Anda di halaman 1dari 27

CYANOPHYTA

OLEH KELOMPOK 2
Pengertian
Cyanophyta berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “Cyano” atau “Kyanos”
yang artinya biru, sedangkan “Phyta”
artinya adalah tumbuhan. Cyanophyta
dikenal juga dengan gangang hijau-biru
yang merupakan mikroalga bersel tunggal
dan berbentuk benang dengan struktur
tubuh yang masih sederhana dan autotrof.
Beberapa karakter morfologi yang perlu
diperhatikan dalam mengidentifikasi
Cyanophyta adalah :

Bentuk thalus, dapat berupa uniseluler, koloni,


filamen
Ukuran panjang dan lebar thalus
Bentuk ujung trikom
Septa pada filamen bergranula atau tidak
Keberadaan dinding pembatas pada filamen
Bentuk spiral pada talus dan
Keberadaan spora, akinet, dan heterokis
Ciri-ciri
Struktur tubuh terdiri atas satu sel, ada pula
yang bersel banyak. Yang bersel banyak berupa
benang atau koloni.
Tidak berkloroplas, tetapi berklorofil
Sel-sel bersifat prokariotik yaitu bahan ini
belum terbungkus oleh membran inti atau
karioteka
Sebagai vegetasi perintis, yaitu dapat hidup pada
daerah yang tumbuhan lain tidak dapat hidup.
Cara hidupnya sebagai epifit atau sebagai
endofit pada hewan atau tumbuhan dan sebagai
plankton
Pada umumnya alga biru berkembang biak
secara vegetatif, yaitu dengan membelah diri
atau fragmentasi

Beberapa ganggang hijau biru yang berkoloni


dengan bentuk filamen memiliki heterotista dan
spora istirahat. (Heterotista adalah sel yang
lebih tebal dan tidak memiliki inti. spora
istirahat merupakan spora yang dindingnya
sangat tebal dan didalamnya berisi sel.)

Strukturtubuh masih sederhana, dinding sel


mengandung pektin, hemiselulosa dan selulosa
yang kadang-kadang berupa lendir.
Klasifikasi Cyanophyta
Cyanophyta hanya memiliki satu kelas
yaitu Cyanophyceae. Cyanophyceae
dibedakan dalam 3 ordo berdasarkan bisa
tidaknya membentuk spora yaitu ordo
Chroococcales, Chamaesiphonales, dan
Hormogonales.
1.Ordo Chroococcales
Berbentuk tunggal atau kelompok
tanpa spora, warna biru kehijau-hijauan.
Umumnya alga ini membentuk selaput
lendir pada cadas atau tembok yang
basah.
Contoh spesiesnya yaitu Chrococcus
2. Ordo Chamaesiphonales
Merupakan koloni berbentuk benang yang
mempunyai spora. Spora terbentuk dari isi
sel (endospora)

Ordo Chamaesiphonales dibagi menjadi 3


famili yaitu :
 Famili Pleurocapcaceae
 Famili Dermocarpaceae
 Famili Chamoesiphonaceae
Famili Pleurocapcaceae
Contoh spesiesnya yaitu Hyella,
cabang trikom dari Hyella tumbuh dari
desmoschsis yang hidup dalam cangkang
kalkareus atau bersama ganggang lainnya
Famili Dermocarpaceae
Contoh spesiesnya yaitu Dermocarpa,
selnya berbentuk bulat hingga ramping
atau pyriform dan tumbuh terikat pada
substrat dalam kelompok
Famili Chamoesiphonaceae
Contoh spesiesnya yaitu Chamaesiphon,
persebarannya luas dan umumnya epifit. Berada
pada tanaman angiospermae aquatik, lumut, dan
ganggang khususnya Chladophora dan pada
tanaman dewasa, protoplast pada kutub distal
membentuk sebuah rantai spora yang disebut
exospora
3. Ordo Hormogonales
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang
atau diselubungi suatu membrane.

