Anda di halaman 1dari 25

PHYLUM PROTOZOA

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh

Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.

Dr.Hernawati S.Pt, M.Si.

oleh :

Kelompok 6

Biologi C 2018

Diah Puspita sari 1805117

Denissa Ameria Sendjaya 1801517

Muhammad Rizki fauzi 1801221

Hilma Adila Indriani 1801053

Nindia Salsabila Mia Dewi 1801152

PROGRAM STUDI BIOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2019
A. Judul
Filum Protozoa

B. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa, 10 September 2019
Waktu : 13.00 – 15.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA A UPI

C. Tujuan

1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Protozoa.


2. Observasi morfologi dan struktur hewan-hewan Protozoa.
3. Mengelompokan hewan-hewan Protozoa ke dalam Classis berbeda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.
4. Observasi dan identifikasi ciri khas dari setiap Classis

D. Landasan Teori
Protozoa adalah hewan uniseluler (satu sel) dan termasuk organisme
Eukariota. Dalam taksonomi Protozoa terletak di bawah Kingdom Protista dengan
kedudukan sebagai Filum Protozoa. Banyak hewan Protozoa yang hidup di
perairan, juga di dalam tanah dan di dalam tubuh hewan sebagai fauna normal.
Beberapa spesies dari Filum Protozoa adalah parasit. Protozoa pada umumnya
bersifat aerob dan heterotroph. Hewan ini tidak mempunyai dinding sel yang
tebal, seringkali mempunyai flagel atau silia. Lapisan luar penutup tubuhnya
berupa membran elastis yang disebut Pelikel. Sel-sel yang mempunyai struktur
Pelikel memerlukan struktur khusus yang berguna untuk mengambil makanan.
Dalam kaitan itu pada beberapa jenis hewan Filum ini mempunyai vacuola
kontraktil. Pelikel pada Amoeba disebut Plasmalema. Pada kelompok Ciliata, ada
organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut
sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia.
Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan,
sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.
(J.Prayoga, 2012). Ciri-ciri morfologi dan struktur Protozoa antara lain:
1. Hidup sendiri atau berkoloni dengan simetri tubuh bersifat bilateral simetris,
radial atau nonsimetris.
2. Umumnya berbentuk tetap, oval, panjang dan bulat. Pada beberapa spesies
bentuknya bervariasi tergantung pada umur dan perubahan lingkungan.
3. Sebagai organisme uniseluler mempunyai kelengkapan alat gerak berupa
flagelum, silium, pseudopodium atau bergerak menggunakan gerakan
selnya.
4. Inti jelas, berjumlah satu atau lebih dari satu, mempunyai struktur organel-
organel dan tidak terdiri dari jaringan.
5. Struktur cangkang dimiliki oleh beberapa spesies; beberapa spesies lain
membentuk sista resisten, atau spora penyebaran untuk menghadapi keadaan
yang tidak baik.
Filum Protozoa yang pernah diketahui hidup di bumi sedikitnya ada
sejumlah 46.000 spesies, jumlah itu menyusut keberadaannya karena pertambahan
usia bumi dengan aneka kejadian peristiwa alam. Ulah manusia dalam
mengeksploitasi alam juga mempengaruhi penyusutan jumlah spesies yang ada.
Jumlah spesies yang sudah punah dan menjadi fosil diantaranya tercatat
sedikitnya sejumlah 20.000 spesies atau 20.000 jenis.
Klasifikasi Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat geraknya,
berikut ini adalah Klasifikasi Protozoa :
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa kaki semu atau pseudopoda, jenis jenisnya yaitu
Amoeba proteus yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan
dan vakuola kontraktil, Entamoeba histolityca yang menyebabkan disentri
amuba, Entamoeba gingivalis dan lain-lain.
2. Flagellata (Mastigophora)
Alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu: Golongan phytonagellata, contohnya Euglena viridis, Volvax
globator serta Noctiluca millaris. Sedangkan golongan Zooflagellata,
contohnya Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense, dan
lain-lain.
3. Ciliata (Ciliophora)
Alat gerak berupa silia (rambut getar), jenis jenisnya yaitu Paramaecium
caudatum, Balantidium coli dan lain-lain.
4. Sporozoa
Protozoa yang tidak memiliki alat gerak, Cara bergerak hewan ini dengan
cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual)
disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut
Sporogoni. Contohnya Toxopinsma dan Plasmodium. Siklus hidup
Plasmodium mengalami metagenesis terjadi di dalam tubuh manusia
(reproduksi vegetatif skizogoni) dan didalam tubuh nyamuk Anopheles
(reproduksi generatif dengan sporogoni).

