Anda di halaman 1dari 28

Chrysophyta

Billyardi Ramdhan

Pengantar
Nama Chrysophyta berasal dari bahasa yunani yaitu
Chrysos yang berarti kuning-keemasan.
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan
klorofil.
Alga ini tidak memiliki pirenoid dan kloroplasnya kecilkecil.
Beberapa jenis berdinding dari silikat (Diatome) dan
pektin.
Cadangan makanan utama dalam bentuk minyak dan
krisolaminarin (leukosin) dan sedikit pati/tepung
krisolaminarin yang tidak tertimbun.
Habitat Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat
yang basah, air laut, air tawar dan di tanah yang
lembab.

Ciri Umum

Bentuk tubuh Chrysophyta kebanyakan bersel


satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler)
dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang.
Pigmen Chrysophyta berwarna keemasan, warna
keemasan pada Chrysophyta disebabkan oleh
karoten dan xantofil.
Di samping itu Chrysophyta mempunyai pigmen
fotosintesis termasuk klorofil dan karotenoid
seperti fukoxantin dan diadinoxantin.
Chrysophyta memiliki klorofil A dan C dan klorofil
tersebut tersimpan didalam kloroplas yang
berbentuk cakram atau lembaran.

Sistematika

Berdasarkan bentuk dan susunan, serta


kandungan zatnya, Chrysophyta
dikelompokkan menjadi:

Kelas Xanthophyceae
Kelas Chrysophyceae
Kelas Bacillariophyceae (Diatomae), Ordo:

Pennales, contoh: Pinnularia, Navicula


Centrales, Contoh: Melosira, Cyclotella

Xantophyceae

Xantophyceae

Habitat hidup di air tawar dan Air laut serta tanah.

Tubuh berupa thalus dengan buluh tidak bersekat,


berinti sel banyak, sehingga lebih tepat disebut
alga aselluler.
Terdapat plastid berbentuk cakram tanpa pirenoid.
Pigmen : klorofil a dan b, karoten, xantofil.
Sudah memiliki anteredium (jantan) dan oogonium
(ovum), yang berbeda letaknya pada setiap
jenisnya.
Xantophyceae ada 3 bentuk, yaitu berbentuk sel
tunggal (Botrydiopsis), berbentuk filamen
(Tribonema), berbentuk tubular/tidak terbatas
(Vaucheria).

Xantophyceae
Ganggang ini mempunyai
alat gerak yang berupa 2
buah flagella yang tidak
sama panjangnya, satu
bagian terletak di ujung
atau apical dan bagian
yang lain terletak pada
bagian anteriornya.
Cadangan Makanan Berupa
krisolaminarin yaitu lutein.

Xantophyceae

Pembiakan
generatif
dengan
zigospora
Pembiakan
vegetatif
dengan
membentuk
akinet dan
zoospora
serta
aplanospora
.

Contoh Xanthophyceae
Vaucheria

Vaucheria tubuhnya tesusun atas banyak sel


yangBebentuk benang, bercabang tapi tidak
bersekat.
Filament mempunyai banyak inti dan Menyebar
yang disebut dengan Coenocytic.
Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan
menggunakan alat yang berbentuk akar.
Berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
anteredium (jantan) dan oogonium (ovum),
berbeda letaknya pada setiap jenisnya Seperti:

Vaucheria sessilis (anteredium dan oogonium


berdampingan pada thalus)
V. geminata (anteredium diapit dua oogonium pada
satu tangkai)
V.hamatum (anteredium dan oogonium pada satu
tangkai).

Contoh Xanthophyceae
Vaucheria

Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan


pembentukan zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada
ujung filament. Selanjutnya inti di dalam sporangium membelah
secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut
berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh
permukaannya. Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar
dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.
Perkembang biakan generatif Vaucheria berlangsung dengan
pembuahan ovum dan spermatozoid. Ovum dibentuk di dalam
oogonium, sedang spermatozoid dibentuk dalam anteredium,
keduanya terdapat pada benang yang sama atau homotalus.
Zigospora hasil pembuahannya akan membelah secara meiosis dan
menghasilkanspora yang selanjutnya terlepas dari induknya dan
kemudiantumbuh menjadi ganggang yang baru.

Chrysophyceae

Chrysophyceae
Ganggang ini kebanyakan hidup di air laut atau air tawar.
Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal
(contohnya Ochromonas) dan ada yang berbentuk koloni
(contohnya Synura).
Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel.
Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika
atau bisa juga tersusun dari lempengan silicon atau bisa
juga dari cakram kalsim karbonat.
Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa
flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga.
Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin
Algae jenis ini mempunyai pigmen keemasan yang
sering disebut dengan karoten, klorofil a, b, dan c, beta
karoten, xantofil berupa lutein, dindinoxantin, fukoxantin,
dan dinixantin.

Ochromonas

Ochromonas sel tubuhnya berbentuk bola yang


dlengkapi dengan 2 flagel yang digunakan
sebagai alat gerak.
Kedua flagel tersebut panjangnya tidak sama.
Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa
organel penting seperti kloroplas yang berbentuk
lembaran melengkung, vakuola, stigma dan
nucleus.
Reproduksi vegetatif dengan membelah diri
secara longitudinal dan dengan fragmentasi.

