1. Sistem Gerak
Kaki berfungsi untuk pergerakan. Pada beberapa spesies siput dan keong, kakinya
mensekresi lendir yang dikenal dengan jalur lumpur. Selanjutnya hewan Mollusca bergerak
meluncur di atas lendir oleh gerakan/gelombang silia atau kontraksi otot. Beberapa keong
air tawar dapat berjalan tepat di bawah permukaan air. Pada bivalvia, kaki dipergunakan
untuk menggali tanah atau lumpur, serta membuka tubuh hewan lain. Pada cumi-cumi,
octopus, dan cephalopoda lain kaki mengalami modifikasi dalam bentuk corong untuk
bergerak dengan kekuatan seperti mesin jet.
2. Sistem Respirasi
Pada sebagian besar Mollusca organ respirasi berupa insang. Permukaan insang
terdapat silia dan adanya gerakan silia menyebabkan air melintasi perukaan filamen insang,
selanjutnya oksigen berdifusi melintasi membran menuju ke darah dan karbondioksida
berdifusi ke luar. Pada beberapa Mollusca air masuk ke dalam tubuhnya melalui incurent
siphon dan keluar melalui excurent siphon. Sebelum mencapai insang, aliran air yang
masuk dideteksi oleh organ sensorik (Ophradium) yang berfungsi mendeteksi endapan
lumpur, makanan, dan predator.
Pada Mollusca yang tidak memiliki inang, maka pertukaran gas resspirasi terjadi
secara langsung melalui permukaan mantel. Keong dapat hidup di darat yaitu dengan
memodifikasi mantelnya menjadi paru-paru organ respirasinya. Beberapa keong
(pulmonat) kembali ke habitat air, namun tetap mempertahankan paru-parunya. Oleh
karena itu sering terlihat hewan tersebut merambat naik ke permukaan air untuk
mengambil udara.
Gastropoda
darat bernapas menggunakan rongga mantel yang berubah fungsi menjadi paru-paru
Pelecypoda : bernapas dengan insang yang berlapis-lapis yang berbentuk seperti
lembaran. Larutan O2 dalam air diambil oleh insang, masuk ke dalam ruang mantel.
Gas CO2 dilepaskan dari tubuh dengan jalan sebaliknya. Filamen-filamen insang itu
mengandung kapiler-kapiler darah, dan O2 dan CO2 diangkut dalam aliran darah.
Scaphopoda : pertukaran gas terjadi di mantel
3. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi Mollusca terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri
atas 3 ruang yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel. Umumnya di dalam darah terdapat pigmen
yang mengandung tembaga (hemocyanin) yang berfungsi mengangkut oksigen.
Pelecypoda : Sistem peredaran darahnya terbuka. Di bagian belakang mantel ada
sifon untuk jalan masuk dan keluarnya air. Sistem Sirkulasi dari insang jantung,
(melewati salah satu dari dua aurikel) Dari ventrikel ke anterior maupun
melalui 2 buah aorta bagian-bagian tubuh vena cava ginjal insang
jantung.
Cephalopoda : Sistem peredaran darahnya adalah ganda dengan saluran tertutup.
Darah arterial (darah mengandung O2) dipompa oleh jantung sistemik lewat 3 aorta,
yaitu aorta anterior, aorta posterior, dan aorta genital.
4. Sistem Koordinasi
Sistem saraf pusat Mollusca terdiri atas sebuah cincin saraf. Selain itu, memiliki
beberapa ganglion yaitu sepasang ganglion kaki yang berfungi mengontrol kaki, ganglion
serebral berfungsi menggabungkan informasi sensori, dan ganglion lain berfungsi
mengontrol fungi bagian tubuh lainnya. Sistem saraf dari beberapa spesies Mollusca juga
menghasilkan hormon yang mengatur beberapa fungsi seperti peletakan telur dan
pertumbuhan.
Gastropoda
Pelecypoda
Cephalopoda
Schypopoda
6. Sistem Reproduksi
Umumnya Mollusca berkelamin satu, namun ada juga yang hermafrodit.
Perkembangan langsung tanpa fase larva terdapat dalam beberapa kelompok, khususnya
keong air tawar dan beberapa bivalvia. Pada sebagian besar Mollusca laut memiliki fase
larva trocophore yang dicirikan adanya silia yang tersusun melingkar berfungsi membantu
pergerakan menuju ke habitat baru. Pada kelompok Mollusca lain memiliki fase larva
veliger yang terbentuk setelah fase larva trocophore. Karakteristik larva ini yaitu memiliki
kaki, cangkang, dan sebagian besar organ seperti hewan Mollusca dewasa. Selain itu juga
memiliki dua penutup bersilia yang digunakan untuk berenang dan makan. Pada akhir
kehidupannya, larva akan membenamkan diri ke dasar habitat danmengalami
metamorfosa.
Gastropoda
Pelecypoda
ekskuren masuk ke dalam ruang mantel betina melalui sifon inkurener betina.
7. Sistem Pencernaan
Gastropoda : mulut
terdapat
lidah
perut
(radula)
untuk
memarut
atas
mulutkerongkongan