E. Alat dan Bahan


Tabel 1 Alat Praktikum

No. Nama Alat Jumlah


1. Botol ukuran 600 5 unit
ml
2. Cover glass 10 unit
3. Objek glass 10 unit
4. Jarum Pentul 1 set
5. Kapas 3 lembar
6. Mikroskop 1 unit
binokuler
7. Papan bedah 1 unit
8. Pinset 2 unit
9. Pipet 5 unit
10. Pisau bedah 1 unit
11. Tissue 1 pak
12. Gelas Kimia 1 unit

Tabel 2 Bahan Praktikum

No. Nama Bahan Jumlah


1. Air kolam Gedung Isola 600 ml
2. Air Selokan Gang Darwin 600 ml
3. Air kolam Partere 600 ml
4. Air Danau 600 ml
5. Air kultur jerami usia 1 minggu 600 ml
6. Cacing tanah 2 ekor
7. Alkohol 70% 100 ml

F. Langkah Kerja
1. Langkah kerja untuk mengamati Classis Rhizopoda, Ciliata, dan Flagellata:
Bagan F.1 Langkah kerja membuat kultur jerami

Air rebusan jerami


Jerami direbus dengan
beserta jeraminya
air secukupnya dan
dimasukkan ke dalam 4
diamkan hingga dingin
buah botol 600mL

Air selokan, air kolam


Kultur jerami didiamkan dan air danau masing-
selama 1 minggu masing dimasukkan ke
dalam air jerami

M em b uat
preparat
M en yiap kan
segar dari air
m ikro skop M en gam ati
kultu r
serta alat di baw ah
jeram i, air
dan bahan m ikroskop
kolam , air
lain n ya
selokan d an
air danau.
M engid en tifi
M enyu su n kasi jenis
laporan pro tozo a
ob servasi yan g telah
ditem ukan

Bagan F.2 Langkah kerja Pengamatan CIliata dan Flagellata


Membuat
Menyiapkan preparat segar
mikroskop serta dari air kultur Mengamati di
alat dan bahan jerami, air kolam, bawah mikroskop
lainnya air selokan dan
air danau.

Mengidentifikasi
Menyusun jenis protozoa
laporan observasi yang telah
ditemukan

2. Langkah kerja untuk mengamati Sporozoa (Siklus Hidup Monocystis


sp pada Cacing Tanah)

Bagan F.3 Langkah kerja Pengamatan Sporozoa (Siklus hidup Monocystis sp.
pada Cacing Tanah)

Menyiapkan cacing
tanah yang akan Melakukan pembedahan
Membius cacing
diambil Vesicula secara membujur mulai
dengan etanol
Seminalisnya dan ujung anterior hingga
70%
mencuci nya hingga batas akhir clitellum
bersih

Amati di bawah Membuat Mengambil Vesicula


mikroskop dan preparat segar seminalis yang
identifikasi siklus berupa dua
dari Vesicula
hidup Monocyctis gumpalan putih dari
seminalis
lumbrici dalam tubuh cacing
G. Hasil pengamatan
Tabel 1.3 pengamatan karakteristik protozoa

Karakteristik Class

berdenyutVakuola
MakananVakuola

Bitnik mata
Alat gerak

Cytosoma
Cangkang

kloroplas
No Nama

Inti
1 Bursaria silia √ √ √ - - - √ Cilliata
truncatella
2 Euglena Flagell √ √ √ - √ √ - Flagellata
Viridris
3 Euglena Flage; √ √ √ - √ √ - Flagellata
spyrogyra
4 Lacrymaria Cilia √ √ V - - - V Cilliata
pulpula
5 Lionotus Cilia √ √ V - - - V Cilliata
fasciola
6 Nasulla Cilia √ √ √ - - - √ Cilliata
gracilis
7 Phaccus Flagel √ √ √ - −¿ −¿ √ Cilliata
caudatus
8 Colpidium Cilia √ √ √ - - - √ Cilliata
colpoda
9 Paramecium cilia √ √ √ - - - √ Cilliata
caudatum
10 Saphatidium Cilia √ √ - - - √ Cilliata
depressum
11 Tilina magna cilia √ √ - - - √ Cilliata
12 Trhicopelna Cilia √ √ - - - √ Cilliata
Spaghonatu
m
13 Trinema √ √ - - - √
enchelys
14 Thracelius Cilia √ √ √ - - - √ Cilliata
ovum
15 Prorodon Cilia √ √ √ - - - √ Cilliata
ters
16 Vorticella Cilia √ √ √ - - - √ Cilliata
campanulate
17 Vorticella Cilia √ √ √ - - -- √ Cilliata
microstoma
18 Urothrichia Cilia √ √ √ - - - √ Cilliata
fareta
19 Glaucoma Cilia √ √ √ - - - √ Cilliata
scintialis
20 Holophra cilia √ √ √ - - −¿ √ Cilliata
nigricans
21 Monocytis Tidak √ √ - - - - - Sporozoa
Lumbrici ada
alat
gerak

Tabel G.1 Hasil Pengamatan Filum Protozoa

No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Referensi


1. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Paramechidae
Genus : Paramecium
Gambar G.1.a Gambar G.1.b
Species : Paramecium
Paramecium caudatum Paramecium caudatum
caudatum
Dok. Kelompok 3, 2019 (Y. Tsukii, 2005)
2. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Holophyridae
Genus : Holophyra Gambar G.2.a Gambar G.2.b
Species : Holophrya nigricans Holophrya nigricans
Dok. Kelompok 3, 2019 Holophrya nigricans
(wikimedia, 2012)
3. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Flagellata
Ordo : Euglenida
Familia : Euglenaceae
Genus : Egleuna Gambar G.3.a Euglena Gambar G.3.b Euglena
Species : Euglena viridis viridis viridis
Dok. Kelompok 4, 2019 (Y. Tsukii, 2006)
4. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Cilliata
Ordo : Trachelidae
Familia : Trachelius
Genus : Trachelius Gambar G.4.a
Gambar G.4.b
Species : Trachelius ovum Trachelius ovum
Trachelius ovum
(Proyecto agua, 2007)
5. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Flagellata
Ordo : Euglenales
Familia : Euglenaceae
Genus : Phacus Gambar G.5.a Phacus
Gambar G.5.b Phacus
Species : Phacus caudatus caudatus
caudatus
(Y. Tsukii, 2005)
6. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Nassulidae
Genus : Nasulla Gambar G.6.b Nassula
Gambar G.6.a Nassula
Species : Nasulla gracilis gracilis
gracilis
(Y. Tsukii, 2000)
Dok. Kelompok 3, 2019
7. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Prorodontida
Familia : Prorodontidae Gambar G.7.a Prorodon Gambar G.7.b Prorodon
Genus : Prorodon teres teres
Species : Prorodon teres Dok. Kelompok 3, 2019 (H. Yoshino, 2005)
8. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Peritrichida
Familia : Vorticella
Genus : Vorticella
Gambar G.8.a Vorticella Gambar G.8.b Vorticella
Species : Vorticella campanula
