentrasi didalam sel dan jaringan


dimana mereka membentuk fungsi katalitiknya.

Lebih dari 50 enzim telah ditemukan dalam serum manusia pada


praktek klinis rutin, yang paling umum diantaranya:
Analisa Enzim (2)
1. Amilase: enzim yang mencerna tepung, terutama berasal dari
kelenjar ludah dan pan-kreas; aktifitas serum biasnya naik
pada tahap awal imflamasi pankreas yang akut, pada gang-
guan duktus pankreatik dan pada penyakit gon-dok.

2. Lipase: enzim yang mencerna lemak mulai dida-lam


pankreas dan memperlihatkan variasi klinis yang sama
seperti amilase pada penyakit yang melibatkan pankreas.
Analisa Enzim (3)
3. Alkalin fosfat: ditemukan pada kebanyakan jaringan tubuh,
khususnya pada sumsum tulang (bone marrow) dan liver. Dan
memperlihatkan nilai yang tinggi didalam serum pada kondisi
penyakit radang tulang, osteomalacia (melemahkan tulang),
hepatitis dan gangguan penyakit kuning.
4. Fosfatase asam: ditemukan dalam jaringan tu-buh tetapi
biasanya tidak dalam konsentrasi ting-gi pada kelenjar prostat
dewasa; enzim ini dilepaskan kedalam sirkulasi pada kanker
prostat metastatik
Analisa Enzim (4)
5. Peptidase: sekelompok protein enzim pencer- na ditemukan
dalam konsentrasi yang lebih besar pada serum yang terkait
dengan ganggu-an jaringan begitu banyak; seperti shock,
demam, luka traumatik dan pada anemia yang
disebabkan oleh kerapuhan sel-sel darah merah
6. Transaminase: yaitu transaminase glutamik-aspartik dan
glutamik-alanin, enzim yang ditemukan pada kebanyakan
jaringan tubuh. Enzim ini meningkat besar didalam serum
pada penyakit liver, seperti hepatitis, hati dan infraksi
miokardium.
Enzim Restriksi
Enzim restriksi = endonuklease restriksi suatu pro-
tein yang dihasilkan oleh bakteri yang memotong
DNA pada tempat spesifik sepanjang molekul. Di
dalam sel bakteri, enzim restriksi memotong DNA
asing. Enzim restriksi dipisahkan dari sel bakteri
dan digunakan di laboratorium untuk mengontrol
fragmen DNA, seperti fragmen yang mengandung
gen. Dengan demikian enzim merupakan alat yang
sangat dibutuhkan dalam teknologi rekombinan
DNA atau teknik mesin genetik.
Aplikasi Enzim
Enzim memiliki aplikasi industri dan medis yang berharga.

Ragi, anggur, adonan asam roti, pembekuan keju dan


pembuatan bir.

Kegunaan enzim dalam medicine diantaranya membunuh


mikroorganisme yang menyebabkan penyakit, meningkatkan
penyembuhan luka dan mendiagnosa penyakit tertentu
Enzim tidak ikut bereaksi dgn substrat atau produknya

Aktifitas dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan organisme itu


sendiri
Contoh : enzim yg mengkatalisis reaksi pertama pada suatu siklus
biosintesis biasanya di hambat oleh produk akhirnya(feedback
inhibition)

bbrp enzim disintesis dlm btk tidak aktif. Dan akan diaktifkan oleh
kondisi dan waktu yang sesuai (enzim allosterik) . prekursor yg
tidak aktif disebut  zymogen
Tiga sifat utama enzim :
Kemampuan katalitiknya
Spesifisitas
Kemampuan untuk diatur (regulasi)
Bagaimana enzim bekerja
Reaksi tanpa enzim:
◦ Lambat
◦ Membutuhkan suhu yang tinggi
◦ Tekanan yang tinggi

Reaksi enzimatis
◦ Enzim memberikan suatu lingkungan yg spesifik di dalam sisi aktifnya, sehingga reaksi secara energetik
dapat lebih mudah terjadi
TERIMA KASIH
Perbedaan antara energi reaktan (fase awal) dgn energi
produk (fase akhir)  selisih energi bebas standar (ΔGº)

Agar reaksi berjalan


spontan, bagaimanakah
nilai ΔGº
Enzim  mempercepat reaksi tetapi tidak mengubah keseimbangan reaksi atau ΔGº
Kesetimbangan reaksi antara Reaktan dan produk mencerminkan perbedaan energi bebas
pada fase awal
Kecepatan reaksi tergantung energi aktifasi ΔGº≠
 suatu pasokan energi dibutuhkan untuk mengawali suatu reaksi
Energi aktifasi untuk reaksi yg dikatalis dengan enzim lebih rendah dr reaksi
tanpa enzim
Glukosa + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O ΔGº = -2880 kJ/mol
Enzim penting untuk menurunkan energi aktifasi untuk memulai suatu reaksi
Enzim  mengikat substrat  menciptakan jalan reaksi yg berbeda yg
mempunyai fase transisi lebih rendah dbanding reaksi tanpa enzim
Inti dr reaksi katalisis  ikatan yg spesifik pd fase transisi
Substrat terikat  interaksi nonkovalen
E + S ↔ ES ↔ EP ↔ E + P

