Anda di halaman 1dari 2

A.

Pendahuluan
Secara geografis Indonesia terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik,. Hal ini menjadikan
Indonesia negara yang memiliki luas wilayah laut tiga kali lebih besar dari luas daratan . Laut yang luas tersebut
menyimpan banyak potensi, seperti potensi sumber daya ikan, potensi wisata , serta potensi sumber energi
alternatif. Salah satu potensi dari laut yang dapat dimanfaatkan yaitu gelombang atau ombak laut untuk
menghasilkan listrik. Energi ombak adalah energi alternative yang dibangkitkan melalui efek osilasi tekanan
udara (pumping effect) di dalam bagunan chamber (geometri kolom) akibat fluktulasi pergerakan gelombang
yang masuk ke dalam chamber. Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat
dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons
pemanasan udara oleh matahari yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi
gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.

B. Mekanisme Kerja

Prinsip kerja dari Oscillating Water Column ini adalah tekanan udara yang dihasilkan dari pergerakan naik
turunnya permukaan air di dalam chamber dapat menggerakkan turbin yang dipasang di bagian ujung
bangunan.. OWC ini ada dua macam yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Instalasi OWC tidak
terapung terdiri dari tiga bangunan utama, yakni saluran masukan air, reservoir (penampung) dan pembangkit.
Dari Ketiga bangunan tersebut, unsur yang terpenting adalah pada tahap pemodifikasisan bangunan saluran
masukan air yang tampak berbentuk U, sebab hal tersebut bertujuan untuk menaikkan air laut ke reservoir.
Bangunan untuk memasukkan air laut ini terdiri dari dua unit, kolektor dan konverter. Kolektor berfungsi
mengkap ombak, menahan energinya semaksimum mungkin, lalu memusatkan gelombang tersebut ke
konverter. Konverter yang didesain berbentuk saluran yang runcing di salah satu ujungnya ini selanjutnya akan
menerusakn air laut tersebut naik menuju reservoir. Oleh karena bentuknya yang spesifik ini, saluran tersebut
dinamakan tapchan (tapered channel). Setelah air tertampung pada reservoir, proses pembangkitan listik tidak
berbeda dengan mekanisme kerja yang ada pada pembangkit listrik tenaga air, yaitu air yang sudah terkumpul
itu diterjunkan ke sisi bangunan yang lain. Energi potensial inilah yang berfungsi menggerakkan atau memutar
turbin sehingga menghasilkan energi listik. Turbin tersebut didesain untuk bias bekerja dengan generator
putaran dua arah. Sistem yang berfungsi mengonversi energi mekanik menjadi listrik terletak di atas permukaan
laut dan terisolasi dari air laut dengan meletakkannya di dalam ruangan khusus kedap air sehingga bias
dipastikan tidak tersentuh dengan air laut. OWC ini dapat diletakkan di sekitar 50 m dari garis pantai pada
kedalaman sekitar 15 m. Untuk OWC terapung, prinsip kerjanya sama seperti OWC tidak terapung, hanya saja
peletakannya yang berbeda.

C. Kelemahan dan Kelebihan


Kelebihan:
 Sebagai sumber energi bersih dan tidak menimbulkan polusi
 Memiliki energi potensi yg sangat besar yg bermanfaat bagi pembangkit listrik 
 Dengan adanya proyek pembangkit listrik yang dibantu dengan ombak, akan memberikan banyak
kesempatan kerja dibidang konstruksi dan operasi pemeliharaan 
 Memiliki keuntungan dalam predikstabilitasnya,karena ombak mudah untuk diprediksi
 Dapat di peroleh gratis
Kelemahan
 Membutuhkan alat koversi yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut yang keras yang
disebabkan oleh tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut.
 Memanfaatkan energi gelombang laut dapat memiliki beberapa efek negatif dari sudut pandang
lingkungan seperti mengganggu kehidupan laut, mengganggu pemandangan lanskap, dan polusi suara
 Karena proyek energi gelombang laut membutuhkan lokasi yang gelombangnya cukup kuat secara
konsisten, instalasi pembangkit listrik tenaga gelombang juga harus dibangun dengan sangat kuat agar
dapat menahan kondisi cuaca yang sangat buruk

D. Daerah Penggunaan Indonesia

 PLTO di Parang Racuk Yogyakarta

Pada 22 Juni 2007 bertempatan di Parang Racuk Yogyakarta telah diresmikan Technopark Parang Racuk
melalui Uji Operasional PLTO pada kondisi air pasang. Hasil survei hidrooseanografi di wilayah perairan
Parang Pucuk mennunjukkan bahwa system akan dapar membangkitkan daya listrik optimal jika ditempatkan
sebelum gelombang pecah atau pada kedalaman 4 m – 11 m. Pada kondisi ini akan dapat dicapai putaran turbin
antara 3000 – 7000 rpm. Posisi prototip II OWC masih belum mencapai lokasi minimal yang diisyaratkan,
karena kesulitan pelaksanaan operasional alat mekanis. Posisi ideal akan dicapai melalui pembangunan prototip
III yang berupa system OWC apung. Kegiatan ini dimulai pada tahun 2005 dan menghasilkan Sistem
Pengendalian Berbasis DC dengan kapasitas 3500 KW.
E. Referensi
Gilangrupaka. 2016. “Potensi Ombak di Wilayah Indonesia Sebagai Pembangkit Listrik”,
https://rupaka.wordpress.com/2016/10/14/potensi-ombak-di-wilayah-indonesia-sebagai-pembangkit-listrik/
KSSPS. 2017. “PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang)”,
https://www.kompasiana.com/kssps/591fa6adbf22bd3608e5aad9/pltgl-pembangkit-listrik-tenaga-
gelombang-lautV

Anda mungkin juga menyukai