campanula campanula
Dok. Kelompok 7, 2019 (Y. Tsukii, 1999)
9. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Peritrichida
Familia : Vorticella
Genus : Vorticella
Species : Vorticella microstoma
Gambar G.9.a Vorticella Gambar G.9.b Vorticella
microstoma microstoma
Dok. Kelompok 6, 2019 (Y. Tsukii, 1998)
10. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Ciliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Glaucomidae Genus
: Glaucoma
Species : Glaucoma scintillans Gambar G.10.a Gambar G.10.b
Glaucoma scintillans Glaucoma scintillans
(Y. Tsukii, 2004)
11. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Oligohymenophorea
Ordo : Hymenostomatida
Familia : Tetrahymenidae
Genus : Colpidium
Species : Colpidium calpoda Gambar G.11.a Gambar G.11.b
Colpidium colpoda Colpidium colpoda
Dok. Kelompok 7, 2019 (Picturepest, 2013)
12. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Gymnostomatea
Ordo : Pleurostomatida
Familia : Litonotodae
Genus : Lionotus
Gambar G.12.a Gambar G.12.b
Species : Lionotus fasciola
Lionotus fasciola Lionotus fasciola
Dok. Kelompok 6, 2019 (Y. Tsukii, 1999)
13. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Euglenophyceae
Ordo : Euglenales
Familia : Euglenaceae
Genus : Euglena Gambar G.13.a
Species : Euglena spirogyra Euglena spirogyra Gambar G.13.b
Euglena spirogyra
(Y. Tsukii, 2005)
14. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Imbricatea
Ordo : Euglyphida
Familia : Trinematidae
Genus : Trinema Gambar G.14.a
Species : Trinema enchelys Trinema enchelys Gambar G.14.b
Trinema enchelys
(Y. Tsukii, 1998)
15. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis :Gymnostpmatea
Ordo : Spathidiida
Familia : Spathidiidae
Genus : Spathidium
Species : Spathidium Gambar G.15.a Gambar G.15.b
depressum Spathidium ddepressum Spathidium ddepressum
Dok. Kelompok 7, 2019 (Y. Tsukii, 2003)
16. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Litostomatea
Ordo : Haptorida
Familia : Lacrymariidae
Genus : Lacrymaria
Species : Lacrymaria pupula Gambar G.16.b
Gambar G.16.a
Lacrymaria pupula
Lacrymaria pupula
(Dr. Inaki, 2013)
Dok. Kelompok 6, 2019
17. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Cilliata
Ordo : Bursariomorphida
Familia : Bursalidiae
Genus : Bursaria Gambar G.17.a
Gambar G.17.b
Species : Bursaria truncatella Bursaria truncatella
Bursaria truncatella
(Y. Tsukii, 2005)
18. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Cilliata
Ordo : Holotrichida
Familia : Tetrahymenidae Gambar G.18.a Gambar G.18.a
Genus : Urotrichia Urotrichia fareta Urotrichia fareta
Species : Urotrichia fareta
19. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Cilliata
Ordo : Holotrichia
Familia : Colpodidae
Genus : Tillina Gambar G.19.a
Species : Tillina magna Tillina magna
Gambar G.19.b
Tillina magna
(Y. Tsukii, 2001)
20. Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Cilliata
Ordo :
Familia :
Genus : Trichopelma Gambar G.20.a Gambar G.20.b
Species : Trichopelma Trichopelma Trichopelma
sphagnetorum sphagnetorum sphagnetorum
Dok. Kelompok 6, 2019 (Y. Tsukii, 2001)

H. Pembahasan
Berdasarkan hsail dari pengamatan yang telah dilakukan, maka
terdapat banyak hewan protozoa yang hidup di air kolam, air sawah, air
kultur jerami, maupun vesikula seminalis pada cacing tanah. Hewan-
hewan yang ditemukan pada keempat sampel tersebut digolongkan ke
empat classis berdasarkan alat geraknya, antara lain:
1. Classis Ciliata :
a. Paramecium caudatum
Hewan ini hidup di air kultur jerami, air sawah, dan air
kolam. Memiliki bentuk tubuh yang tetap seperti sandal karena
adanya pelikel sebagai penyelubung tubuhnya. Dibagian depan
terdapat celah yang menghubungkan ke lubang mulut. Di dalam
tubuhh terdapat ditemukan vakuola kontraktil dan vakuola
makanan. Hewan ini memiliki dua inti yaitu mikronukleus (inti
kecil) dan makronukleus (inti besar). Bergerak menggunakan cilia
(rambut getar) dengan cara maju dan bergerak rotasi yang arah
putarnya melawan arah jarum jam. Berkembang biak dengan
membelah diri dan konjugasi. Dapat dilihat pada perbesaran 400x.
b. Phacus Caudatus
Hewan ini ditemukan pada air sawah. Bergerak
menggunakan cilia dan lambat. Berbentuk lonjong berwarna
kehijauan. Memiliki vakuola makanan, dan vakuola kontraktl,
memiliki dua inti mikronukleus (inti kecil) dan makronukleus (inti
besar), memiliki cytostome. Berkembang biak dengan membelah
diri dan konjugasi. Dapat dilihat pada perbesaran 400x. c. Prorodon
teres Hewan ini ditemukan pada air kolam. Bergerak
menggunakan cilia. Berbentuk seperti paramecium hanya saja
tubuhnya lebih lonjong dan terkadang terlihat seperti tabung,
Memiliki vakuola makanan, vakuola kontaktil, mulut sel, giullet.
Memiliki dua inti sel yaitu mikronukleus (inti kecil) dan
makronukleus (inti besar).. Berkembang biak dengan membelah
diri dan konjugasi. Dapat dilihat pada perbesaran 400x
c. Holophyra nigricans
Hewan ini ditemukan pada air kolam. Bergerak
menggunakan cilia (berambut getar). Memiliki vakuola makanan
yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan,
vakuola kontraktil, dan mulut sel. Memiliki dua inti yaitu
mikronukleus (inti kecil) dan makronukleus (inti besar). Tidak
mempunyai cangkang, bintik mata, dan kloroplas. Berkembang
biak dengan membelah diri dan konjugasi. Dapat dilihat pada
perbesaran 400x.
d. Litonotus fasciola
Hewan ini ditemukan pada air kolam. Memiliki alat gerak
cilia (rambut getar). Hewan ini memiliki dua inti sel yaitu
mikronukleus (inti kecil) dan makronukleus (inti besar). Terdapat
vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Dapat dilihat pada
perbesaran 400x.
e. Nasulla grasilis
Hewan ini ditemukan di air kolam. Memiliki alat gerak cilia
(rambut getar) yang mengelilingi tubuh. Berbentuk lonjong dengan
vestibulum menjorok. Hewan ini memiliki dua inti sel yaitu
mikronukleus dan makronukleus. Terdapat vakuola makanan dan
vakuola kontraktil. Dapat dilihat pada perbesaran 400x.
f. Vorticella carpanullaTA
Hewan ini ditemukan di air kolam. Vorticella mempunyai
bentuk yang unik yaitu menyerupai lonceng, Memiliki alat gerak
cilia (rambut getar) yag terdapat pada tubuh bagian atas dan sebuah
tangkai dibagian bawah yang berfungsi unntuk melekatkan diri
pada suatu tempat, tangkai ini biasa
berbentuk memanjang atau pun seperti spiral.
Hewan ini memiliki dua inti sel yaitu mikronukleus dan
makronukleus. Terdapat vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
Cara perkembangbiakan yaitu dangan cara membelah diri
(asekseual) dan konjugasi (seksual), seperti Paramecium,
Vorticella melalukan konjugasi hanya jika telah sering membelah
diri. Dapat dilihat pada perbesaran 400x.
g. Vorticella microstoma
Hewan ini ditemukan pada air kolam. Bentuk tubuhnya
seperti cawan yang bertangkai pada dasarnya. Rambut getar hanya
terdapat pada sekeliling mulut sel saja. Memiliki inti, vakuola
makanan dan vakuola berdenyut. Dapat dilihat pada perbesaran
400x
h. Tilina magna
Protozoa ini termasuk ke dalam kelas ciliata karena
bergerak menggunakan cilia (rambut getar). Tilina memiliki oral
groove serta sitostom. Selain itu tilina juga memiliki vakuola
kontraktil dan vakuola makanan. Hewan ini memiliki
makronukleus dan mikronukleus.

