Anda di halaman 1dari 15

Ganggang Hijau-Biru (Cyanophyta)

1/07/2011 Biopedia Indonesia No comments


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah filum (atau "divisi") bakteri yang mendapat
energi melalui fotosintesis. Jejak fosil cyanobacteria telah ditemukan sejak 3,8 miliar tahun
lalu. Cyanobacteria sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting bakteri di
bumi.
Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera ke
air tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat
membentuk filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan
bentuk filamen. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi
tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi
lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim
nitrogenase.
Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif.
Cyanobacteria tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang
permukaan. Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di
lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun.
Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan
menyediakan energi bagi inang.

2. Rumusan Masalah
Isi makalah ini hanya membahas pengertian cyanophyta, ciri-cirinya, klasifikasi,
reproduksi dan peranannya.
3. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi nilai/tugas mata kuliah protista
dan member pemahaman kepada pembaca tentang cyanophyta melalui karya tulis ini.
4. Manfaat
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mengenai
cyanophyta. Dalam makalah ini pembaca dapat mengetahui pengertian cyanophyta, ciri-
cirinya, klasifikasi, reproduksi dan peranannya.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Cyanophyta atau ganggang hijau-biru merupakan makhluk hidup prokariotik. Habitatnya
adalah di air tawar, air laut, tempat yang lembap, batu-batuan yang basah, menempel pada
tumbuhan atau hewan, di kolam yang banyak mengandung bahan organik (nitrogen), di
sumber air panas (suhu mencapal 80 derajat C), dan di perairan yang tercemar. Ganggang
hijau-biru hidup secara soliter (sendiri) alau berkelompok (koloni). Individu yang
berkolonibiasanya berupa benang (filamen), dengan trikom (tabung), danmemiliki selubung.
Tubuhnya mempunyai klorofil. karotenoid, serta pigmen fikobilin (gabungan antara
fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru) sehingga berwama hijau kebiru-biruan. Makhluk
hidup perintis adalah makhluk hidup pertama yang memberi kemungkinan hidup pada
makhluk hidup lain di tempat yang sulit dijadikan tempat hidup. Pada umumnya Cyanophyta
dapat mengikat nitrogen bebas di udara. Proses itu disebut fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen
mengubah nitrogen (N2) menjadi amonia(NH3) untuk digunakan tumbuhan sebagai bahan
untuk mensintesis senyawa organik (asam amino). Cyanophyta yang mampu mengikat
nitrogen, antara lain Anabaena, Nostoc, dan Gloeocapsa.

2. Ciri-Ciri
Ganggang hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan
struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran mikroskopis.
Ganggang hiaju biru tersebar luas, banyak ditemukan di periaran tanah yang lembab,
permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab. Bahkan ditemukan pula di tempat
yang kurang menguntungkan lingkungannya. Beberapa jenis dijumpai pada sumber air panas
seperti mata air panas Yellow Stone Park di Amerika.
Ciri-ciri ganggang hijau biru menurut Sitorus (2004:59):

a) Ada yang bersel tunggal, bersel banyak, dan ada juga yang hidup berkoloni, umumnya
berupa filament, yang tersusun dari deretan sel, trikom, dan selubung.
b) Selain memiliki klorofil dan karetenoid, ganggang hijau biru juga memiliki pigmen fikobilin
yang menyebabkan warnanya menjadi hijau kebiruan.
c) Ganggang hijau biru yang berupa filament memiliki struktur berupa sel yang menebal di
dalam filamennya yang dinamakan heterosista. Fungsi utama heterosisata adalah mengubah
nitrogen menjadi ammonia melalui proses fiksasi nitrogen.
d) Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir.
e) Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
1. Struktur sel
a) Dinding sel
Dinding sel mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel
terdapat selubung lender yang berfungsi mencegah sel darikekeringan.selain itu, lender dapat
memudahkan sel bergerak, karena beberapa ganggang ini dapat bergerak denagn gerakan
osilasi (maju mundur). Belum dpat dipastikan apa yang menyebabkan ganggang ini dapat
bergerak.
b) Membran Sel
Berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dank e dalam sel. Terdapat pelipatan
membrane sel kea rah dalam membentuk lamella fotosintetik/ membrane tilakoid. Pada
membrane tilakoid inilah terdapat klorofil. Jadi berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki
klorofil di dalam kloroplas, ganggang ijau biru tidak mempunyai kloroplas.
c) Sitoplasma
Merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak. Gula, mineral, enzim, ribosom dan
DNA. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung proses metabolism sel.
d) Asam inti/ Asam Nukleat
DNA terdapat pada satu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membrane inti.
Karena itulah ganggang hijau biru digolongkan ke dalam prokariotik.
e) Mesosom dan Ribosom
Organel lain yang tidak tercantum dalam gambar adalah ribosom, ribosom merupakan
organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonjolan membrane sel
kearah dalam yang berperan sebagai penghasil energi.

2. Klasifikasi
Cyanophyceae termasuk dalam kingdom Monera, divisi cyanophyta hanya satu klas
yaitu Cyanophyceae . Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo berdasarkan bisa tidaknya
membentuk spora yaitu : ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan Hormogonales.
a) Ordo Chroococcales
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau hijauan. Umumnya alga
ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan sel
sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk
kelompok kelompok atau koloni contoh spesies dari ordo chroococcales :
Chrococcus
Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk agregat dari 2 atau 4 sel hal ini
disebabkan Karena kegagalan dari hasil pembelahan sel untuk berpisah dengan cepat. Hasil
pembelahan sel dari Chrococcus berbentuk setangah bola, sedangkan Gleocapsa berbentuk
bulatan atau memiliki kutub.
Gleocapsa
Berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh membran dengan beberapa generasi sel yang
terdapat di dalamnya. Membran kadang kadang ada yang berpigmen. Gleocapsa terdapat
pada batuan yang lembab atau pada air
Anacystis
Bentuknya bulat silindris, menuju bentuk basil dan mengalami pembelahan secara
transversal. Setiap individu dikelilingi oleh membran yang lembut. Sel mungkin terdapat di
dalam matriks.
Merismopedia
Sel tersusun atas matriks di dalam sebuah lapisan tunggal yang tipis dan berliku yang
dipelihara dan tumbuh dari pembelahan sel dalam 2 arah. Spesies ini mungkin berentuk
plenkton atau epipelic dan terdapat dalam air yang tenang. Reproduksi dari bentuk koloni
adalah dengan cara fragmentasi.
Eucapsis
Pembelahan sel kearah 3 garis tegak lurus dan membentuk sarkinoid. Reproduksi dengan cara
fragmentasi
Coelosphaerium
Koloni berbentuk bulatan yang irreguler tersusun oleh matriks yang berkoloni pada bagian
tepi. Sel berwarna hijau biru atau mungkin gelap dan terisi oleh gelembung gas.
Coelosphaerium sering terdapat pada plankton
Mycrocystis
Koloni berbentuk bulatan atau tidak beraturan. Sel dari Mycrocystis disebarkan merata oleh
kumpulan matriks. Mereka sering berwarna hitam atau merah karena adanya kandungan
gelembung gas. Mycrocystis adalah plankton yang keras, ini bukti bahwa Mycrocystis
biasanya menyebabkan luapan air dan mensekresikan zat penghambat bagi ganggang lainnya.
b) Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang mempunyai spora.
Benang benang itu dapat putus putus merupakan hormogonium yang dapat merayap dan
merupakan koloni baru. Spora terbentuk dari isi sel ( endospora ) setelah keluar dari sel
induknya spora dapat menjadi tumbuhan baru.
Ordo Chamaesiphonales dibagi menjadi 3 famili yaitu :
1) Famili Pleurocapcacea
Xenococcus
Bulatan sel dari Xenococcus menempel pada filamen alga, mereka mengalami pembelahan
anticlinal untuk meningkatkan ukuran dari koloni. Setiap sel dapat memproduksi banyak
endospora dan disebut baeocyt yang membedakan mereka dari spora bakteri. Endospora dari
beberapa ganggang hijau biru mungkin bersifat motil untuk periode yang singkat.
Hyella
Cabang trikom dari Hyella tumbuh dari desmoschsis yang hidup dalam cangkang kalkareus
atau bersama ganggang lainnya. Filamen besal mungkin menjadi pluriseriata. Banyak sel
mungkin terbagi dalam bentuk endospora.
2) Famili Dermocarpaceae
Pembelahan sel vegetatif menjadi 2 bagian sel yang sama mungkin terjadi dalam anggota
famili ini. Contoh spesiesnya antara lain : Dermocarpa,
Selnya berbentuk bulat hingga ramping atau pyriform dan tumbuh terikat pada substrat dalam
kelompok. Reproduksi diselesaikan sendiri oleh endospora yang mungkin berkembang dalam
jumlah besar dengan sel vegetative
3) Famili Chamoesiphonacea
Contoh spesies ini adalah : Chamaesiphon, Persebarannya luas dan umumnya epifit. Berada
pada tanaman angiospermae aquatik, lumut , dan ganggang khususnya Chladophora dan pada
tanaman dewasa, protoplast pada kutub distal membentuk sebuah rantai spora yang disebut
exospora.
c) Ordo Hormogonales
Sel selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi suatu membran.
Benang benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai
percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang benang itu selalu
dapat membentuk hormogonium.
Ordo Hormogonales dibagi menjadi 5 famili yaitu:
1) Famili Oscillatoriaceae
Hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel selnya bulat, merupakan benang
benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir. Pada jarak jarak tertentu pada
benang benang itu terdapat sel sel yang dindingnya tebal, kehilangan zat warna yang
berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning kuningan dan dinamakan heterokista.
Heterokista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang baru tetapi fungsinya
belum dikenal dan biasanya lekas mati. Contoh spesies ini yaitu :
Oscillatoria
Trikom dari Oscillatoria berbentuk silindris dan tidak bercabang. Mereka hanya mempunyai
satu membran. Trikom sering berada di massa pelampung atau bagian mengkilap pada tanah
lembab. Selnya pendek dan lebar kecuali untuk sel ujungnya yang mungkin tertutup dan tipis.
Trikom dari oscillatoria menunjukkan pertumbuhan meluncur, rotasi dan gerakan oscillatori.
Reproduksi dilakukan oleh hormogonia.
Spirullina
Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi sehingga dijadikan sumber makanan.
Spirullina mampu menghasilkan karbohidrat dan senyawa organik lain yang sangat
diperlukan oleh tubuh, juga menghasilkan protein yang cukup tinggi.
Mycrocaleus
Berkas dari trikom kadang kadang menggulung satu sama lain berada pada membrane yang
sama. Trikom menonjol keluar dari pucuk membran. Dinding terluar dari ujung sel menebal.
