Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 3

1. Andi Ananda Nugraha (7)


2. Andi Fainy Dhafa Hamida (8)
3. Nur Fadhilah Syaiful (28)
4. St. Khadijah Nur Ramadhani AS (35)
XII IPA 3

ENZIM
Sejarah Tentang Enzim
• Pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18, beberapa proses yang melibatkan enzim telah
diketahui, yaitu proses pencernaan daging oleh sekresi lambung dan
pemecahan pati menjadi gula oleh ekstrak tumbuhan serta air liur yang telah diketahui.

• Kimiawan Prancis, Anselme Payen, adalah ilmuwan pertama yang menemukan sebuah enzim,
yaitu diastase, pada 1833.

• Pada tahun 1878, ahli fisiologi Jerman Wilhelm Kühne (1837–1900) pertama kali menggunakan
istilah "enzyme", yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "dalam bahan pengembang" atau
"dalam ragi".

• Pada tahun 1897, Eduard Buchner memulai rangkaian makalah ilmiahnya tentang ekstrak ragi.
Ia menemukan bahwa fermentasi gula oleh ekstrak ragi tetap berjalan sekalipun tidak ada sel
ragi yang masih hidup di campuran. Ia menamai enzim yang memicu fermentasi sukrosa ini
sebagai "zymase" (zimase).
Sejarah Tentang Enzim

• Sejumlah ilmuwan menemukan bahwa aktivitas enzim terkait protein, tetapi beberapa ilmuwan
(seperti peraih Nobel Richard Willstätter) berpendapat bahwa protein sendiri tidak mampu
melakukan katalisis dan hanya bertindak sebagai pembawa enzim.

• Pada tahun 1926, James B. Sumner berhasil mengkristalisasi enzim urease dan menunjukkan
bahwa enzim ini merupakan protein murni. Ia kemudian melakukan hal serupa terhadap enzim
katalase pada 1937.

• Biokimiawan AS John Howard Northrop dan Wendell Meredith Stanley secara pasti menunjukkan
bahwa protein murni dapat menjadi enzim, melalui penelitiannya terhadap enzim-enzim
pencernaan, yaitu pepsin (1930), tripsin, dan kimotripsin.
Pengertian Enzim

● Enzim adalah biokatalisator, yang artinya dapat mempercepat reaksi- reaksi biologi tanpa mengalami
perubahan struktur kimia.

● Menurut Kuhne (1878), enzim berasal dari kata in + zyme yang berarti sesuatu di dalam ragi.
Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa enzim adalah suatu protein yang berupa
molekul-molekul besar.
Enzim di Dalam Sel

Di dalam sel enzim tidak terdistribusi merata di seluruh plasma, namun


terkonsentrasi pada organela-organela tempat terjadinya reaksi. Misalnya enzim
yang berkaitan dengan reaksi Calvin dan Krebs berkumpul di mitokondria dan
kloropas. Enzim yang dibutuhkan dalam sintesis DNA dan RNA serta untuk
proses mitosis terdalam didalam inti sel. Enzim-enzim di dalam sel akan
beberja secara berkesinambungan. Artinya produk suatu tahap reaksi akan
dibebaskan pada tempat dimana produk ini dapat segera dikonversi oleh enzim
lain berikutnya. Ada beberapa enzim yang dijumpai di luar organela, namun
juga tidak tersebar karena adanya reticulum endoplasma yang bercabang-
cabang.
Penamaan Enzim

Enzim diberi nama sesuai dengan substratnya dan diberi akhiran – ase. Misalnya substratnya
amilum, maka nama enzimnya adalah amilase. Amilum diubah oleh amilase menjadi maltose.
Beberapa contoh lainnya adalah sebagai berikut :
1. Enzim yang mengubah maltose menjadi glukosa adalah maltase
2. Enzim yang mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol adalah lipase.
3. Enzim yang mengubah protein menjadi asam amino adalah protease.

Tata cara penamaan enzim dibedakan menjadi dua, yaitu secara sistematik dan secara trivial.
Penamaan secara sistematik didasarkan atas reaksi yang terjadi. Misalnya,reaksinya ATP + Glukosa
ADP + glukosa 6-fosfat, maka enzimnya adalah glukosa 6-fosfatase. Penamaan secara trivial,
yaitu penamaan singkat dari enzim tersebut. Contohnya, nama enzim dari reaksi tersebut adalah
heksokinase.
Penggolongan Enzim

Berdasarkan peristiwa yang terjadi di dalam suatu reaksi, enzim digolongkan menjadi dua,
yaitu golongan hydrolase dan desmolase.