Ordo Hormogonales dibagi menjadi 5 famili


yaitu:
 Famili Oscillatoriaceae
 Famili Nostocaceae
 Famili Scytonemataceae
 Famili Stigonemataceae
 Famili Rivullariaceae
Famili Oscillatoriaceae
Hidupnya dalam air atau di atas tanah
yang basah, sel-selnya bulat, merupakan
benang-benang dan membentuk koloni
yang berlendir.
Contoh spesiesnya yaitu Spirullina
Famili Nostocaceae
Trikom tidak bercabang dan heterokist
dan akinet terdapat pada organisme
dewasa. Heterokist bersambung atau
interkalar
Contoh spesiesnya yaitu Nostoc
Famili Scytonemataceae
Scytonema merupakan Cyanophyta yang
memiliki filamen dengan percabangan
semu. Setelah diamati Scytonema
memiliki bentuk trikom silindris,
berwarna hijau-biru pucat, trikom atau
hormogonia putus atau tumbuh
menyambung membran
Famili Stigonemataceae
Trikom dari beberapa genera adalah
pluriseriata. Trikomnya berbeda dari
cyanophyta lainnya dalam hal
percabangan dimana percabanganya
dimulai dari pembelahan sel pada bagian
yang baru
Contoh Spesiesnya Yaitu Hapalosiphon
Famili Rivullariaceae
Trikomnya meruncing dari dasar sampai
apeks atau dari tengah ke arah 2 ujung.
Filamen meruncing dan tidak bercabang
(memiliki percabangan palsu).

Contoh spesiesnya yaitu Calothrix


Reproduksi Cyanophyta
1. Pembelahan Biner

Pembelahan biner dapat terjadi pada


Cyanophyta uniseluler maupun multiseluler
yang berbentuk filamen (benang). Pada
Cyanophyta uniseluler, sel-sel hasil
pembelahan ada yang langsung memisah,
dan ada pula yang tetap bergabung sehingga
membentuk koloni (misalnya Gloeocapsa).
2. Fragmentasi

Fragmentasi adalah pemutusan sebagian


tubuh organisme. Bagian tubuh yang terlepas
akan tumbuh menjadi individu baru.
Fragmentasi terjadi pada Cyanophyta yang
berbentuk filamen.
Filamen hasil pemutusan disebut
hormogonium. Hormogonium ini
memiliki panjang filamen yang berbeda-
beda, dan bila terlepas dan filamen induk
maka akan tumbuh menjadi Cyanophyta
baru. Contoh Cyanophyta yang
mengalami fragmentasi antara lain
Oscillatoria sp. dan Plectonema
boryanum.
3. Pembentukan Endospora

Pembentukan endospora terjadi bila kondisi


lingkungan kurang menguntungkan, misalnya
pada kondisi kekeringan. Sel yang mengandung
endospora ini disebut akinet.
Akinet berasal dari sel vegetatif, berukuran lebih
besar dari sel-sel tubuh lainnya karena
mengandung cadangan makanan, dan
berdinding tebal. Bila kondisi lingkungan
membaik, maka endospora akan tumbuh
menjadi Cyanophyta baru, contohnya Nostoc sp.
Peran Cyanophyta

Nostoc, Gleocapas dan Annabaena


merupakan Cyanophyta yang mampu
menangkap nitrogen dari udara bebas
(fiksasi nitrogen), dan mengubahnya
dengan ammonia. Cyanophyta berperan
penting untuk menambah materi dalam
tanah
Peran Cyanophyta
Adapula Cyanophyta yang dapat
dijadikan bahan makanan karena
proteinnya yang tinggi, yaitu Artospira
(berbentuk spiral). Ada kemungkinan
Cyanophyta ini dikembangbiakkan dalam
jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan
protein umat manusia
Peran Cyanophyta
Spirulina juga menghasilkan senyawa
karbohidrat dan senyawa lain dalam
jumlah besar sehingga Spirulina dapat
dikembangkan menjadi sumber pangan
karena kadar proteinnya yang tinggi, selin
itu Spirulina juga berada dalam bentuk
pil.
Bahaya Cyanophyta
Menyebabkan Blooming
Kondisi lingkungan akibat
pencemaran limbah industri dan pertanian
dapat mengakibatkan tumbuhnya
Cyanophyta secara berlimpah. Limpahan
Cyanophyta dapat menutupi permukaan
perairan sehingga sinar matahari dan
oksigen yang dibutuhkan jenis organisme
di dalam perairan berkurang.
Bahaya Cyanophyta
Menghasilkan Racun

Alga hijau biru yang hidup di air ada


yang mengeluarkan racun. Racun yang
terlarut dalam air dapat meracuni
organisme yang meminumnya, contohnya
di Australia banyak biri-biri yang mati
setelah minum air telaga

Anda mungkin juga menyukai