Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI

Disusun oleh:

Nama : Nabilla Dewanti


NPM : E1G022015
Kelompok : 4 (empat)
1. Prizky Alpenza (E1G022025)
2. Nabilla Dewanti (E1G022015)
3. Chita Putri (E1G022007)
Hari/Tanggal : Senin/19 September 2022
Shift : 10.00-12.00 WIB
Dosen : 1. Tuti Tutuarima, STP., M.Si.Ir
2. Hasanuddin Ir., M.Sc
3. Dr.Ir. Damres Uker, M.Sc
Ko-Ass : Meyza Yoanda Mujevi (E1G02040)
Acara : PENGENALAN MIKROSKOP

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemampuan manusia untuk melihat sangat terbatas, maka dari itu kita
membutuhkan alat untuk membantu kita melihat benda yang berukuran kecil. Alat
yang biasa digunakan adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu utama
dalam melakukan penelitian dan pengamatan dalam bidang biologi. Mikroskop
digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil.
Alat ini menggunakan lensa untuk memperbesar objek melalui perbesaran sudut
saja, memberikan permirsa gambar virtual yang diperbesar tegak. Penggunaan lensa
cembung tunggal atau kelompok lensa ditemukan pada alat perbesaran sederhana
seperti kaca pembesar , pembesar, dan lensa okuler untuk teleskop dan mikroskop .
ini sebenarnya adalah lensas cembung dengan panjang fokus kecil, yang digunakan
untuk melihat benda kecil yang diperbesar.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis mikroskop yang biasa digunakan di
laboratorium
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan mikroskop sesuai prosedur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop ialah perlengkapan bantu yang digunakan buat memandang serta


mengamati benda-benda yang berukuran kecil yang tidak mampu dilihat dengan
mata telanjang. Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, ialah “mikro” yang berarti
kecil serta kata “scopein” yang berarti memandang (Irhami, 2019; Wijaya, 2016).
Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk melakukan
pengamatan dan penelitian, karena dapat digunakan untuk melihat objek pengamatan
yang kecil terlihat besar. Mikroskop ini gabungan dari dua lensa optik yaitu lensa
cembung sebagai lensa positif disebut lensa okuler dan lensa objektif. Mikroskop
termasuk dalam jenis alat optik. Alat optik banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Seperti kacamata, spion, kamera, teleskop dan lain-lain. Salah satu
bentuk mikroskop adalah mikroskop digital. Mikroskop digital menghasilkan gambar
dalam bentuk pengolahan citra digital bertujuan untuk melakukan perhitungan
terhadap data dalam angka yang mewakili aras keabuan (citra hitam putih) atau
koordinat warna (citra berwarna) untuk berbagai tujuan, misalnya untuk peningkatan
mutu citra (Raya, 2013).
Penyelidikan tentang objek-objek berukuran kecil dimulai sejak ditemukannya
mikroskop oleh ilmuan Belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723).
Berkat penemuan mikroskop tersebut, berbagai penelitian tentang objek-objek
mikroskopis mulai berkembang. Berbagai penelitian itu kemudian berkembang
semkin pesat sejalan dengan perkembangan mikroskop (Agus Kamiana dkk, 2019).
Mikroskop monokuler adalah mikroskop cahaya yang hanya dilengkapi
dengan satu jenis lensa okuler. Adapun fungsi dari mikroskop monokuler adalah
untuk mengamati secara lebih terperinci struktur di dalam sel. Adapun sumber
cahaya yang digunakan adalah lampu. Dan penggunaan mikroskop monokuler
terbilang sangat mudah dibandingkan mikroskop binokuler (Andreas dkk, 2017).
Penggunaan mikroskop binokuler sebagai alat dalam praktikum biologi
menjadi sangat pentinmg karena mendukung keterampilan-keterampilan lain dari
keterampilan proses sains. Penggunaan mikroskop binokuler dalam praktikum
merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki mahasiswa agar terbiasa dalam
melakukan observasi sebgaai modal awal dalam penelitian. Kesalahan yang sering
dilakukan oleh praktikan adalah tidak memutar revolver untuk memindahkan lensa
obyektif ke perbesaran yang dikehendaki dan tidak menggunakan minyak imersi
ketika memakai perbesaran lensa obyektif 100x (Sulistiyawati dan Sutriyono, 2016).
BAB III
METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Mikroskop optik cermin pantul
2. Mikroskop optik lampu listrik
3. Gelas objek
4. Gelas penutup
5. Pipet
6. Silet
7. Mikroskop cahaya dan mikroskop electron