Beberapa spesies Mycrocaleus hidup pada air tawar, laut dan juga pada pasir yang lembab
2) Famili Nostocaceae
Trikom tidak bercabang dan heterokist dan akinet terdapat pada organisme dewasa.
Heterokist mungkin bersambung atau interkalar. Contoh spesies ini yaitu:
Nostoc
Nostoc lebih umum hidup pada terestrial / sub aerial daripada aquatik. Persebarannya luas
pada tanah alkali dan pada batuan lembab. Agregat gelatin dari filamen mempunyai jeli.
Trikom dikelilingi oleh lapisan tunggal dan pada organisme dewasa terdapat kumpulan
matriks. Sel seperti manik manik mengalami pembelahan sel secara rata yang meningkatkan
panjang dari bentuk trikom.membran mungkin kuning tau kecoklatan.
Anabaena
Sebagian besar spesies anabaena bersifat aquatik dan beberapa bersifat planktonik. trikom
dewasa dari Anabaena menghasilkan heterokist dan akinet yang ukurannya berbeda dari sel
vegetatif.
Cylindrospermum
Memiliki heterokist yang selalu basal dan dibawah keadaan normal. Sel yang berbatasan
menjadi berpindah kedalam akinet silindris.
3) Famili Scytonemataceae
Trikom disertai membran yang mungkin berwarna. Trikom dicirikan oleh percabangan
palsu tanpa pembelahan sel inisiasi pada bidang yang baru, trikom atau hormogonia putus
atau tumbuh menyambung membran. Contoh spesies ini yaitu : Tolipotrix, Diameter trikom
seragam dan disertai membran yang sempit. Tipe percabangan palsu timbul dari sekitar
heterokist.
4) Famili Stigonemataceae
Trikom dari beberapa genera adalah pluriseriata. Trikomnya berbeda dari cyanophyta
lainnya dalam percabangannya yaitu dimulai oleh pembelahan sel pada bagian yang baru.
Contoh spesies ini yaitu :
Hapalosiphon
Spesies ini tumbuh pada air yang asam atau netral dan bersifat epifit pada tanaman aquatik
lain. Sel berbentuk pendek silindris. Pada membran terdapat hialin, hetrokist interkalar dan
akinet. Hormogonia biasanya dari percabangan yang mugkin timbul unilateral atau bilateral
spesies.
Stigonema
Hidup pada batuan yang lembab dan tanah yang lebih banyak terdapat air. Trikom utama
pluriseriata, membran tidak berwarna atau kuning kecoklatan. Pertumbuhan ujung lebih luas
dan percabangannya sama dengan sumbu utama, bentuk sel mugkin bulat atau pipih. Mereka
terlihat disambung oleh untai protoplasmik kasar. Hormogonia dihasilkan dari ujung
percabangan.
5) Famili Rivullariaceae
Trikomnya meruncing dari dasar sampai apeks atau dari tengah ke arah 2 ujung. Contoh
spesies ini yaitu :
Calothrix
Hidup pada air tawar, air laut dan mungkin melapisi batu batuan atau menempel pada
ganggang dan tanaman aquatik lainnya. Filamen meruncing dan tidak bercabang / memiliki
percabangan palsu. Percabangan palsu dapat lepas dari trikom induk. Heterokist biasanya
basal dan jika ada akinet berdekatan dengan heterokist basal
Rivularia
Rivularia tidak memiliki akinet. Beberapa spesies dari Rivularia bersifat sub areal pada
karang yang lembab
5. Reproduksi
1. Pembelahan sel
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel sel tunggal, pada
beberapa generasi sel sel membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk
filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom. Tempat tempat
tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi ( istirahat yang panjang ). Heterokist
dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh pada Gleocapsa. Heterokist adalah sel yang
pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki
dinding yang transparan. Heterokist terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif.
Sedangkan akinet terbentuk dari penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh
dengan cadangan makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal oleh
tambahan zat yang kompleks.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk
individu baru. Fragmentasi terutama terjadi pada Oscillatoria. Pada filamen yang panjang bila
salah satu selnya mati maka sel mati itu membagi filamen
menjadi 2 bagian atau lebih. Masing masing bagian disebut hormogonium. Fragmentasi
juga dapat terjadi dari pemisahan dinding yang berdekatan pada trikom atau karena sel yang
mati yang mngkin menjadi potongan bikonkaf yang terpisah atau necridia. Susunan
hormogonium mungkin meliputi kerusakan transeluler.
3. Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan
sel vegetative, spora ini membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Ganggang
hijau biru dapat bergerak dengan gerakan meluncur, tetapi gerakan ini sangat lambat, kira
kira 250 mikrometer permenit. Ganggang hijau biru tidak berflagela.
6. Peranan Cyanophyta
Karena mampu melakukan fotosintesis, Cyanophyta berperan sebagai penyedia oksigen
bagi perairan. Cyanophyta merupakan penyedia oksigen terbesar di perairan. Selain itu,
Cyanophyta merupakan penyedia bahan pangan (produsen) bagi makhluk hidup di air.
sebagai fitoplankton. Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas mampu menyuburkan
tanah, misalnya Nostoc commune dan Gloeocapsa. Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup
bebas, ada juga yang hidup bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, misalnya
Anabaenacycadae bersimbiosis dengan akar pakis haji (Cycas rumphii} dan Anabaena
azollae bersimbiosis dengan akar tanaman paku-pakuan (Azolla pinnata}. Cyanophyta
berperan sebagai bahan makanan, misalnya Spirullina maxima. Spirullina banyak
mengandung protein, yaitu 45%-49% dari berat keringnya. Spirullina sudah lama digunakan
sebagai bahan makanan oleh bangsa indian di Meksiko. Selain menguntungkan, Cyanophyta
juga dapat merugikan, menyebabkan blooming dan menghasilkan racun neurotoksin,
misalnya Microcystis.

BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
Dari hasil makalah ini, kami dapat menyimpulkan :
Cyanophyta atau ganggang hijau-biru merupakan makhluk hidup prokariotik. Habitatnya
adalah di air tawar, air laut, tempat yang lembap, batu-batuan yang basah, menempel pada
tumbuhan atau hewan, di kolam yang banyak mengandung bahan organik (nitrogen), di
sumber air panas (suhu mencapal 80 derajat C), dan di perairan yang tercemar. Ganggang
hijau-biru hidup secara soliter (sendiri) alau berkelompok (koloni).
Ciri-ciri ganggang hijau biru menurut Sitorus (2004:59):
1. Ada yang bersel tunggal, bersel banyak, dan ada juga yang hidup berkoloni, umumnya
berupa filament, yang tersusun dari deretan sel, trikom, dan selubung.
2. Selain memiliki klorofil dan karetenoid, ganggang hijau biru juga memiliki pigmen fikobilin
yang menyebabkan warnanya menjadi hijau kebiruan.
3. Ganggang hijau biru yang berupa filament memiliki struktur berupa sel yang menebal di
dalam filamennya yang dinamakan heterosista. Fungsi utama heterosisata adalah mengubah
nitrogen menjadi ammonia melalui proses fiksasi nitrogen.
4. Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir.
5. Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
divisi cyanophyta hanya satu klas yaitu Cyanophyceae . Cyanophyceae dibedakan dalam 3
ordo berdasarkan bisa tidaknya membentuk spora yaitu : ordo Chroococcales,
Chamaesiphonales, dan Hormogonales.
Reproduksi dengan cara Pembelahan sel, Fragmentasi dan menghasilkan Spora.
Cyanophyta berperan sebagai penyedia oksigen bagi perairan. Cyanophyta merupakan
penyedia oksigen terbesar di perairan. Selain itu, Cyanophyta merupakan penyedia bahan
pangan (produsen) bagi makhluk hidup di air. sebagai fitoplankton. Cyanophyta pengikat
nitrogen yang hidup bebas mampu menyuburkan tanah, misalnya Nostoc commune dan
Gloeocapsa. Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas, ada juga yang hidup
bersimbiosis dengan makhluk hidup lain.