Kekuatan enzim dlm mengkatalisis suatu reaksi  kemampuan enzim membawa


substrat bersama-sama pd orientasi yang tepat untuk terjadinya suatu reaksi

Substrat terikat pd  sisi aktif yi cekukan pd protein yg berisi asam amino yg penting
untuk tjdnya suatu reaksi kimia
Karakteristik sisi aktif enzim
merupakan bagian kecil dari enzim (Mengapa enzim harus memiliki
ukuran besar?)
sisi aktif merupakan suatu cekukan yang bersifat 3 dimensi. 
memberikan linkungan mikro yg sesuai utk terjadinya suatu reaksi
kimia
substrat terikat pada sisi aktif dengan interaksi / ikatan yang lemah.
Spesifitas enzim dipengaruhi oleh asam amino yg menyusun sisi
aktif suatu enzim
Gambar sisi aktif ensim dan asam amino yang terlibat
Sisi aktif mempunyai 2 bagian yg penting:
◦ Bagian yang mengenal substrat dan kemudian mengikatnya
◦ Bagian yang mengkatalisis reaksi, setelah substrat diikat oleh enzim

Asam amino yang membentuk kedua bagian tersebut tidak harus berdekatan
dalam urutan secara linear, tetapi dalam konformasi 3D mereka berdekatan
Teori untuk menjelaskan kerja enzim:

Lock and Key analogy


Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan substrat.
Mampu menerangkan spesifitas ensim ttp tidak dapat menerangkan stabilitas
fase transisi ensim
Induced Fit theory
mempertimbangkan fleksibilitas protein, sehingga pengikatan suatu substrat
pada enzim menyebabkan sisi aktif mengubah konformasinya sehingga cocok
dgn substratnya.  dpt menerangkan fase transisi ES komplek
Lock and key model

Induced Fit model


Faktor-faktor yg mempengaruhi kerja
enzim
pH  setiap enzim mempunyai pH optimum utk bekerja.
contoh : pepsin  pH 2, amylase  pH 7.0
Temperatur  setiap kenaikan suhu 10˚C (sampai 40˚C), kecepatan
reaksi naik 2 x lipatnya dan reaksi terhambat dan berhenti pada 60˚C.
Mengapa?
[S] dan atau [E]
Kinetika Reaksi Enzimatis
K1 K2
E+S ES E+P
K-1
K1 : kecepatan konstan pembentukan ES komplek
K2 : kecepatan konstan konfersi ES komplek ke P
K-1 : kecepatan konstan pemecahan ES komplek ke E bebas
Enzim sangat efisien dalam mengkatalis suatu reaksi, steady
state (keseimbangan reaksi) segera dapat tercapai apabila :
Kecepatan pembentukan ES komplek sama dengan kecepatan
pemecahannya
K-1 + K2
= Km  konstanta Michaelis
K2
Vmax [S]
V=  Persamaan Michaelis-Menten
Km + [S]
Ketika kondisi diatur sehingga [S] = Km maka

Vmax [S]
V= dan V = Vmax / 2
[S] + [S]
Lineweaver-Burk double reciprocal plot

Y=mx + b
Penghambatan Reaksi Enzimatis

Kerja enzim dapat dihambat secara reversible atau irreversible


Irreversible  pembentukan atau pemecahan ikatan kovalen dalam enzim
Reversible  suatu senyawa dapat terikat dan kemudian dpt lepas kembali

Reversible inhibitor ini dpt dibagi :


◦ competitive
◦ non-competitive
◦ un-competitive
penghambatan competitive

inhibitor bersaing dgn substrat untuk terikat


pd sisi aktif
Biasanya inhibitor berupa senyawa yg
menyerupai substratnya, & mengikat enzim
membentuk komplek EI
krn terikat scr reversible  penghambatan
nya bias, yaitu ketika ditambah substrat
maka penghambatan berkurang
penghambatan non-competitive

inhibitor terikat pada sisi lain dari


enzim (bkn sisi aktif)
jadi tidak memblok pembtkan
enzim-substrat komplek
Enzim mjd tidak aktif ketika inhibitor
terikat walau enzim mengikat
substrat
Inhibitor mengurangi konsentrasi
enzim yg aktif, sehingga
mempengaruhi Vmax –nya
Penghambatan un-competitive
Terikat pd sisi selain sisi aktif enzim
Berbeda dgn non-competitive  inhibitor
ini hanya terikat pd ES komplek
Sehingga tidak terikat pd enzim bebas
Vmax berubah, dan Km juga berubah
Enzim allosterik
Enzim allosterik mengalami perubahan konformasi  sebagai respon
terhadap pengikatan modulator efektor

Allosterik enzim biasanya lebih komplek dari non allosterik enzim,


memiliki sub unit lebih dari satu

Memiliki satu atau lebih sisi allosterik / regulator untuk mengikat


modulator.
Seperti halnya substrat, setiap regulator memiliki sisi pengikatan yang
berbeda
Untuk enzim homotropik  sisi aktif dan sisi regulator sama
specific activity is the amount of product formed by an enzyme in a given amount of time under
given conditions per milligram of enzyme.
The rate of a reaction is the concentration of substrate disappearing (or product produced) per
unit time (mol L − 1s − 1)
The enzyme activity is the moles converted per unit time (rate × reaction volume). Enzyme
activity is a measure of quantity of enzyme present. The SI unit is the katal, 1 katal = 1 mol s-1,
but this is an excessively large unit. A more practical value is 1 enzyme unit (EU) = 1 μmol min-1
(μ = micro, x 10-6).
The specific activity is the moles converted per unit time per unit mass of enzyme (enzyme
activity / actual mass of enzyme present). The SI units are katal kg-1, but more practical units are
μmol mg-1 min-1. Specific activity is a measure of enzyme efficiency, usually constant for a pure
enzyme.
If the specific activity of 100% pure enzyme is known, then an impure sample will have a lower
specific activity, allowing purity to be calculated.
The % purity is 100% × (specific activity of enzyme sample / specific activity of pure enzyme).
The impure sample has lower specific activity because some of the mass is not actually enzyme.

Anda mungkin juga menyukai