• Enzim hydrolase, yaitu enzim yang dapt mengubah suatu substrat menjadi hasil akhir apabila
dalam reaksi tersebut ditambahkan air atau terdapat air pada reaksi tersebut. Contohnya, protease,
lipase, dan karboksilase.
• Enzim desmolase, yaitu enzim yang dapat memecah ikatan C – C dan C – N. Contohnya,
dehydrogenase, transaminase, katalase, dan peroksidase.
Sifat-Sifat Enzim

• Bersifat biokatalisator
• Bersifat thermolabil
• Merupakan sebuah protein
• Enzim diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit.
• Bekerja secara khusus/spesifik
• Sebagian kecil enzim dapat bekerja bolak-balik
Struktur Enzim
Enzim tersusun atas dua komponen, yaitu komponen protein
dan komponen non-protein.
• Komponen protein (apoenzim), merupakan bagian dari
enzim yang tersusun dari molekul enzim.
• Komponen non-protein (gugus prostetik), merupakan
gugus yang aktif. Gugus prostetik dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut :
1. Kofaktor, yaitu gugus prostetik yang berasal dari
molekul anorganik (sukar terurai). Contohnya ; besi,
tembaga, dan seng.
2. Koenzim, yaitu gugus prostetik yang berasal dari
organik kompleks (mudah terurai). Contohnya ; NADH,
FADH, koenzim-A, dan vitamin B.

Apoenzim dan gugus prostetik merupakan suatu gabungan


yang disebut holoenzim.
Cara Kerja Enzim

Teori lock and key : Teori lock and key menganalogikan mekanisme kerja enzim seperti kunci dengan
anak kunci. Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim. Jadi, sisi aktif enzim seolah olah kunci dan
substrat adalah anak kunci.
Cara Kerja Enzim
Teori induced fit : Teori induced fit mengemukakan bahwa setiap molekul substrat
memiliki permukaan yang hampir pas dengan permukaan sisi aktif enzim. Jika substrat
masuk ke dalam sisi aktif enzim, akan terbentuk kompleks enzim substrat yang pas.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Faktor - Faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat kerja enzim antara lain
adalah :

● Suhu

Enzim tersusun dari protein sebab itu enzim sangat peka terhadap suhu. Suhu yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein, dan suhu yang terlalu rendah dapat
menghambat laju reaksi. Setiap enzim mempunyai suhu optimum yang spesifik, jika enzim
berada di bawah suhu optimum maka kerja enzim akan terhambat
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

● pH

Setiap enzim mempunyai pH optimun yang spesifik. Perubahan pH mengakibatkan


sisi aktif enzim berubah sehingga dapat menghalangi terikatnya substrat pada sisi
aktif enzim, selain itu perubahan pH juga mengakibatkan proses denaturasi pada
enzim.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

● Konsentrasi
Enzim dan substrat Agar reaksi berjalan optimum, perbandingan
jumlah antara enzim dan substrat harus sesuai. Jika enzim terlalu
sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi akan berjalan lambat dan
bahkan ada substrat yang tidak terkatalisasi. Semakin banyak enzim
maka reaksi akan berjalan semakin cepat.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

● Zat-zat Pengikat
Aktivator yaitu zat yang berfungsi memacu atau mempercepat reaksi enzim. Contohnya
Aktivator antara lain garam-garam dan logam alkali dalam kondisi encer (2%-5%) dan ion
logam Ca, Mg, Mn, Ni, dan C1)
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim
● Zat-zat Penghambat

Ada dua macam inhibitor enzim :


 Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang berkaitan secara kuat pada
sisi aktif enzim. inhibitor kompetitif dapat dihilangkan dengan cara
menambah konsentrasi substrat.

 inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang terikat pada sisi elosterik


enzim (selain sisi aktif enzim), inhibitor ini mengakibatkan sisi aktif
enzim berubah hingga substart tidak dapat berkaitan dengan sifat sisi aktif
enzim. inhibitor ini tidak dapat dihilangkan walaupun dengan
menambahkan konsentrasi substart.
Kesimpulan

1. Enzim adalah suatu senyawa kimia/protein khusus yang berperan sebagai katalisator suatu reaksi
kimisa di dalam tubuh makhluk hidup.
2. Enzim disusun oleh dua komponen yaitu Gugus protein (Apoenzim) dan Gugus non protein.
3. Sifat-sifat enzim anatar lain, berupa protein, sebagai katalisator, tidak menentukan arah reaksi,
bekerjanya sangat spesifik, bekerja bolak balik dan dibutuhkan dalam jumlah sedikit dan ada
yang bekerja di luar sel (endoenzim).
4. Cara kerja enzim dibagi menjadi dua, yaitu gembok dan anak kunci (lock and key) serta
kecocokan induksi (induced fit).
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, konsentrasi enzim, konsentrasi
substrat, zat-zat pengikat, dan zat-zat penghambat.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai