Anda di halaman 1dari 2

Synura

A. Habitat dan Distribusi


Kelompok ini ditemukan di lingkungan beriklim sedang, subtropis, dan tropis, tetapi jauh
lebih sedikit dan beragam di habitat arktik dan subarktik. Synura terkadang bermigrasi ke
perairan dalam di malam hari untuk menghindari predator dan memanfaatkan nutrisi yang
tersedia. Pada siang hari sel-sel tetap lebih dekat ke perairan permukaan yang cukup terang.
Synura kadang-kadang membentuk mekar, dan Synura petersenii terutama dikenal untuk
melepaskan keton dan aldehida dari sel yang dapat memberikan air bau atau rasa seperti ikan
yang tidak menyenangkan (Doe, 2012).
Genus ini memiliki beberapa spesies dan sering berlimpah di air tawar. Mereka ditutupi
sisik dan duri silikat. Sisik dan duuri silikat ini terbentuk pada permukaan kloroplas. Seperti
ganggang mikroskopis lainnya, synurophytes adalah sumber makanan penting untuk tingkat
trofik yang lebih tinggi (Doe, 2012).

B. Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Chrysophyta
Class : Chrysophyceae
Ordo : Synurales
Family : Synuraceae
Genus : Synura
Species : Synura sp

C. Susunan Tubuh
Sejumlah sel berflagel berdekatan bersama membentuk koloni. Contoh, Synura,
koloninya berbentuk bola atau elip. Koloni terdiri dari banyak sel berbentuk buat pear,
berlekatan pada bagian postereor. Masing-masing sel memiliki dua kloroplas dan dua flagella
yang tidak sama panjang (heterokon), sel ditutupi oleh sisik yang terbuat dari silika dan everlap
satu dengan yang lain seperti genteng atap. Sisik diproduksi dalam “Silica Deposition
Vesicle”(SDV) yang letaknya berlawanan dengan kloroplas E.R. Reproduksi seksual pada Synura
menghasilkan kista zigot (Saptasari, Murni., dkk. 2006).
Synura berbeda dengan chrysophyceae berflagel yang lain dalam hal; 1) Synura
mempunyai klorofil a dan c1(bukan c2); 2) Synura tidak mempunyai aparatus foto reseptor; 3)
Flagellum pleuronematic (tinsel) ditutupi oleh sisik organik yang kecil (mastigonem) (100 nm)
yang dihasilkan oleh golgi aparatus (Saptasari, Muni., dkk. 2006).

D. Susunan Sel
Pada umumunya, Chrysophyta tidak berdinding sel. Tetapi, pada Synura ini, dinding sel
nya tersusun dari lempengan silicon. Di dalam kista terdapat inti, kloroplas dan cadangan
makanan yang melimoah (Chrysolaminarin dan lemak) (Bellinger, 2010).
E. Reproduksi Seksual
Pada Chrysophyceae bentuk koloni Synura petersenii, gamet jantan ditarik oleh hormon
yang disekresikan oleh betina, seacara morfologisel jantan dan betina adalah sama tetapi
berbeda pada sel vegetative. Gamet jantan meninggalkan koloni induk, berenang menuju gamet
betina yang berada pada koloni betina kemudian menyatu, hasil penyatuan sel gamet dan
betina adalah kista zigot yang mempunyai dinding silika. Perkecambahan kista silika diikuti oleh
tahap meiosis. Siklus ini termasuk siklus hidup haplontik (Saptasari, Muni., dkk. 2006).

F. Reprosuksi Aseksual
Pada Chrysomonadalis yang soliter reproduksi aseksual melalui pembelahan sel secara
longitudinal yang menghasilkan 2 (dua) sel anak. Pada Chrysomonadalis bentuk koloni, seperti
Synura ini, pembentukan koloni baru melalui lepasnya satu protoplas yang kemudian
berkemban menjadi koloni baru. Perbanyakan koloni ini dapat terjadi pada koloni berflagel
maupun koloni tidak berflagel (Saptasari, Muni., dkk. 2006).

G. Daftar rujukan
Doe, Jane. 2012. Synura sp. England: Enviromental Biology
Bellinger EG, Sigee DC. 2010. Freshwater Algae. England: WileyBlackwell.
Saptasari, Murni., IP, Triastono., M, Susriati. 2006. Buju Ajar Botani Tumbuhan Bertalus Alga.
Universitas Negeri Malang: FMIPA Jurusan Biologi

Anda mungkin juga menyukai