Anda di halaman 1dari 3

BIOKIMIA KELAUTAN

ENZIM

Syafira
Universitas Riau
Email : syafira0760@student.unri.ac.id

A. Sejarah Penemuan Enzim


Setidaknya pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18 telah diketahui beberapa
proses yang melibatkan enzim, yaitu pencernaan daging oleh sekresi lambung dan
pemecahan pati menjadi gula oleh ekstrak tumbuhan dan air liur. Namun, mekanisme
terjadinya proses ini, tidak diketahui. Kimiawan Perancis Anselme Payen adalah
ilmuwan pertama yang menemukan enzim, diastase, pada tahun 1833. Beberapa dekade
kemudian, mulai lah pera ilmuan meneliti enzim.
• Louis Pasteur (1850), fermentasi gula menjadi alkohol oleh ragi, yang kemudian
dinamakan enzim (‘di dalam ragi’) tidak dapat dipisahkan dari struktur sel ragi
hidup.
• Eduard Buchner (1897) mengekstrak ke dalam larutan sel ragi fermentasi gula
menjadi alkohol. Penemuan ini membuktikan, bahwa enzim yang penting ini, yang
mengkatalisis metabolik utama penghasil energi,dapat tetap berfungsi jika
dipindahkan dari struktur sel hidup.
• James Sumner (1926), enzim urease dapat diisolasi dan dikristalkan dan
menemukan bahwa semua enzim adalah protein yang memiliki berat molekul antara
12.000-1 juta.
• John Northrop (1930), berhasil mengkristalkan enzim pepsin dan tripsin.
B. Pengertian Enzim
Enzim merupakan biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa bereaksi secara sempurna) dalam suatu
reaksi kimia organik. Enzim bersifat spesifik (khusus kerja) dan aktivitasnya dapat
diatur. Pengikatan enzim-substrat adalah ikatan spesifik, hanya enzim yang dapat
mengikat substrat tertentu. Setelah itu substrat aktif dan kemudian terjadi perubahan
kimia.
C. Struktur Enzim
Enzim disebut juga Holoenzim, yang terbagi menjadi dua, yaitu apoenzim dan
kofaktor. Apoenzim merupakan penyusun utama enzim, yaitu bagian enzim aktif yang
terdiri atas protein yang bersifat tidak stabil dan mudah berubah. Sehingga dibutuhkan
kofaktor untuk menjaga fungsi enzim tetap normal. Kofaktor merupakan sebuah
komponen berupa molekul yang bersifat nonprotein.

D. Sifat Khas Enzim


 Enzim mempunyai tenaga katalitik yg tinggi sehingga dapat memepercepat laju
reaksi.
 Enzim mempunyai spesifisitas yg tinggi terhadap substratnya, (tiap enzim hanya
mengkatalisis satu reaksi).
 Enzim beraktifitas di dalam sel tempat sintesisnya (disebut endoenzim) maupun
di tempat yang lain diluar tempat sintesisnya (disebut eksoenzim).
 Mempercepat reaksi tanpa menghasilkan produk sampingan.
 Bekerja terkoordinir dg baik dan mempunyai hubungan yg sangat teratur dg
aktifitas metabolik yg berbeda.
 Tidak merobah titik keseimbangan reaksi yg dikatalisir dan juga tidak habis
terpakai ( enzim yg telah bebas dapat bekerja kembali).
E. Klasifikasi Enzim
 Oksidoreduktase => enzim yang bekerja mengkatalisis oksidasi reduksi antara dua
substart. Cth : Alkoholdehidrogenase.
 Transferase => enzim yang bekerja untuk mengkatalisa pemindahan elektron, atom
atau gugus fungsional (karbon, aldehid,keton, asil, alkil,p, s ) dll. Cth : heksokinase.
 Hidrolase => enzim yang bekerja mengkatalisis reaksi hidrolisis pada ikatan
ester,eter,glikosid, peptida, c-n, c-c, p-n, asam anhidrat, halida) cth: lipase.
 Liase => enzim yang bekerja mengkatalisis penambahan atau pembuangan gugus
dari substrat dan meninggalkan ikatan rangkap. Cth fumarase (malathidroliase).
 Isomerase => semua enzim yang mengkatalisis konversi isomer optik,geometric. Cth
triosa fosfat isomerase.
 Ligase => enzim yang mengkatalisis penggabungan dua senyawa diikuti pemecahan
ikatan pirofospat pada atp. Glutamin sintetase.
F. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim:
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cara kerja enzim adalah Suhu, ph,
konsentrasi substrat, konsentrasi enzim.

Anda mungkin juga menyukai