b) Saran
Saran dan kritik yang membangun kami sangat mengharapkan dari pembaca yang budiman,
untuk melengkapi makalah kami yang sangat jauh dari kesempurnaan.
GANGGANG BIRU -CYANOBACTERIA

Alga biru adalah satu satunya ganggang yang


tergolong dalam kingdom monera Divisio Cyanophyta , ganggang ini bersel tunggal atau berbentuk benang
dengan struktur tubuh yang masih sederhana dimana intinya masih prokaryotik , mempunyai pigmen biru-
kehijauan, dan bersifat autotrof karena mempunyai klorofil sehingga mempunyai kemampuan untuk fotosintesis.

Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa,


Dinding selnya berlendir
Pada bagian pinggir plasmanya terkandung zat warna klorofil-a
Mengandung pigmen fikosianin yang berwarna biru yang larut air

Di tengah-tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung asam deoksi-ribonukleat
dan asam ribonukleat yang tidak dibungkus membran inti ( prokaryotik )
Dalam sel-sel yang telah tua tampak juga vakuola
Sebagai zat makanan cadangan ditemukan glikogen dan di samping itu juga terdapat protein berupa
lipo-protein ( gabungan protein dan lemak) penyusun membran selnya
Ganggan biru umumnya tidak bergerak.jika terjadi gerakan kecil gerakan merayap yang meluncur pada
alas yang basah. gerakan itu mungkin sekali karena adanya kontraksi tubuh dan dibantu dengan
pembentukan lendir
Bentuknya bervariasi ada yang berbentuk benang dapat
Perkembangbiakan selalu vegetatif dengan membelah, pembiakan secara seksual belum pernah
ditemukan

KLASIFIKASI

Ganggang Biru dibedakan dalam 3 bangsa.


1. Bangsa Chroococcales.

Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauanUmumnya alga ini
membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel-sel tetap
bergandengan dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompok-kelompok
atau koloni.

Chroococcus turgidus

Gloeocapsa sanguinea

2. Bangsa Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang, mempunyai spora. Benang-benang
itu dapat putus-putus merupakan hormogonium, yang dapat merayap dan merupakan koloni
baru.Spora terbentuk dari isi sel (endospora). Setelah keluar dari sel induknya, spora dapat menjadi
tumbuhan baru. Untuk menghadapi kala yang buruk dapat membentuk sel-sel awetan dengan
menambah zat makanan cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel

Chamaesiphon confervicolus

3. Bangsa Nostocales

Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi suatu membran.


Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati,
lebih sering mempunyai percabangan semu.
Benang benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.
Contoh : Oscillatoria , Rivularia , Anabaena, Spirulina

1. Oscillatoria,

hidup dalam air atau di atas tanah yang basah,


selselnya bulat, merupakan benang-benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir.
Pada jarak-jarak tertentu pada benangbenang itu terdapat sel-sel yang dindingnya tebal,
kehilangan zatzat warna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning-kuningan dan
dinamakan heterosista.
Heterosista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang baru, tetapi fungsinya belum
dikenal dan biasanya lekas mati.
Contoh Oscillatoria limosa; Oscillatoria princeps.

2. Rivularia
3. Nostoc

4, Anabaena azollae / Anabaena cycadae.

Anabaena

Nostoc, dapat menambat N dari udara, seringkali bersimbiosis dengan Fungai membentuk Lichenes.
Anabaena, juga menambat N dari udara dan dapat bersimbiosis dengan tanaman
Anaabaena cycadae bersimbiotic dengan pakis haji (Cycas rumphii)
Anabaena azollae bersimbiotic dengan paku air Azolla pinata (dalam daunnya) yang hidup di sawah-
sawah dan di rawa rawa.
dalam bersimbiotic anabaena berada dalam akar-akarnya yang disebut akar-akar bunga karang
mengikat nitrogen untuk tumbuhannya

Anda mungkin juga menyukai