Ochromonas

Fragmentasi ada dua macam, yaitu:


Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih. Sel tunggal
melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang
baru.
Sporik, dengan membentuk zoospore dan statospora
Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada
Chrysophyta, khususnya pada kelas Chrysophyceae dengan
bentuk speris dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun atas 2
bagian yang saling tumpang tindah. Mempunyai lubang atau
pore dan ditutupi oleh sumbat yang mengandung glatin.
Beberapa spesies bentuk statosporanya bermacam-macam,
yaitu :
Ada yang berdinding halus
Berornamen dan
Berduri

Genus-genus yang mempunyai


peranan penting ialah Coccolith
spp, Synura spp, Chrysamoeba.
Genus Coccolith berukuran
sangat kecil (0,5 mm),
berdinding kapur, dan dapat
ditemukan sebagai tanah kokolit
yang tebal pada dasar laut yang
tidak begitu dalam, sebagai
makanan ikan tidak begitu
penting.
Genus Synura merupakan koloni
kecil yang terdiri dari sel-sel
yang berflagel

Coccolith

Genus Chrysamoeba,
bentuknya seperti Amoeba
yang mempunyai sedikit
klorofil dan hidup seperti
Chrysamoeba Amoeba biasa, dapat
mengambil makanan seperti
Rhizopoda, tetapi cara
hidupnya seperti spesiesspesies yang holofitik, jadi
menurut sistematika tetap

Chrysocystis fragilis

Bacillariopphyceae (Diatomae)

Bacillariopphyceae (Diatomae)

Dikenal dengan alga kersik, karena dinding


mengandiung silikat.
Habitat di air laut, di air tawar ataupun pada
tanah- tanah yang lembab.
Alga ini bersel satu, Berinti tunggal dan berinti
diploid, pigmen berupa klorofil a dan c,karotin,
xantofil.
Dinding sel terdiri dari:
Hipoteka, dinding sel bagian dasar.
Epiteka , dinding sel bagian atas.
Bagian luar dinding sela memiliki
alur tekstur yang teratur, tampak
sebagai garis-garis.

Bacillariophyceae (Diatomae)

Berdasarkan corak dindingnya, dikelompokkan


menjadi:

Ordo Pennales, memiliki corak alur ke arah menyirip


(pinnae) ada bagian permukaan cawannya, simetri
bilateral. Contohnya: Pinnularia (A) dan Navicula (B).
Ordo Centrales, memiliki corak alur ke arah memusat
(central) pada bagian permukaan cawannya, simetri
radial. Contoh: Melosira (C) dan Cyclotella (D).

Corak alur hanya bisa terlihat dalam posisi tubuh


dilihat dari atas atau bawah.

Bacillariophyceae (Diatomae)

Bereproduksi vegetatif secara membelah diri,


dari 1 sel menjadi 2 sel.

Reproduksi seksual membentuk auksospora yang


diawali konjugasi.
Konjugasi terjadi bila ukuran tubuh Navicula tidak
memungkinkan untuk mengadakan pembelahan
lagi.
Proses konugasi dimulai dengan inti sel yang
mengalami meiosis dan menghasilkan gamet.
Gamet ini kemudian akan meninggalkan sel dan
setelah terjadi pembuahan di dalam air akan
menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh
menjadi sel Navicula baru dan membentuk kotak
dan tutup yang baru.

Navicula sp

Pinularia sp

cyclotela sp

Peranan
Chrysophyta

Sumber utama oksigen dalam laut(45%),


sumber pakan utama untuk ikan dan organisme
lainnya,
berguna sebagai bahan penggosok,
bahan pembuat isolasi,
penyekat dinamit,
membuat saringan,
bahan alat penyadap suara,
bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.

Peranan
Chrysophyta

Chrysophyta merupakan bagian yang terdiri dari fitoplankton.

Navicula merupakan fitoplankton dilaut sehingga dikenal


sebagai grass of the sea.

Beberapa hewan laut kecil seperti udang-udangan dan larva


ikan memperoleh karbohidrat, lemak, dan protein dari
diatomae.

Diatomae yang telah mati berbentuk deposit yang disebut


tanah diatom. Tanah diaromae sering dimanfaatkan sebagai:

penyerap trinitrogliserin (TNT) pada bahan peledak,

campuran semen,

sebagai bahan penggosok,

bahan penyaring,

solasi penyuling gasoline dan glukosa serta

digunakan sebagai bahan untuk pembuat jalan.

Kerugian

Kehadiran Mikroalga dalam


habitat air dapat
mencemari airtersebut.
Pencemaran alga
mengakibatkan timbulnya
kotoran juga dapat
menurunkan kualitas air.
Hal ini disebabkan karena:

Alga dapat menimbulkan rasa


dan bau yang tidak enak
Alga dapat menurunkan PH
Menyebabkan warna dan
kekeruhan
Beberapa jenis alga dapat
mengeluarkan racun
Dapat mengeluarka lender
yang mengakibatkan
waterbloom

Selesai

Anda mungkin juga menyukai