KAJIAN PUSTAKA
a. Fonologi
Merupakan sistem bunyi dari sebuah bahasa, termasuk bunyi yang digunakan
dan bagaimana bunyi-bunyi tersebut dapat dikombinasikan. Fonem adalah satuan
dasar dari bunyi dalam sebuah bahasa, fonem adalah satuan terkecil dari bunyi
yang mempengaruhi makna.
b. Morfologi
Sistem ini merujuk pada satuan makna yang terlibat dalam pembentukan kata.
Morfem adalah satuan minimal dari makna, morfem adalah sebuah kata atau
bagian dari sebuah kata yang tidak dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil
yang mempunyai makna.
c. Sintaksis
d. Sematik
Sistem ini merujuk pada makna kata dan kalimat. Setiap kata mempunyai
seperangkat ciri semantik atau atribut yang dibutuhkan terkait dengan makna.
e. Pragmatik
Pada usia sekitar satu tahun, anak mulai mengucapkan kata-kata pertama.
Kata pertama yang diucapkan ini biasanya berupa satu kata. Satu kata ini dapat
berupa perintah, penolakan, pemberitahuan, dan lain-lain. Untuk mengerti apa
yang anak maksud, metode yang tepat untuk orang tua adalah dengan
mengobservasi dan memahami dengan apa yang dikerjakan anak pada saat itu.
Intonasi pun mendukung apakah anak itu memerintah, menolak, atau hanya
memberi tahu.
2
1.3 Tahap kalimat dua kata (1,5--2 tahun)
Yang terlihat dari tahap ini adalah keterampilan anak dalam mengadakan
sebuah diferensiasi ketika menggunakan kata-kata dan kalimat. Namun masih
terdapat kesulitan pengucapan konsonan yang sedikit kompleks. Perbendaharaan
kata mulai berkembang sedikit demi sedikit. Adanya pembedaan antara kata
benda dan kata kerja dalam pemakaiannya yang ditandai dengan berbagai kata
depan, kata ganti, dan kata kerja bantu. Bahasa sebagai fungsi komunikasi benar-
benar telah berfungsi. Misalnya anak mulai membagikan pengalamannya kepada
orang-orang terdekatnya. Perkembangan morfologi mulai terjadi yang ditandai
dengan kata jamak, perubahan akhiran, perubahan kata kerja dan lain-lain.
Pada masa ini tata bahasa seorang anak berkembang secara pesat. Seorang
anak mengalami sebuah perubahan melibatkan gabungan kalimat yang sederhana.
Ketika anak telah memasuki usia 8 tahun, bahasa telah digunakan sebagai alat
yang benar-benar penting untuk proses penyampaian pikiran. Usia ini merupakan
usia yang sangat penting dalam kemampuan kompleks tata bahasa.
3
2.3 Tipe Perkembangan Bahasa
a. Faktor Kesehatan
b. Intelegensi
4
c. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Berdasarkan faktor jenis kelamin ini, sejak usia dua tahun ke atas, anak
perempuan mempuanyai perkembangan bahasa yang lebih cepat dibandingkan
anak laki-laki.
e. Hubungan Keluarga
5
mengucapkan kalimat-kalimat yang gramatikal, tetapi mereka juga menguatkan
kalimat-kalimat yang tidak gramatikal. Brown menyimpulkan bahwa proses yang
terjadi di dalam seorang anak lebih penting daripada penguatan faktor lingkungan
(Santrock, 2010).
1. Disfasia
Kemampuan bicara reseptif (menangkap pembicaraan orang lain) sudah baik tapi
kemampuan bicara ekspresif (menyampaikan suatu maksud) mengalami
keterlambatan. Karena organ bicara sama dengan organ makan, maka biasanya
anak ini mempunyai masalah dengan makan atau menyedot susu dari botol.
Pada usia 1-2 tahun, anak tumbuh dan berkembang dengan normal, kemudian
kehilangan kemampuan yang telah dikuasainya dengan baik. Anak berkembang
normal pada usia 2 tahun pertama seperti kemampuan komunikasi, sosial, bermain
dan perilaku. Namun kemampuan itu terganggu sebelum usia 10 tahun, yang
terganggu di antaranya adalah kemampuan bahasa, sosial, dan motorik.
3. Sindrom Asperger
Gejala khas yang timbul adalah gangguan interaksi sosial ditambah gejala
keterbatasan dan pengulangan perilaku, ketertarikan, dan aktivitas. Anak dengan
gangguan ini mempunyai gangguan kualitatif dalam interaksi sosial. Ditandai
dengan gangguan penggunaan beberapa komunikasi nonverval (mata, pandangan,
6
ekspresi wajah, sikap badan), tidak bisa bermain dengan anak sebaya, kurang
menguasai hubungan sosial dan emosional.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan seseorang
dalam menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
Perkembangan kemampuan ini memengaruhi bagaimana seseorang
dapat mengasah intelektual dan kematangan emosionalnya.
2) Perkembangan bahasa dimulai dari anak lahir. Selama masa hidup
seorang individu, perkembangan bahasa dialami secara bertahap.
Perbedaan kemampuan berkomunikasi bisa terlihat jelas ketika
seseorang masih anak-anak dan beranjak dewasa.
3) Anak-anak mengembangkan kemampuan linguistiknya bisa dengan
cara melakukan kontak langsung dengan lingkungan disekitarnya
ataupun melakukan monolog, yaitu berbicara dengan dirinya sendiri.
Dengan monolog, anak-anak juga dapat mengembangkan kemampuan
berpikirnya.
4) Kemampuan berbahasa anak dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,
baik secara internal maupun eksternal. Salah satu contoh faktor
internal yaitu kemampuan linguistik anak-anak yang mempunyai
kualitas intelegensi normal dan di atasnya dapat berkembang lebih
cepat. Sedangkan contoh faktor eksternal yaitu keadaan ekonomi dan
status sosial anak yang memengaruhi kesempatan belajar dan
mengembangkan kemampuan bahasa.
3.2 Saran