i. Trachelius ovum
Protozoa ini merupakan salah satu protozoa yang bergerak
dengan menggunakan cilia (rambut getar). Trachelius memiliki
bentuk tubuh bulat seperti telur. Hewan ini memiliki sitostom dan
kloroplas. Hewan ini juga memiliki vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
j. Tricophelna spaghonatum
Trichopelma biasa ditemukan di daerah kolam atau sungai.
Trichopelma termasuk ke dalam kelas ciliata karena memiliki alat
gerak berupa cilia (rambut getar). Protozoa ini memiliki vakuola
makanan dan vakuola kontraktil.
k. Glaucoma scintillans
Glaucoma scintillans ditemukan di air jerami kelompok
lain, berbentuk lonjong berwarna kehitaman, bergerak cepat,
berkelompok dengan Glaucoma scintillans yang lain. Biasanya
hidup di air tawar dengan kontaminasi organik tingkat tinggi dan
didalamnya memakan bakteri dan detritus. Silia, pendek diatur
sepanjang permukaan tubuh dalam baris paralel sementara seberkas
kecil lainnya berada sedikit lebih panjang di belakang.
l. Urothricia fareta
Urotrichia termasuk ke dalam kelas ciliata karena bergerak
menggunakan cilia (rambut getar). Protozoa ini memiliki bentuk
tubuh bulat dengan cilia mengelilingi tubuhnya. Hewan ini
memiliki makronukleus dan mikronukleus.
m. Colpidium colpoda
Colpidium memiliki tubuh bulat dengan silia di sekujur
tubuhnya. Biasa hidup di air tawar seperti di sungai atau kolam.
Colpidium termasuk ke dalam ordo Holotrichida dengan lubang
mulut sel terletakdi tengah-tengah. (Tatang djuhanda,1980)
n. Nasula gracilis
Nassula gracilis ditemukan pada air kultur jerami, bergerak
dengan menggunakan silia, cara bergeraknya dengan meluncur.
Mempunyai inti sel dan cytostoma, serta tidak mempunyai
cangkang, kloroplas, dan bintik mata. Mempunyai vakuola
makanan dan vakuola berdenyut untuk mencerna dan
mengeluarkan sisa makananya. Dan mempunyai bentuk yang
lonjong dengan vestibulum menjorok
o. Glaucoma scintialis
Bursaria truncata termasuk ke dalam kelas ciliata yang
bergerak menggunakan cilia (rambut getar). Protozoa ini memiliki
peristom. Bursaria memiliki bentuk tubuh seperti tabung. Hewan
ini memiliki dan vakuola makanan dan vakuola kontraktilBursaria
truncatella
p. Lacrymaria pulpula
Lacrymaria memiliki bentuk tubuh lonjong memanjang.
Protozoa ini termasuk ke dalam kelas ciliata karena memiliki alat
gerak berupa cilia (rambut getar). Lacrymaria memiliki anterior
cilia. Hewan ini juga memiliki vakuola kontraktil dan vakuola
makanan.
q. Spathidium depressum
Protozoa ini biasa ditemukan di daerah selokan atau sungai.
Spathidium bergerak menggunakan cilia (rambut getar).Hewan ini
memiliki makronukleus serta mikronukleus. Hewan ini juga
memiliki vakuola kontraktil.
r. Trinema enchelys
Trinema enchelys termasuk ke dalam kelas ciliata yang
bergerak menggunakan cilia (rambut getar). Protozoa ini memiliki
ditemukan pada kultur jerami. Trinema memiliki bentuk tubuh
seperti tabung. Hewan ini memiliki gigi dorsal juga memiliki
vakuola makanan dan kuola kontraktil.
s. Prorodon teres
Hewan ini biasa ditemukan di air kolam. Bergerak
menggunakan cilia dan lambat. Bentuknya mirip Paramecium
tetapi lebih lonjong dan kadang terlihat seperti tabung.
Berkembang biak dengan cara membelah diri dan konjugasi.