3.1.2 Bahan
1. Tissue
2. Potongan kertas yang bertuliskan huruf d
3. Medium air dan yodium
4. Kentang

3.2 Prosedur Kerja


A. Menyiapkan dan Menggunakan Mikroskop
Mengeluarkan mikroskop dari kotaknya dan meletakkannya hati-hati di
atas meja. Memeriksa apakah bagian-bagian mikroskop dalam keadaan baik.
Kemudian membersihkan bagian-bagian mikroskop tersebut.
B. Mempersiapkan Preparat
Preparat yang digunakan adalah preparat basah. Bahan yang akan
diamati di letakkan di atas gelas obyek, tetesi dengan medium air, tutup dengan
gelas penutup dan usahakan agar tidak ada gelembung udara di atas obyek dan
gelas penutup, caranya sebagai berikut: peganglah gelas penutup dengan posisi
450 terhadap gelas obyek, sentuhkan tepi bawahnya pada permukaan tetesan
air dan perlahan-lahan rebahkan sehingga gelas penutup terletak di atas gelas
obyek. Jika masih ada gelembung udara, pekerjaan ini diulangi lagi sampai
berhasil.
C. Mengamati Preparat
Preparat yang sudah disiapkan anda letakkan di meja mikroskop
sedemikian sehingga preparat yang diamati terletak di tengah lubang meja
mikroskop. Selanjutnya lakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Apabila preparat sudah terfokus maka bila akan menggunakan
pembesaran yang lebih kuat, hanya pengatur halus saja yang boleh
dipergunakan. Jangan sekali-sekali memutar pengatur kasar.
D. Mengatur Besarnya Obyek
Pembesaran dari bayangan obyek dapat diketahui dari angka
pembesaran pada obyektif dan okuler. Ukuran suatu benda di bawah
pengamatan mikroskop dapat diperkirakan dengan membandingkannya
terhadap ukuran bidang pandang yang dapat ditentukan sebagai berikut:
letakkan penggaris plastik berskala mm di atas meja obyektif, usahakan untuk
mendapatkan bayangan skala mm sejelas mungkin dan perkirakan diameter
bidang pandang tersebut.
1. pengamatan menggunakan potongan huruf
a. letakkan potongan huruf “d” pada gelas obyek, tutuplah dengan gelas
penutupnya. Lalu amati preparat dengan lensa obyektif lemah.
b. bandingan bentuk bayangan dengan bentuk obyek yang diamati. Bentuk
bayangan apakah sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut
merupakan bayangan cermin? gambarlah bayangan tersebut!
c. Sambil memandang ke dalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke kanan.
Kearah mana bayangan bergeser? Dan kemana arah bayangan jika
preparat digeser ke belakang?
d. Dengan penggantian obyektif lemah ke obyektif kuat, apakah terjadi
perubahan bidang pandang?
e. Apakah penggantian obyektif mengubah kedudukan bayangan?

2. Pengamatan menggunakan Butir Pati


a. mengerik kentang menggunakan silet sampai airnya keluar
b. meletakkan air tersebut pada gelas obyek, kemudian tutup dengan gelas
penutup
c. mengatur diafragma agar butir pati terlihat dengan jelas
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan


A. Mikroskop Monokuler

B. Komponen-Komponen Mikroskop dan Fungsinya


1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif
2. lensa objektif adalah lensa yang dekat dengat objek yang akan diamati dan
berguna untuk memperbesar bayangan benda
3. diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
menuju kondensor.
4. Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dari cermin ke preparat
5. makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan badan mikroskop
dengan cepat
6. Mikrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan badan mikroskop
dengan lambat
7. Pegangan berfungsi untuk memegang mikroskop ketika memindahkan
mikroskop
8. Cermin berfungsi untuk memantulkan sumber cahaya menuju kondensor
9. Meja benda berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati
10. Penjepit berfungsi untuk menjepit preparat agar tidak bergeser ketika sedang
dilakukan pengamatan
11. Revolver adalah alat pengatur penggunaan lensa objekitf
12. Tabung berfungsi untuk pengatur fokus dan penghubung antara lensa objektif
dengan lensa okuler
13. Sendi Inklinasi berfungsi untuk mengatur derajat kemiringan dari mikroskop
14. Kaki mikroskop berfungsi untuk menahan mikroskop agar dapat berdiri tegak.

B. Gambar Potongan huruf menjadi terbalik, dari d menjadi p

C. Gambar Butir Pati


BAB V
PEMBAHASAN

Panca indera manusia mempunyai kemampuan yang sangat terbatas, sehingga


banyak masalah mengenai organism hanya dapat dipecahkan dengan bantuan alat.
Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop, yang memungkinkan kita
dapat mengamati objek dan gerakan yang sangat halus yang tidak dapat diamati
dengan mata saja.
Mikroskop sebagai alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian
dalam bidang biologi, untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Ada
banyak jenis mikroskop, antara lain:
a. Berdasarkan jumlah lensanya, yaitu:
1. Mikroskop monokuler
Mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler. Jenis mikroskop
ini hanya untuk melihat objek benda yang sederhana, misalnya
penampang sel tumbuhan atau sel hewan.
2. Mikroskop binokuler
Mikroskop ini memiliki dua lensa pembesar (okuler) yang saling
menguatkan. Fungsi lensa pertama dikuatkan lago dengan lensa kedua,
sehingga mampu mempertajam penampakan benda yang berukuran
sangat kecil.

b. Berdasarkan sumber pencahayaannya yaitu:


1. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya mengandalkan cahaya dari sinar matahari atau lampu
sebagai media untuk membantu mengirimkan gambar ke mata kita.
Mikroskop cahaya adalah rancangan mikroskop tertua, yang ditemukan
sekitar abad 17. Mikroskop cahaya memiliki tiga lensa, yaitu lensa
okuler, lensa objektif, dan kondensor.
a. Mikroskop Medan Terang
Pada mikroskop medan terang, medan yang mengelilingi preparat
terlihat terang, sedangkan objek yang diamati teampak gelap dari latar
belakangnya. Lensa kondensor memusatkan cahaya pada preparat,
kerkas cahaya dalam kerucut cahaya langsung menembus lensa
objektif untuk bentuk latar belakang. Berkas cahaya menjadi bengkok
dan membentuk bayangan objek. Sebagian besar mikroskop ini
mengasilkan pembesaran berguna maksimum sekitar 1.000 diameter.
b. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop medan gelap memiliki fungsi yang sama dengan
mikroskop medan terang, yaitu untuk mengamati objek mikro.
Perbedaannya pada prinsip kerja, dimana mikroskop medan gelap
memiliki kondensor khusus untuk memantulkan cahaya, sehingga
membentuk ruang gelap dan titik-titik cahaya yang terkumpul akan
mengenai objek. Penampakan objek akan terang dan bagian
sekelilingnya gelap.
c. Mikroskop Fase Kontras
Dasar mikroskop fase kontras ialah cahaya yang masuk melalui suatu
spesimen sebanding dengan indeks refraksinya. Pada mikroskop ini
diadakan modifikasi lensa, sehingga perbedaan derajat terang tembus
dari struktur sel dengan lingkungan sekitarnya terlihat lebih jelas.
Modifikasi lensa terletak pada kondensor dan lensa obyektif.
d. Mikroskop Ultraviolet
Kekuatan daya pisah mikroskop dapat ditingkatkan dengan cahaya
bergelombang pendek yaitu ultra violet (200-400 nm). Beberapa
bahan kimia tertentu dapat mengabsorpsi sinar UV dan dipantulkan
kembali sebagai cahaya yang bergelombang lebih panjang.

2. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron merupakan penyempurnaan dari mikroskop cahaya,
dimana sumber cahaya yang digunakan berasal dari dalam mikroskop itu
sendiri. Mikroskop elektron menggunakan elektron yang membesarkan
benda. Komponen elektro statik dan elektro dinamikanya akan mengatur
intensitas pencahayaan mikroskop. Kemampuan memperbesar bayangan
pada mikroskop elektron jauh lebih besar dari pada mikroskop optik.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Mahasiswa jadi mengetahui jenis-jenis mikroskop, diantaranya mikroskop
monokuler dan binokuler yang biasa digunakan di laboratorium.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop sesuai dengan
ketentuan, dari cara menggeser meja, mengatur diafragma, dan mengatur
kondensor.

6.2 Saran
Sebaiknya saat melakukan praktikum waktu yang telah diberikan digunakan
dengan sebaik-baiknya, dan saya harap para parktikan dapat lebih kondusif saat
melakukan praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Irhami, 2019; Wijaya, 2016. Bimbingan Teknis Pengenalan Mikroskop dan


Penggunaannya pada Pembelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 1 Aluh-Aluh
Kabupaten Banjar. Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (2), 289-294, 2022

Raya, 2013. Mikroskop Digital Berbasis Kamera Smartphone. JIPFRI (Jurnal


Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah) 3 (2), 108-112, 2019

Agus Kamiana dkk 2019. Pengembangan augmented reality book sebagai media
pembelajaran virus berbasis android. KARMAPATI (Kumpulan Artikel Mahasiswa
Pendidikan Teknik Informatika) 8 (2), 165-171, 2019

Andreas dkk, 2017. Pemutakhiran Mikroskop Cahaya Monokuler menjadi


Mikroskop Digital untuk Pembelajaran Siswa SMA/Sederajat. Jurnal Fisika: Fisika
Sains dan Aplikasinya 2 (2), 101-104, 2017

Sulistiyawati dan Sutriyono, 2016. Pengaruh penguasaan penggunaan Mikroskop


Binokuler terhadap nilai praktikum MATEKLAB. Integrated Lab Journal 4 (1), 71-
76, 2016

Anda mungkin juga menyukai