2. Classis Flagellata
a. Euglena viridis
Hewan ini ditemukan pada air kolam, terdapat pula di air
kolam dan sering memberikan warna hijau pada air kolam. Hal ini
di sebabkan hewan tersebut memilik kloroplas didalam tubuhnya
dan kloroplas tersebut untuk membuat makannnya sendiri
(autrotrof) melalui proses fotosintesis dan organisme tesebut
dikenal sebagai organisme yang nutrisinya secara holofilik. Bentuk
tubuh sel oval memanjang, pada mulut terdapat bintik mata
(stigma) yang berguna unruk mebedakan gelap atau terang.
Euglena viridis mempunyaii flagel untuk bergerak, kloroplas,
bintik mata, sitostoma, dan vakuola kontraktil tetapi tidak
mempunyai cangkang. Euglena viridis ini digolongkan pada ordo
Phytomastigophorea karena pada tubuhnya terdapat satu flagel.
Euglena adalah hewan bersel satu, mempunyai bentuk yang
panjang, runcing pada anterior dan tumpul pada posterior. Bentuk
tubuhnya relatif tetap karena hewan ini di tutupin oleh selaput tipis
yang disebut pelikel. Euglena terkadang bergerak sangat cepat
dengan cara membelit dengan jalan mengubah bentuk tubuh dari
pendek menjadi panjang dan langsing. Dapat dilihat pada
perbesaran 400x
b. Phacus caudatus
Hewan ini ditemukan di air kolam sering memberikan
warna hijau pada air kolam. Hal ini di sebabkan hewan tersebut
memilik kloroplas didalam tubuhnya dan kloroplas tersebut untuk
membuat makannnya sendiri (autrotrof) melalui proses
fotosintesis. Memiliki bentuk tubuh yang lebih lonjong dari Phacus
lainnya. Bergerak menggunakan flagel. Memiliki kloroplas,
sitostom, dan bintil mata. Memiliki vakuola makaan dan vakuola
berdenyut yang berfungsi untuk mencerna dan mengeluarkan sisa
makananya Memiliki satu nucleus (inti). Dapat dilihat pada
perbesaran 400x.
c. Euglena Spyrogyra
Protozoa ini dapat ditemukan pada air selokan. Euglena
bergerak dengan menggunakan flagela(bulu cambuk). Ciri khas
dari protozoa ini adalah memiliki eyespot (bintik mata) dan
memiliki kloroplas namun tidak memiliki cangkang. Euglena
memiliki bentuk lonjong sperti sandal. Pada mulut terdapat bintik
mata (stigma) yang berguna unruk mebedakan gelap atau terang.
Euglena spyroghyra mempunyai flagel untuk bergerak.

3. Sporozoa
a. Monocystis lumbricid
Protozoa ini merupakan spesies dari kelas sporozoa.
Tidak memiliki alat gerak namun besifat parasit senhingga
mereka bergerak mengikuti aliran cairan pada tubuh
inangnya. Dapat ditemukan pada vasicula seminalis dari
cacing tanah.
I. Kesimpulan
 Dalam kehidupan ini banyak ditemukan keanekaragaman spesies.
Bahkan dalam setetes air ditemukan keanekaragaman spesies
hewanhewan Phylum Protozoa. Phylum Protozoa terbagi ke dalam
4 kelas yaitu Ciliata, Rhizopoda, Flagellata dan Sporozoa. Kelas
Sporozoa sendiri ditemukan di vesikula seminalis yang terdapat di
dalam tubuh cacing tanah.
 Morfologi dan struktur hewan yang tergolong Phylum Protozoa
memiliki perbedaan pada setiap Classisnya. Begitupun bentuk
tubuhnya, ada yang tetap dan ada yang tidak tetap.
 Pengelompokkan spesies-spesies tersebut berdasarkan alat
geraknya. Ciliata bergerak menggunakan cilia atau rambut getar,
Flagellata bergerak menggunakan flagellum atau bulu cambuk,
Rhizopoda bergerak menggunakan pseudopodia atau kaki semu,
dan Sporozoa bergerak dengan cara mengubah kedudukan
tubuhnya. Spesies Phylum Protozoa memiliki persamaan yaitu
memiliki inti sel atau nukleus dan hewan mikroskopis uniseluler.
 Phylum Protozoa memiliki ciri khas yang berbeda pada tiap
classnya. Ciri khas Ciliata yaitu alat geraknya cilia dan sebagian
besar memiliki cytostome atau celah mulut, ciri khas Rhizopoda
yaitu alat geraknya pseudopodia dan terdapat tiga tipe yaitu
bercangkang (filopodia), telanjang (lopodia) dan berbentuk jarum
(axopodia), ciri khas Flagellata yaitu alat geraknya flagellum dan
sebagian besar memiliki bintik mata dan ciri khas Sporozoa
bergerak dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya dan sebagian
bedar hidup sebagai parasite
J. Daftar Pustaka Gambar
Gambar 1.a Paramecium caudatum
Dokumentasi kelompok 6, 2019
Gambar 1.b Paramecium caudatum
Tsukii, Y. (2005). Paramecium caudatum. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Paramecium/caudatum/i
ntactcells/sp_04.html
Gambar 2.a Holophyra nigricans
Dokumentasi kelompok 6, 2019
Gambar 2.b Holophyra nigricans
Wikimedia commons. (2012). Holophyra. [online]. Diakses dari :
https://commons.wikimedia.org/wiki/Category:Holophrya
Gambar 3.a Euglena viridis
Dokumentasi kelompok 4, 2019
Gambar 3.b Euglena viridis
Tsukii, Y. (2006). Euglena viridis. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Mastigophora/Euglena/viridis/sp_0
9b.html
Gambar 4.a Trachelius ovum
Gambar 4.b Trachelius ovum
Agua, Proyecto. (2009). Trachelius ovum. [online]. Diakses dari :
https://www.flickr.com/photos/microagua/3604665652
Gambar 5.a Phacus caudatus
Gambar 5.b Phacus caudatus
Tsukii, Y. (2006). Phacus caudatus. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/images/Mastigophora/Phacus/caudatus/sp_0
4.html
Gambar 6.a Nasulla gracilis
Dokumentasi kelompok 7, 2019
Gambar 6.b Nasulla gracilis
Tsuki, Y. (2000). Nassula. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Nassula/sp_5.html
Gambar 7.a Prorodon teres
Dokumentasi kelompok 7, 2019
Gambar 7.b Prorodon teres
Yoshino, H. (2005). Prorodon teres. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Prorodon/teres_1.html
Gambar 8.a Vorticella campanula
Dokumentasi kelompok 7, 2019
Gambar 8.b Vorticella campanula
Tsukii, Y. 1999. Vorticella campanula. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Vorticella/campanula/ca
mpanula_5.html
Gambar 9.a Vorticella microstoma
Dokumentasi kelompok 6, 2019
Gambar 9.b Vorticella microstoma
Tsukii, Y. 1998. Vorticella microstoma. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Vorticella/microstoma/
microstoma_1.html
Gambar 10.a Glaucoma scintillans
Gambar 10.b Glaucoma scintillans
Tsukii, Y. (2004). Glaucoma scintilans. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Glaucoma/sp_01.html
Gambar 11.a Colpidium calpoda
Dokumentasi kelompok 7, 2019
Gambar 11.b Colpidium calpoda
Picturepest. (2013). Colpidium colpoda. [online]. Diakses dari :
https://www.flickr.com/photos/picksfromoutthere/8999878345
Gambar 12.a Lionotus fasciola
Dokumentasi kelompok 6, 2019
Gambar 12.b Lionotus fasciola
Tsukii, Y. (2001). Lionotus fasciola. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Litonotus/fasciola/fasci
ola_3.html
Gambar 13.a Euglena spirogyra
Gambar 13.b Euglena spirogyra
Tsukii, Y. (2005). Euglena spirogyra-1. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/images/mastigophora/euglena/spirogyra/var
_01/sp_16.html
Gambar 14.a Trinema enchelys
Gambar 14.b Trinema enchelys
Tsukii, Y. (1998). Trinema enchelys. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Sarcodina/Trinema/enchelys/enchel
ys2b.html
Gambar 15.a Spathidium depressum
Dokumentasi kelompok 7, 2019
Gambar 15.b Spathidium depressum
Tsukii, Y. (2003). Spathidium. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Spathidium/sp_8.html
Gambar 16.a Lacrymaria pupula
Gambar 16.b Lacrymaria pupula
Inaki, Dr. (2013). Lacrymaria. [online]. Diakses dari :
https://www.nies.go.jp/chiiki1/protoz/morpho/ciliopho/lacrymaria.htm
Gambar 17.a Bursaria truncatella
Gambar 17.b Bursaria truncatella
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Bursaria/truncatella
_4.html
Gambar 18.b Urotrichia fareta
Gambar 18.b Urotrichia fareta
Gambar 19.a Tillina magna
Gambar 19.b Tillina magna
Tsukii, Y. (2001). Tillina magna. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Tillina/sp_3.html
Gambar 20.a Trichopelma sphagnetorum
Dokumentasi kelompok 6, 2019
Gambar 20.b Trichopelma sphagnetorum
Tsukii, Y. (2001). Trichopelma sphagnetorum. [online]. Diakses dari :
http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Leptopharynx/sp_1c2.ht
ml
K. Daftar Pustaka
Anonim. (2013). Klasifikasi Protozoa. Online [Tersedia] :
http://d5d.org/klasifikasi-protozoa [ 21 September 2019]
Prayoga, J. (2012). Habitat Protozoa Online [Tersedia] :
https://joesains.wordpress.com/tag/habitat-protozoa/ [ 21 September
2019]
Djuhanda, Tatang. 1980. Kehidupan dalam Setetes Air. Bandung: ITB.
Pratomo, Hurif. Tanpa Tahun. Modul 1 Praktikum Taksonomi Avertebrata.
Online [Tersedia] : http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/BIOL4444-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai